Semua orang menoleh ke asal suara yang ternyata adalah Master Stock Holmes yang sedang membawa banyak belanjaan."Master.. Anda juga datang ke sini?" sapa Linch."Iya, Kami sedang belanja untuk keperluan Sekolah," sahut Master Stock Holmes."Kami.. Maksud Anda, Anda tidak sendiri?" tanya Naema sambil mengerutkan keningnya."Benar! Kepala sekolah pergi denganku. Kami membeli banyak keperluan untuk para murid," ucap Miss Zoya yang baru saja datang.Linch menyembunyikan senyumannya dan sengaja menginjak kaki Naema."Apa yang Kau lakukan! Jangan menginjak kakiku!" seru Naema sambil melotot ke arah Linch.Memang tidak banyak yang tahu hubungan antara Master Stock Holmes dengan Miss Zoya karena Mereka berdua pandai menyembunyikannya.Tapi tidak dengan Naema dan Linch yang sudah sering melihat kebersamaan Mereka. Meskipun disembunyikan dari semua orang, namun tetap saja Naema dan Nick mengetahuinya."Kebetulan sekali Kalian ada di sini! Bisakah Kalian membantu membawakan belanjaan di sebelah
Mereka berempat mencari tempat duduk yang masih kosong. Sayangnya banyak pengunjung yang datang ke pelelangan itu hingga Mereka sedikit kesulitan untuk duduk."Bagaimana kalau Kita duduk di sebelah sana!" seru Linch sambil menarik tangan Naema agar sedikit mendekat."Kau saja yang duduk di sana! Aku tidak suka duduk di dapan," tolak Naema sambil berjalan sendiri ke belakang.Dia lebih memilih di sana karena cahayanya tidak terlalu terang. Nick juga mengikuti Naema di belakang."Jangan terlalu cepat! Cahaya di sini sedikit redup, Aku takut Kau terjatuh," ucap Nick memperingatkan.Tanpa aba-aba Naema menghentikan langkahnya dan berbalik. Hingga Nick tidak sengaja menabraknya hingga Mereka berdua terjatuh ke lantai."Kurasa Kau yang harus berhati-hati! seru Naema sambil mendorong Nick dari atas tubuhnya."Maaf, Aku tidak sengaja! Kenapa Kau berhenti mendadak?" ucap Nick sambil berdiri."Jangan mengikutiku lagi! Aku mau duduk di sebelah sana!" tunjuk Naema pada sebuah bangku di barisan pa
"Mereka sudah kembali ke asrama! Dan Kau juga harus segera kembali karena sudah sore," ajak Nick.Naema sedikit curiga dengan Nick, Dia tidak seperti Nick yang dikenalnya. Dan lagi, Linch tidak akan meninggalkannya apalagi tadi Mereka pergi bersama."Tapi tadi Aku pergi dengan Kakak, jadi Aku akan menunggunya," putus Naema."Tapi Mereka sudah kembali! Dan Kita harus segera pergi dari sini!" bentak Nick sambil menatap Naema dengan tajam.Dari sini Naema sudah sadar kalau yang ada di depannya bukanlah Nick yang Dia kenal. Nick tidak pernah berkata kasar maupun membentaknya.Naema berusaha mencari tongkat sihirnya untuk berjaga-jaga. Dia memegang tali kekang kudanya dengan tangan kiri, sedang tangan kanannya bersiap untuk mengayunkan tongkat sihirnya."Siapa Kau? Dimana Nick dan yang lainnya!" seru Naema sambil memegang tongkat sihirnya tepat di depan dada."Apa yang Kau bicarakan! Aku adalah Nick," ucap Nick berusaha mendekatkan kudanya ke kuda milik Naema."Berhenti di sana atau Aku aka
"Apa Anda Lucas atau Master Stock Holmes?" tanya Naema memastikan saat orang itu mulai melangkah masuk hingga terlihat jelas wajahnya."Apa Aku terlihat setua itu?" tanya Pria tua itu."Baiklah Master! Silahkan duduk! Ada kepentingan apa Anda datang kemari?"Naema dan Linch serempak menoleh ke arah Miss Zoya. Mereka heran bagaimana Miss Zoya dapat membedakan antara Lucas dan Master Stock Holmes.Mungkinkah karena Miss Zoya sudah lama mengenal Master Stock Holmes dan cukup dekat dengannya."Ada apa! Kenapa Kalian menatapku seperti itu?" tanya Miss Zoya yang risih karena ditatap begitu intens oleh kedua muridnya."Siapa yang ada di sini, Guru?" tanya Naema."Kenapa Kau bertanya seperti itu? Tentu saja Dia adalah Master Stock Holmes! Mana mungkin Lucas tiba-tiba datang ke Sekolah dan pergi ke kediamanku," sahut Miss Zoya.Naema langsung tersenyum karena baru saja menyadari kebodohannya. Dia berpura-pura menggaruk kepalanya yang tidak gatal untuk menutupi rasa malu.Begitu juga dengan Linc
