Share

Bab 22.A

Sepanjang malam Bu Rita merenung memikirkan keputusan putri bungsunya itu.

"Bu gimana keadaan Dara?" tanya Feli--anak sulung Bu Rita dari suami pertamanya--ia sudah menikah dan tinggal bersama suaminya.

"Udah mendingan sih, abis kuret barusan," jawab Bu Rita masih bingung.

"Jadi Dara keguguran? Ya bagus sih kalau gitu Ibu ga malu lagi 'kan?" timpal Sasya--anak kedua Bu Rita dengan suami pertamanya--ia pun sama sudah menikah dan tinggal dengan suaminya.

"Tapi Ibu bingung soal biaya rumah sakit Dara, Fel, Sya." Bu Rita memijat kening.

"Loh kok bingung? Bukannya calon suami Dara itu kaya, ya minta lah sama dia, ngapain Ibu bingung," celetuk Sasya, orangnya memang suka ceplas-ceplos.

Bu Rita berdecak kesal sambil mendelik, ia belum berani mengatakan yang sebenarnya tentang usaha pacar Dara itu, bisa makin runyam jika mereka tahu.

"Heuh malah diem." Sasya merasa jengah lalu meninggalkan ibunya dan masuk ke ruangan tempat Dara dirawat, ruangan kelas satu.

Dara mengerling malas melihat kedua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status