Share

Chapter 7

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2024-06-12 18:20:42

Aluna terdiam.

Dia tak menyangka akan mengucapkan demikian. Namun, bayangan Gio di rumah sakit lebih menekannya.

Dan setelah mengucapkan itu, semua terasa berjalan dengan begitu cepat bagi Aluna.

Malam ini, wanita itu bahkan sudah berada di sebuah restoran.

Duduk di bangku yang terletak di pinggir jendela–di hadapan kontrak dan Ethan yang mengenakan kemeja lengkap dengan jas.

“Cepat! Aku tidak suka orang lelet!” ucap Ethan tidak sabar melihat Aluna yang sedari tadi hanya menatap dokumen perjanjian yang telah disiapkan.

Aluna menghela napas. Dia baru saja membaca keseluruhan kontrak dari Ethan.

Di sana, Ethan berhak atas apapun tentang Aluna.

Dan Aluna akan mendapatkan jatah uang setiap bulan, serta fasilitas tempat tinggal.

Semua itu akan berlangsung selama satu tahun.

Dengan cepat, Aluna mengambil bolpoin dan menandatanganinya.

“Sudah.” Aluna menyerahkan dokumen itu kembali. Hanya saja, dia ingin memastikan satu hal pada Ethan. “Sir, bolehkah saya—”

“Apa?!” potong Ethan dengan cepat. “Kau tidak boleh berdekatan dengan pria lain! Apalagi sampai menjalin hubungan. Jika kau melakukannya, aku tidak akan ragu memotong lehermu.”

Aluna langsung memegang lehernya. Mengusap lehernya dengan sayang, jangan sampai dipotong oleh Ethan.

“Sir bukan itu. Saya ingin meminta jatah libur setiap bulan. Dan selama saya libur, anda tidak boleh mengganggu saya.”

“Berapa lama?” tanya Ethan.

“Dua sampai tiga hari, Sir. Selama itu anda tidak boleh mengganggu saya.”

Ethan bersedekap. “Memangnya apa yang akan kau lakukan?”

Aluna langsung mencari alasan yang masuk akal. Tidak mungkin ia bilang akan pulang untuk menjenguk anaknya, kan?

“Sebenarnya saya ini sangat introvert. Jadi saya butuh waktu berhari-hari untuk mengisi baterai saya.”

Ethan mengernyit–memeriksa kebenaran ucapan Aluna dengan menatap wanita itu lebih dalam.

“Benar, Sir. Saya tidak tidak bohong.” Aluna menepuk dirinya sendiri. “Bukankah Anda sendiri tahu jika dulu saya tidak punya teman di sekolah? Saya menghindari semua orang karena saya ini introvert—”

“Karena kau miskin. Kau tidak berteman dengan siapapun karena kau miskin,” potong Ethan, tak setuju.

“Apapun itu terserah. Aku bukan diktaktor. Jadi, kau dapat libur, tapi tidak boleh melebihi 3 hari.”

Aluna mengepalkan tangannya, menahan kesal. Namun, ia tak lupa menempelkan senyum karir di wajahnya. “Terima kasih, Sir.”

Tak lama, Ethan pun berdiri.

Melihat itu, Aluna pikir mereka akan pulang.

Namun, ternyata tidak!

Ethan justru menarik tangannya.

“Sir kita akan ke mana?” tanya Aluna sambil mendongak.

“Tempat tinggal barumu.” Ethan masuk ke dalam sebuah mobil. Diikuti oleh Aluna yang hanya bisa menurut bagai Kerbau dicucuk hidungnya.

“Kau pernah berkencan?” tanya Ethan tiba-tiba.

Aluna mengangguk pelan. “Pernah..” ucapnya, ragu.

Bohong! Padahal Aluna tidak pernah berkencan.

Di sisi lain, Ethan menoleh. Ia berdehem sebentar sebelum berbicara. “Tampan? Lebih tampan dari aku? Lebih hebat juga dariku?”

“Apa maksud anda—” Aluna menggeleng. “Jangan membahas masa lalu, Sir. Meskipun dia hebat dan tampan, dia hanyalah mantan.”

Ia terus berbohong untuk menyelematkan harga dirinya sendiri.

Ethan seketika tertawa sumbang. “Hahahah! Pasti matamu sedang buram.”

Pria itu lalu menepikan mobilnya di parkiran sebuah Apartemen.

Namun sebelum turun, ia mendadak mendekatkan wajahnya ke Aluna. “Kau yakin mantanmu itu tampan?” tanyanya.

Deg!

Terlalu dekat.

Aluna bahkan bisa menghirup aroma parfum Ethan yang maskulin. Jika saja dirinya dalam keadaan tidak sadar, dirinya akan menutup mata dan bersiap dicium. Namun, masalahnya, saat ini Aluna hanya diam sambil menatap wajah tampan Ethan.

“Hm. Iya..” jawab Aluna pada akhirnya.

“Kau yakin?” tanya Ethan sekali lagi. Tangannya terangkat mengusap pipi Aluna pelan. Pandangannya turun menatap bibir Aluna yang berwarna merah karena lipstik.

Jari telunjuknya menekan dagu Aluna ke atas. “Tidak ada yang bisa menolak pesonaku, Aluna. Lama kelamaan kau pasti akan jatuh ke dalam pesonaku.”

Nafas Aluna sontak tercekat.

Posisi mereka terlalu intim.

Orang lain yang melihat mereka dari luar pasti akan berpikir mereka sedang mesum.

Tapi, Aluna penasaran satu hal.

“Apa konsekuensinya jika aku jatuh ke dalam pesonamu, Sir?”

Ethan menarik sudut bibirnya membentuk smirk. “Yang pastinya aku tidak akan bisa membalas perasaanmu. Mungkin kau akan jatuh sendirian.”

