Share

05. Hinaan Sang Ayah

Author: Zhu Phi
last update Huling Na-update: 2023-02-07 15:17:59

“Dasar anak tidak tahu diri!!!” seru Wu Jian penuh kemarahan. 

Sebagai ayah Wu Tian dan tetua keluarga Wu dia begitu malu mendengar kabar hari ini.

Sebenarnya, Wu Cao langsung membawa Wu Tian pulang dari markas sekte Awan Angin atas seizin Patriark Mao Zhen yang merupakan kenalan baiknya.

Namun, dia tidak menyangka bila Wu Jian sudah menunggu mereka. 

Ternyata kabar keturunan dari keluarga besar Wu yang tidak bisa berkultivasi menyebar begitu cepat!

“Da’ge ... aku harap kamu memberikan keringanan hukuman kepada Tian’er,” ujar Wu Cao berusaha menyelamatkan Wu Tian dari amukan orang tuanya ini.

Wu Tian yang tahu dirinya bersalah, diam saja melihat kemarahan ayahnya. 

Walaupun dia kesal terhadap ayahnya yang sama sekali tidak mempedulikan hidupnya, namun sekarang bukan saat yang tepat untuk berdebat dengan ayahnya ini.

Apalagi, Wu Jian sekarang dalam kemarahan yang teramat besar. Siapapun tidak akan didengarkan olehnya, termasuk juga Wu Cao.

“Kamu telah mempermalukan nama besar keluarga kita! Keluarga Wu yang terkenal dengan cultivator hebatnya ternyata menyimpan seorang pecundang!” seru Wu Jian dengan kemarahan besar.

Tidak henti-hentinya Wu Jian memarahi dan menghina Wu Tian, seakan Wu Tian bukan anak kandungnya sama sekali.

Wu Tian sebenarnya menahan amarah yang menumpuk. 

Tapi, mengingat paman kecilnya ini yang sudah cukup dibuat susah olehnya hari ini, Wu Tian memilih untuk menahan diri dan tidak menyela perkataan ayahnya ini.

“Da’ge ... biar bagaimanapun, Wu Tian adalah darah dagingmu sendiri! Kenapa kamu tega mengatakan dirinya pecundang!” Wu Cao sangat tidak setuju dengan perkataan Wu Jian.

Tapi, Wu Jian adalah pemimpin besar dari keluarga Wu yang tidak boleh ditentang siapapun. Dia tidak peduli pendapat siapapun, bahkan dari adiknya sendiri!

“Aku tidak akan mengakui anak yang tidak bisa berkultivasi! Memalukan nama besar keluarga saja!” ujarnya penuh kemarahan.

Wu Jian tidak bergeming dengan perkataan Wu Cao yang memintanya untuk tidak menghina dan bertindak kasar terhadap Wu Tian. 

Ucapan Wu Jian membuat Wu Cao mengepalkan tangannya.

Biar bagaimanapun, Wu Cao yang paling mengetahui kalau Wu Tian sudah berusaha keras membuktikan dirinya terhadap ayahnya ini agar bisa dianggap anak kembali.

Wu Tian sangat menyayangi orang tuanya walaupun dia telah dibuang dan tidak dihiraukan sama sekali oleh orang tuanya karena dianggap aib besar bagi keluarga besar Wu yang sangat memalukan.

Kejadian di sekte Awan Angin sebenarnya bukanlah mutlak kesalahan Wu Tian. Seandainya saja ayahnya berbaik hati memberi pengertian kepada Wu Tian dan menyayanginya, mungkin Wu Tian tidak akan nekad mendaftarkan diri ke sekte tersebut.

“Ada apa dengan dirimu da’ge? Kenapa kamu sangat membenci Tian’er? Anak ini tidak salah! Proses kelahiran dirinya yang salah yang membuat dantiannya rusak!” kata Wu Cao mengingatkan Wu Jian.

Kelahiran Wu Tian memang tidak wajar. Entah apa yang terjadi. Para tabib bahkan kesulitan saat mengeluarkannya dulu. Ketika mereka berhasil pun, dantian dan meredian Wu Tian menjadi rusak, padahal sebelumnya baik-baik saja. 

Wu Tian sebenarnya tidak terlahir cacat kultivasi, tapi kesalahan yang dilakukan saat persalinan membuat keponakannya itu kehilangan harapan untuk berkultivasi seperti semua anggota keluarga besar Wu.

Tapi, mengapa anak yang tidak tahu apa-apa itu, diperlakukan kejam?

