"Andai saja anak ini bisa menjadi menantu kami. Berapa beruntung kami?" Tanya Ibu Xiao Chen melihat bagaimana sopan Ye Qiaofeng di depan suaminya. "Ah! Bagaimana jika kamu menginap di tempat kami malam ini? Sekalian kamu bisa makan malam bersama dengan kami! Bagaimana?" Tanya Ayah Xiao Chen mengundang Ye Qiaofeng ke rumahnya. Mendengar tawaran dari ayah Xiao Chen, Ye Qiaofeng memandang ke arah penjaganya. Saat penjaganya mengangguk, Ye Qiaofeng baru setuju dengan undangan ayah Xiao Chen dan setelah berbincang sedikit ibu Xiao Chen membawa Ye Qiaofeng sambil bergandengan tangan ke rumahnya. Saat ini di dalam kamar, Xiao Chen sedang bermeditasi dimana ia baru saja mempelajari teknik kultivasi yang di dapat dari leluhur tua sebelumnya. Teknik yang dipelajari Xiao Chen sangatlah kuat, bahkan ia tidak tahu seberapa tinggi teknik ini dalam kategorinya sekarang. Hanya sayang perkembangan dari teknik ini sangat sulit, jadi di dalam keluarga mungkin tidak ada yang dapat melatihnya dengan mud
"Dengarkan saja ayahmu ini, meskipun dia tidak berbakat tapi dia nantinya akan menjadi calon kepala keluarga Xiao. Jadi, tidak ada ruginya kamu menikah dengannya dan…." Ayah dari gadis itu tersenyum dingin. Dia menyadari kalau Xiao Chen tidak punya bakat tapi apa? Keluarga Xiao tampak sangat meninggikan anak itu dan selalu menjaganya dengan baik. Dia yakin di masa depan Xiao Chen akan menjadi kepala keluarga meski dirinya sendiri tidaklah sekuat yang lain. Hanya dengan itu saja cukup untuk membuat dia membiarkan anaknya bersama Xiao Chen dan jika mereka nanti punya anak bukankah anak mereka akan menjadi kepala keluarga Xiao? Lalu, dia juga akan mendapatkan kejayaan itu juga!"Tch!" Kereta kuda hitam dengan kaki merah sampai di depan gerbang keluarga Xiao. Saat para penjaga melihat kereta dan lambang dari kereta itu, mereka langsung mempersilahkan mereka masuk dengan dipandu oleh salah satu penjaga keluarga Xiao."Selamat datang saudara Na, apa perjalananmu aman?" Tanya ayah Xiao Chen
"Mama, aku tidak mau!" Seorang gadis kecil digendong oleh ibunya ke tempat tes bakat. Saat sang ibu sampai di baru tes, dia meletakan tangan anaknya yang tampak berusaha keras untuk tidak menyentuh batu tersebut. Saat tangan sang anak menyentuh batu bakat, batu pengukur bersinar lalu sinar itu naik ke kalimat yang berada di tengah dengan warna biru. Melihat itu, sang ibu tersenyum bahagia karena anaknya tidaklah terlalu buruk dalam tes bakat sekarang."Bakat tingkat menengah!" Ucap tetua yang menjadi pembawa tes tersebut sambil tersenyum senang melihat anak tersebut. Ini termasuk berkah bagi keluarga karena anak pertama adalah anak yang memiliki bakat tingkat menengah. Ayah Xiao Chen melihat itu juga sangat gembira, bakat tingkat menengah dengan warna biru adalah bakat yang cukup bagus. Dimana setiap bakat ada warna putih, biru, merah dan emas, sangat jarang yang mendapatkan warna merah dan hanya pada tingkat menengah ke atas bisa mendapatkan warna merah sebagai bakatnya. “Selanjutny
"Berikutnya, dan yang terakhir tuan muda Xiao Chen silahkan turun dan lakukan tes!" Ucap tetua itu menatap Xiao Chen yang sudah turun dari kursinya dan berjalan bersama saudari Hua ke arena tes. Saat Xiao Chen sampai di depan tetua pada arena, ia mendengar beberapa bisikan mengenai dirinya dari orang lain. Xiao Chen menghela nafas dan tidak peduli dengan ucapan mereka tapi saudari Hua tampak marah. Bahkan wajahnya menunjukkan ketidak senangan dari perbincangan orang-orang disana tentang tuan mudanya. "Tuan muda, silahkan!" Ucap tetua mempersilahkan Xiao Chen untuk meletakan tangannya ke batu bakat. Xiao Chen melihat sementara batu pengukur bakar itu lalu menggeleng kepalanya ke arah tetua. "Tidak perlu di uji, bakatku sangat rendah!" Ucapan Xiao Chen membuat seluruh keluarga Xiao yang mendengarnya terkejut. Ia meletakkan tangannya di baru tes dan benar saja batu bakat itu tidak menyala sama sekali seolah Xiao Chen benar-benar tidak punya bakat untuk berkultivasi. Mata orangtua Xiao
