TIGAPULUH TIGA : SEBATAS TANGGUNGJAWAB.***"Ma, Bang Agam koma," Di sebrang telepon terdengar suara teriakan tertahan dari mama Agam. Anjali yakin pasti mama mertuanya itu shock berat mengetahui keadaan putranya. Semalam Anjali tidak langsung mengabari mama Agam. Anjali lebih memilih menjaga Agam semalaman ketimbang harus merepotkan mama Agam. Di benaknya, Anjali menyalahkan dirinya sendiri atas keadaan Agam sekarang.Kalau saja Agam tidak mencarinya pasti keadaan pria itu stabil tidak akan collapse seperti sekarang. Anjali menghembuskan napas pelan. Dokter bilang jahitan di kepala Agam yang belum mengering itu terbuka. Sepertinya kepalanya juga mengalami benturan yang mengakibatkan cedera berat pada kepala.Anjali tidak tahu kalau keadaan Agam bisa seburuk ini. Anjali juga tidak tahu, apa Agam sempat terjatuh sehingga kepalanya terbentur? Atau ada seseorang yang sengaja ingin melukai Agam saat mencarinya?Anjali mengusap wajahnya kasar. Ketika dia menoleh matanya menangkap dari kej
#CIPIKA-CIPIKI PENGARANG Aku mau mengucapkan maaf sebesar-besarnya kalau ada ketikan aku yang kurang sreug dan menyinggung perasaan kalian. Aku tidak bermaksud begitu. Iya aku penulis kecil yang tidak tau etika. Mohon maaf sama kalian. Kalau ada kesalahan jangan sungkan untuk tegur aku. Tetapi teguran yang beretika juga. Oh iya, sebentar lagi ini end, mau ada cerita baru lagi gak buat ngegantiin MR? Sebenarnya udah ada di draft tinggal publish nih. Gimana, spill sinopsisnya? Jamin gak kalah seru dari MR 🌝😘Okey lah enjoy reading wargaa 😘 jangan lupa vote dulu ya.TIGAPULUH EMPAT : KECELAKAAN MAUT.***"Ben, tolong bantu saya untuk mencari Anya. Kamu cukup kasih tau saya ke keberadaan putri saya sisanya biar saya yang urus,""Baik, Pak," Agam mengakhiri panggilannya. Kini dia tengah berkemas untuk pulang ke rumah di bantu Anjali dan mamanya. Agam sudah boleh pulang sekarang, walaupun tidak memungkinkan untuk berkeliaran dan melakukan hal berat. Itu sebabnya dia meminta bantuan
#CIPIKA-CIPIKI PENGARANGHaii wargaaaGimana kabar kalian sekarang?Semoga bae bae terus ya biar bsa baca cerita aku yang lainnya, wkwkwk.Sorry banget semalem chapter ini ke up gaess 😭 Terimakasih klian sudah nunggu sampe akhir. ❤️HOWAAA GAK KERASA BESOK SUDAH BERGANTI TAHUN LAGIISELAMAT TAUN BARU GAEESSSSEMOGA TAHUN SELANJUTNYA AKAN LEBIH BAIK DARI TAHUN SEBELUMNYA.SEMOGA SEMUA HARAPAN DAN CITA-CITA KALIAN SATU PER SATU TERKABUL YA!!BAHAGIA SELALU UNTUK KALIAN ❤️Chapter 35 aku up di jam-jam terakhir 2023. Gimana perasaan kalian nemenin aku sampe chapter 35? TIGAPULUH LIMA : ENDOkey enjoy reading!!***"Itulah masa laluku, Mas,"Perempuan yang tengah mengusap perut besarnya tersenyum sembari menerawang kenangan masa lalu yang enggan hilang itu. Sudah 10 tahun berlalu baru kali ini dia menceritakan kisah pilu itu kepada orang lain."Jadi itu sebabnya kamu mau ngasih nama anak kita Agamza Viran Alathas, hm?" Perempuan itu mengangguk semangat. Kemudian menoleh sembari melempar
#CIPIKA-CIPIKI PENGARANGHAIIII GAESSGIMANA KABAR KLEAN SEMUA ? GWENCANHA KAN?!SORRY NIH KALO EXTRA CHAPTERNYA LAMA SOALNYA LGI BANYAK URUSAN DI DUNIA LAEN ;(SIAPA YANG MASIH BERHARAP AGAM BANGKIT DARI KEMATIAN?SIAPA YG MAU GAMLI BERAKHIR BAHAGIAAA? cunggg!!!sorry gaes aku belum bisa kabulin permintaan klean karena aku hanya manusia biyasa;(BACA AJA YOK EXTRA CHAPTER NYA SEMOGA SUKAA.***Anjali menatap pusara di depannya. Rumput liar yang lancang tumbuh di sana pertanda kalau pusara tersebut sudah lama tidak dikunjungi. Agam memang tidak di makamkan di tempat umum melainkan di tanah keluarganya sendiri.Pagi ini Anjali membawa putranya mengunjungi Agam di peristirahatan terakhirnya. Hanya berdua. Tidak bersama Anya ataupun suaminya.Agam yang baru berusia 2 tahun berjongkok mengikuti mamanya mengambil daun kering dari atas pusara."Mama ini apa?" Tidak lama Agam bertanya sembari menyentuh gundukan tanah di depannya."Ini rumahnya Om Agam," jawab Anjali sembari tersenyum kecil.