Wu Cao benar-benar marah terhadap kakak tertuanya ini! Sedari kecil, sang kakak tidak pernah menyayangi Wu Tian atau mengakuinya. Hanya Wu Cao yang peduli dan merawat Wu Tian seperti anaknya sendiri.

Bahkan istri kakaknya juga ikut-ikutan membenci Wu Tian. 

Hal yang sungguh aneh karena seorang ibu biasanya akan lebih sayang ke anaknya sendiri, apapun yang terjadi!

Melihat semua ini, Wu Tian hanya tertunduk dengan perasaan sedih. 

Baru kali ini dia merasakan dihina dengan kejam oleh ayah kandungnya sendiri tanpa dirinya bisa membela diri.

“Kamu tidak perlu ikut campur, Wu Cao! Aku sudah bersabar dengan anak ini dengan memberinya tempat tinggal dan kehidupan yang mewah. Tapi, apa balasannya? Dia mempermalukan nama besar keluarga kita!”

Tadinya Wu Jian hanya tidak suka kepada Wu Tian karena menganggap anak kandungnya ini hanyalah beban di keluarga besar Wu. Namun sekarang, dia sangat membenci Wu Tian karena telah membongkar aib besar yang telah dijaganya selama belasan tahun ini. Seandainya, dia bisa membuang Wu Tian….

“Ayah ... kenapa kamu begitu kejam terhadapku?” tanya Wu Tian yang akhirnya tidak bisa menahan dirinya lagi.

“Kejam? Dunia cultivator memang kejam! Kamu terlalu mengikuti kemauanmu sendiri! Sudah tidak bisa berkultivasi, bukannya memperdalam ilmu sastra agar bisa berguna di pemerintahan, malahan terus malas-malasan!” marah Wu Jian. 

Menyadari keadaan yang semakin memanas, Wu Cao pun segera melerai.

“Tian’er ... sudah! Kamu segera bersihin dirimu dan pergi tidur!” 

Wu Tian kali ini menuruti perintah Wu Cao. Menurutnya, pamannya ini benar. Tidak ada gunanya berdebat dengan ayahnya yang keras kepala dan merasa benar dengan tindakannya.

“Tunggu!!!” 

Teriakan Wu Jian sontak menghentikan langkah Wu Tian.

“Mulai sekarang, kamu tidak tidur di kediaman keluarga besar Wu lagi! Kamu tidur bersama pelayan!” 

Perintah Wu Jian sontak membuat kaget Wu Cao.

“Da’ge ... kenapa kamu begitu kejam terhadap Tian’er?”

Wu Cao merasa  tidak berdaya mencegah perintah yang tidak masuk akal ini.

“Aku sudah bilang kalau kamu jangan ikut campur Cao’er! Ini urusanku dengan anak tidak tahu diri itu!” kata Wu Jian dengan tegas.

Wu Tian yang terus-terusan bersabar, hingga akhirnya tidak tahan lagi dengan penghinaan ayahnya ini! Terlebih, dia memperlakukan Paman Cao dengan buruk.

“Aku tidak perlu ayah dan ibu, Paman. Aku tidak perlu tinggal di keluarga besar Wu yang terhormat ini! Aku akan angkat kaki sekarang juga dari rumah terkutuk ini!” kata Wu Tian dengan emosi yang meluap.

“Hahaha ... bagus! Itu yang kuharapkan dari dulu!” seru Wu Jian tanpa rasa simpati sedikit pun.

“Tian’er, pertimbangkan baik-baik keputusanmu,“ bujuk Wu Cao mencoba membujuk Wu Tian walaupun dia tahu Wu Tian mempunyai watak yang sama kerasnya dengan Wu Jian.

“Aku akan datang kembali dengan kekuatan yang berpuluh-puluh kali lipat dari kalian!” kata Wu Tian kepada Wu Jian. "Ingat itu!"

“Tian’er! Pertimbangkan lagi keputusanmu! Hari sudah menjelang malam, kamu mau tidur di mana kalau keluar dari sini?” 

Wu Cao kembali berusaha membujuk keponakannya. Namun, Wu Tian tampak tak bisa diganggu gugat. Anak itu terus menatap lurus Wu Jian dengan berjuta makna.

“Biarkan saja dia! Aku mau lihat dari mana dia akan memperoleh kekuatan yang berpuluh-puluh kali lipat dari kita!” hina Wu Jian lagi.

Setelah Wu Jian berucap demikian, Wu Cao tampak menggeleng lemas. Dia kembali menatap keponakannya yang sudah berjalan mendekatinya.

"Selamat tinggal Paman Cao! Terima kasih sudah merawatku selama ini ... budi baikmu tidak akan aku lupakan!" kata Wu tian sambil memeluk pamannya.