BOOOOOMMMMM…Xiao Chen melihat kedua serangan bertabrakan langsung membuat matanya terkena sinar yang terlalu terang, jadi ia tidak dapat dengan jelas melihat apa yang telah terjadi setelah itu. Saat Xiao Chen membuka matanya, ia sudah berada dalam gendongan ayahnya. “Sudah bangun?” Tanya Xiao Long kepada anaknya itu. Xiao Chen mengangguk, kali ini ayahnya tampak ikut memandang langit malam yang sudah dipenuhi bintang-bintang.“Nak! Ayah akan bercerita sedikit tentang saat kelahiranmu!” Ucap Ayah Xiao Chen memandang anaknya lalu melihat langit malam yang penuh dengan bintang itu. Dulu, saat dia menikahi ibu Xiao Chen bukan hari yang mudah untuknya terlebih dari pihak orangtua ibu Xiao Chen tidak menerima ayahnya. Bukan karena keluarga mereka kurang, tapi karena sifat Ayah Xiao Chen yang sangat berandalan. Membuat kerusuhan dimana-mana dan selalu terlibat masalah di setiap waktu, dia jenius tapi karena sifatnya yang keras kepala membuat dia tidak mau tunduk bahkan saat melamar Ibunya
“Jangan seolah tidak tahu iya! Kita benar-benar terkurung dan tidak dapat melihat seperti apa wajah dari tunangan si kecil. Sialan emang!” Keluh Xiao Fang dengan dirinya yang terkurung di tempat panas pada lembah api milik keluarga. Tempat yang dikhususkan bagi orang-orang yang memiliki kedekatan dengan elemen api. Tapi juga sekaligus tempat hukuman jika mereka diletakan pada tingkat paling bawah lembah api itu sendiri.“HM? Lupakan! Mari pikirkan hal lain seperti pertandingan keluarga di enam bulan dari sekarang!" tiba-tiba pikiran Xiao Fang mengubah pikirannya ke acara enam bulan yang akan datang, dimana seluruh generasi muda yang ada di keluarga akan memperlihatkan kemampuan mereka nanti. Tes yang akan dilakukan adalah melihat kultivasi dari anak muda itu, lalu tes arena dimana anak-anak akan bertarung satu sama lain. Hadiahnya juga cukup membuat anak-anak muda keluarga Xiao menjadi tertarik, bahkan mereka benar-benar menantikan acara dalam satu kali satu tahun tersebut.Memang mer
BOOOOOMMMMM…Semburan lava keluar dari wabahnya, dan banyak beast Fire Lizard yang keluar mulai menyerbu ke arah Xiao Fang. Setiap langkah yang dilakukan Xiao Fang membuat para Lizard itu kesusahan menyerangnya. Mereka yang merasa sulit jika menangkap Xiao Fang karena dia terbang, langsung menyelam kembali ke dalam Lava. Saat muncul, sepasang sayap api muncul di punggung kadal-kadal api tersebut. "Ho? Menggunakan api untuk menjadi sayap begitu? Tapi… Shadow step, killing dagger strike!” dengan gerakannya yang cepat, dua belati itu langsung memotong kepala setiap kadal api yang mendekatinya. Tidak hanya langkah dari Xiao Fang yang cepat tapi para kadal itu tidak dapat merasakan aura kehidupannya saat menggunakan shadow step."Leluhur tua, apakah ini salah satu kekuatan Twin daggers itu? Menghilangkan keberadaan si pengguna lalu melakukan serangan diam-diam tanpa disadari oleh lawannya!" Xiao Chen sebagai pengamat melihat jelas bagaimana fungsi dari twin daggers itu di tangan Xiao Fang.
"Benar! Bagaimana bisa seorang anak yang lahir dari mereka tidak punya bakat sedikitpun? Dan juga, jika pun pondasinya rusak tidak mungkin akan kehilangan bakat bukan?" Pikiran dari para tetua keluarga Ye lebih terbuka dibandingkan keluarga Na yang berpikir kalau Xiao Chen adalah sampah asli. Jadi, di balik itu juga keluarga Na berencana untuk memutuskan kontrak pernikahan dengan keluarga Xiao menggunakan cara yang licik. "Ayah, keluarga Na tampaknya tidak tertarik dengan keluarga Xiao lagi. Apa ada kemungkinan mereka pindah ke keluarga Hu untuk mencari perlindungan?" Tanya Ye Qiaofeng dengan wajah serius menerima informasi kalau keluarga Na mulai mendekati keluarga Hu sejak hari dimana Xiao Chen disebut sampah oleh semua orang di benua mereka. Ayah Ye Qiaofeng paham betul bagaimana sifat keluarga Na, hanya karena keluarga Xiao mencari calon istri untuk tuan muda mereka. Keluarga Na dengan licik datang dan menawarkan anaknya tapi sekarang tampaknya keluarga Na mulai berubah pikiran l