Perempuan Bermahar Lima Miliar

Perempuan Bermahar Lima Miliar

Oleh:  David Khanz  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9
3 Peringkat
123Bab
3.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Judul : Perempuan Bermahar Lima Miliar Penulis : David Khanz Genre : Drama Religi Nama-nama tokoh : Arumi Nasha Lazeta, Hamizan Rabbani, Bellanca Aurora, Basil Basyiruddin, KH. Bashori, Umi Afifah, Azizah, Ustaz Muzakir, KH. Anam Al Fathoni. Kisah ini mengetengahkan tentang drama percintaan antara Arumi dan Hamizan. Keduanya jatuh cinta. Namun hubungan tersebut ditentang oleh KH. Bashori, karena Hamizan bukanlah berasal dari kalangan tokoh agama/alim ulama. Khawatir hubungan Arumi dan Hamizan berlanjut, KH. Bashori pun menjodohkan anak perempuan keduanya tersebut dengan salah satu anak dari teman lamanya bernama KH. Anam Al Fathoni, yakni Basil Basyiruddin. Rupanya perihal perjodohan tersebut, diam-diam, ditentang pula oleh kakak Arumi, yaitu Azizah. Sang Kakak mendukung adiknya untuk memilih Hamizan sebagai calon suami dari Azizah. Arumi nekat kabur dan menemui Hamizan di Jakarta, seorang diri. Tentu saja hal tersebut sangat mengejutkan kekasihnya tersebut. Maka untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Hamizan pun mengantar kembali Arumi pada kedua orangtuanya, sekaligus melamar saat itu juga dengan mahar fantastis, yakni harta kekayaan lelaki tersebut bernilai hampir lima milyar rupiah. Walaupun Arumi dan Hamizan pun menikah, tapi KH. Bashori tidak memperkenankan mereka tinggal di lingkungan pondok pesantren. Keduanya kembali ke Jakarta, hidup dari awal dan mengontrak sebuah rumah. Arumi merasa bahagia dan sangat berbakti pada suaminya dengan penuh kecintaan. Bahkan hal-hal yang tidak mungkin dilakukan pun, ikhlas dipersembahkan oleh perempuan tersebut. Di tengah kondisi hidup yang penuh kesederhanaan serta belum dikaruniai keturunan, pasangan Arumi dan Hamizan mendapat ujian lain. Seorang perempuan lain bernama Bellanca Aurora hadir menawarkan sejuta bantuan.

Lihat lebih banyak
Perempuan Bermahar Lima Miliar Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
David Khanz
Sebuah bacaan bergizi tentang keteguhan cinta berdasarkan nilai-nilai agama.
2023-09-23 09:11:35
0
user avatar
David Khanz
Sebuah novel religi yang bagus untuk dijadikan bacaan favorit.
