Beberapa saat lalu, di ruang tamu kediaman keluarga Jarvis.“Usiamu sudah cukup untuk menikah, jadi kami memutuskanuntuk menjodohkanmu dengan putri rekan bisnis kami,” ujar seorang wanitaberambut putih.“Kamu harus punya keturunan untuk meneruskan perusahaan,”tambah pria tua di sampingnya, suaranya tegas.Arsenio Jonathan Jarvis, 30 tahun, presiden direktur SkylineCorporation, hanya bersandar dengan wajah dingin. Baginya, menikah bukan halpenting. Apalagi jika harus dijodohkan. Sudah jelas hubungan semacam itu hanyapenuh urusan bisnis dan merepotkan.“Aku akan menikah dengan pilihanku sendiri,” ucapnyaakhirnya.Edward, asistennya, mendekat lalu berbisik. “Sir, guruBastian ingin bertemu.”“Siapa? Guru menyebalkan itu?” Arsen mendengus kesal. Belumselesai dengan kakek-neneknya, kini ditambah lagi dengan urusan adiknya.“Yerin Anindya, Sir.” Edward menunjukkan foto identitasYerin.Arsen mengernyit, hendak mengusir, tapi kemudian dia terhenti,lalu tersenyum miring. “Biarkan dia
Last Updated : 2025-05-09 Read more