Share

Chapter 113

Author: Iamyourhappy
last update Last Updated: 2025-06-27 17:28:46

Ernando berdecak. “Aku akan menebak sebentar. Karena aku ingin tahu. Kemungkinan besar, perempuan yang menyukaimu adalah Aurel. Kau tidak tega menolaknya karena kau kasihan.”

Bastian mengerjap. “Ba-bagaimana kau—” Bastian terdiam.

“Terlalu ketara.” Ernando mengangguk.

“Hei!” Ernando mengubah posisinya menjadi berhadapan dengan Bastian.

“Kalau kau tidak suka, kau harus menolaknya lebih awal. Jangan berpura-pura menyukainya juga. Atau kau membiarkannya begitu saja. Menolaknya dari awal akan lebih baik daripada berpura-pura.”

“Aku memang sering dekat dengan perempuan, tapi aku tidak pernah mempermainkan mereka. kalau aku tidak suka, aku tidak akan merespon. Kalau aku suka, aku pasti langsung mengejarnya.”

“Jadi—katakan padanya kau tidak memiliki perasaan padanya.”

Bastian mengusap tengkuknya pelan. “Bukankah itu terlalu kejam?”

Mendadak tidak tega.

Bastian yang melihat Aurel seperti cerminan dirinya tidak tega menolak.

Aurel mengatakan perasaan padanya sebelum Bastian
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 586

    Ingin rasanya langsung menggampar wajah tampan Noel.“Tidak usah menghinaku jika kau terus saja mengejarku tanpa henti!”Noel mengerjap. “Maksudku adalah—” Noel menghela napas. “Aku hanya ingin tahu berapa lama kau bekerja. Tanganmu menjadi sedikit kasar..”“Malah kau perjelas. Noel kau—” Leya menunjuk Noel.Akhirnya mengambil tisu. Diambilnya banyak, dilemparnya membabi-buta pada Noel.“Nanti terkena kopiku—”Benar saja. Lemparan tisu itu mengenai cangkir yang berisi kopi di dalam cangkir Noel.Tidak merasa bersalah.Leya justru tertawa puas. “Rasakan!” sembari menjulurkan lidah. Mengejek Noel kekanak-kanakan.Noel menatap Leya.Bukannya marah. Tapi malah terpesona dengan senyum lepas Leya yang menertawakannya.Huft rasanya seperti kembali ke masa lalu.Noel bertopang dagu.Tatapannya kian dalam pada Leya.“Kenapa?” tanya Leya mengerjap setelah sadar ditatap Noel sedalam itu.“Kau cantik. Sama seperti dulu.”Leya berdecih. “Tidak usah membual. Kau baru saja mengatai tanganku kasar!”

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 585

    “Mom ikut kelasmu?” tanya Noel kebingungan.Mengenai ibunya yang ikut kelas Leya, ia sama sekali tidak tahu.“Iya, bersama Elise!” balas Leya.“Mom memang suka memasak,” balas Noel. “Bahkan Mom memiliki beberapa sertifikat memasak.” Dengan nada yang tenang. “Kalau dia ikut kelasmu, dia bukan sekedar ingin dekat denganmu. Karena dia juga ingin belajar memasak darimu.”Leya mengusap rambutnya kasar.Masalahnya ia pun tahu kalau niat ibu Noel memang baik, tidak ada niat jahat sama sekali.Tapi ini tentang dirinya sendiri yang merasa tidak nyaman terlalu dekat dengan keluarga Noel.“Aku tidak nyaman,” balas Leya pada akhirnya.Noel terdiam sesaat. “Baiklah. Aku akan meminta Mom untuk berhenti mengikuti kelasmu.”“Tidak perlu melakukannya,” ucap Leya.Pasalnya pembicaraan mereka belum menemukan titik temu.“Lalu kau ingin aku melakukan apa?” tanya Noel yang juga kebingungan.“Aku juga sudah menawarkan solusi. Kalau kau tidak nyaman, aku akan meminta Mom dan Elise agar tidak usah mengikuti

