Share

Kejutan

Author: Susi_miu
last update Huling Na-update: 2024-11-08 12:43:14

Sayup – sayup derap langkah seseorang di balik pintu terdengar mendekat. Ditambahkan gemerincing anak kunci yang memberitahu suatu informasi di sana. Ada yang akan masuk, tetapi sebagian di antara mereka harus bersikap waspada.

Moreau melirik ke sekitar walau tidak menemukan apa pun—semua gelap, hanya sedikit diterima capi lilin yang menyala. Mereka perlu memulai hitungan mundur, maka ketika saatnya tiba ... dia akan memutar bagian bawah peletup konfetti dengan kuat.

Tiga ....

Dua ....

Satu ....

Suara letupan keras dan kertas – kertas bertebangan langsung menyebar ke seluruh tempat.

“Selamat bertambah usia, Darling. Aku mencintaimu.”

Suara Barbara menjadi yang pertama kali mencuak ke permukaan setelah ruang gelap menggurita menyala terang. Ini bagian dari rencana wanita itu. Suaminya dimintai pergi selama beberapa waktu dengan melibatkan Roger, yang meskipun sang dokter sempat menolak, tetapi akhirnya setuju untuk menculik dan mengembalik
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Perjanjian Terlarang   Tidak Secepat Ini

    “Bohong. Kau tak pernah merasa bersalah. Kau hanya menginginkanku melayani seks konyolmu itu, dan dengan menemukanku; keinginanmu terasa semakin besar,” ucap Moreau diliputi napas menggebu – gebu. Dia begitu marah, hanya ... belum secara utuh bisa meluapkan hal yang menggantung di lehernya. Abihirt tampak menggeleng samar, seolah pria itu ingin memberi tahu betapa penilaiannya adalah kesalahan besar. Mantan suami Barbara bahkan telah mengendurkan sentuhan di pergelangan tangan Moreau. Memberi sedikit—setidaknya sebuah kebebasan singkat, karena bagaimanapun … dia tidak memiliki kesiapan ketika Abihirt memeluknya erat. Tiba – tiba saja. Tongkat di tangan Moreau terlepas. Suara benda terjatuh sudah sampai di telinga, tetapi dia membeku di tempat; bertanya – tanya apa yang sebaiknya dilakukan saat aroma maskulin pria itu—masih sama—masih selalu memabukkan; menyergap hingga yang tersisa adalah sesuatu begitu sesak dan menyakitkan. “Aku sangat merindukanmu, Moreau. Jan

  • Perjanjian Terlarang   Memohon

    “Aku tidak akan melakukan sesuatu yang buruk. Kau tenanglah. Ini tidak akan lama. Aku hanya akan mengusir Abi pergi. Dia harus pergi atau jika tidak, Lore dan Arias akan bertemu ayah mereka. Itu hal yang tak bisa dibiarkan terjadi.” Tanpa berusaha memikirkan apa pun lagi. Moreau membuka pintu rumah, kemudian melangkah cepat mendatangi Abihirt di sana. Pria itu tampak bingung melihatnya memegang tongkat baseball. Dia tidak main – main; terserah jika akan ada penilaian konyol. Moreau tak merasa perlu menjaga harga diri saat sementara ada sesuatu yang lebih mahal untuk dipertahankan. “Kau membuntuti-ku, kan?” tanyanya, merasa nyaris tak bisa menunggu dengan sabar. Belum ada reaksi signifikan. Moreau tak yakin jika tiba – tiba mantan ayah sambungnya akan mengatakan jawaban. Bagaimanapun, mata kelabu di sana menatap penuh antisipasi yang bersarang hebat. Apakah sungguh Abihirt sedang membayangkan, kalau – kalau dia akan melakukan sesuatu di luar dugaan? Moreau h

