Share

Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis
Perjalanan Sang Pendekar Naga Iblis
Penulis: Bebby

1. Terdampar

“Kenapa aku harus mendarat di tempat yang kotor seperti ini? Aku berasal dari mana sebenarnya? Kenapa sekarang aku hanya ingat namaku saja, Sakya Kumara?" gumam seorang pria yang pakaiannya compang camping dan robek di mana-mana.

Saat ini, dia tampak terdampar di sebuah ladang persawahan yang tidak dikenal. 

Air sawah yang kotor mengenangi seluruh tubuhnya yang baru saja mengalami dampak terbakar yang hebat. Bekas-bekas luka bakar yang menimbulkan luka yang cukup parah tampak di sekujur tubuh pria ini. Bahkan wajahnya juga memerah seperti pernah terkena panas yang lumayan kuat.

Pria ini masih tampak muda, tapi menggerakkan tubuhnya saja dia tidak mampu. Masih belum jelas kenapa pemuda ini bisa terdampar di area persawahan yang luas dan jauh sekali dari pemukiman penduduk.

Tidak tampak seorang pun yang bisa membantu pemuda yang tampak mulai sekarat ini. Hidupnya sudah di ujung tanduk.

Dilihat dari luka bakarnya yang parah, hampir dipastikan kalau Sakya Kumara pernah melewati panasnya api yang mirip api neraka. Namun,  masih menjadi misteri kenapa sekarang pemuda ini malahan terdampar di area persawahan yang terpencil.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? Kenapa tenaga dalamku hilang semuanya?" pikir Sakya Kumara.

Tubuhnya terasa sakit sekali. Pakaiannya tampak berantakan karena sebagian terbakar oleh api membara yang mungkin telah dia lewati, tapi dia sendiri tidak tahu kapan dan dimana api membara ini membakar tubuhnya.

Sakya Kumara benar-benar kehilangan ingatan masa lalunya. Hanya namanya yang masih tertinggal di benaknya, selebihnya dia lupa sama sekali kejadian yang dialaminya. Tapi ada  lagi satu kata yang melintas di benaknya. 'Pendekar' yang merupakan jagoan pembela kebenaran yang menjadi tujuan hidupnya.

Tempat ini begitu indah dengan pepohonan hijaunya membuat Sakya Kumara merasa tenang berada di tempat ini, walaupun sudah banyak air kotor persawahan yang telah masuk ke dalam mulutnya, karena dia terdampar dengan posisi tengkurap sehingga wajahnya sebagian tertutup oleh kotornya air sawah.

Seekor kerbau hitam tampak mulai mendekati Sakya Kumara dan mengendus-endus dirinya membuat dirinya terpaksa merangkak untuk menyeret tubuhnya sedikit menjauh. Dia belum sanggup untuk berdiri dan berjalan menjauhi persawahan ini.

“Di sini begitu banyak sekali jenis makhluk hidup," ujar Sakya. “Kenapa aku merasa baru kali ini aku melihat banyaknya kehidupan ya? Sebenarnya asalku ini darimana?"

Sakya Kumara terus berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Tapi kondisi tubuhnya yang lemah membuatnya berpikir saja susah dan kepalanya mulai terasa pusing lagi.

Rasa sakit yang dideritanya membuat Sakya Kumara mulai pingsan lagi dengan sebagian tubuhnya tertutup air di persawahan. Kekuatan hidupnya berangsur-angsur menghilang seiring dengan makin melemahnya kondisi tubuhnya.

Sebelum dirinya pingsan, sempat dia melihat sosok perempuan cantik yang mendekatinya. Sosok perempuan yang seperti sudah dikenalnya lama, tapi dia tidak tahu pernah bertemu dimana.

Setelah itu pikiran Sakya Kumara kosong dan hanya diisi kegelapan.

Apakah pemuda ini sudah meninggal?

*****

Perlahan-lahan Sakya Kumara membuka matanya kembali setelah tersadar dari pingsannya yang cukup lama. 

Hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit rumah.

“Berarti aku sudah tidak berada di atas air kotor tadi lagi. Apa ini dunia setelah mati? Kalau bukan, siapa yang yang begitu baik hati menolongku? Tadi aku tidak melihat adanya kehidupan selain makhluk hitam yang terus-terusan mengendus tubuhku tadi," gumam Sakya Kumara dalam hatinya.

“Ayah ... pemuda asing ini sudah sadar!" Terdengar olehnya teriakan seorang gadis yang sedari tadi berada di dekatnya. Pandangannya yang masih belum jelas mengenali gadis ini yang datang kepadanya sebelum dia tidak sadarkan diri dan memasuki dunia yang gelap gulita.

Derap kaki seseorang terdengar mendekatinya dari arah luar kamar.

Tapi dirinya belum sadar betul untuk membuka keseluruhan matanya.

Pandangannya masih kabur dan akan membuatnya pusing kepala jika terus melihat dalam keburaman.

“Anak muda ... siapa orangtuamu? Kenapa kamu bisa terkapar dengan luka bakar serius di sekujur tubuhmu?" tanya pria yang dipanggil ayah oleh gadis tadi.

Sakya Kumara ingin menjawab pertanyaan penolongnya ini, tapi suara yang keluar dari mulutnya hanyalah berupa lirihan saja tanpa kata-kata. Kondisinya sangat lemah, bahkan untuk berkata-kata saja dia tidak mampu sama sekali.

“Keadaannya masih lemah ... kita biarkan saja dia beristirahat saja dahulu," tegas pria yang dipanggil ayah ini kepada anak gadisnya.

“Kirani ... kamu jaga pemuda ini ya ... ayah kasihan padanya! Ayah tahu dia bukan pemuda yang jahat ... Mungkin dia mengalami bencana atau dirampok, nanti kita tanyakan setelah dia sadar,” ujar pria yang dipanggil ayah oleh gadis cantik ini.

“Baik Ayah ... Rani akan jaga pemuda asing ini," jawab gadis ini.

Terdengar olehnya percakapan gadis yang bernama Kirani ini dengan ayahnya.

"Beruntungnya diriku mereka ini bukan orang jahat ... Entah kenapa, aku merasa banyak makhluk jahat di sekitarku tapi aku sepertinya merasa aman berada di rumah ini," pikir Sakya Kumara yang hanya bisa mendengar tanpa bisa melihat untuk saat ini.

Setelah itu Sakya Kumara tidak sadarkan diri lagi. Kondisinya yang memang sangat lemah tidak memungkinkan untuknya tersadar terus menerus.

Sakya Kumara kehilangan segalanya. Mungkin saja sebelumnya dia adalah pendekar ternama seperti yang banyak terdapat di dunia tempatnya terdampar ini. Mungkin juga dia hanyalah rakyat jelata yang barusan dirampok dan dibuang ke tempat terpencil. Atau bisa saja Sakya Kumara berasal dari desa yang barusan dirampok dan dibakar oleh sekelompok bandit yang banyak terdapat di dunia ini.

Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tristan
vote terus thor
goodnovel comment avatar
Hwat703
Seru habits vote vote
goodnovel comment avatar
Naga Hitam
Up up up terus thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status