Sementara itu di terowongan Arwah. Sekar tengah mengayuhkan selendang pemberian khodamnya, Sulastri untuk membunuh sukma Seruni. Tak ada pilihan lagi kecuali membunuh atau dibunuh. Dengan tarikan nafas panjang, mencoba mengakhiri hidup Seruni dengan cara melilitnya dengan selendang sakti, tiba-tiba kilatan cahaya membakar selendang itu! Dewi Kesuburan hadir di antara mereka. "Sekar, jangan senang dulu, musuhmu adalah aku, bukan dia!" teriak Sang Dewi dengan penuh amarah. Tanpa basa basi, ia terus menyerang Sekar hingga dia semakin terdesak, mulai kelelahan untuk melawan karena telah bertempur sejak tadi. Terdengar kilatan petir menyambar, hujan kembali turun setelah sempat mereda. Mulai terdengar suara lolongan anjing yang memekakkan telinga. Sekar merasa sudah mencapai batasnya. Saat Sang Dewi hendak mengayuhkan pukulan terakhirnya yang mampu melumpuhkan lawan tiba-tiba Aryo muncul menghadangnya, seolah ingin menyelamatkan Sekar. "Tidak... Aryo!" teriak Seruni. Gadis it
Kini telah terbaring lemah, Seruni, Sekar dan Aryo. Mereka bertiga hanyalah korban dendam masa lalu yang tak kunjung usai. Ketiganya tergeletak lemah di rumah sakit, ruangan yang berbeda-beda. "Bapak, Seruni muntah darah nggak berhenti" ujar Siti, kakaknya yang mulai gelisah. Slamet, ayah Seruni dan Siti kini dirundung penyesalan, tak menyangka jika persekutuannya dengan Dewi Kesuburan melanjutkan perjanjian Sari, ibunya, justru membawa malapetaka bagi keluarganya. "Maafkan ayah, Seruni," ucapnya lirih sambil terus memandang anaknya yang perlahan terbujur kaku. Tiba-tiba ayah Wiryo masuk ke dalam kamar Seruni di rawat, menarik lengan Slamet untuk keluar dari sana. Dengan nafas memburu, Wiryo hendak melayangkan pukulan tajamnya pada kades keji itu. Namun, usahanya dihalangi oleh Ustadz Lukman. Ia sengaja berada di tengah-tengah agar keduanya tak saling serang. "Pak Wiryo, tenanglah. Aryo sekarang berada di dua alam, antara hidup dan mati. Hanya doa yang bisa menyelamatkanny
Kerajaan gaib Dewi Kesuburan.Aryo tertegun mendengar fakta bahwa Seruni adalah satu-satunya keturunan Dewi Kesuburan yang memiliki darah campuran. Ia terlahir dari rahim seorang perempuan bernama Kemala, istri dari Slamet. Ternyata apa yang didengarnya dari Siti jika Seruni adalah dalang di baik semua kekacauan ini adalah benar adanya. Aroma melati menguar di ruangan yang nampak indah, seperti sebuah kerajaan yang ada di dunia nyata. Namun, dalam pandangan Aryo tetaplah ada yang janggal seperti dupa dan sesajen yang memenuhi setiap sudut ruangan, jika ini adalah alam gaib mengapa dupa dan sesajen bertebaran di mana-mana? Dia mengira hal itu hanya ada di dunia nyata saja. "Lantas bagaimana rencana Ratu untuk menyingkirkan Sari? Bukankah engkau telah berjanji akan memberikan keabadian jika berhasil menjadikan Seruni wadahnya?" "Itu tidak akan terjadi, aku hanya memberikan janji palsu agar dia tunduk padaku. Jika penyatuan itu terjadi justru akan membahayakanku," Aryo yang menyadari
Pertempuran antara Sulastri dan Sari cukup menimbulkan pergeseran energi yang cukup besar, mereka terlihat saling menyerang satu sama lain, meski dari kesaktian tentu Sulastri lebih unggul.Sulastri adalah jin dari golongan hitam yang telah berusia ribuan tahun, dia memiliki kerajaan yang cukup berpengaruh di dunia gaib. Memiliki banyak pengikut dari golongan manusia dan jin. Misi utama adalah penyesatan untuk menuju kekafiran. Dia seperti Ratu yang cukup disegani di wilayahnya.Berbeda dengan Sari yang merupakan arwah penasaran, dia terjebak di rumahnya sendiri akibat persekutuannya dengan Dewi kesuburan yang telah memberikan suara emas, kekayaan dan aura pemikat yang kuat. Berkat ritual yang selama ini dilakukan, ia berhasil menyingkirkan Ningsih, saingan pesinden dengan cara merebut suami dan seluruh hartanya hingga membuat Ningsih dan keturunannya jatuh miskin.Meski demikian, Sari yang memiliki cucu bernama Seruni tetap tidak puas hingga akhir hayatnya terlebih mengetahui kenyata