“Bukankah itu konsekuensi yang harus ditanggung semua orang jika jatuh cinta sendirian. Lantas, jika bukan aku tapi anda yang harus jatuh sendiri. Bagaimana jika anda jatuh ke dalam pesonaku?”

Ethan mundur kemudian tertawa.

Tawa yang begitu lepas. “Kau cukup percaya diri.”

Aluna tersenyum tipis.

Dia sepertinya tahu apa yang ada di pikiran pria itu.

Mungkin seperti … mana mungkin perempuan miskin yang dulu begitu takut dengannya berubah menjadi wanita yang lebih percaya diri?

“Anda meragukan saya?” tanya Aluna kemudian.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 623 Ending

    GUYS INI CHAPTER TERAKHIR. SEMOGA SUKA YA... Aiden memutuskan untuk pergi langsung tanpa sarapan. ia pergi ke parkiran yang terletak di samping. Di sanalah motornya tersimpan… Namun ia berhenti ketika melihat ayahnya yang berada di samping motornya. “Kenapa dad di sana?” tanya Aiden mengernyit. “Dad ingin membuang motorku?” tanya Aiden lagi. Gio menghela napas. Kemudian tangannya terulur mengusap motor Aiden pelan. “Warnanya bagus… helmnya juga cocok.” Gio tersenyum. “Kamu membelinya dengan uang kamu sendiri ya?” kemudian mengangguk. “Motornya bagus.” Aiden mengernyit. Kemudian mendekat. “Apa yang terjadi dengan Dad?” Gio mengusap pelan bahu anaknya. “Dad minta maaf, Dad tidak tahu kalau Dad bersalah pada kamu. Dad sering mengabaikan kamu. Dad menganggap enteng acara penting kamu. Dad terlalu sibuk bekerja sampai tidak memperhatikan kamu…” “Dad juga lupa kalau semua anak pasti melakukan kesalahan…” Gio tersenyum. “Dad seharusnya memuji kamu daripada

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 622

    “Puas membuat kawatir orang tua? Puas bermain-main dengan acara penting?” tanya Gio pada Aiden. Aiden berhenti. pada langkah yang ketiga di tangga. Laki-laki itu berhenti dan menghadap ayahnya. “Bagaimana rasanya?” tanya Aiden sembari tersenyum. “Kalian tidak pernah datang ke acara pentingku. Jadi aku ingin melakukannya juga…” “Bagaimana rasanya?” tanyanya. “Aiden!” Gio memijit keningnya yang terasa pusing. “Kami melakukannya karena ada alasannya.” “Aku juga punya alasan untuk tidak datang ke acara itu.” Aiden memutar tubuhnya. berjalan—sampai Gio memanggilnya lagi. “Acara balapan yang kamu maksud?” tanyanya. “Balapan tidak jelas seperti itu? jika ingin balapan di sirkuit bukan di jalan raya. Kamu membahayakan orang lain. kamu juga membahayakan diri kamu sendiri.” “Aiden kamu jangan melakukan hal seperti ini lagi ya..” Agatha menatap putranya. “Mom dan Dad tidak akan melakukan hal seperti dulu lagi.” “Kalau kamu mau balapan, kamu bisa mengajak kamu ke sir

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 621

    Di sinilah… Raini pergi ke atap gedung. Sendirian di tengah gelap yang hanya diterangi oleh cahaya rembulan yang bersinar dengan terang. Raini membiarkan rambutnya tertiup angin ke sana ke mari. Kedua tangannya bersandar pada dinding pembatas. Tempatnya memang di sini. Jelas dirinya dan Aiden sangat berbeda. Aiden memang lebih cocok dengan perempuan bernama Talia itu. Tadi, Raini melihat mereka dari kejauhan. Talia pasti dari keluarga yang memiliki perusahaan besar juga. Mereka memang cocok. Lantas… Kenapa hatinya sedikit tidak rela ya? Apa mungkin ia tidak rela jika Aiden bersama perempuan lain? Tidak! Sampai kapanpun Raini tidak boleh mendambakan apa yang tidak boleh didambakan. Tempatnya di sini… Menyingkir lalu tidak terlihat oleh siapapun. “Jadi seperti ini ya pemandangan kota dari atas gedung tinggi..” Raini tersenyum pelan. “Maklum orang kampung…” Raini menggeleng pelan. “Ternyata sangat bagus. pantas saja banyak orang kampung yang berbondong-b

  • Perjanjian Panas dengan Bos Arogan   Chapter 620

    Seorang pemuda dengan setelan kemeja dan jas rapi baru saja turun dari mobil. Langkahnya mantap—kemudian disusul oleh perempuan yang berada di belakangnya. Perempuan cantik yang menggunakan dress berwarna putih. Nampak sangat cantik dengan rambut panjang yang digerai… Aiden menyodorkan lengannya. Raini tersenyum manis dan menggandeng tangan Aiden. Tahukah permintaan Aiden? Ya, membawa Raini untuk pergi ke pesta bersamanya. Lantas, Raini harus menuruti permintaan lelaki itu jika ingin lelaki itu hadir di pesta. Raini tidak pernah berhadapan dengan orang segila Aiden. Tapi mari imbangi kegilaan Raini. Bersikap seperti apa kemuan Aiden saja. Raini berjalan dengan hati-hati. di luar ternyata banyak sekali kamera wartawan yang menyorot dirinya. Pasti mereka akan membuat berita dan bertanya-tanya tentang identitasnya. Raini bersumpah… Pasti setelah ini, kehidupan sekolahnya kian rumit. Pasti akan muncul rumor aneh tentan dirinya dan Aiden. Aiden dan Raini b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status