Setelah itu, Wu Tian pun pergi dari kediaman keluarga besar Wu tanpa menoleh ke belakang lagi.

Harapan Wu Tian hanya satu.

Membuktikan kepada ayah dan ibunya serta seluruh Keluarga Besar Wu, kalau dirinya mampu berkultivasi lebih baik daripada mereka.

"Aku tidak boleh menyerah hanya karena ayah dan ibu membenciku! Aku harus mencapai kultivasi sempurna untuk diriku sendiri, dan bukan untuk orang lain!" 

“Tunggu Tian’Er! Kamu mau ke mana?” tanya Wu Cao khawatir.

Wu Tian pun menunduk pada sang paman.

“Hutan Terlarang, Paman!”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Aditiya Sanjaya Ritonga
hutan terlarang, hutan yang di larang untuk memasuki nya dgn sebab tertentu
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   ENDING

    --- Kota Hu Nan --- Kediaman Keluarga Besar Wu sedang bergembira. Wu Tian yang selama ini mereka sembunyikan karena cacat dantian dan meredian secara mengejutkan menjadi tokoh penting yang membebaskan Negeri Han dari kekuasaan Undead Cultivator dan bangsa Barbar. Bahkan Wu Tian menjadi saudara angkat Kaisar Guangwu yang membuat dirinya menjadi seorang bangsawan. Pesta penyambutan kepulangan Wu Tian diadakan Wu Cao dengan mengundang keluarga Besar lainnya di Kota Hu Nan. Bahkan kaisar Guangwu dan permaisuri Yueyin juga turut hadir dalam pesta penyambutan Wu Tian ini. Tanpa Wu Tian sadari kalau kepilangannya ke Negeri Han setelah menjelajahi beberapa dimensi membawa sisi kegelapan yang sudah lama ingin menguasainya. Sisi kegelapan ini terus bertahan di dalam diri Wu Tian dan mempelajari semua yang berhubungan dengan Wu Tian. Saat Wu Tian dan Yueyin kembali ke Negeri Han, sisi kegelapan ini berhasil membentuk dirinya menjadi sosok yang mirip sekali dengan Wu Tian. Sosok yang

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   Bab 147. Perpisahan

    "Tidak mungkin aku kalah olehmu!" seru Iblis Lo Han yang tidak bisa menerima kekalahannya dari WuTian, bahkan di saat terakhir hidup makhluk ini.Tubuh Iblis Lo Han meledak berkeping-keping begitu Wu Tian mengeluarkan jurus pamungkas dari Tapak Pendekar Lo Han yang telah ditingkatkan levelnya oleh Wu Tian yaitu Kultivasi Penghancur Iblis yang mengandung kekuatan penghancur dengan energi yang besar."Semoga belum terlambat untuk menyelamatkan penduduk Desa Lo Han," ujar Wu Tian.Wu Tian dan Zhang Long memasuki sarang Iblis Lo Han yang dibuat dari akar tanaman dan juga beberapa tanaman merambat."Wu Tian ... aku menemukan semua penduduk Desa Lo Han!" seru Pendekar Seruling Sakti.Wu Tian bergegas menuju kurungan yang terbuat dari anyaman akar ini."Wu Ling!" seru Wu Tian begitu melihat gadis ini masih hidup."Wu Tian ... apa aku sedang bermimpi?" sahut Wu Ling yang berjalan lemas ke arah Wu Tian."Kamu tidak bermimpi, Wu Ling! Sebentar, aku buka dahulu kurungan ini!" ujar Wu Tian sambil

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   Bab 146. Naga Kultivasi Dewa

    "Aku tidak percaya denganmu! Pasti bentuk nagamu ini hanyalah ilusi yang kamu ciptakan untuk mengelabuhiku!" ujar Naga Lo Han yang tetap tidak mempercayai penglihatannya kalau Naga Tian Kui adalah Naga Kultivasi Dewa yang jarang ada di dunia ini. "Kenapa tidak mencoba kemampuan baruku ini, Naga Lo Han?" tanya Naga Kultivasi Dewa. "Aku tidak takut dengan gertakanmu, Tian Kui!" seru Naga Lo Han, walaupun sebenarnya dia ragu untuk menyerang naga terkuat ini. "Tapak Naga Pendekar Lo Han!" Naga Lo Han maju menyerang Naga Kultivasi Dewa dengan jurus tapak apinya ini yang bisa melontarkan bola api besar secara beruntun ke arah Naga Kultivasi Dewa. "Tapak Naga Dewa!" Naga Kultivasi Dewa langsung melancarkan serangan tapaknya yang tampak lebih dasyat daripada tapak naga pendekar Lo Han. Kilauan cahaya emas yang memantul dari telapak tangan Naga Kultivasi Dewa yang berisi bola cahaya emas yang mengandung elemen listrik dan es bersamaan langsung dilancarkan untuk menangkis serangan bola a

