Share

Jeda

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2024-11-09 12:56:18

Ini menjadi hari terakhir berada di pedesaan. Siang untuk sedikit bersantai, dan sore akan melakukan persiapan; merapikan pakaian ke dalam koper atau pelbagai keperluan lainnya. Moreau pikir itu bukan ide yang buruk, tetapi sedikit merasa ganjil setelah sarapan pagi yang terlalu mengejutkan.

Dia tidak lagi menemukan keberadaan Abihirt sejak terakhir kali pria itu meninggalkan dapur. Barbara juga tidak mengatakan apa – apa, selain terlihat berkeliaran bersama ponsel di tangan. Seperti terlalu sibuk. Cukup berlebihan dan tiba – tiba berakhir di sini. Duduk di hadapannya walau Moreau tidak bersuara sedikitpun.

Hanya terkadang mendapati wanita tersebut tersenyum sumringah. Dia segera menunduk; secara asal menggeser layar ponsel. Juan belum terlihat akan membalas pesan; barusan ... Moreau mengirim foto pemandangan dari rerumputan hijau.

Mungkin itu sedikit membuat dia tergelitik untuk membuka profil ayah sambungnya. Abihirt tidak aktif sejak malam kemarin. Benar – be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Perjanjian Terlarang   Gangguan Froy

    “Kau masih saja mendiami-ku, Paman. Aku minta maaf soal Moreau. Tapi, bisakah jangan menghapus namaku dari daftar pemegang proyek besar? Itu sedikit membuatku kurang konsentrasi, karena aku tidak akan mendapat kesempatan untuk selangkah lebih maju. Mengertilah ... semua kulakukan karena—“ Froy tidak cukup yakin apakah ini adalah saat – saat yang tepat mengungkapkan hal yang belakangan menjadi akar permasalahan. Namun, salinan email sudah menegaskan beberapa bagian sebagai bencana besar. Semua karena peristiwa di dapur hari itu. Dia kelepasan. Kalap. Menyesali bahwa tidak benar – benar mau memahami segala bentuk nasihat dari ibunya. Sekarang ... apa yang coba diperbaiki sudah telanjur masuk pada taraf untuk tidak dapat diatur kembali. Sulit membujuk paman yang terlalu dingin. Abihirt bahkan tidak menaruh minat sedikitpun sekedar menoleh, sibuk memberi makan anjing—sesuatu yang membuat Froy sedikit muak. Dia menarik napas dalam – dalam. Berjuang keras untuk bersika

    Last Updated : 2024-11-10
  • Perjanjian Terlarang   Melukainya

    Froy segera menggenggam ganggang kapak. Ini memang terlalu gila. Seringai sinis menyerbuk di sudut bibirnya. Dia tahu Abihirt telah mendeteksi apa pun—menjadi kemungkinan di antara mereka dan mungkin menganggap prospek paling dekat sebagai sesuatu yang mustahil. “Mungkin anjing kesayanganmu akan membuatmu sembuh dari amnesia tentang hubunganmu dan Moreau, Paman. Kau berdiri di jendela dan diam mengamati kami saat di kolam, tidak lama dari itu aku juga mendapatimu keluar kamar Moreau. Aku tidak bodoh. Bukankah itu tidak bisa disebut kebetulan?” Froy mengambil sikap dengan genggaman tangan yang mantap untuk diayunkan ke depan. Tak dimungkiri bahwa dia harus lebih dulu menghadapi kewaspadaan dari wajah Abihirt. Pria itu tidak akan mengatakan apa pun sekadar membuatnya mengurungkan niat. Memang bukan suatu kebiasaan, barangkali sang paman hanya ingin memastikan sampai kapan kekacauan ini akan mengakhiri hubungan mereka. “Kau tak ingin bernegosiasi denganku dulu, Paman?

    Last Updated : 2024-11-10
  • Perjanjian Terlarang   Berdarah-Darah

    “Apa yang terjadi kepadamu, Abi? Kenapa sampai berdarah seperti ini?” Moreau masih dalam keadaan yang tenang memainkan ponsel ketika tiba – tiba suara ibunya—sarat nada khawatir, membuat situasi mendadak terasa mengejutkan. Dia ikut menoleh pada titik di mana Abihirt berjalan sambil memegangi bahu dan segumpal kain yang sepertinya tidak lagi dengan wujud bagus. Sebagian tubuh pria itu juga tampak berdarah – darah. Apa yang terjadi? Benak Moreau bertanya – tanya tak mengerti. Ada Chicao di belakang—persis mengekor di bawah kaki ayah sambungnya, tetapi Abihirt tidak mengatakan apa pun sekadar menanggapi reaksi Barbara. Hanya berjalan lurus—dapat diketahui bahwa kamar merupakan tujuan utama. “Siapa yang melakukan ini kepadamu?” Sekarang Moreau harus menelan ludah kasar mengamati ibunya telah berjalan mendatangi Abihirt. Barbara berusaha memberi sentuhan ringan; ada sedikit penolakan hingga wanita itu mengurung niat, memutuskan hanya menatap saat telapak tangan

