Share

Akhir Pertarungan

Masaru tetap duduk di samping adiknya, merenung dalam kesedihan dan kehilangan yang mendalam. Dia tahu bahwa pertempuran ini akan menjadi legenda, sebuah cerita yang akan diceritakan berulang-ulang sebagai peringatan tentang harga kekuasaan dan pentingnya pilihan.

Setelah beberapa saat, Masaru berdiri, mengangkat katana Madara yang telah jatuh ke tanah. Dia menatap bilah pedang itu, sekarang menjadi simbol dari keberanian dan pengorbanan adiknya. Dengan hormat, dia menancapkan katana itu ke tanah di samping Madara, sebagai tanda penghormatan dan janji bahwa klan Nishimoto akan berubah.

Masaru kemudian berbalik menghadap para pejuang yang masih berdiri, mata mereka penuh dengan rasa hormat dan kesedihan. "Hari ini, kita telah kehilangan seorang pemimpin, seorang pendekar, dan seorang saudara," ucap Masaru dengan suara yang bergetar. "Tapi kita juga telah mendapatkan pelajaran yang berharga. Kita harus memilih jalan kita dengan bijak, karena setiap pilihan membawa konsekuensi."

Dia mela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status