“Aku ingin kamu menang! Menang dengan kekuatan penuh yang kamu miliki sekarang!” Ucap Xiao Chen dengan suara dingin kepada Xiao Fang. Tatapan Xiao Chen benar-benar tidak lepas dari kepala keluarga Hu, jika pun ia mengungkapkan apa yang terjadi tadi tidak mungkin semua disana akan percaya tanpa adanya bukti. Karena itulah, Xiao Chen tidak lagi peduli dengan wajah apalagi yang merobek wajah duluan adalah keluarga Hu.“Menang? Kekuatan penuh? Seberapa parah aku boleh melukainya?” Tanya Xiao Fang dengan serius tanpa bercanda kepada Xiao Chen yang saat ini dalam suasana hati buruk.“Buat musuhmu tidak dapat bergerak lagi untuk beberapa bulan!” Ucap Xiao Chen dengan suara kecil tapi semua tetua dan tamu undangan dapat dengan jelas mendengar semuanya tapi apa maksudnya dengan kekuatan penuh?“Jika dia menyerah saat aku melepaskan kekuatanku, bagaimana?” Tanya Xiao Fang lagi tapi tidak ada gerakan di Xiao Chen. Hanya setelah beberapa menit barulah Xiao Chen menarik nafas lalu dengan wajah ser
Bagaimana tidak terkejutnya kekaisaran Zo serta tamu lain melihat kekuatan generasi muda keluarga Xiao, Xiao Meiyin ini jelas jenius daripada tiga lain yang maju di awal. Dari gerakan bermain musik serta serangannya benar-benar seirama bahkan mereka sulit membedakan apakah Murid sekte Crown di serang atau tidaknya. Murid itu juga hanya dapat menghindar dan tidak dapat menyerang balik lagi karena itu juga membuatnya benar-benar takut dengan Xiao Meiyin. KRAANANNNGGGG…Bunyi terakhir sinar Xiao Meiyin berhenti, lalu kaki dia menyentuh tanah kembali dan dengan tenang mengakui kekalahannya sambil berbalik pergi dari arena. Jelas kalau Xiao Meiyin tidak menginginkan kemenangan, dia hanya ingin membuat imbang pertandingan saat ini. Karena dia juga penasaran bagaimana adik sepupunya akan menghadapi tuan muda keluarga Hu tersebut? Saat Xiao Meiyin turun, tidak ada yang menepuk atau bersorak seperti saat Xiao Fang turun dari arena. Mereka tidak mengerti kenapa Xiao Meiyin harus begitu patuh k
"Apa?" Xiao Chen benar-benar dapat membuat tinju tuan muda kedua berubah arah. Tidak hanya dapat mengubah arah saja, bahkan tidak ada luka dari tubuh Xiao Chen akibat dampak tinju tersebut. Xiao Fu menggerakkan tangan kirinya, dengan tinju yang kuat Xiao Chen meninju perut tuan muda kedua dengan keras.BAAAMMMMM"Ugh!" Rasa sakit karena tinju Xiao Chen membuat tuan muda itu ingin muntah. Tapi dia berusaha menahannya lalu mundur dengan cepat sambil menstabilkan dirinya lagi. Hanya saja Xiao Chen tidak menunggu anak itu untuk kembali tenang, ia muncul di depan tuan muda kedua lagi lalu dengan keras menendang dada tuan muda itu hingga terbang jatuh ke sisi arena lain. "Sakit… Sakit…!" Ucapnya dalam hati menahan rasa sakit akibat tendangan Xiao Chen. Matanya juga merah dan tubuh gemetar, ini adalah pertama kalinya dia merasakan rasa sakit luar biasa selama menjadi tuan muda keluarga Hu. Swisshhh.."Bangunlah! Musuhmu tidak mungkin membiarkanmu berdiam begitu, kadang rasa sakit juga adal
Xiao Chen berdiri lagi dengan senyuman yang tidak hilang meski penuh dengan luka dan darah. Kali ini Xiao Chen benar-benar terluka cukup parah, ia bisa merasakan kalau tubuhnya sekarang hampir tidak dapat bertahan. Tapi, melihat leluhur berusaha mengujinya membuat Xiao Chen tidak bisa kalah disini. Ia berani untuk turun ke arena bukan hanya untuk keluarganya tapi ingin menguji batas tubuh yang telah di latih bersama leluhur sejak setengah tahun lalu. Dan itu cukup membuat leluhur puas, ia dapat melihat kalau leluhur tersenyum ke arahnya yang menunjukan kalau leluhur tua puas dengannya."Kamu masih berdiri? Hahaha, serang dia! Buat seluruh tubuhnya tidak dapat bergerak lagi!" Teriak tuan muda memerintahkan roh ular cobra menyerang Xiao Chen tanpa harus menggunakan racun, dia ingin membuat tubuh Xiao Chen merasakan sakit yang tak tertahankan dan dia juga ingin menunjukan kepada seluruh keluarga Xiao kalau tuan muda mereka memanglah lebih dari sampah tidak berguna.IIIISSSSSSSTTTTTT…BOO