    Last Updated : 2024-11-10
  • Perjanjian Terlarang   Membersihkan

    “Tidak ada yang benar – benar tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kau bisa tanyakan langsung kepada Abi. Aku akan ambilkan air supaya lukanya bisa dibersihkan." Kendati Barbara terlihat tidak puas terhadap situasi yang mereka hadapi, wanita itu tidak berusaha membuat ketegangan terasa seperti kilat menyambar. Hanya hentakkan kaki—mulai meninggalkan ruang tamu. Moreau menelan ludah kasar menghadapi keheningan mendadak seperti gemuruh liar. Tidak ada sisa – sisa suara, tetapi keterdiam di antara mereka; Gloriya tampak tidak berusaha berkata apa – apa, atau ayah sambungnya yang sudah terlihat melampaui pucat, lemas, dan harus berjuang tetap dalam keadaan sadar, sementara satu tangan pria itu mulai begerak, merogoh ponsel di saku celananya. “Apa yang ingin kau lakukan, Abi?” Barangkali secara sadar Gloriya menyadari apa yang menjadi kemungkinan paling besar, sehingga wanita itu mengajukan pertanyaan dengan kekhawatiran meliputi suara di ujung tenggorokan. “

    Last Updated : 2024-11-11
  • Perjanjian Terlarang   Selesai

    “Dan kau menyelamatkan anjing-mu, begitu?” Semua masuk akal ketika Abihirt tidak lagi mengatakan apa pun. Pria itu memilih diam, selain mengamati setiap detil tindakan yang Moreau lakukan. Sedikit mengganggu. Dia gugup. Namun, tidak mengatakan protes agar iris kelabu—kelam—berhenti menatap wajahnya. Untunglah jika Abihirt mengerti untuk tidak meninggalkan kesan tertentu. Pria itu memalingkan separuh wajah, berusaha menatap luka di belakang bahu disertai warna pucat yang cukup mengkhawatirkan. “Lain kali cobalah untuk mementingkan dirimu sendiri. Bagaimana kalau Froy sampai melukai bagian tubuhmu yang fatal? Aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi. Gloriya tidak bisakah kau hubungi Froy dan suruh dia kemari?” Segala bentuk nasihat Barbara diakhiri solusi yang ingin wanita tersebut selesaikan. Mungkin seharusnya seperti itu. Moreau tak ingin mencampuri hal – hal yang terikat, sementara dia juga akan mendapati Gloriya menghela napas putus asa. Sempat m

    Last Updated : 2024-11-11
  • Perjanjian Terlarang   Barang Bukti

    “Moreau, bisa kau panggilkan Abi sebentar? Dia mungkin masih di kamar. Atau kalau tidak, kau bisa sekalian mencarinya di halaman depan.” Butuh waktu beberapa saat sebelum akhirnya Moreau bersikap setuju. Perlahan, meletakkan satu gelas kosong yang baru saja ditenggak ... ke atas meja bar. Perlu menggarisbawahi pernyataan Barbara; Abihirt mungkin masih di kamar. Dapat dipastikan akan ada pembicaraan serius setelah mereka menemukan Gloriya telah meninggalkan pedesaan, dan ... secara kebetulan pisau daging telah hilang dari tempat seharusnya. Sesuatu yang tentu menjadi ketakutan besar di benak Gloriya ketika wanita itu membayangkan barang bukti dapat menguatkan tuntutan hukum terhadap Froy. Moreau yakin hal demikian yang akan Barbara bicarakan. Ini penting untuk menegakkan keadilan. Dia segera melangkah meninggalkan dapur, sementara ibunya menyiapkan sarapan khusus sang suami. Paling tidak, perlu merasa sedikit lega bahwa Barbara tidak menaruh sedikitpun rasa curiga;

