Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Desakan Darinya

Share

Desakan Darinya

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-02-05 12:59:14

Ganjil mengetahui jika Abihirt akan membebaskannya begitu saja. Seharusnya Moreau bisa menebak sejak awal kali ketika mata kelabu itu tidak pernah menaruh minat ke sisi berbeda.

Langkah yang baru saja dia ambil tertahan dengan tak terduga setelah satu sentuhan kasar mencengkeram di pergelangan tangan. Ada antisipasi berkeliaran hebat dan Moreau hampir lupa bagaimana cara bernapas dengan baik. Ujung tenggorokannya terasa mencekat ketika menengadah tinggi ke wajah Abihirt. Pria itu menunduk persis menatap diliputi kilatan mengancam. Dia tidak tahu apa yang sedang ayah sambungnya pikirkan, tetapi ini sungguh terasa seperti suatu ancaman besar.

“Aku ingin kembali ke kamarku, Abi. Lepaskan.”

Ada ketakutan yang menjalar liar. Namun, Moreau tak bisa menyangkal bahwa sulur – sulur keberanian telah berusaha menyelinap ke dalam dirinya. Dia terpaku pada sikap Abihirt, meski di satu sisi muncul desakan untuk tidak diam begitu saja.

“Apa yang Juan lakukan di kamarmu?”

U
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Dibawa Paksa

    Moreau tidak akan pernah berjuang keras melakukan apa pun. Cukup lelah seperti apa yang telah dikatakan kepada Abihirt. Dia memang kewalahan menghadapi pelbagai hal belakangan ini. Tuduhan Barbara belum jelas apakah wanita itu akan memutuskan untuk percaya terhadap setiap kecurigaan yang menerobos liar atau tidak. Benaknya tidak berusaha memikirkan hal dengan dampak paling terjal. Akan lebih adil jika dia meninggalkan tempat ini. Ya. Moreau benar – benar akan melakukan rangkaian kebutuhan tersebut ketika tiba – tiba Abihirt mengangkat dan memanggul tubuhnya di garis bahu pria itu. “Abi!” Ruangan seperti berputar – putar di depan Moreau saat Abihirt berjalan meninggalkan dapur. Hentakkan menaiki undakan tangga terasa cukup kentara meliputi tujuan pria itu yang sebenarnya. Abihirt menginginkan kamar sebagai satu – satunya tempat terpencil agar mereka ... barangkali dapat berteriak satu sama lain, tanpa perlu begitu mengkhawatirkan bahwa Caroline mungkin akan mendengar

    Last Updated : 2025-02-06
  • Perjanjian Terlarang   Cemburu

    “Kita belakangan tidak pernah melakukan hal ini, maksudku ... sebagaimana aku adalah submissif-mu, Abi. Aku butuh waktu untuk benar – benar siap setelah apa yang terjadi sekarang. Kau tahu ibuku—“ Rasanya sisa – sisa kalimat di ujung tenggorokan kembali didorong dan terjebak dengan sangat mencekat di batang leher Moreau. Dia berusaha memahami situasi. Abihirt menawarkan ketegangan di bahunya, sulit percaya bahwa kemarahan akan menguasai pria itu di sini. “Abi—“ Tingkat waspada di benak Moreau meningkat pesat ketika dia mengamati satu kaki Abihirt telah menekuk di atas ranjang. Suara kasur berderak seperti suatu ancaman besar, tetapi jelas ... pria itu tidak akan berhenti untuk mendekatinya. Moreau menahan napas saat semerbak aroma tubuh Abihirt berkeliaran di sekitar wajahnya. Tantangan dari maskulinitas pria itu tidak berubah. Dia benci ketika harus terjebak oleh keinginan untuk menghirup lebih banyak terhadap sesuatu yang sedang ayah sambungnya tawarkan di sini

    Last Updated : 2025-02-06
  • Perjanjian Terlarang   Borgol

    Masih tentang prospek tidak adil, tetapi tumbukan di jantung Moreau seperti telah meninggalkan begitu banyak lubang. Betapa bodoh, dia bahkan tidak tahu bagaimana cara menambal jejak - jejak yang tertinggal dalam setelah jatuh begitu terjal. Dapat dipastikan rasa sakit tidak akan hilang pada waktu – waktu yang singkat. Hanya perlu tekad paling kuat, maka seharusnya tidak akan terlalu buruk mengakhiri semua yang terikat di antara mereka. “Ini tidak adil, Abi,” ucap Moreau lengkap dengan usaha untuk membangkitkan keberanian utuh yang terpendam di benaknya. Dia menatap ke dalam mata kelabu Abihirt. Tidak cukup leluasa untuk memahami apa yang sedang pria itu pikirkan, karena batasan yang terbentang di antara mereka semacam sebuah tembok raksasa tak terpecahkan. Perlu mati – matian merangkak supaya sampai pada ujung tertinggi, tetapi Moreau yakin ... dia tak akan pernah bisa. “Kau egois.” Lagi. Desakan dalam dirinya tidak ingin berhenti begitu saja. Masih tersimpan ra