Pov Aryo Pertemuanku dengan Setyo, adik yang baru kuketahui saat dia telah tiada berhasil membuatku terpukul. Bagaimana tidak, hidup yang kami jalani sebelum kematiannya tidak banyak menyimpan kenangan karena hidupku telah habis untuk menjaga cintaku pada Sekar, gadis yang kerapkali berselingkuh dariku. Penyesalan datang terlambat, itulah yang kurasakan saat hidup di tengah alam tak berwarna. Ya, aku sekarang berada di penjara sukma atau arwah. Pertemuanku di dalam sel dengan adikku, Setyo memberiku petunjuk bahwa masih ada jalan untuk kembali.Waktu itu aku melihat penjaga sel kami sedang ke luar, entahlah dia pergi ke mana, yang pasti sel dibiarkan terbuka, mungkin dia lupa.Saat aku melangkah ke luar sel, hembusan angin kencang menerpaku hingga aku terseret beberapa langkah dari tempatku berpijak. Kutekadkan niat hingga mampu menerjang hembusan angin yang membuat langkah kakiku semakin berat.Terdengar suara teriakan manusia yang menyayat hati, mungkin mereka tengah jengah di pe
"Di mana ini?" Aryo kebingungan sambil menatap sekitar, gelap, pengap dan bau busuk menguar.Perlahan ia bangkit dari tidurnya, duduk. Mencoba mencari cahaya agar bisa melihat tempat yang sedang dipijak.Samar-samar terdengar suara yang memanggil namanya."Aryo ...."Ia semakin panik menatap sekitar hingga sebuah pintu besar terbuka, terlihat sang penjaga yang berwajah bengis masuk sambil membawa makanan."Makanlah dan jangan berisik!" ujarnya sambil melempar buah-buahnya berbau busuk.Sang penjaga juga meletakkan lentera merah di dekatnya hingga cahaya mampu menyinari sekitar."Astaghfirullah, di mana ini?"Aryo menatap tajam ke sekitarnya, ia tengah berada di ruangan yang berdinding batu-batu yang menjulang tinggi dengan besi-besi yang dijadikan pintu. Sangat mirip dengan penjara, tapi bukanlah penjara biasa, melainkan penjara arwah!"Aryo ..." suara itu perlahan terdengar kembali.Aryo segera bangkit dari duduknya, mencari sosok yang terus menerus memanggilnya hingga ia menemukan s
Sulastri tengah mengadapi serangan tak terduga dari pasukan dewi kesuburan. Kini ribuan prajuritnya terluka parah dan belasan warganya meninggal dan sebagian tertawan. Sungguh pertempuran yang tak seimbang! "Sinden bodoh! Adakah kata-kata terakhir yang ingin kau katakan?" ujar buto ijo, sang pemimpin pasukan. "Aku tidak akan pernah menyerah meski nyawaku mungkin sudah di ujung tanduk!" bentaknya sambil meludah. Buto ijo yang sudah kalap, mencoba menghunuskan pedangnya tapi tapi tiba-tiba terdengar nyanyian pemanggil sukma yang diutarakan Sekar yang kini kritis. "Heh roh kang kapendem ing petenging alam, kula nyuwun rawuhipun, lumantar swara lan sesaji. Saking donya sepi, lumebua ing jagad cetha, ana cahya geni, ana semerbak kembang, rawuhoa panjenengan, ing wektu puniki. Kulo ndedonga ing sajroning ati, nyeluk asmanipun panjenengan, yen isih wonten geger, sumawana katon, awit dalan sampun kabuka. Dupa wus murub, banyu sekar sampun kabubus, kembang kantil, m
Hujan terus membasahi Desa Seberang, sebuah desa yang sangat subur, segala jenis komoditas tumbuh dan mampu membuat warganya menjadi orang kaya selama generasi ke generasi. Namun, ada sebuah rahasia yang mereka tutup dari dunia luar selama puluhan tahun yakni keberadaan Dewi Kesuburan! Sosok gaib yang memegang penuh atas kendali desa itu. Dewi kesuburan awalnya adalah jin dari golongan hitam yang dikutuk oleh ibunya sendiri sebab telah tega berselingkuh dengan ayah tirinya sendiri. Ia dikurung selama ribuan tahun hingga akhirnya terbebaskan oleh sosok Sari yang kala itu sengaja bersemedi di sebuah gunung tua di pulau jawa. Sari adalah saingan Ningsih yang berupaya saling berebut perhatian para penonton hingga melakukan segala cara untuk mencapai popularitas. Sari yang terlahir dari keluarga miskin dan dicampakkan oleh ibunya akibat sang ibu memilih menikah dengan meneer, membuatnya memiliki dendam kesumat pada ibunya sendiri dan tekadnya kuat untuk sukses dengan cara apapun. Sari y
"Pak, gimana ini? kita dari tadi balik terus ke rumah Slamet," Ibu Aryo nampak panik, mereka harus membawa Sekar ke rumah sakit tapi kemana pun arah yang mereka pilih selalu kembali ke rumah terkutuk itu. Tiba-tiba muncul siluet pria dari kejauhan, dalam suasana kabut yang gelap, sosok itu perlahan berjalan mendekati mobil yang tengah terparkir di depan rumah kades. Angin kencang berhembus, Siti berusaha menahan amukan mayat hidup yang hendak masuk rumahnya. "Ya Tuhan, tolong! Hentikan semua kegilaan ini," Siti hanya bisa menangis dan terus berteriak, angin kencang dan hujan lebat membuat bau busuk yang berasal dari mayat hidup terus menguar hingga membuat siapapun yang menciumnya akan merasa mual. Kedua orang tua Aryo yang terjebak dalam mobil hanya bisa pasrah akan keadaan. Kondisi Sekar semakin kritis, batuk darah tiada henti. Perlahan sosok pria misterius semakin mendekat, ternyata dia adalah Slamet, ayah dari Seruni! Wiryo yang murka melihat Aryo dan Sekar yang ta