Di atas kapal, meski tetua melihat Xiao Chen membeku mereka tidak peduli dan tetap berbicara dengan tetua dari sekte salju di atas kapal sekte Heaven. Dengan dua kapal terbang berdampingan membuat kapal lain merasa terkejut karena kedua sekte benar-benar menunjukan hubungan mereka kepada dunia secara jelas. Bahkan empat suku beast kuno terkejut melihat kedua kekuatan yang tidak pernah memperjelas hubungan mereka dulu tapi sekarang benar-benar berani terbuka di depan umum. Jelas itu mengundang ketidaksukaan banyak kekuatan kecuali benua selatan yang tidak terlalu peduli dengan hal tersebut. Mereka juga punya. Hubungan baik atau lebih tepatnya hubungan antara tuan muda mereka dengan tuan muda sekte Heaven itu sendiri. “Apa kita perlu merebut tempat?” Tanya master puncak bunga kepada tetua sekte salju. Mendengar itu, mereka sedikit setuju tapi saat melihat kalau tempat paling depan di miliki oleh keluarga kuno ataupun kekuatan besar lainnya membuat mereka melupakan pikiran mengambil tem
“Apa maksud bajingan itu?” Tanya banyak murid muda yang marah mendengar Xiao Chen menyebut mereka sangat kecil dan lemah. Mata seluruh tetua juga tertujut kepada Xiao Chen yang memandang rendah mereka dari atas, jelas kalau mata itu bukan hanya merendahkan para murid tapi mereka semua dari berbagai kekuatan besar itu sendiri. “Maksudku adalah kalian hanya orang lemah tanpa otak, seharusnya kalian berdiri disini sehingga dapat melihat betapa kecilnya kalian dari atas ini. Yah… Bagi kalian yang sedikit bermasalah tentu sulit memahami ku yang jenius ini, hahahahaha!” Xiao Chen yang berbeda dari biasanya benar-benar memprovokasi semua generasi muda dengan suara kerasnya. Hal itu membuat dua tetua dan dua master puncak terkejut, biasanya anak ini akan bermain di belakang tapi sekarang mereka benar-benar ingin bermain di depan. Ini sudah benar-benar tidak wajar bagi mereka yang tahun ifat Xiao Chen di kesehariannya. “Bajingan! Apa kau berani mengatakan lagi kata-katamu itu?” Seorang murid
Tawaran tuan muda sekte pedang membuat beberapa kekuatan yang berada paling belakang tertarik. Mungkin bagi kekuatan besar dua kali lipat adalah jumlah kecil tapi bagi mereka dari kekuatan kecil itu adalah harta berharga. Setelah mendengar kalau Xiao Chen akan mengganti uang mereka jika tidak ada hasil, membuat mereka bergerak ke arah Xiao Chen sambil memberikan dua Pill tingkat lima sebagai bayaran mendapat wilayah di tebing tersebut. Waktu berlalu sekali lagi, itu sudah satu hari dan siang hari pada saat yang sama Xiao Chen serta tuan muda sekte pedang sedang membagikan harta yang mereka dapatkan dari bayaran total tiga puluh kekuatan tingkat rendah dan menengah yang ikut dengan mereka. “Bagaimana? Sudah cukup?” Tanya Tuan muda sekte pedang saat mereka selesai membagi rata Pill di depan mereka.“Hm? Ini cukup sih. Tapi yah.. Tidak ada masalah juga, menjadi rakus itu tidak baik. Apa kita mulai saja?” Tuan muda sekte pedang mengangkat bahunya, dia melihat kalau semua orang sudah resa
tuan muda sekte pedang melihat kalau orang-orang itu masih tetap berlatih setelah semua yang mereka lakukan agak merasa kecewa. Tentu saja tujuan awal mereka melakukannya untuk mencari uang dan sekarang uang mereka masih belum bergerak jadi keduanya sedikit kesal. Xiao Chen juga berpikir, uang yang ia dapatkan sudah dibagi meski cukup memuaskan tapi agak sedikit baginya dan tuan muda sekte pedang. Saling pandang, Xiao Chen tiba-tiba mendapatkan ide gila jadi ia bertanya pada tuan muda sekte pedang.“Apa aku perlu menarik lebih banyak energi lagi? Saudaraku, kamu Butuh energi ini atau tidak?” Tanya Xiao Chen dengan senyum santai seolah sedang merencanakan sesuatu yang cukup gila.“Jika energi aku tidak terlalu perlu tapi jika itu sesuatu yang menghasilkan uang aku sangat mau!” Jawabnya dengan senyuman yang agak mengerikan juga. Tentu para tetua melihat dua anak muda yang tersenyum menakutkan itu entah kenapa mereka merasa kalau orang-orang yang tidak ikut naik akan sangat menderita ole