    Last Updated : 2025-02-07
  • Perjanjian Terlarang   Mengatakan yang Sebenarnya

    Moreau menelan ludah kasar menghadapi sisa jarak yang begitu dekat dari ayah sambungnya, setelah hening di antara mereka seakan bergemuruh dengan liar. “Jadi kau sungguh ingin tahu apa yang aku dan Juan lakukan di kamar berdua?” dia bertanya hati - hati, sedikit tergelitik terhadap reaksi Abihirt yang begitu singkat dan seolah pria itu sedang mempelajari beberapa hal tentang dirinya. “Ya, aku masih menginginkanmu mengatakan semua.” Suara serak dan dalam Abihirt tidak meninggalkan jejak ganjil, meski beberapa waktu lalu Moreau memahami betapa ayah sambungnya terduga menahan luapan amarah paling berbahaya. Dia tersenyum diam – diam. Bukankah Abihirt hanya mengurungnya dengan borgol yang tertaut di kepala ranjang? Bahkan pria itu tidak sama sekali melakukan tindakan kasar seperti saat mereka ada di ruang merah. Kekhawatiran di benak Moreau belum selesai, tetapi dia cukup tenang untuk kembali bicara, “Bagaimana kalau kukatakan bahwa Juan tidak akan penah tertarik k

    Last Updated : 2025-02-07
  • Perjanjian Terlarang   Menuntutnya

    “Kalau bukan apa – apa, kau tidak akan bersikap berlebih setelah mendengar penjelasanku.” Tidak ingin menyerah, Moreau mengatakan penyangkalan dalam dirinya begitu saja. Itu adalah reaksi murni yang sungguh tidak dia inginkan, jika pada akhirnya akan cukup mengerikan mendapati iris kelabu Abihirt secara mendadak menyerupai ujung pedang yang tajam. Sorot mata pria itu terlalu kelam. Dia hampir lupa bagaimana tetap berpegangan ketika hampir terhanyut dan terombang ambing di sana. “Aku benar, kan? Kau tidak biasanya bersikap seperti ini.” Sial. Bentuk pemberontakkan dalam diri Moreau terlalu murni. Dia tak bohong ternyata cukup kewalahan sekadar memisahkan mana bagian paling penting ketika perlu menjadi benar – benar berani dan tidak. Abihirt punya ruang penuh untuk menghukumnya dengan cara apa pun. Bahkan kenyataan sebenarnya mengatakan bahwa dia masih terjerembab dalam perangkap pria itu. Dia tak harus lupa jika borgol yang menjerat pada salah satu pergelangan tangan a

    Last Updated : 2025-02-08
  • Perjanjian Terlarang   Barbara Datang

    “Kau lihat saja, aku akan memotong penismu jika sampai ibuku mengetahui bekas yang kau tinggalkan.” Moreau tidak benar – benar mengancam, tetapi dia yakin itu akan cukup menunjukkan betapa dia merasa kesal kepada ayah sambungnya. Kedutan samar di sudut bibir Abihirt memperlihatkan respons signifikan bahwa sebenarnya pria itu sedikit terhibur oleh sesuatu yang mungkin membuat ketegangan mereka selama beberapa hari meluap begitu saja. “Kau akan membawa pakaian kering ini ke kamarku?" Hanya kebetulan hening berusaha mengambil tempat dan tiba – tiba sayup suara Barbara menyelinap di sekitar udara. Dapat dipastikan wanita itu sedang berbicara kepada Caroline. Barangkali secara kebetulan mereka bertemu di lorong lantai dua, tetapi bagian tersebut adalah petunjuk bahwa Barbara akan segera menginjakkan kaki ke kamar; tidak perlu mengetuk sekadar beranjak masuk masuk; cukup dengan menekan gagang pintu andai Abihirt lupa mengunci dari dalam. Dia tak benar – benar mengamat

    Last Updated : 2025-02-08
  • Perjanjian Terlarang   Menuntut Barbara

    Napas Barbara berembus kasar kali pertama mendapati suaminya sudah ada di kamar. Dia masih menyentuh gagang pintu dan segera menutup kamar dengan rapat. Posisi Abihirt persis begitu tenang duduk di pinggir ranjang. Kedua tangan pria itu berpangku pada kaki yang menapak di lantai, bentuk posisi yang tampak benar – benar tidak memberi banyak pengaruh, walau Barbara harus mengakui bahwa suaminya perlu sedikit membungkuk sembari melakukan kontak mata berdua. Rasanya sudah cukup—semalam mereka menghadapi pertengkaran hebat dan berakhir dengan Abihirt meninggalkan pelbagai ketakutan di benaknya. Barbara sudah begitu khawatir ketika pria itu tidak memberi kabar. Dia hampir tidak tidur semalam, tetapi tidak dimungkiri bahwa urusan kantor tidak bisa ditinggal hanya karena butuh terlelap lebih lama, meski kebutuhan tersebut seakan telah lenyap tak bersisa. Mungkin ini saatnya. Setiap detil bagian dari tindakan Abihirt tidak luput dari perhatian Barbara, termasuk saat dia harus