2023-07-29 01:48:55
0
default avatar
Kurotu Nguyun
Baguuuuus bangetttt
2024-01-08 18:28:49
1
123 Bab
Bagian (1) : Arumi Melarikan Diri
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 1)Petang itu, Hamizan baru saja usai melaksanakan kewajiban ibadah salat Isya, tiba-tiba terdengar suara bel rumah berdentang. Lekas lelaki tersebut melipat sajadah dan bergegas keluar dari kamar.Namun baru saja membuka pintu, Bi Inah pembantu di rumah itu, sudah mendahului menuju ruang depan. “Biar saya yang bukain, Den,” ujar wanita tua berusia sekitar 60’an tahun tersebut seraya menahan gerak langkah Hamizan.“Oh, baiklah, Bi. Terima kasih, ya,” kata anak muda itu sembari melemparkan senyuman. “O, iya … Mang Karta di mana, Bi?” tanyanya lebih lanjut, tentang sosok lelaki yang merupakan suami dari Bu Inah tadi.“Ada di belakang, Den. Nanti saya panggilkan setelah saya ke depan,” jawab Bi Inah disertai jari jempol menunjuk ke arah ruangan depan tadi. Maksudnya terlebih dahulu akan memeriksa siapa orang yang bertamu sepetang itu ke rumah, kemudian membantu memanggilkan suaminya.“Ah, tidak usah, Bi,” timpal Hamizan dengan
Baca selengkapnya
Bagian (2) : Perselisihan Abah dan Umi
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 2)Hamizan, Arumi, Bi Inah, dan Mang Karta, duduk berkumpul di atas sofa, melingkar di ruangan depan. Ditambah lagi dengan kehadiran dua orang lainnya, yaitu Pak RT beserta istrinya. Pihak laki-laki dan perempuan, sengaja memilih berada agak berjauhan, menyisakan celah tersendiri di antara dua kelompok tersebut. Sementara, keempat sosok tadi, baru saja menyantap makan malam bersama-sama sebelumnya.“Baik …..” Hamizan memulai membuka suara sebagai pihak tuan rumah. Menatap lurus ke depan dan terkadang ke bawah, tanpa mau beradu tatap dengan Arumi. “Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.”Serempak, ucapan pembuka Hamizan baru saja tersebut, dijawab oleh kelima sosok yang hadir di sana secara berjamaah. Setelah menghaturkan terima kasih pada Pak RT dan istrinya, atas pemenuhan undangan kedatangan mereka ke rumah, Hamizan pun lanjut membuka pertemuan tersebut.“Mang Karta, Bi Inah, Pak RT, serta Ibu RT ….,” ujar Hamizan
Baca selengkapnya
Bagian (3) : KH. Bashori Mengancam Hamizan
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz (Bagian 3)“Jadi bagaimana sekarang, Neng?” Tiba-tiba suara pertanyaan dari pihak Bu RT, membuyarkan lamunan Arumi tentang keluarganya di kampung.Sejenak perempuan itu terdiam dengan tatapan hampa. Lantas bertanya lirih pada sosok istri Pak RT tadi, “Bagaimana tentang apa, Bu?”Bu RT menoleh pada suaminya dan Hamizan. Dia bingung dengan sikap Arumi, apakah mesti mengulang kembali pembicaraan? Bahasan tentang obrolan bersama tadi, sebelumnya, atau bagaimana.Akhirnya Hamizan pun —terpaksa— mengambil alih dan angkat bicara untuk menjelaskan. “Eneng tidak ikut nyimak pembicaraan kita tadi ?” tanya lelaki tersebut dan langsung digelengi oleh Arumi. “Baiklah, jadi begini ….,” lanjut lelaki itu berkata, setelah mendengkus sebelumnya, “buat mencegah timbulnya fitnah, sebaiknya malam ini … Eneng ikut Pak RT dan Bu RT. Nginep di sana. Jangan di sini. Di rumah ini.”Arumi menunduk dan terdiam. Mendengar penjelasan yang dituturkan oleh kekas
Baca selengkapnya
Bagian (4) : Arumi Mengajak Hamizan Kawin Lari