“Haaa… menyenangkan! Menyenangkan sekali, apa ada lagi yang mau bertarung disini?” Tanya Xiao Chen dengan senyuman yang begitu puas. Tapi murid-murid yang jatuh olehnya sangat takut bahkan tubuh mereka tidak dapat bergerak karena luka serta tekanan mental yang di berikan oleh Xiao Chen kepada mereka. Beberapa tetua dan orang tua dalam kekuatan masing-masing segera mendekat untuk memeriksa anak mereka, tapi setelah mereka lihat dengan hati-hati tidak ada luka yang terlalu serius meskipun mereka patah kaki maupun tangan tapi anehnya anggota mereka malah terlihat sangat takut. “Kau …. apa yang kau lakukan kepada mereka?” Tanya salah satu tetua menatap Xiao Chen dengan marah. “Ho? Apa yang aku lakukan? Yah, aku hanya memberikan mereka sedikit rasa takut yang sebenarnya. Tenang saja, beberapa saat lagi mereka pasti tidak akan sadar jadi kamu tidak perlu khawatir!” Sahut tuan muda sekte pedang dengan senyuman mengerikan seolah dia sangat puas membuat orang lain menderita seperti itu. Semu
“Bayar mental saudaramu? Dia saja tidak…”“AGH! Kepalaku sakit, tidak tanganku sakit, ka.. Kalian kenapa begitu kejam padaku?” Tiba-tiba tuan muda sekte pedang bertingkah begitu aneh di depan mereka dan itu membuat mereka terkejut. Bukan karena mereka merasa aneh tapi lebih ke seperti dimana harga dirinya sebagai seorang kultivator pedang dari sekte pedang yang terkenal itu? Bahkan dia juga adalah tuan muda sekaligus calon master sekte pedang, apa pantas berperilaku seperti itu di depan banyak orang? Tentu tuan muda sekte pedang tidak peduli pandangan orang padanya, dia dan Xiao Chen sudah sepakat melakukan semua bersama jadi tidak ada salahnya bersikap bodoh apalagi siapa yang berani menghalanginya? Tentu tidak ada, bahkan juniornya sendiri hanya dapat menutup wajah seolah tidak mengenal tuan muda sekte pedang. “Bajingan ini…!” Banyak orang tua yang bahkan anggora keluarganya tidak terkena masalah Xiao Chen merasa keduanya terlalu licik. Padahal jelas kalau mereka tidak terluka sedi
“Tidak masalah, ini juga kan untukmu!” Sahut pria dengan telepati juga. Jelas sekali dia ingin membantu Xiao Chen dan tidak ragu untuk mengeluarkan banyak uang demi membantu keponakannya tersebut. Tapi Xiao Chen cukup terkejut melihat pamannya yang lebih pendiam dari bibinya akan berbicara seperti itu, dalam hal kecerdasan bisnis pamannya juga unggul dari sang bibi bahkan karena pamannya fokus kepada kultivasi membuatnya menjadi hampir sekuat kakeknya. Tentu bahkan ayahnya sendiri yang disebut jenius belum layak untuk bersaing dengan saudara ibunya ini apalagi sebagai anak tertua membuatnya menjadi sosok paling dipuja dalam keluarga Zi. “Yah, kalau paman bilang begitu aku merasa tidak ada salahnya menolak!” Xiao Chen tersenyum, menatap ke arah tetua dari keluarga Zi yang mengeluarkan kentong untuk diberikan padanya membalas dengan anggukan. Kantong itu terbang ke arah Xiao Chen, saat melihat isinya Xiao Chen sangat senang dengan jentikan jarinya tebing di sisi lain dari Xiao Chen ter
“HM? Cukup banyak, mari kita bagi dia saudara Zao!” Sahut Xiao Chen memulai membagi hasil jarahannya secara rata dengan tuan muda sekte pedang. Saat mereka memulainya, wajah mereka sangat gembira tapi saat berada di tengah dua tangan tiba-tiba menghentikan apa yang mereka lakukan. Saat mereka ingin marah, yang datang adalah Xi Xier dengan tuan putri kerajaan laut. Lalu disisi tuan muda sekte pedang adalah juniornya sekaligus kekasih masa kecilnya sendiri, tatapan para wanita itu sangat menakutkan dan mereka berdua merasa akan ada sesuatu yang terjadi. “Nah, apa kalian sudah selesai menghitung semuanya?” Tanya ketiga gadis itu secara serentak yang membuat kedua pria mengangguk tanpa sadar. “Bagus, kalau begitu biarkan kami yang membaginya untuk kalian. Biar se..mua.. sa.. ma.. Ra..ta!” Ucapan Xi Xier membuat senyuman Xiao Chen membeku, tuan muda sekte pedang juga sama. Mungkin mereka kuat di luar tapi siapa yang akan berani melawan singa betina yang sudah melihat mereka berdua sebaga