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   Bab 145. Tian Kui vs Naga Lo Han

    Pertarungan antara dua naga yang hebat ini benar-benar menguncang pegununga Lo Han ini. Tidak kalah dengan pertarungan antara Wu Tian dengan Iblis Lo Han. Naga Tian Kui yang baru saja menyelesaikan kultivasi naga tampak jauh lebih kekar dan gagah dengan tubuh naganya yang semakin mengkillap. Naga Lo Han yang sedang dihadapi oleh Naga Tian Kui ini juga bukan naga sembarangan. Naga api yang dikeluarkannya saat mengejar Wu Tian juga telah membuktikan kehebatan Naga Lo Han ini.. Naga Lo Han juga merupakan naga pendekar yang bisa mengeluarkan ilmu bela diri layaknya pendekar sehingga agak sulit untuk dihadapi oleh Naga Tian Kui. "Kenapa naga sehebat dirimu mengikuti Iblis Lo Han yang sangat jahat ini?" tanya Naga Tian Kui yang merasa penasaran dengan pilihan Naga Lo Han. "Bukan urusanmu! Kamu juga Naga Kuno yang beraliran kegelapan! Jadi, jangan berbicara kebenaran di hadapanku!" sahut Naga Lo Han sambil menyemburkan api dan langsung menyerang dengan serangan fisik. BUGH! Sebuah p

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   Bab 144. Wu Tian vs Iblis Lo Han

    "Tapak Immortal!"Wu Tian langsung membuka serangan dengan serangan tapak yang menjadi favoritnya ini untuk meredam serangan tapak sinar dari Iblis Lo Han.Seberkas sinar putih langsung mengarah ke bayangan tubuh Iblis Lo Han, tapi Iblis Lo Han sangat gesit.Sebelum sinar putih ini mengenai dirinya, iblis ini telah melesat dengan cepat menghindari serangan Wu Tian ini."Hati-hati,Wu Tian! Iblis Lo Han ini gabungan dari ketahanan tubuh pendekar Lo Han, kegesitan Lycan, dan kehebatan bela diri Drauger!" seru Zhang Long."Bagaimana cara menaklukan Iblis Lo Han ini, Zhang Long?" tanya Wu Tian."Gunakan saja Ilmu Lo Han yang baru saja kau pelajari! Iblis Lo Han ini hanya takut terhadap Tapak Pendekar Lo Han!""Bicara memang mudah ... melaksanakannya yang susah!" gerutu Wu Tian.Iblis Lo Han yang tadinya berupa bayangan saja, kini berdiri di hadapan Wu Tian yang cukup membuat Wu Tian terkejut melihat wujud Iblis Lo Han ini.Tubuh Iblis Lo Han dilapisi armor keemasan yang menutupi bulu-bulu

  • Perjalanan Kultivasi Sang Immortal   Bab 143. Hebatnya Iblis Lo Han

    Pendekar Seruling Sakti Zhang Long langsung mendekati Wu Xiang tanpa khawatir diserang oleh Jenius Bela Diri ini.Energi murni yang banyak terdapat di dalam diri Zhang Long disalurkan Pendekar Seruling Sakti ini lewat telapak tangannya untuk menghancurkan aura iblis yang tersisa dalam diri Wu Xiang.Perlahan-lahan wajah Wu Xiang kembali normal. juga tubuhnya yang sudah tidak sedingin es sebelumnya."Aku ada di mana?" tanya Wu Xiang saat sadar sepenuhnya."Syukurlah kau sudah sadar, Wu Xiang!" seru Wu Tian."Wu Tian ... apa yang telah terjadi? Kenapa aku merasakan tidur yang lama sekali?" tanya Wu Xiang."Kamu sudah sadar, itu yang terpenting, Wu Xiang!' ujar Wu Tian."Bagaimana kabar Wu Ling dan paman Wang? Apa kamu berhasil menemukan mereka?" tanya Wu Xiang."Kemungkinan besar mereka diculik oleh Iblis Lo Han yang bersarang di pegunungan Lo Han. Aku ke sini untuk meminta Kitab Pendekar Lo Han yang kamu dapatkan dari Lo Hui agar aku bisa mempelajari selengkapnya Tapak Pendekar Lo Han

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status