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz (Bagian 4)Usai melakukan obrolan jarak jauh melalui ponsel, Arumi menangis pilu di dalam pelukan Bi Inah dan ikut ditenangkan pula oleh Bu RT. Sementara Hamizan serta Pak RT sendiri, sibuk berbicara secara empat mata di ruangan lain.“Tidak perlu khawatir, Pak,” ujar Pak RT mencoba berbicara dengan nada santai. “Kalaupun benar keluarga si Eneng itu bakal datang bersama pihak kepolisian, dalam hal ini … Pak Izan sama sekali tidak bersalah. Pak Izan sudah melakukan hal yang benar dan saya … yang menjadi saksinya.”Hamizan tersenyum tipis, lantas lanjut menimpali, “Saya tahu, Pak. Saya sama sekali tidak merasa takut. Paling-paling, nanti polisi hanya akan minta keterangan dari saya. Maka dari itu, sengaja saya undang Bapak serta Ibu RT ke rumah, salah satunya … yaaa, buat beginilah. Menjadi salah satu saksi yang bisa membantu saya nanti.”Pak RT mengangguk-angguk sambil mempermainkan bibirnya menggunakan jari telunjuk. Sesekali lelak
Baca selengkapnya
Bagian (5) : Perdebatan Umi Afifah dengan suaminya
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 5)Menengok beberapa tahun sebelumnya, Hamizan adalah seorang mahasiswa dari Jakarta yang melakukan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di Tasikmalaya. Tepatnya Kampung Sukamenak, Desa Linggawangi, Kecamatan Leuwisari. Selama berada di sana, anak muda tersebut menginap di sebuah Pondok Pesantren Al Ardul Basyariyah milik seorang tokoh terkenal. Di tempat itu pula, dia bertemu dan mengenal seorang santriwati bernama Arumi Nasha Lazeta. Sosok gadis terakhir ini, tidak lain adalah putri kedua dari pemilik pondok pesantren tersebut, yakni KH. Bashori dan Umi Afifah.Bilur-bilur cinta pun mulai tersemai di hati muda-mudi tersebut. Sebagai mahasiswa yang berkuliah di Fakultas Tarbiyah, tentu saja aktivitas Hamizan lebih banyak berbaur dengan para santri-santriwati di sana, termasuk dengan Arumi sendiri.Kedekatan kedua anak muda tersebut, rupanya tercium oleh KH. Bashori. Maka dengan sangat terpaksa, setelah pelaksanaan praktikum perkuli
Baca selengkapnya
Bagian (6) : Perjodohan Basil dan Arumi
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 6)Rencana perjodohan Arumi memang bukan sebuah gertakan belaka. KH. Bashori membuktikan dengan mengundang seorang teman semasa mereka —sama-sama— mendalami ilmu agama di pondok pesantren dulu, yaitu KH. Anam Al Fathoni, berserta putranya, Basil Basyiruddin.“Bagaimana kabarmu sekarang, Nak Basil?” tanya KH. Bashori di tengah-tengah perbincangan di acara pertemuan antar keluarga mereka di lingkungan Pondok Pesantren Al Ardul Basyariyah. “Saya dengar, Nak Basil sudah dipercaya Abimu untuk mengelola pondok pesantren di sana. Betulkan itu, Nak?” Orang tua berjanggut putih memanjang tersebut hanya ingin sekadar berbasa-basi, sekaligus mengenal lebih jauh anak muda yang kelak akan menjadi menantunya tersebut.“Ah … alhamdulillah, Abah. Tapi, bukan sebagai pengelola utama. Hanya diperbantukan untuk mengurus pondok pesantren punya Abi itu, Abah,” jawab Basil seraya melirik ke arah ayahnya, KH. Anam.“Wah, berarti … ilmu agamamu sud
Baca selengkapnya
Bagian (7) : Makna Tangisan Seorang Azizah
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 7)Arumi berlari sambil menangis, melewati sebuah ruangan, tempat dimana saat itu Azizah sedang mengawasi santriwati mengaji. Sontak perempuan yang merupakan kakak kandung dari gadis tersebut, menoleh dan memperhatikan adiknya hingga masuk ke dalam kamar.'Astaghfirullahal'adziim ….,' ucap Azizah di dalam hati, lantas benaknya pun diliputi tanda tanya. 'Ada apa dengan Arum, ya? Kulihat tadi, sepertinya dia menangis.'Dera dilema pun seketika menggayuti segenap dada. Azizah, istri dari Ustaz Muzakir, bingung untuk mengambil sikap. Tetap berada di sana atau menghampiri adik kandungnya?Sejenak perempuan beranak dua itu, memutar kepala ke arah sekumpulan santriwati di depannya. Mereka sedang fokus melaksanakan murajaah secara bersama-sama. Kemudian kembali menoleh ke kamar dimana Arumi tadi terlihat masuk."Anisa ….," panggil Azizah —akhirnya— pada salah seorang santriwati yang duduk paling dekat dengannya.Sosok yang dipanggil