    Last Updated : 2024-11-11
  • Perjanjian Terlarang   Ciuman Tak Terduga

    “Kau mungkin memang sayang kepada Chicao. Tapi, ibuku dan Bibi Gloriya benar. Bukankah terlalu berbahaya membiarkan Froy sampai melukai bahumu seperti kemarin? Bagaimana jika kapak yang Froy gunakan malah membuat tanganmu putus? Bagaimana kalau—“ “Kenapa? Kau takut tidak ada lagi yang akan memukul bokongmu dengan keras?” Suara Moreau tertahan di ujung tenggorokan. Sialan, sama sekali bukan itu yang dia maksud. Pertanyaan Abihirt barusan membuat bibirnya setengah terbuka, lalu merapat secara naluriah hampir tidak bisa menghadapi prospek terbaik sekadar membantah. Mungkin harus benar – benar menyiapkan diri, meski akhirnya akan sedikit menemukan jalan pintas. “Kau tahu bukan itu yang kumaksud. Atau kau memang tak peduli, tapi ibuku—“ Nyaris tidak ada peringatan ketika tiba – tiba satu kecupan mendarat di bibirnya. Moreau seketika terdiam. Cukup terkejut. Berusaha memahami hal yang tertinggal. Namun, sikap Abihirt masih terlalu tenang untuk memberinya petunjuk

    Last Updated : 2024-11-12
  • Perjanjian Terlarang   Pulang

    Moreau menarik koper dengan hati – hati setelah melewati undakan tangan teratas. Sengaja berjalan lebih dulu membiarkan ibu dan ayah sambungnya tertinggal beberapa langkah di belakang. “Ingat kata Roger tadi. Jangan lupa habiskan antibiotik yang dia berikan dan ya, jangan terbiasa lakukan hal gila seperti kemarin, mengerti?” Suara Barbara terdengar dekat bahkan saat Moreau sampai di depan pintu kamar. Dia menoleh sebentar hanya untuk menyaksikan punggung kedua pasangan itu mulai jauh dari pandangannya. Tersisip beberapa ingatan tentang sebagian pertiwa di antara mereka. Abihirt sempat menyetir. Ya, sempat. Sebelum Barbara memaksa supaya mereka singgah ke rumah sakit. Ada desakan serius dari luka terbuka di bahu pria itu, sehingga butuh pendekatan medis—dengan beberapa jahitan, meski sempat terungkap penolakan, yang pada akhirnya membuat Barbara tidak dapat menahan diri lebih lama, lalu mengambil alih kemudi. Sedikit yang perlu disampaikan secara rinci. Ba

    Last Updated : 2024-11-12

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Lagi ....

    “Kau bisa lanjutkan apa yang ingin kau katakan, Mom,” ucap Moreau setelah tubuh Juan hilang dari pandangan. Dalam sekejap Barbara berdecih sinis, kemudian wanita itu berkata, “Aku takut kau tidak bersedia memanggilku dengan sebutan ‘mom’ lagi setelah mengetahui kebenaran ini.” “Kebenaran apa?” Moreau penasaran. Ironinya, kepuasan di mata Barbara meninggalkan rasa sakit yang dia tidak mengerti bagaimana itu terjadi. “Kau bukan putri kandungku. Aku tidak pernah mau mengandung dan juga tidak bisa mengandung. Abi mungkin sudah bicara denganmu kalau aku tidak hamil anaknya, bukan? Ya, itu benar. Pekerjaanku dulu mengharuskanku melakukan beberapa prosedur dan akibatnya ... menyebabkan masalah serius pada rahimku.” “Pekerjaan apa?” tanya Moreau tak percaya. Hampir tidak bisa memilah satu per satu informasi. Rasanya seperti duduk di kursi terapis. Cukup syok mengetahui kebenaran yang Barbara sembunyikan selama ini. “Sekarang aku yakin kau sudah mengerti. Menja

  • Perjanjian Terlarang   Fakta Demi Fakta

    “Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan. Mengapa Abi harus membalaskan dendam? Apa motivasinya?” Moreau nyaris kehilangan kendali terhadap kebutuhan mempertahankan kestabilan suara. Tidak ingin Barbara menyadari rasa takut yang menyelinap seperti suatu aliran deras. Kali ini, dia menatap ibunya dengan tatapan menyelidik. “Dulu sekali, aku pernah menjalin hubungan bersama seorang pengusaha kaya. Jika kau memikirkan sesuatu yang buruk. Kau benar. Aku mantan simpanan ayahnya. Sama seperti dirimu selama ini. Hanya dijadikan seorang simpanan. Kau pikir Abi benar – benar serius denganmu? Jangan berharap banyak, Moreau. Kau tidak lebih dari seorang mainan.” “Biar kutebak, apa dia sering membawamu ke ruangan mengerikan itu? Melepas cambukan keras di tubuhmu?” Tulang punggung Moreau seperti mendapat kejutan listrik. Ketegangan itu tidak bisa dijelaskan. Bagaimana Barbara bisa menebak dengan tepat? Sekarang apa yang bisa dia katakan? Pada kenyataannya, itu memang benar. Mun