#CIPIKA-CIPIKI PENGARANGHAIIII GAESSGIMANA KABAR KLEAN SEMUA ? GWENCANHA KAN?!SORRY NIH KALO EXTRA CHAPTERNYA LAMA SOALNYA LGI BANYAK URUSAN DI DUNIA LAEN ;(SIAPA YANG MASIH BERHARAP AGAM BANGKIT DARI KEMATIAN?SIAPA YG MAU GAMLI BERAKHIR BAHAGIAAA? cunggg!!!sorry gaes aku belum bisa kabulin permintaan klean karena aku hanya manusia biyasa;(BACA AJA YOK EXTRA CHAPTER NYA SEMOGA SUKAA.***Anjali menatap pusara di depannya. Rumput liar yang lancang tumbuh di sana pertanda kalau pusara tersebut sudah lama tidak dikunjungi. Agam memang tidak di makamkan di tempat umum melainkan di tanah keluarganya sendiri.Pagi ini Anjali membawa putranya mengunjungi Agam di peristirahatan terakhirnya. Hanya berdua. Tidak bersama Anya ataupun suaminya.Agam yang baru berusia 2 tahun berjongkok mengikuti mamanya mengambil daun kering dari atas pusara."Mama ini apa?" Tidak lama Agam bertanya sembari menyentuh gundukan tanah di depannya."Ini rumahnya Om Agam," jawab Anjali sembari tersenyum kecil.
Sekarang Anjali bisa bernapas lega. Setelah selesai memandikan Anya, sekarang tinggal memakaikan baju pada anak itu.Terkadang Anya tidak rewel dan penurut. Setelah Anjali tegur untuk berhenti bermain dan segera berpakaian, anak berusia 3 taun itu segera menyimpan mainan bebeknya dan berlari menuju kamarnya.Sementara Anjali hanya mengikutinya dari belakang sesekali berteriak menyuruh putrinya untuk berhati-hati. Namun walaupun Anjali berteriak, suara lembut milik perempuan itu tidak terdengar seperti teriakan sehingga tidak membuat Anya takut. Dia malah sengaja berlari kecil menghindari jangkauan mamanya."Anya, ayo sini pake baju dulu nanti kamu bisa masuk angin, sayang.""Kalo Anya gak mau. Mama gak bakal marah kan sama Anya?" tanya Anya. Pipinya menggembung membuat Anjali gemas."Mamah gak akan marah asal Anya nurut sama mama, oke?""No, no, no, mamaa. Anya gak mau pake baju oke? Anya gerah kalo pake baju. Pokoknya Anya gak mau pake baju titik!"Suara Anya terdengar tegas menandak
DUA : PERESMIAN BERPISAHANJALI melihat kosong ke arah Agam dan Anya. Keduanya tengah mengantre di tukang jagung bakar. Sesekali anak dan ayah itu terlihat melempar gurauan yang membuat keduanya tertawa.'Kalau kita mau jadi pergi ke pasar malam, kuharap kau tidak terlalu dekat dengan saya dan Anya.'Anjali tersenyum miris mendengar syarat aneh yang keluar dari mulut suaminya. Bener-bener gila dan tidak masuk akal, namun tak ayal Anjali menurutinya. Perempuan itu benar-benar menjaga jarak dengan anak dan suaminya. Anjali sungguh tidak mau merusak suasana hati suaminya yang akan berimbas dengan kebahagiaan Anya. Anjali lakukan ini demi putri tersayangnya."MAMAAA SINII!"Anjali terkesiap. Pandangannya tertuju pada lambaian tangan Anya. Rupanya anak gadis menyuruh mendekat padanya. Sebelum beranjak dari tempatnya, Anjali sempat melirik wajah Agam. Namun hanya tatapan datar yang di tampilkan pria itu."MAMAA KATA PAPA AYOK SINII CEPETAN,"Tidak percaya apa yang di dengar nya barusan. Anj
TIGA : MEMULAI LEMBARAN BARUAGAM benar-benar ayah dan mantan suami baik pikir Anjali. Sebenarnya dia tidak minta banyak untuk harta gono-gini. Namun, Agam memberikan rumah yang ditinggali kepada Anjali dengan alasan Anya, putri mereka.Gadis kecil itu belum tau keadaan, dia pikir kepergiaan papanya hanya untuk sementara. Sehingga dia lebih memilih bersama Anjali sambil menunggu kepulangan papanya.Mungkin itulah sebabnya Agam mengatasnamakan rumah ini dengan nama mantan istrinya, Anjali.Anjali dan Anya menatap kepergian Agam dengan tatapan berbeda. Anjali dengan senyum miris sementara Anya tersenyum lebar sembari melambaikan tangannya."Papaaa, cepat kembali ya!"Dengan polosnya bibir mungil itu meminta Agam untuk kembali. Anya hanya mampu mengeratkan pelukan pada putrinya, karena tidak punya rangkaian kalimat untuk dijelaskan ke Anya.Agam membalas lambaian Anya sebelum benar-benar masuk ke dalam mobil.Anjali mengajak Anya masuk begitu mobil yang dikendarai Agam menghilang. Anak i