Share

Bagian (22) : Obrolan Kiai Anam dan Hamizan Rabbani

PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIAR

Penulis : David Khanz

(Bagian 22)

" … Innalillāhi wainnailaihi rāji'uun," ucap Kiai Anam usai mendengarkan penuturan kisah hidup Hamizan. "Jadi Nak Hamizan ini tinggal sendiri di rumah?"

Laki-laki muda itu tersenyum, lalu mengangguk pelan. Seolah sudah terbiasa dengan keadaan dirinya sekarang dan sudah merelakan kematian kedua orangtuanya sejak lama.

"Ada dua orang yang tinggal bersama saya, Pak Kiai. Mang Karta dan Bi Inah. Mereka berdua, sudah lama ikut dengan keluarga kami, sejak saya masih kecil dulu," jawab Hamizan.

"Masyā Allāh," gumam ayahnya Basil Basyiruddin tersebut. "Mohon maaf sekali ya, Nak Hamizan, saya banyak bertanya-tanya pada antum. Tapi … dengan begini, justru saya jadi tahu, siapa sebenarnya Nak Hamizan ini." Orang tua itu menatap kagum pada sosok Hamizan. "Jujur saja, tadi … saya sempat kaget dengan kedatangan Nak Hamizan ini. Tadinya saya pikir siapa, 'gitu? Bahkan, memperhatikan calon man … —tu—, eh, maksud saya … anak gadisnya Kia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status