  • Perjanjian Terlarang   Membocorkan Kebenaran

    “Yakin catatan-mu sudah lengkap?”Moreau segera menoleh ke arah satu titik di sana ketika Juan bicara nyaris menyerupai gugumaman kecil. Perhatian pria itu terpaku serius pada secarik kertas berisi daftar barang belanjaan. Kali ini, dia sedang tidak diliputi minat melakukan perjalanan. Enggan bertemu banyak orang. Sehingga meminta bantuan Juan dan kebetulan pria itu tidak keberatan melakukan apa pun yang diinginkannya.Sesuatu segera menyelinap di benak Moreau saat iris biru terangnya mendapati Juan akan segera melangkah ke luar dapur. Dia langsung menghentikan kegiatan memotong apel.“Jangan lupa, belikan juga susu untuk wanita hamil.”Moreau sedikit terkekeh saat Juan segera menoleh tajam, kemudian berakhir dengan memutar mata malas.“Jadi, apakah masih ada yang tertinggal?” pria itu bertanya lagi. Sesaat, Moreau mengedarkan pandangan ke sekitar dapur. Tidak ada petunjuk yang bisa dia temukan. Sepertinya semua sudah lengkap.“Ya. Sekarang kau bisa perg

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Jujur

    “Sudah ada Juan. Kami bisa saling melindungi. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang pergilah. Bukankah kau akan sibuk dengan urusan perceraian-mu?”“Pengacara-ku akan mengurus semuanya.”“Tidak, Abi. Kau tidak bisa di sini,” bantah Moreau tegas. Hanya akan berakhir dengan perkara besar, jika pria itu tidak berusaha memahami kondisi di sekitar. Abihirt sudah menyaksikan sendiri bagaimana begitu banyak mata yang bertentangan terhadap hubungan mereka. Hubungan terlarang ... secara terang – terangan dijadikan sebuah tontonan oleh satu orang. Pria itu bisa menilai sendiri bagaimana hasilnya.“Pergilah, Abi. Aku dan Juan akan baik – baik saja di sini.”Lagi. Moreau tak bisa menunggu lebih lama sekadar menyaksikan sikap Abihirt yang tampak begitu enggan. Ego terus melarangnnya mempersilakan pria itu di sini. Tetap terasa jauh lebih adil jika Abihirt memang melangkahkan kaki pergi.“Mengertilah ....”Kali ini, Moreau bisa mendengar sendiri betapa suaranya begitu ge

  • Perjanjian Terlarang   Balasan

    “Kau lagi!”Suara Juan menggantung di ujung tenggorokan. Pria itu dalam sekejap tersulut amarah. Semua tampak begitu jelas ketika Juan melebarkan langkah ke arah Abihirt diliputi gestur ingin melayangkan pukulan mentah.Bugh!Sebaliknya pria itu mendapat hujaman luar biasa keras dari kepalan tangan Abihirt. Sial. Juan berdarah dalam sekejap.“Astaga, Abi! Apa yang kau lakukan?”Moreau segera bersimpuh. Ingin melihat langsung bagaimana kondisi Juan setelah pria itu terjerembab jatuh ke atas lantai. Dia meringis ketika Juan mengaduh kesakitan. Makhluk yang malang. Moreau menipiskan bibir, merasakan sangat ingin melimpahkan semua kesalahan kepada Abihirt. Dia mendelik pria itu tajam, lalu berkata, “Kau tidak seharusnya memukul Juan sampai seperti ini, Abi!”“Aku tidak bermaksud. Hanya kelepasan.”Abihirt seperti memutar kembali kalimat yang dia katakan mengenai situasi Juan kemarin. Persetan dengan pria itu. Moreau tidak mengatakan apa pun lagi, selain

