"Keinginan ananda apa tidak bisa dibicarakan lagi?"Ratu Nusa Kencana mencoba menahan kepergian puteri mahkota. Rombongan besar sudah siap berangkat di halaman istana.Tiga kereta kencana dengan model sama persis berderet di antara kereta logistik dan pegawai istana.Tiga kereta itu untuk menyamarkan keberadaan puteri mahkota dari ancaman di perjalanan."Aku kira meninggalkan istana Kotaraja bukan solusi terbaik.""Tidak ada solusi terbaik untuk situasi ini," sahut Dewi Anjani. "Ibunda ratu selalu mengulangi kesalahan serupa, kesalahan yang membuatku bisa kehilangan garwa.""Keputusanku semata-mata untuk menyelamatkan leluhur kita.""Keputusan itu hanya asumsi dari Ratu Singkawang," tegas Dewi Anjani keras. "Patih Mahameru sudah menjelaskan bahwa Nyi Ratu Suri berada bersama mereka. Alangkah naif mengira ia tersesat di labirin ciptaannya.""Ketua lama sudah merubah lay out dan menciptakan beberapa labirin untuk kepentingan Tapak Mega. Hal itu yang menjadi pertimbangan diriku.""Nyi Ra
"Lembu Sakti memberi kabar Reksajiwa dan beberapa tokoh sakti terperangkap di labirin alam."Patih Mahameru menyampaikan laporan saat makan siang. Jaka kelihatan asyik menikmati panggang ayam hutan seolah tidak mendengarkan.Padahal Lembu Sakti adalah wakil ketua tokoh istana yang sangat mendukung kebijakan putera mahkota, sepatutnyalah diperhatikan.Tapi Patih Mahameru tidak menyalahkan sang pangeran kalau menanggapi dengan dingin."Aku sudah memberi tahu kalian tentang kemungkinan yang terjadi, lalu apa yang menarik?""Patik tahu laporan ini kurang nyaman untuk pangeran. Tapi Lembu Sakti meminta patik untuk menyampaikan kepada pangeran.""Lalu apa jawabanmu?""Agresi ke markas besar pemberontak bukan di bawah kendali pangeran, jadi pangeran sulit turun tangan tanpa perintah baginda ratu.""Tanggapan Lembu Sakti bagaimana?""Ia mencoba mengerti. Maka itu ia dan rombongan menunggu keputusan dari istana.""Takkan ada perintah apapun dari istana selain menunggu mereka keluar dari labiri
"Mereka menunggu purnama untuk kembali ke alam roh."Jaka tahu dari Nyi Ratu Suri kalau labirin transisi hanya terbuka saat purnama, sehingga mereka gentayangan di alam nyata."Berarti makhluk roh menunggu di markas besar sampai purnama tiba," kata Iblis Cinta. "Kita mesti dapat mencegatnya sebelum masuk ke labirin transisi.""Prioritas kita adalah menangkap Tapak Mega dan lima wakilnya," sahut Jaka. "Tiga lagi biarlah pulang ke alam roh. Mereka tidak dapat berkuasa di alam nyata tanpa bantuan makhluk kasat mata.""Apakah seperti itu sifatnya?" tanya Patih Mahameru. "Bukankah mereka menjadi kunci kekuatan Tapak Mega?""Hanya sebagian kecil makhluk roh yang mampu menampakkan diri tanpa bantuan energi inti makhluk nyata. Mereka hanya menjadi roh gentayangan dan butuh media penampakan.""Berarti tugas kita menunggu di istana Curug Empat?""Ya. Hari sudah sore. Lampu yang sekiranya perlu saja dinyalakan."Jaka berkeyakinan mereka tidak bertahan di markas besar. Mereka pasti mencari suaka
"Aku tahu kau sangat menantikan kedatanganku karena rindu kepada puteri mahkota."Nyi Ratu Suri menampakkan diri di dekat Jaka yang berbaring di tempat tidur.Ksatria itu bangkit duduk dengan sumringah. Lamunan percintaan dengan Dewi Anjani serta merta terbang dari kepalanya."Kau tahu kenapa aku sangat mengharapkan kehadiranmu?""Kau sedang berfantasi bercinta dengan Anjani."Terkaan ratu bidadari jarang meleset, tapi jarang juga Jaka mengakuinya."Jangan sotoy. Aku rindu berguru padamu."Jaka membuka kancing blus berenda emas. Nyi Ratu Suri memeriksa suhu pemuda itu dengan menempelkan punggung tangan di dahinya."Normal.""Yang bilang demam siapa?""Kau bilang rindu berguru padaku, kenapa kau buka kancing bajuku?""Aku tahu kau menurunkan ilmu kanuragan setiap kali bercinta."Nyi Ratu Suri terkejut. Matanya memandang tak berkedip."Jangan drama deh. Aku tertarik dengan ilmu Seruput Jiwa.""Kau serius?""Kok kayak kurang pede jadi guru? Sumpah! Kau adalah guru terfavorit sepanjang ma
