Share

Bab 108. Belanja Keperluan Bayi

Setelah kepergian Elfina. Devan langsung menahan istrinya agar tidak memaksa kehendak sang ibu.

“Sudah, tidak perlu kamu paksa Ibu agar mau tinggal di rumah Papah. Mungkin, ada hal yang tidak ingin Ibu beri tahu ke kamu, jadi kamu harus menjaga privasi Ibu, ya,” ucap Devan lirih. Berharap jika istrinya akan mengerti.

Fania mengangguk pelan. “Iya, Mas. Kamu benar juga.”

“Iya, sudah kamu mau ikut bareng aku ke toko atau mau diantar pak Aris?” tanya Devan saat sarapan selesai.

“Aku ikut kamu saja, Mas.”

Devan tersenyum. “Aku tunggu di bawah,” sahutnya dengan keluar ke arah pintu untuk mengambil mobil di basemen.

Fania lebih dulu membereskan meja makan terlebih dahulu sebelum dia keluar. Setelah selesai, ia berjalan ke kamar ibunya untuk berpamitan.

“Bu, Fania ke toko, ya,” ucapnya setelah mengetuk pintu.

Tidak ada sahutan sama sekali dari kamar ibunya. Membuat hati Fania sedih kali ini. Ia merasa bersalah telah berbicara masalah untuk tinggal di rumah papahnya.

Fania berjalan meninggalka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Endah Spy
ngakak bayangin fania bingungnya kaya gimna
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status