“AGH!” Xiao Chen juga jatuh ke lantai arena dengan keras dan sekarang dari pinggang sampai ke atas tidak lagi pakaian yang menutupinya. Dan meskipun terlihat terluka, Xiao Chen masih dapat berdiri sambil tersenyum menatap ke arah tuan muda kedua yang sudah tidak sadarkan diri itu, lalu Xiao Chen memutar kepalanya untuk melihat ke arah sang ayah dengan jempol mengarah pada ayahnya tersebut.“Pemenang, tuan muda Xiao Chen! Pertandingan berakhir dengan kemenangan keluarga Xiao!” Teriak tetua pertama sadar kembali dan memeriahkan pemenang dari pertandingan tersebut. Meskipun terbilang pertandingan itu aneh, tapi semua keluarga Xiao bersorak gembira dengan kemenangan Xiao Chen terlebih mereka dapat melihat betapa pantang menyerahnya tuan muda mereka ini. “Hahahaha, saudaraku anakmu ini benar-benar luar biasa. Bagaimana dia dapat menggunakan teknik itu? Dan darimana dia mendapatkannya?” Tanya kepala keluarga Ye kepada Ayah Xiao Chen. Ye Qiaofeng melihat Xiao Chen dengan tatapan baru, anak
Padahal dia sudah menjadi kuat dan menang melawan generasi muda yang lain tapi boro-boro mendapatkan pujian serta hadiah. Dia malah menerima perlakuan yang tidak mengenakan oleh kakeknya, bahkan itu di lihat oleh orangtuanya sendiri."Ha? Benar! Jangan bercanda bocah sialan! Aku sudah susah payah mengajarimu banyak hal tapi kamu malah seceroboh itu. Apa kamu tidak tahu bagaimana reaksi mereka saat melihat kekuatanmu?" Xiao Fang terdiam sesaat, semuanya sudah diizinkan oleh leluhur jadi kenapa kakeknya perlu marah seperti itu? Bukankah dia harusnya marah pada leluhur?"Kakek, itu perintah leluhur bukannya kakek merasakan kalau kita sebelumnya tidak dapat bergerak karena leluhur? Kenapa marah padaku?" Mendengar kata-kata sang anak, dia menjadi diam karena memang apa adanya kalau tadi leluhur menahan mereka. Jika tidak mana mungkin di pertandingan tadi yang lain tidak dapat bergerak, sekarang benar-benar sangat sulit untuk menebak pikiran leluhur tua. Pada akhirnya dia terpaksa melepask
“Baiklah! Bibi akan membantumu tapi ingatlah, kamu harus menjaga dirimu jangan sampai bibi mendengar kamu sakit dan bertindak ceroboh lagi!” Ucap sang bibi yang sangat menyayangi keponakannya ini. Meskipun dia terlihat keras di luar kepada orang lain tapi kepada keponakannya ini dia tidak akan berani untuk bertindak seperti itu. Bukan karena dia takut atau apa, itu karena memang dia mencintai keponakannya.“Hehehe, bibiku masih yang terbaik. Aw!” Bibinya benar-benar tidak tahu berkata apa, keponakan yang keras kepala bahkan mungkin lebih dari pada ibu Xiao Chen sendiri. Sekarang neneknya menemani sang ibu yang tampak sedang kesulitan untuk berdiri karena kelelahan. Masalah di arena juga telah disembunyikan oleh ayah Xiao Chen sesuai perintah dari kakeknya, bagaimanapun tidak baik membiarkan ibu Xiao Chen mengetahui kalau anaknya terluka. Dan setelah semua reda nanti barulah mereka membicarakan masalah Xiao Chen di arena yang bertarung dengan tuan muda kedua dari keluarga Hu. Xiao Che
"Tidak mungkin!" Setelah hari pertemuan datang, nona dari kamar dagang dan juga orangnya terkejut melihat sosok Zi Zhu'er menemani Xiao Chen datang. Dan mereka yang membayangkan kalau lima anak muda datang bersama malah ternyata satu sosok yang paling terkenal datang ke hadapan mereka. Ini saja sudah cukup membuat nona muda dan para bawahannya tertekan, sebab mereka tidak mungkin dapat melawan wanita yang ada di depan sekarang. "Halo, aku Xiao Chen dan ini bibiku Zi Zhu'er. Dia juga menjadi pemilik restoran yang aku miliki, jadi jika kalian ingin membahas sesuatu maka bahaslah bersama dengannya!" Ucap Xiao Chen sambil memperkendirinya serta bibinya kepada Nona muda kamar dagang tersebut."Halo juga, aku Liu Mayleen dan aku adalah orang yang bertanggung jawab sementara di kota ini. Aku datang untuk membahas kerjasama antara…" belum dia selesai bicara, bibi Xiao Chen sudah menatap dingin dan penuh aura yang kuat sehingga dia tidak dapat mengatakan apapun kepada wanita tersebut."Bisa s