Share

Ketika Empati Menjadi Benci

Setelah berdiam diri untuk beberapa saat, tiba-tiba Mira bersuara.

"Terima kasih banyak Mas. Kamu sudah mau menolongku." Ucapnya.

"Sama-sama Mira. Oh ya, rumahmu di daerah mana?" Tanya Ricky.

"Ploso Tambaksari Mas." Jawabnya.

"Itu kan daerah rumah Bu Sartika." Seru Ricky dalam hati.

"Terus, mengapa Kamu bisa sendirian dipinggir jalanan tadi?" Tanyanya.

"Tadi sekitar jam 7 Aku makan malam bersama pacarku. Sewaktu Aku pergi ke toilet, seseorang membungkam mulutku sewaktu Aku keluar dari dalam toilet. Setelah itu Aku tidak ingat apa-apa lagi. Sewaktu Aku tersadar, Aku sudah berada didalam rumah kosong. Yang membuat Aku syok dan kaget. Aku..." Cerita Mira meratap sedih. Air matanya mengalir dengan deras.

"Apa yang terjadi denganmu Mira?" Tanya Ricky sambil menengok kearah Mira yang berada disebelah kirinya.

"Aku sangat kaget bagai disambar petir, ketika melihat kearah tubuh yang sama sekali tidak memakai pakaian. Pasti orang yang membungkam mulutku dan membawaku ke rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status