    Last Updated : 2025-02-09
  • Perjanjian Terlarang   Menguncinya

    “Apa yang ingin kau lakukan, Abi?” tanya Barbara dengan kewaspadaan merangkak cepat ke permukaan. Dia berusaha beringsut mundur saat mengetahui suaminya telah mencondongkan tubuh dan menepis sisa jarak di antara mereka. Wajah pria itu benar – benar mendekat. Sesuatu yang menyebarkan beberapa tanda tanya besar. Barbara harus menghadapi desakan tak terduga di mana Abihirt telah merampas bibirnya dengan begitu terburu. Dia masih cukup terkejut, tetapi segera mengendalikan diri untuk mengimbangi apa pun yang terasa masih sangat mendadak. Sedikit senyum di balik ciuman mereka—Barbara tidak akan bersikap terancam andai dia tahu inilah yang kemudian Abihirt lakukan. Paling tidak, bukan lagi tentang kemarahan, perdebatan semalam dan hal – hal yang terasa menjengkelkan. Hanya kemudian Barbara terkesiap ketika tangan Abihirt mendorongnya kasar supaya beringsut ke belakang. Pria tersebut ingin dia bersandar di kepala ranjang, maka itulah yang dia lakukan. “Kau benar – be

    Last Updated : 2025-02-09

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   BerdaBerdarah-darah

    “Setelah mencoba untuk membunuhku. Kau pikir apa yang bisa dibicarakan lagi?” Desis suara Barbara menuntut banyak hal. Menunjukkan kemungkinan terburuk. Moreau meringis ketika wanita itu melakukan pergerakan dan jelas memberi beberapa dampak mengerikan. Ujung pisau yang tajam sudah menyentuh—sedikit menekan hingga dia harus menelan ludah kasar. Barbara sungguh akan berada di luar batas. Demikian yang Moreau sadari bahwa Abihirt juga memikirkan hal serupa. Pria itu terus menunjukkan gestur supaya Barbara tidak lepas kendali. Jarak tersisa di antara mereka nyaris bisa terbaca untuk situasi lebih memungkinkan, meski kemudian suara serak dan dalam Abihirt terdengar. “Kau tidak ingin bercerai, bukan begitu?” “Lalu apa? Seseorang yang datang di hidupku dengan tujuan membalaskan dendam. Kau pikir apa yang bisa kuharapkan jika ingin pernikahan ini terus berlangsung? Hidup di neraka menghadapi sikapmu yang selalu dingin? Pantas saja. Sekarang aku sudah mengerti meng

  • Perjanjian Terlarang   Ancaman Berbahaya

    “Sepertinya kau benar. Sudah seharusnya kau sangat menyesal membesarkanku selama ini, karena aku mungkin akan mengatakan betapa hebatnya Abi di ranjang. Dia memberiku pengalaman yang sepertinya tidak kau dapatkan darinya.” “Kau menyebut sebuah tempat penuh dengan mainan seks. Ya, kau benar. Aku memang sering berada di sana. Kami melakukan banyak adegan seks dan itu menyenangkan bagiku. Kau tahu ... dia bilang dia sangat mencintaiku. Setelah menceraikanmu, kami mungkin akan menikah. Sekarang aku tidak keberatan lagi harus menerima statusnya sebagai mantan ayah sambungku. Kau dan aku sendiri tidak pernah memiliki hubungan darah. Kurasa itu bukan masalah besar.” Moreau tersenyum lebar, walau di dalam hatinya begitu banyak rasa sakit tidak terungkapkan. Dia hanya ingin membalas setiap kata – kata menyedihkan Barbara supaya itu menjadi harga lebih pantas, dan menyembunyikan semua yang saat ini masih tersisa adalah jalan pintas terbaik. Barbara mulai terpancing. Baguslah

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

  • Perjanjian Terlarang   Fakta Demi Fakta

    “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Mengapa Abi harus membalaskan dendam? Apa motivasinya?” Moreau nyaris kehilangan kendali terhadap kebutuhan mempertahankan kestabilan suara. Tidak ingin Barbara menyadari rasa takut yang menyelinap seperti suatu aliran deras. Kali ini, dia menatap ibunya dengan tatapan menyelidik. “Dulu sekali, aku pernah menjalin hubungan bersama seorang pengusaha kaya. Jika kau memikirkan sesuatu yang buruk. Kau benar. Aku mantan simpanan ayahnya. Sama seperti dirimu selama ini. Hanya dijadikan seorang simpanan. Kau pikir Abi benar – benar serius denganmu? Jangan berharap banyak, Moreau. Kau tidak lebih dari seorang mainan.” “Biar kutebak, apa dia sering membawamu ke ruangan mengerikan itu? Melepas cambukan keras di tubuhmu?” Tulang punggung Moreau seperti mendapat kejutan listrik. Ketegangan itu tidak bisa dijelaskan. Bagaimana Barbara bisa menebak dengan tepat? Sekarang apa yang bisa dia katakan? Pada kenyataannya, itu memang benar. Mun

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status