  • Perjanjian Terlarang   Kesal

    Akhirnya, dengan sisa kewarasan mulai terangkat kembali. Moreau segera menatap wajah Caroline kemudian berkata, “Kau benar. Abi ada di kota ini. Kami bertemu di bar. Dia membuat kekacauan di tempat kerjaku, hanya agar aku memaafkan kesalahannya lima tahun lalu.” Moreau bisa mendengar sendiri betapa dia ketakutan. Hampir tak berdaya, tetapi tidak ada pilihan. Sulit menenangkan ketegangan di tubuhnya. “Apa yang dia lakukan memangnya?” Kali ini suara Caroline penuh pertimbangkan ketika mengajukan pertanyaan. Itu mendesak Moreau supaya bercerita. Dia mengusap wajah kasar. Masih berharap ini hanya sebuah mimpi buruk. “Abi memukul seorang pelanggan. Memancing kemarahannya, lalu diam begitu saja ketika dia dihajar habis – habisan. Seperti memang sengaja untuk menarik perhatianku. Aku berharap tidak peduli kepadanya lagi, tapi aku tak bisa.” Sekarang, Moreau sedikit gemetar setelah meneruskan hal yang dirasa cukup menyakitkan. “Yang sangat membuatku takut. Dia

  • Perjanjian Terlarang   Masih Menunggu

    Moreau mengeluarkan kunci mobil untuk melakukan perjalanan menuju rumah. Pernyataan kepada Abihirt tentang Robby yang akan datang menjemput memang kebohongan besar. Dia sengaja mengatakan itu kepada mantan ayah sambungnya, supaya Abihirt menyerah. “Kau bilang Robby menjemputmu di jam pulang.” Sayangnya tidak. Dia bahkan terkejut saat tiba – tiba mendapati Abihirt menjulang tinggi tidak jauh dari arahnya. Pria itu sengaja menunggu hingga nyaris tengah malam supaya mereka kembali bertemu. Penampilan Abihirt tidak jauh berbeda dari terakhir kali. Masih cukup berantakan. Bagian lebam tampak mencolok di tulang pipi yang terlihat tegas. Moreau segera berjalan ke arah mobil supaya bisa menghindari pria itu dalam waktu singkat. “Dia sedang berhalangan datang,” ucapnya masih dengan kebohongan serupa. “Berhalangan, tapi kau sejak awal datang membawa mobil.” “Karena biasanya kami memang pulang bersama dengan mobil kami masing – masing.” Moreau harap itu adal

  • Perjanjian Terlarang   Bercerita

    “Kau masih membiarkan dirimu terhubung bersama keluarga Robby?” Tiba – tiba pria itu mengajukan pertanyaan yang sama sekali tidak pernah dimasukkan ke dalam daftar. Moreau tak pernah mau bicara tentang suatu pendekatan terhadap larangan Abihirt di masa lalu. “Bukan urusanmu,” dia bicara sinis. Lebih adil jika mereka tidak melibatkan orang lain di sini. Robby tidak ada urusannya bersama Abihirt. Dia tahu mantan suami Barbara tak pernah menyukai pria itu; mungkin masih tentang rasa antisipasi yang tak pernah lepas. “Apa dia pernah menyakitimu?” Lagi. Abihirt tidak menyerah, meski Moreau sudah menunjukkan sikap enggan. Dia menghela napas kasar sembari menyimpan pelbagai jawaban menohok. Sekarang adalah waktu paling tepat. “Tidak. Robby dan ayahnya memperlakukanku dengan baik. Mereka tidak pernah berpura – pura menunjukkan perlakuan lembut, padahal ada motivasi terselubung untuk membalaskan sesuatu yang sama sekali tidak pernah kulakukan.” Biarkan s

  • Perjanjian Terlarang   Mengalah Sejenak

    “Apa kau gila?!” Kemarahan tersulut. Sekarang Moreau tak bisa menjanjikan bagaimana dia akan menunjukkan reaksi tenang. Wajah Abihirt terlihat menyeramkan, tetapi sorot kelabu itu seperti menaruh banyak harapan. Ntahlah, keadaan di sekitar mendadak tak bisa diajak bernegoisasi. Sudah telanjur. Dia menunjukkan kepada Abihirt … setidaknya sedikit perhatian. Berharap andai bisa menahan diri dari respons singkat—mungkin, sekarang dia bisa berjalan dengan tenang ke belakang. “Kau memaafkanku?” Suara serak dan dalam Abihrit sarat nada begitu lambat. Napas pria itu terdengar putus – putus. Bahkan ketika terbatuk, darah segera merembes keluar dari mulut pria tersebut. “Apa pun yang kau lakukan tidak bisa membuatku memaafkanmu, tapi kau harus diobati. Bangulah,” ucap Moreau sembari mengerahkan tenaga sekadar menawarkan bantuan. Lima tahun … rasanya seperti kejutan listrik saat menyentuh pria itu lagi, di sini. Dia mendadak tegang ketika Abihirt mengetatkan gengg

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status