Terpaksa Dimadu: Mengandung Benih Kakak Ipar

Terpaksa Dimadu: Mengandung Benih Kakak Ipar

last updateLast Updated : 2025-08-23
By:  Noona YUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
9Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Nasib malang menghimpit Rayana ke jalan yang tak pernah diinginkannnya. Rayana terpaksa menjadi istri kedua suami kakaknya—Arya. Bahkan, ia harus mengandung demi kebahagiaan kakaknya. Arya menganggap Rayana sebagai wanita murahan yang berani mengusik rumah tangganya. Namun di balik sikap dingin dan tatapan bencinya, terselip ketertarikan yang perlahan tumbuh dan menyeret mereka untuk berbagi kehangatan.

View More

Chapter 1

Bab 1 Malam Pertama yang Menyakitkan

“Kalau bukan karena permintaan Ashley, aku tidak akan pernah sudi menyentuh perempuan sepertimu.”

Suara Arya terdengar lantang. Dingin. Menggores tajam, seperti bilah belati menusuk harga diri Rayana.

“Aaahh… sakit… Tolong, hentikan…” Rayana merintih. Napasnya putus-putus. Air matanya membanjiri wajah, namun tidak ada tangan yang sudi menghapusnya.

Tubuhnya terbaring polos dan tak berdaya, di bawah pria yang tadi siang telah menikahinya secara siri. Arya Chandra Widyantara—suami kakak tirinya yang kini menjadi suaminya juga.

Rayana menggeliat, mencoba melepaskan diri, namun sia-sia. Kedua tangannya telah terangkat paksa ke atas, dibelenggu dalam genggaman kuat. Kedua kakinya dikunci, membuat bagian tubuhnya yang sensitif terbuka tanpa ampun.

“Jangan kak… aku belum siap…”

Namun pria itu tidak menggubris. Tatapannya dingin. Matanya tajam menusuk, tanpa belas kasihan sedikit pun. Rasa takut menyebar cepat di dalam tubuh Rayana, menjalar seperti racun yang menyesakkan dada.

“Diam! Perempuan murahan. Ini yang kau inginkan, bukan?

Suara Arya menggelegar, dipenuhi kebencian. Napasnya bau alkohol menyengat. Dengan kasar Arya mendorong miliknya kedalam, tanpa peduli teriakan kesakitan yang pecah dari bibir Rayana.

“AARRGH!”

Tubuh Rayana melengkung dalam jerit tertahan. Malam ini, ia telah kehilangan sesuatu yang paling ia jaga.

Rayana Maharani, hanyalah anak adopsi.

Putri angkat dari pasangan konglomerat Richard dan Ruby Jansen. Ashley Jansen, putri kandung mereka adalah istri sah Arya Chandra Widyantara—pria yang kini juga menjadi suami Rayana, atas perintah Ashley sendiri.

Rayana terisak dalam diam, tubuhnya gemetar hebat. Dingin dari hembusan AC kamar hotel menusuk hingga ke tulang, namun tak sebanding dengan rasa perih dan ngilu yang mencabik dari dalam tubuhnya.

Arya bangkit dari atas tubuhnya, berdiri dengan napas berat, lalu meraih handuk dan membungkus tubuhnya sendiri. Ia bahkan tidak menoleh sedikit pun ke arah Rayana yang masih terbaring lemas tak berdaya di atas ranjang.

“Bersihkan dirimu. Saat aku kembali, aku tidak ingin melihatmu dalam keadaan menjijikkan seperti itu,” ujarnya datar, seolah apa yang baru saja terjadi hanyalah rutinitas tak berarti.

Rayana menarik selimut dengan gemetar, menutupi tubuhnya sendiri sambil menahan rasa sakit yang terus mencengkeram. Bagian bawahnya terasa panas dan perih. Seolah sedang dicabik-cabik.

Arya masuk ke kamar mandi, pintunya dibanting keras.

"Hiks... Huhuhuhu!" Rayana menangis tersedu-sedu, tubuhnya menggigil sementara hatinya terasa remuk redam, seperti sedang dihancurkan tanpa ampun.

*****

“Cheers… untuk masa depanku sebagai model go internasional,” ucap Ashley riang.

“Cheers!” serempak teman-temannya ikut merayakan kesenangan Ashley malam ini.

Ashley Jansen sedang larut dalam gelak tawa dan gemerlap pesta. Dentuman musik memenuhi ruangan diskotik, gelas-gelas anggur terangkat, dan kamera ponsel berkedip mengabadikan senyum sempurna di wajah para sosialita. Malam ini, Ashley memilih bersenang-senang dengan para temannya. Tak ingin mengganggu malam pertama Rayana dan suaminya.

“Jadi, Ash… benar si culun itu setuju dinikahkan dengan suamimu?” tanya Melanie, manajer sekaligus sahabat lama Ashley, dengan nada setengah tak percaya.

Ashley tersenyum miring, menegak cairan sampanye, “Aku hanya memberinya dua pilihan. Dan seperti dugaanku, dia memilih menuruti kemauanku tanpa banyak tanya. Patuh, seperti biasanya.”

Melanie tertawa puas sambil menyesap minumannya. “Kau memang jenius, Ash. Aku yakin, tidak lama lagi kariermu akan semakin melejit... asalkan kau tetap menjaga bentuk tubuhmu seperti sekarang.”

Ashley menyandarkan tubuhnya dengan anggun di sofa beludru. Ia menyilangkan kaki dan tersenyum penuh percaya diri. “Tentu saja. Tidak ada tempat untuk stretch mark di tubuh seorang supermodel.”

Melanie memiringkan kepala, alisnya terangkat. “Lalu… bagaimana caramu membuat suamimu setuju menikahi adik tirimu?”

Ashley terkekeh pelan, lalu mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah Melanie, “Aku katakan padanya bahwa si culun Rayana sendiri yang memohon padaku—meminta agar bisa meminjamkan rahimnya, karena sejak dulu, dia terobsesi pada suamiku. Rayana gadis gila yang rela jadi wadah demi bisa merasa ‘dimiliki’ oleh pria sekelas Arya, meski hanya lewat seorang anak.”

Melanie terbelalak, terus tertawa sambil memegangi perutnya. “Astaga, kau memang licik Ash. Kau katakan seperti itu… dan suamimu percaya begitu saja?”

Ashley tersenyum lebar, penuh kemenangan. “Sejak dulu, Arya sangat mencintaiku. Ia akan melakukan apa saja demi kebahagiaanku. Termasuk membiarkan adik tiriku mengandung anak kami.”

Melanie menggelengkan kepala, lalu bertepuk tangan beberapa kali dengan senyum tak percaya.

“Kau benar-benar berbahaya, Ash. Kecerdikanmu tidak main-main. Kurasa sudah saatnya kau mengikuti casting untuk film layar lebar.”

Ashley mengangkat gelasnya ke udara. “Untuk kehidupan yang hanya berpihak pada perempuan cerdas sepertiku.”

Gelas mereka berbenturan pelan dalam suasana sunyi, sementara di luar, lampu neon terus berkedip liar, seolah menertawakan kebohongan yang terbangun dengan apik.

"Untuk apa aku repot-repot hamil? Aku tak ingin tubuhku rusak hanya demi permintaan ibu mertuaku yang sok baik tapi menyebalkan. Aku lahir untuk sorotan kamera," gumam Ashley sembari mengisi gelasnya dengan sampanye.

Ia mengangkat gelasnya lagi.

"Cheers... untuk rahim pinjaman."

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status