Baca selengkapnya
Bagian (8) : Arumi Menolak Perjodohan
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 8)Setelah keadaan hati kedua perempuan itu tenang, Azizah dan Arumi pun melanjutkan kembali percakapan mereka. Terjeda oleh luapan emosi, melalui ungkapan lirih dalam sebuah tangisan mengiris kalbu.“Entahlah, Kak. Aku merasa seperti sedang diperjual-belikan oleh Abah,” ucap Arumi di tengah-tengah perbincangan, disertai isak yang masih tersisa. “Abah menjodohkanku dengan anaknya Kiai Haji Anam itu, berdasarkan alasan tertentu, disamping karena beliau adalah sahabat Abah sewaktu mondok dulu.”Azizah menoleh dan memperhatikan adiknya dengan tatapan lekat. “Apa maksudmu berkata merasa diperjual-belikan itu, Dik? Kamu berpikir kalau Abah bermaksud menukarmu dengan Basil?”Arumi menarik napas panjang. Rasa kesal setelah acara pertemuan dua keluarga tadi, masih juga belum sirna, menyesak di dalam hatinya. Sebal pula dengan sikap serta perilaku Basil yang terus memandanginya, laksana seekor serigala sedang mengincar mangsa.Menja
Baca selengkapnya
Bagian (9) : Rencana Hamizan menemui KH. Bashori
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 9)Upaya penolakan Arumi terhadap rencana perjodohannya dengan Basil Basyiruddin oleh KH. Bashori, tidak membuahkan hasil. Semakin melawan, kian kuat pula orang tua tersebut bersikeras untuk menyegerakan pernikahan anak perempuan bungsunya.Arumi putus asa dan mengadu pada ibunya, Umi Afifah. Namun wanita tua itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak berdaya menghadapi kekerasan sikap suaminya tersebut, terkecuali hanya bisa pasrah dan meminta Arumi untuk bersabar.Di tengah kekalutan yang sedang dirasakannya, gadis tersebut menghubungi Hamizan melalui ponsel. Meminta kejelasan akan status hubungan mereka selama ini.“Insyaa Allah … aku akan datang menemui Abah besok, Neng,” ucap lelaki muda itu berjanji. “Aku akan membicarakan tentang hubungan kita ini sama beliau. Insyaa Allah. Doakan saja.”Rencana kedatangan Hamizan untuk menemui KH. Bashori, sedikit mampu membuat Arumi tenang dan berharap banyak.“Tunaikan beberapa raka
Baca selengkapnya
Bagian (10) : Pertemuan Hamizan dan Basil
PEREMPUAN BERMAHAR LIMA MILIARPenulis : David Khanz(Bagian 10)Keesokan harinya, Hamizan menepati janji untuk menghadap ayah Arumi, KH. Bashori. Tiba agak agak siang, karena faktor perjalanan yang cukup jauh; Jakarta-Tasikmalaya. Di sana, dia disambut pula oleh seseorang yang sudah tiba terlebih dahulu, yakni Basil Basyiruddin.“Kenalkan, ini Nak Basil. Calon suami Arumi,” kata orang tua berjanggut putih memanjang tersebut pada Hamizan, seraya menunjuk anak sahabatnya, KH. Anam Al Fathoni.Hamizan pun tersenyum, berusaha tenang, lantas menyalaminya usai mengucap salam terlebih dahulu.“Calon suami Neng Arum?” tanya Hamizan pada Basil setelah dipersilakan duduk, agak menjauh dari posisi KH. Bashori dan Basil di sana.Yang menjawab, malah ayahnya sang kekasih. Ucap KH. Bashori diiringi senyuman penuh makna, “Benar, Anak Muda. Basil ini anaknya teman saya. Sudah lama —bertahun-tahun— dia mondok di banyak pondok pesantren dan sekarang dipercaya mengelola pondok pesantren milik ayahnya s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status