“Apa maksudnya ini?” Tanya Ayah Xiao Chen mengerutkan kening melihat tuan muda kedua yang hanya di ranah mortal turun ke arena.“Tidak ada, anakku hanya cadangan saja. Dan juga aku ingin meminta kepada kepala keluarga untuk memutuskan pertunangan dengan keluarga Na. Karena anak keduaku akan bertunangan dengan putri keluarga Na!” jawab Kepala keluarga Hu yang sontak membuat semua tetua sangat marah.“Apa maksudmu dengan memutuskan pertunangan? Apa anakku tidak pantas untuk anakmu?” Tanya Ayah Xiao Chen dengan wajah muram, meskipun mungkin dia sudah menebak kalau keluarga Hu ingin membantu keluarga Na dalam memutuskan pertunangan itu tapi hatinya tetap merasa marah. “Anak yang bahkan tidak dapat berkultivasi dan hanya akan menjadi manusia biasa mana mungkin cocok untuk calon menantuku!” Tegas kepala keluarga Hu yang berwajah muram juga. Meski dia berada di keluarga Xiao, dia tidak takut untuk melawan keluarga itu sendiri karena mereka sama-sama keluarga kuno dan meskipun lebih rendah d
“Lihatlah! Bukankah orang yang akan melawan bocah nakal itu sudah datang?” Tanya Xiao Meiyin menunjuk ke arah pintu masuk dan melihat sosok Xiao Chen memakai pakaian putih dengan postur tubuh yang membuat semua mata kagum padanya. Meski dia masih terlihat kecil tapi wajah tampannya dapat membuat wanita takjub terpesona apalagi saat sedang tersenyum."Apa aku terlambat?" Tanya Xiao Chen dengan senyuman tenang di wajahnya. Ke tiga pria muda itu langsung menyambut Xiao Chen dengan penuh senyum, mereka menepuk pundak Xiao Chen seolah paham apa yang ingin dilakukan Xiao Chen disini. "Yah, tidak terlambat! Seperti yang kamu katakan mereka memang ingin memutuskan pertunangan denganmu. Bagaimana Adik? Apa kamu akan sedikit berolahraga sekarang?" Kata-kata dari Xiao Fu membuat semua mata menjadi terkejut. Berolahraga? Apa maksudnya dengan mengatakan hal yang sombong seperti itu? Padahal semuanya mengetahui kalau tuan muda keluarga Xiao tidak memiliki bakat untuk berkultivasi. Dan Xiao Chen ad
“Iya! Cuman kamu butuh waktu satu jam untuk menang apa itu? Kamu benar-benar lebih lemah dariku bukan?” Xiao Chao dengan sombong menghina kemenangan dari Xiao Fu, jelas kalau keduanya ingin saling bersaing karena itulah mereka berdebat panjang meski telah di bawah arena tanpa peduli dengan sekitar mereka. “Nak! Apa kamu serius ingin ikut? Ini akan menjadi masalah besar jika kamu terluka!” Ucap kepala Keluarga Xiao kepada sang anak yang saat ini masih tersenyum tenang memandangi kedua pemuda yang tengah berdebat itu. Meskipun ayahnya hanya mengirimkan transmisi suara padanya, ia tidak bisa membalas karena tidak bisa menggunakan qi. Jadi Xiao Chen hanya mengangguk sebagai balasan kata-kata sang ayah untuknya, dan dengan tatapan tenang menjelaskan kepada ayahnya agar tidak perlu khawatir dengan bibi serta ibunya saat ini. Mereka sedang sibuk di rumah karena mencoba untuk melihat kelamin sang calon adik apalagi Xiao Chen sengaja menjual nama paman dari ibu serta ayahnya untuk membuat mere
“Aku ingin kamu menang! Menang dengan kekuatan penuh yang kamu miliki sekarang!” Ucap Xiao Chen dengan suara dingin kepada Xiao Fang. Tatapan Xiao Chen benar-benar tidak lepas dari kepala keluarga Hu, jika pun ia mengungkapkan apa yang terjadi tadi tidak mungkin semua disana akan percaya tanpa adanya bukti. Karena itulah, Xiao Chen tidak lagi peduli dengan wajah apalagi yang merobek wajah duluan adalah keluarga Hu.“Menang? Kekuatan penuh? Seberapa parah aku boleh melukainya?” Tanya Xiao Fang dengan serius tanpa bercanda kepada Xiao Chen yang saat ini dalam suasana hati buruk.“Buat musuhmu tidak dapat bergerak lagi untuk beberapa bulan!” Ucap Xiao Chen dengan suara kecil tapi semua tetua dan tamu undangan dapat dengan jelas mendengar semuanya tapi apa maksudnya dengan kekuatan penuh?“Jika dia menyerah saat aku melepaskan kekuatanku, bagaimana?” Tanya Xiao Fang lagi tapi tidak ada gerakan di Xiao Chen. Hanya setelah beberapa menit barulah Xiao Chen menarik nafas lalu dengan wajah ser
