Robin yang mendengar itu semua dia mengurutkan dahinya, "kenapa aku harus menyetujui lamarannya?" tanyanya kembali.Rose tersenyum di bibirnya, "asal kamu tahu ternyata Kevin dan Bram itu adalah adik kakak, dengan kamu menikahkan Lhea dengan Kevin maka itu selangkah lebih dekat dengan musuh, kita bisa mengirim Lhea untuk menjadi mata-mata di perusahaan milik Bram dan dengan mudahnya kita menggulingkan perusahaan tersebut." jawab Rose.Robin mendengar itu dia pun tersenyum di sudut bibirnya apa yang dikatakan oleh kekasihnya tersebut itu ada benarnya juga, "hemm pinter juga kamu." jawabnya.Rose melirikkan kedua bola matanya Ke Robin, "hemmm Takkan ku biarkan kamu Lhea bersatu dengan Andreas, bagaimana caranya aku buat mereka Semakin Jauh." ujarnya di dalam hati ia tak rela jika mereka berdua menjadi sepasang kekasih, itu semua dilakukan Rose karena dia masih mencintai Andreas wanita tersebut masih berharap untuk mendapatkan Andreas di waktu yang akan datang.******Saat ini Lhea sedan
Kevin langsung menelan ludahnya mendengar itu semuanya dia sudah tertampar keras dengan yang dikatakan oleh papanya Lhea, mengubur mimpinya mendekati Lhea.Lalu laki-laki tersebut, langsung memutuskan untuk segera pulang dari tempat itu, dia sudah tidak tahan dengan caci maki Robin.Kevin melihat wajah dari Robin yang sangat memerah seperti yang dia sedang menyimpan marahnya."Ya sudah kalau begitu saya mau pulang dulu, tolong pikirkan apa yang saya katakan ini juga demi Lhea." ujar Kevin.Robin yang tengah berdiri membelakangi Kevin dia pun langsung menyuruh Kevin segera pulang dengan melambaikan tangannya untuk segera keluar dari ruangan tersebut. "Sudah pergi sana, kamu gak perlu mengatakan itu demi Lhea, saya akan mengatasi masalah Lhea sendiri." jawabnya dengan ketus.Lalu Kevin keluar dari ruangan itu, dan Robin yang tengah berdiri dia tak berkutik sama sekali akan kepergian dari Kevin, laki-laki itu menarik nafasnya dalam dalam mengeluarkannya secara kasar, dia masih tak menya
"Sekarang kamu cari siapa orang yang mau mengunggah video tersebut." ucap Andreas kepada Hans.Dan Hans menganggukan kepalanya. "oke aku akan mencarinya secepatnya." jawabnya.Lalu Hans pun keluar dari ruangan tersebut, dan Andreas yang berada di dalam ruangan dia juga tidak bisa menahan emosinya lagi dia merasa sangat sakit hati melihat wanita yang dicintainya tengah dipermalukan seperti itu."Lihat saja jika sampai tahu siapa orangnya aku akan membuatnya menderita." ujar lirih pada dirinya sendiri.Di ruangan yang luas itu hanya ada sebuah keheningan yang berada di dalamnya, Andreas sudah tidak bisa mentolerasi ini semua.Lalu dia, meraih ponselnya kembali dan dia menghidupkan ponselnya tersebut yang saat ini kacanya tengah retak.Lalu dia melakukan panggilan telepon terhadap Lhea, namun dia lupa jika saat ini jika dirinya di tengah diblokir. "Hehhhh kurang ajar." ucapnya yang kesal.Andreas menduga saat ini pasti Lhea sedang mengalami kesulitan dan dia perlu bantuan dari dirinya,
Lalu Lhea beranjak dari duduknya dan tengah berdiri dia harus berusaha untuk bisa menopang badannya sendiri, dia berdiri dengan badan yang geloyoran.Andreas pun Ikut berdiri, dia langsung memegangi tubuh Lhea namun Lhea berusaha mengalihkan tangan Andreas lalu menepisnya.Dia pun langsung berjalan pergi meninggalkan andreas.Andreas yang tengah berdiri dia pun melihat kepergian dari Lhea, dia menelan pil pahit kenyataannya apa yang dikatakan oleh Lhea sehungga dia tak bisa berkata-kata lagi.Lhea langsung menuju parkiran tempat mobilnya berada dia langsung masuk ke dalam mobil, saat di dalam mobil dia langsung memegang kepalanya, dia terdiam.Dia tak menyangka jika dirinya harus seperti ini, yang mana sekarang dia harus berusaha keras sendiri padahal dulu dia adalah seorang anak wanita yang begitu dimanja oleh keluarganya, dan sekarang berbanding terbalik."Mama maafin aku." ujarnya lirih sambil menitihkan air matanya.*******Dan keesokan harinya, Lhea yang berada di kamarnya dia
Lhea sudah tidak peduli lagi dengan apa yang dikatakan oleh Andreas, wanita tersebut bertekad jika dirinyalah yang bisa membantu mengatasi ini semua dia tidak butuh orang lain, saat ini dia hanya bergantung dengan dirinya sendiri*****Keesokan harinya Lhea yang sudah berada di kantor dia mendapatkan sebuah pesan dari Leo.[Lhea Aku ingin bertemu denganmu] Tulis pesan Leo.Lhea yang tengah bekerja dia menghentikan pekerjaannya dan dia membalas pesan tersebut.[Oke kita ketemu di kafe yang, nanti aku kirimkan lokasinya sama kamu.] jawab Tulis pesan Lhea.Dan Lhea langsung beranjak dari duduknya dia langsung pergi meninggalkan kantor tersebut, dan pada saat itu juga Hans melihat.Dia langsung mengikuti langkah kaki Lhea.Hans membuntuti Lhea kemana dia pergi, karena dia melihat ada sebuah kejanggalan pada Lhea yang keluar dari kantor dengan terburu-buru.Hans pun mengikuti kemana mobil Lhea pergi.Dan Hans langsung masuk ke dalam mobilnya untuk mengikuti laju mobil Lhea, saat dia menge
GnSepertinya Rose gak tinggal diam dia ingin Lhea hancur kehidupannya, dan sebentar lagi dia akan menikmati kehancuran Lhea di matanya.Lalu Rose tersenyum di sudut bibirnya dia berdoa di hatinya jika Leo bisa secepatnya bertemu dengan Lhea.Hari ini Lhea seperti biasa masuk ke kantor dia tengah marah kembali ke Andreas karena Andreas tak mau membantu dirinya padahal proyek yang dia pegang itu sebagai penentu nasibnya ke depan.Lalu Lhea yang tengah baru saja sampai dia di hampiri oleh Andreas, Andreas tengah berdiri di depan meja kerja Lhea."Lhea tolong kamu dengarkan aku, aku ingin menjelaskan kenapa aku gak bisa menurunkan dana itu." ucap Andreas yang membuka obrolan.Lhea yang tengah duduk dia menatap Andreas, "lebih baik kamu gak usah bicara percuma, kamu hanya menjelaskan kenapa kamu gak bisa menurunkan dana itu, padahal yang aku butuhkan hanya dana itu bagaimana caranya turun." jawabnya.Lalu Lhea beranjak dari duduknya sambil membawa proposal yang tergeletak di atas meja.Di