"Aku tidak yakin, tapi akan ku usahakan! Pasalnya Pusat Penelitian ada di bawah pengawasan Pangeran Iblis langsung," bisik Nick sambil melihat ke kanan dan ke kiri.Dia takut ada seseorang yang menguping pembicaraan Mereka. Hal yang paling dihindari adalah membicarakan Pangeran Iblis karena jika sampai ketahuan akan dihukum penggal."Apa yang sedang Kalian bicarakan? Kenapa berbisik seperti itu?" tanya Naema sambil menarik bahu Linch ke belakang."Tidak ada! lupakan saja!" putus Linch sambil membubarkan diri.Naema kesal karena Mereka berdua menyembunyikan sesuatu darinya. Sedang Nick hanya diam saja melihat Naema komat-kamit di depannya sambil melirik ke arah Linch."Untuk apa Kau membawa benda seperti itu ke Sekolah?" tanya Naema sambil melirik ke arah Nick."Aku hanya ingin mencoba memberinya makan," ucap Nick lirih."Memangnya apa yang Dia makan! Apakah sama seperti yang Kita makan?" tanya Naema penasaran."Tentu saja berbeda! Dia memakan sari pati dari orang yang telah meninggal,
"Gu- guru! Kami sedang bersih-bersih," ucap Linch berbobong.Namun Miss Zoya hanya diam saja sambil menyipitkan matanya untuk menatap Linch dan Naema secara bergantian. Dia seperti sedang mencurigai sesuatu."Apa Kalian sedang berbohong padaku! Kenapa Kau juga tidak mengikuti kelasku?" tanya Miss Zoya pada Linch hingga membuatnya sedikit tersentak."Bukankah saat ini adalah kelas Master Stock Holmes, Guru?" tanya Linch memastikan."Jadi.. Kau memang sengaja untuk tidak mengikuti kelas, huh?" tanya Miss Zoya menyelidik."Kakak tidak bersalah, Guru! Dia hanya sedang membantuku," putus Naema.Linch dan Nick langsung saja merasa was-was. Dia takut Naema akan mengakui semuanya dan Dia akan dihukum karena itu."Apa maksudmu mengatakan kalau Linch hanya membantumu, Nae?" tanya Miss Zoya pada Naema. "Saya yang telah memaksanya untuk membantu membersihkan kediaman Anda, Guru! Karena setelah ini, mungkin Kakak yang akan menggantikan tugas Saya," terang Naema.Miss Zoya tidak mengerti maksud da
"Mungkin saja Mereka terlibat cinta segitiga," putus Jose.Krik krik krik krik."Jangan bercanda! Mana mungkin seperti itu," protes Rebeca."Benar.. Linch selalu menganggap Naema seperti Adiknya sendiri. Dan lagi Mereka sudah bersama sejak Naema masih bayi," terang Zlatan."Itu hanya perkiraanku saja!" sanggah Jose.Setelahnya Rebeca bergegas kembali ke kamarnya. Di sana Dia mendapati Naema yang sedang membereskan pakaiannya."Apa yang sedang Kau lakukan! Kenapa memasukkan baju-bajumu ke dalam kantong besar?" tanya Rebeca sambil berjalan mendekati Naema.Naema hanya menoleh lalu kembali lagi memasukkan beberapa baju lagi ke dalam kantong besar di depannya."Apa Kau tidak mendengar Aku sedang bertanya?" pekik Rebeca sambil memukul bahu Naema."Aku sedang berkemas! Lelbih baik diam saja jika tidak membantu," sahut Naema ketus.Rebeca langsung saja menelan ludahnya dengan kasar."Apa Kau juga sedang marah padaku?" tanya Rebeca sambil membantu Naema memasukkan beberapa buku ke dalam kanto
"Pergi kemana?" tanya Nick spontan."Ayo pergi dari sini!" ajak Jose sambil menarik tangan Naema untuk berjalan keluar.Naema menurut saja saat tangannya ditarik paksa oleh Jose. Sedangkan Nick langsung menarik tangan Naema agar Jose tidak membawa Naema pergi."Berhenti! Kau mau membawa Naema pergi ke mana?" pekik Nick sampai membuat Linch dan Rebeca beranjak dari duduknya.Tiba-tiba saja terlihat kilatan merah pada kedua mata Jose. Naema yang menyadarinya langsung menarik tangannya. Sayangnya pegangan tangan Jose begitu erat hingga membuat Naema kewalahan."Tolong lepaskan tanganku!" pekik Naema sambil terus berusaha menarik tangannya.Banyak pasang mata yang melihat ke arah Naema dan Jose karena keributan yang ditimbulkan.Karena Jose tidak mau melepaskan tangannya, terpaksa Naema menarik tangan kirinya yang dipegang Nick. Dia memukul tengkuk Jose dengan tangan kirinya hingga tubuh Jose roboh dan pingsan."Apa Kau baik-baik saja, Nae?" tanya Nick yang khawatir sambil melihat keadaan