Bagaimana tidak terkejutnya kekaisaran Zo serta tamu lain melihat kekuatan generasi muda keluarga Xiao, Xiao Meiyin ini jelas jenius daripada tiga lain yang maju di awal. Dari gerakan bermain musik serta serangannya benar-benar seirama bahkan mereka sulit membedakan apakah Murid sekte Crown di serang atau tidaknya. Murid itu juga hanya dapat menghindar dan tidak dapat menyerang balik lagi karena itu juga membuatnya benar-benar takut dengan Xiao Meiyin. KRAANANNNGGGG…Bunyi terakhir sinar Xiao Meiyin berhenti, lalu kaki dia menyentuh tanah kembali dan dengan tenang mengakui kekalahannya sambil berbalik pergi dari arena. Jelas kalau Xiao Meiyin tidak menginginkan kemenangan, dia hanya ingin membuat imbang pertandingan saat ini. Karena dia juga penasaran bagaimana adik sepupunya akan menghadapi tuan muda keluarga Hu tersebut? Saat Xiao Meiyin turun, tidak ada yang menepuk atau bersorak seperti saat Xiao Fang turun dari arena. Mereka tidak mengerti kenapa Xiao Meiyin harus begitu patuh k
"Apa?" Xiao Chen benar-benar dapat membuat tinju tuan muda kedua berubah arah. Tidak hanya dapat mengubah arah saja, bahkan tidak ada luka dari tubuh Xiao Chen akibat dampak tinju tersebut. Xiao Fu menggerakkan tangan kirinya, dengan tinju yang kuat Xiao Chen meninju perut tuan muda kedua dengan keras.BAAAMMMMM"Ugh!" Rasa sakit karena tinju Xiao Chen membuat tuan muda itu ingin muntah. Tapi dia berusaha menahannya lalu mundur dengan cepat sambil menstabilkan dirinya lagi. Hanya saja Xiao Chen tidak menunggu anak itu untuk kembali tenang, ia muncul di depan tuan muda kedua lagi lalu dengan keras menendang dada tuan muda itu hingga terbang jatuh ke sisi arena lain. "Sakit… Sakit…!" Ucapnya dalam hati menahan rasa sakit akibat tendangan Xiao Chen. Matanya juga merah dan tubuh gemetar, ini adalah pertama kalinya dia merasakan rasa sakit luar biasa selama menjadi tuan muda keluarga Hu. Swisshhh.."Bangunlah! Musuhmu tidak mungkin membiarkanmu berdiam begitu, kadang rasa sakit juga adal
Xiao Chen berdiri lagi dengan senyuman yang tidak hilang meski penuh dengan luka dan darah. Kali ini Xiao Chen benar-benar terluka cukup parah, ia bisa merasakan kalau tubuhnya sekarang hampir tidak dapat bertahan. Tapi, melihat leluhur berusaha mengujinya membuat Xiao Chen tidak bisa kalah disini. Ia berani untuk turun ke arena bukan hanya untuk keluarganya tapi ingin menguji batas tubuh yang telah di latih bersama leluhur sejak setengah tahun lalu. Dan itu cukup membuat leluhur puas, ia dapat melihat kalau leluhur tersenyum ke arahnya yang menunjukan kalau leluhur tua puas dengannya."Kamu masih berdiri? Hahaha, serang dia! Buat seluruh tubuhnya tidak dapat bergerak lagi!" Teriak tuan muda memerintahkan roh ular cobra menyerang Xiao Chen tanpa harus menggunakan racun, dia ingin membuat tubuh Xiao Chen merasakan sakit yang tak tertahankan dan dia juga ingin menunjukan kepada seluruh keluarga Xiao kalau tuan muda mereka memanglah lebih dari sampah tidak berguna.IIIISSSSSSSTTTTTT…BOO
“AGH!” Xiao Chen juga jatuh ke lantai arena dengan keras dan sekarang dari pinggang sampai ke atas tidak lagi pakaian yang menutupinya. Dan meskipun terlihat terluka, Xiao Chen masih dapat berdiri sambil tersenyum menatap ke arah tuan muda kedua yang sudah tidak sadarkan diri itu, lalu Xiao Chen memutar kepalanya untuk melihat ke arah sang ayah dengan jempol mengarah pada ayahnya tersebut.“Pemenang, tuan muda Xiao Chen! Pertandingan berakhir dengan kemenangan keluarga Xiao!” Teriak tetua pertama sadar kembali dan memeriahkan pemenang dari pertandingan tersebut. Meskipun terbilang pertandingan itu aneh, tapi semua keluarga Xiao bersorak gembira dengan kemenangan Xiao Chen terlebih mereka dapat melihat betapa pantang menyerahnya tuan muda mereka ini. “Hahahaha, saudaraku anakmu ini benar-benar luar biasa. Bagaimana dia dapat menggunakan teknik itu? Dan darimana dia mendapatkannya?” Tanya kepala keluarga Ye kepada Ayah Xiao Chen. Ye Qiaofeng melihat Xiao Chen dengan tatapan baru, anak