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 584

    “Aku sudah bilang tidak perlu ke sini!” Leya menatap lelah Noel.Noel hanya tersenyum manis dan membukakan pintu untuknya.Leya menghela napas pelan sebelum masuk.Duduk dengan tenang sebelum Noel kembali berbicara.“Aku penasaran,” ucap Noel.“Tunggu.” Leya menggeleng. “Aku tidak ingin membicarakan itu dulu. Aku harus ke rumah sakit.”Noel menoleh dengan kaget. Langsung tahu rumah sakit yang dimaksud. “Kau ingin menemui dia?”“Ya. Kalau kau tidak suka, kau bisa menurunkanku.”“Leya..” ucap Noel pelan.“Kau tidak bisa melarangku.” Leya menoleh. “Kita tidak memiliki hubungan sedalam itu sampai kau bisa melarangku pergi ke manapun.”“Kalau kau tidak suka, kau bisa menurunkanku di sana!” menunjuk trotoar. “Aku akan naik taksi ke rumah sakit.”“Baiklah. Aku akan mengantarmu. Aku juga akan menunggumu sampai selesai berbicara dengannya!”“Jangan menungguku.” Leya menolak keras keinginan Noel.Noel tidak bisa. Jika tidak ditunggu mereka bisa semakin lama.Maka dari itu, ia akan tetap menungg

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 583

    “Tidak usah menjemputku. Kalau Jayden sudah tidur, kau bisa pulang.” Leya melepaskan sabuk pengaman dari tubuhnya.Ia sudah sampai di sebuah gedung di mana ia biasa melatih memasak.“Kau yakin pulang sendiri?” tanya Noel.Leya berhenti sejenak sebelum ia benar-benar membuka pintu.“Sebelum ada kau, bahkan meski ada kau, aku terbiasa melakukan apapun sendiri. Tidak perlu mencemaskanku.” Leya menoleh ke belakang.Tangannya yang tidak seberapa panjang itu terulur untuk memperbaiki posisi Jayden yang tertidur di belakang.“Biasanya dia akan bangun saat kau menggendongnya. Tapi hanay sebentar, dia akan kembali tidur dengan cepat.”Noel mengangguk saja.Leya berhenti—Noel pun menunggu wanita itu keluar.Meski tidak rela jika kebersamaannya dengan Leya akan berakhir sampai di sini.“Sebenarnya…” lirih Leya.“Sebenarnya…” ulang Noel.Karena penasaran. Karena ia ingin segera tahu apa yang ingin dikatakan oleh Leya padanya. “Aku ingin memberithaumu sesuatu.” Leya akhirnya berbicara.“Katakanla

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 582

    Empat jam saja. Ya itu waktu mereka untuk bersenang-senang.Sebelum Leya akan pergi untuk memberikan pelajaran memasak kepada para ibu-ibu.Dan selama empat jam juga, ia akan berusaha agar dirinya bisa menikmati semuanya.Kekayaan dan harta memangnya dua hal yang membuat siapapun terlena.Sekitar satu tahun yang lalu, ia datang bersama Jayden di sini.Bukan dirinya sendiri, melainkan bersama rombongan anak sekolah dasar diiringi oleh orang tua mereka.Ramai, antri dan penuh.Euphoria kesenangan tidak terlalu ia rasakan.“Hei!” Noel menariknya.Leya duduk di samping, dengan Jayden berada di tengah.Kereta yang mereka naiki mulai berbutar.“Waaah!” seru Jayden yang begitu senang.“Mama aku tidak sempat naik ini tahun lalu!” teriak Jayden.Benar, yang dikatakan anaknya memang benar. Waktunya terbatas, ditambah harus antri.Namun, Noel memberikan mereka lebih dari sekedar bersenang-senang di taman hiburan.Kemewahan yang tidak bisa ia dapatkan di manapun. Yaitu bisa menaiki wahana dengan

  • Perjanjian Panas dengan Kakak Muridku   Chapter 581

    Elio benar-benar merasa jengkel setelah Leya dibawa kabur oleh Lucian.Bagaimana tidak, Lucian datang membawa satu perawat yang selama ini terang-terangan menyukainya.Lalu perawat itu dengan ceria ingin menemaninya.Belum sempat Leya berbicara, Lucian lebih dulu menarik Leya pergi.Ya, kurang lebih seperti itu ceritanya.“Yang tadi, Kak Leya benar ‘kan?” tanya perawat itu. “Dia bersama seorang pria? Apa pria itu kekasihnya?”Elio mendengus kecil. Tidak suka jika ditanya begini.Apalagi ditanya topik yang tidak ia suka.“Berhentilah berbicara, Laras!” hardik Elio. “Kau tidak melihatku sedang sakit?” tanyanya.Laras langsung diam—dia membuat gerakan seperti mengunci bibirnya sendiri.Namun dirinya berdiri—membuka kancing seragamnya.Hal itu membuat Elio seketika terbelalak kaget. “Apa yang kau lakukan?!” hampir seperti jeritan heboh.“Aku hanya ingin melepaskan seragam ini dari tubuhku.” Laras dengan polos.Dengan gerakan tangannya yang tidak berhenti. Ia benar-benar melepaskan seragam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status