Share

Bab 29

Byur!

Nora menyemburkan air dalam mulut nya ketika mendengar ucapan dari sang Nenek.

"Uhuk! Uhuk!" Nora terbatuk-batuk dengan keras ketika air yang masuk ke dalam tenggorokannya seperti akan keluar kembali.

"Pelan-pelan," ujar Kenzo. Tangan pria itu meraih sebuah tissue dan memberikannya pada Nora.

Nora langsung menerimanya dan dengan cepat mengelap air yang telah membasahi area dagunya.

"Kenapa terkejut begitu? Memang seharusnya kami para Nenek dan Kakek mu menerima Cicit. Semakin hari umur kami semakin bertambah. Apa kau tak ingin kami melihat Cicit kami?" tanya Twilla. Wanita tua itu saling melirik dengan suami dan kedua besannya.

"Sepertinya itu benar sayang, kami juga menanti Cucu dari mu, kami tak ingin memiliki Cucu dari hasil hubungan gelap," sambung Fatiya di angguki Zafran.

Nora menatap semua orang yang tersenyum kepadanya. Memberikan Cucu? Cicit? Apakah ia bisa? Apakah ia siap? Sepertinya belum, pikir Nora.

Ia memaksakan senyumnya. "Semua itu akan terjadi, kalian ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status