Share

Bab 21.B

Pak Anwar dan istri yang baru saja datang tak bisa membendung tangisannya, kondisi putranya sangat mengkhawatirkan belum lagi ia mikirin soal mobil majikannya yang sudah pasti rusak parah.

*

Sementara di rumah Bu Nisya terus menelpon Pak Anwar, lama-lama emosinya bangkit karena supir keluarganya itu tak memberi kejelasan, dan tak kunjung pulang membawa mobil.

Mau tak mau Pak Anwar pun mengangkat telepon majikannya itu meski rasa takut menyerbu hatinya.

"Iya Bu."

"Halo Pak Anwar, kenapa telpon saya ga diangkat sih? Terus kamu bawa ke mana mobil Feri? Masa istrinya pulang naik angkutan umum, Pak Anwar ini gimana sih?"

"Terus kenapa mobil Feri harus dipakai jalan-jalan sama anak Pak Anwar? Jangan kira saya ga tahu apa-apa ya! Mantu saya pulang jalan kaki sementara anak Pak Anwar enak-enakan pakai mobilnya."

Bu Nisya nyerocos meluapkan rasa kesal.

"Maaf, Bu." Pak Anwar hanya sanggup mengatakan itu.

"Maaf maaf, bawa pulang sekarang mobilnya, lain kali kalau habis pakai mobil langsung diba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status