  • Perjanjian Terlarang   Mengingatkan

    “Di sini sudah tidak aman, Moreau. Kau bisa tinggal di kediamanku selama yang kau mau.” Suara serak dan dalam pria itu terdengar persis setelah melewati ambang pintu kamar mandi. Sebelah alis Moreau terangkat tinggi sebagai respons pertama, kemudian bertanya, “Tinggal di kediamanmu? Bagaimana dengan ibuku?” “Aku menceraikannya.” “Menceraikannya? Bukankah kalian sepakat menghancurkan karier-ku?” “Aku tidak tahu kalau dia akan menyebarkan bukti perselingkuhan yang diambil dari kamarmu. Tapi satu hal harus kau tahu. Program itu khusus kubuat untuk mendiang ibuku. Aku bahkan belum tiba di sana sekadar mengetahui apakah acara yang kubuat berjalan dengan baik atau tidak. Ibumu melakukan sabotase, supaya aku tidak hadir tepat waktu dan dia bisa menyebarkan kebohongan. Kau tak seharusnya percaya apa yang dikatakan ibumu. Wanita licik itu berusaha merusak hubungan kita.” Hubungan kita .... Moreau menggarisbawahi pernyataan terakhir ayah sambungnya. Tidak a

  • Perjanjian Terlarang   Mereka Berdua

    Tersisa mereka berdua. Moreau menelan ludah kasar menyadari bagaimana Abihirt seperti memperhatikan wajahnya begitu lamat. Tidak ada peringatan, pria itu segera melangkahkan kaki menuju kamar, bahkan menjatuhkan tubuh Moreau sangat hati – hati untuk duduk di pinggir ranjang. Sekarang, Abihirt bersimpuh diliputi kebutuhan menerawang ke penjuru kamar. Moreau mengernyit. Sedikit heran menyadari ayah sambungnya seperti mendapat sesuatu, kemudian pria itu berjalan ke arah nakas—mengambil sebuah benda asing; bukan kepunyaan Moreau, apalagi Juan. “Kamera kecil.” Suara serak dan dalam Abihirt seperti bergumam. Itu jelas membuat Moreau berpikir lamat. Samuel mendesak supaya dia menuntun pria tersebut menuju kamar. Apakah mungkin? “Kurasa, dia ingin mengirimkan bukti rekaman kepada ibumu.” Sepertinya, metode analisis Abihirt bekerja lebih cepat. Moreau mengakui itu terdengar masuk akal. Hanya merasa tak yakin mengapa ibunya melakukan hal demikian. “Boneka

  • Perjanjian Terlarang   Hajaran Keras

    “Kau sangat suka saat Abi menyentuhmu. Mengapa di sini kau malah menolakku, Pelacur Kecil?” Ambisi di balik suara Samuel tak bohong. Moreau bisa mendeteksi bagaimana pria itu seperti memiliki rencana lain ketika gagal melakukan apa pun, mengingat dia masih sangat melakukan penyangkalan penuh. Sorot mata di sana seakan sedang mencari situasi terbaik. Napas menggebu – gebu dan dorongan tak terduga merupakan bagian perhatian Moreau yang tak bisa dia lepaskan terhadap pria itu. Samuel mulai terlihat kalap usai satu tendangan kasar darinya membuat pria tersebut mundur beberapa langkah. “Pelacur kecil sialan!” Tidak ada petunjuk ketika akhirnya Samuel mengambil tindakan untuk meletakkan cengekraman di batang leher Moreau. Pria itu benar – benar melakukan suatu prospek mencekik yang luar biasa mencecoki jalan napas di rongga dada. Moreau berusaha memukuli lengan pria itu. Dia mulai tersedak. Mungkin akan segera kehilangan kesadaran jika Samuel masih dengan k

  • Perjanjian Terlarang   Ulah Samuel

    Barbara tidak bisa terus – terusan berada di sini. Bagaimanapun, dia harus bisa mencari cara melarikan diri. Ada keuntungan memberi tahu Samuel untuk melakukan apa pun yang pria itu mau kepada Moreau. Sekarang, Abihirt mungkin tidak akan memiliki waktu lebih banyak; tidak akan sampai di sana tepat sebelum Samuel menjalankan aksi kejam. Suaminya akan menyaksikan sendiri bagaimana pelacur kecil pria itu tidak selamat. Lihat saja .... *** “Lepaskan tanganmu. Aku tidak mengizinkanmu berbuat hal buruk di sini!” ucap Moreau memberontak hebat. Nyaris tidak memikirkan keberadaan pisau dapur, yang dia tahu bisa menjadi bahaya mengancam. Samuel bisa saja mengambil keputusan lebih menyakitkan ketika keinginan pria itu tidak tercapai. Samuel melakukan seks lebih sering bersama Barbara. Apakah pria itu tidak puas? Moreau mungkin tidak begitu tahu tentang hubungan keduanya. Dia hanya .... Menyadari keberadaan Samuel jelas bukan kebetulan semata. Apakah Barbara dalan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status