"Kau adalah guru terfavorit."Jaka menghantam lewat belakang dengan cepat. Erangan nikmat berhamburan dari mulutnya."Aku ingin bercinta sepuluh kali untuk mendapat dua ilmu tersisa.""Lima saja sampai pagi.""Tidak apa bercinta sehari semalam secara nonstop.""Kau mau aku jadi kuda terbang?"Nyi Ratu Suri mencengkram sprei kuat-kuat dengan kepala rebah di kasur. Doggy adalah gaya favorit Jaka. Ia membiarkan ksatria itu menghunjam sampai puas meski lututnya mulai terasa lunglai.Plak!Bunyi pinggang menghantam bokong terdengar sangat keras. Nyi Ratu Suri terdorong dan jatuh berbaring tengkurap. Jaka mengakhiri dengan hunjaman sangat dalam."Oh, baby...!" lenguh ratu bidadari nikmat.Kemudian mereka berbaring miring. Nyi Ratu Suri mengangkat sebelah kaki ke atas pinggang Jaka yang berbaring di belakangnya.Jaka bergerak masuk sambil meremas bukit yang sangat kencang. Nyi Ratu Suri meraih lehernya dan mengecup bibirnya dengan mesra."Kau sudi menghantam bokong kuda kalau aku menginginka
"Maharini?"Jaka memandang pelayan pribadinya dengan tak percaya. Buat apa puteri mahkota dari Utara datang berkunjung secara tiba-tiba?Maharini adalah calon permaisuri kedua yang disiapkan Nyi Ratu Suri sebelum Jaka mengikat janji suci dengan Puteri Rinjani.Ia minggat dari istana karena tidak setuju ibundanya kawin lagi dengan bangsa manusia.Jadi tidak mungkin ia mewakili Ratu Ipritala untuk membahas ketegangan di Bukit Penamburan."Betul, pangeran," jawab Melati."Tolong sampaikan untuk menunggu sebentar, aku membersihkan badan terlebih dahulu.""Baik, pangeran."Melati pergi ke graha tamu untuk menyampaikan pesan dari majikannya.Jaka menutup pintu pesanggrahan dan berjalan ke bilik mandi untuk membersihkan badan.Tamu istimewa ini di luar perkiraan. Maharini adalah sahabat Puteri Rinjani. Mereka berseteru dengan puteri mahkota Nusa Kencana."Apakah ia datang untuk menagih janji Nyi Ratu Suri?" gumam Jaka sambil berendam di bak mandi. "Karena itu Nyi Ratu Suri pergi dari pesangg
"Aku tidak mencari-cari alasan."Jaka menghadapi kemarahan Ratu Singkawang dengan tenang. Sifat keras kepalanya menular pada Ratu Nusa Kencana."Kau mendesak ibu mertua untuk mengangkat putra pasangan affair mu menjadi raja.""Kau sudah terpengaruh omong kosong Wiraswara!""Kau dan guruku adalah pasangan terburuk sepanjang masa. Aku tidak mendengar kalian untuk mengambil keputusan yang menyangkut rakyat banyak. Aku memilih Bramantana bukan lantaran ia putra guruku, ia memiliki kapasitas untuk menjadi penguasa."Ratu Singkawang sudah kehabisan akal untuk memaksa Jaka. Menggunakan kekerasan sangat berisiko, ia pasti disalahkan leluhur Nusa Kencana."Aku baru tahu kau sangat keras kepala," keluh Ratu Singkawang. "Kau begitu percaya pada cerita dusta Wiraswara.""Sampai jadi roh, kau tetap membantah affair mu. Padahal aku mendengar cerita itu bukan dari guruku, dari pihak yang tidak ada kepentingan dengan kalian tapi sangat berkepentingan dengan Nusa Kencana.""Jangan mengada-ada!""Jadi
Rombongan besar puteri mahkota tiba sore hari di penginapan kaki bukit dengan pengawalan sangat ketat.Ratusan tokoh istana berjaga-jaga di sekitar kaki bukit. Ribuan prajurit Kotaraja membersihkan jalan dari lalu lalang warga dan kereta pedati. Jalur transportasi dialihkan ke wilayah terdekat.Tiga hotel dikosongkan dengan penjagaan ekstra. Semut pun kiranya sulit untuk menyusup."Kandaku mana?"Pertanyaan itu yang pertama meluncur dari puteri mahkota saat turun dari kereta kencana."Aku di sini."Dewi Anjani segera menghambur ke dalam pelukan suaminya, menangis terisak melepas rindu."Kanda baik-baik saja kan?""Ya. Tapi jangan erat-erat pelukannya. Kasihan anak kita.""Ia pasti maklum. Ibunya kangen berat.""Aku juga."Jaka kadang lupa pada kampung halaman jika melihat wajah sangat rupawan ini. Ia kerap membentengi hati agar tidak terhanyut, tanpa menimbulkan kecurigaan istrinya.Dewi Anjani keluar dari pelukan suaminya setelah puas melepas rindu."Siapa perempuan ini?" tanya Dewi