Share

bab 3

Auteur: Tiga djati
last update Dernière mise à jour: 2025-12-06 20:23:15

Saat mengingat pria yang lembut dan berbudi luhur itu, hatinya terasa nyeri.

Pada akhirnya, dialah yang telah mencelakainya.

Di kehidupan ini, dia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Kini dia telah menjadi wanita sang Kaisar. Baik di kehidupan sebelumnya maupun saat ini, dia dan Han Mubai tidak akan pernah mungkin bersama.

Di kehidupan sebelumnya, dia tidak menyadari hal ini, membiarkan dirinya terus dikendalikan oleh Zhou Shiya.

Namun setelah hidup kembali, dia tidak akan membiarkan dirinya menjadi bodoh lagi dan menghancurkan hidupnya sendiri.

Zhou Lingge merapikan kain tipis yang menutupi tubuhnya, matanya menyipit dengan Kilauan penuh pesona.

"Karena aku telah menjadi wanita Kaisar, maka seumur hidupku, hanya dia yang akan kuperhatikan. Masa lalu hanyalah bayangan samar yang telah berlalu. Kakak, sebaiknya berhati-hati dalam berbicara, jangan menyeret orang lain ke dalamnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang tidak perlu."

Zhou Shiya tercengang.

Bagaimana bisa seperti ini?

Dia sangat tahu betapa Zhou Lingge mencintai Han Mubai.

Setelah kehilangan kehormatannya di tangan Kaisar, seharusnya dia menangis, mengamuk, dan bahkan mencoba bunuh diri, lalu bersikeras ingin meninggalkan Istana!

Saat itu, dia bisa datang sebagai penyelamat, menggunakan Han Mubai untuk mengendalikan Zhou Lingge, membuatnya seperti anjing yang terus mengikuti kendalinya.

Itulah rencana awal yang ia susun.

Namun reaksi Zhou Lingge saat ini benar-benar diluar dugaan!

Ada apa dengan gadis bodoh ini?

Mata Zhou Lingge menangkap kilasan jubah kuning keemasan di balik pintu aula.

Kaisar sedang menguping di luar!

Kata-kata yang baru saja dia ucapkan sengaja diarahkan kepada sang Kaisar agar membuatnya percaya bahwa dirinya telah menerima nasibnya sepenuh hati.

Zhou Lingge perlahan berdiri, melangkah selangkah demi selangkah menuju Zhou Shiya.

"Kakak, ada apa denganmu? Wajahmu tiba-tiba terlihat pucat."

"Aku tidak menyalahkanmu, apalagi menyalahkan Kaisar. Bukankah ini hal yang baik? Kakak sedang mengandung dan tidak bisa melayani Kaisar. Jadi, biarkan aku menggantikanmu. Dengan begitu, kakak tidak perlu khawatir ada selir lain yang merebut hati Kaisar."

Zhou Shiya semakin gelisah. Ini tidak seharusnya terjadi!

Dimana letak kesalahannya?

Zhou Lingge mendekat ke telinganya, jemari dinginnya dengan lembut menyisir rambut Zhou Shiya yang jatuh di dahinya.

Dengan suara rendah, kata-kata yang diucapkan seperti bisikan iblis.

"Kakak, bukankah kamu membawaku ke istana memang untuk mempertahankan cintanya? Sekarang keinginanmu sudah tercapai, seharusnya kamu senang?!"

Sorot mata Zhou Shiya dipenuhi keterkejutan.

Dia terpana menatap Zhou Lingge yang seperti telah berubah menjadi orang lain.

Tatapan mata gadis itu tidak memiliki sedikitpun cahaya kehidupan. Hanya dipenuhi dengan kehampaan dan keputusasaan yang membeku.

Tidak! Itu bukan mata seorang yang masih hidup!

Zhou Shiya menarik napas dalam, diam-diam merasakan ketakutan yang merayap di dadanya.

Secara naluriah, dia mendorong Zhou Lingge menjauh.

"Ah! Kakak, kenapa mendorongku?"

Zhou Lingge berseru lirih, tubuhnya kehilangan keseimbangan dan terhuyang ke belakang.

Namun, dalam sekejap bayangan kuning keemasan melesat masuk.

Saat Zhou Lingge hampir terjatuh, sebuah lengan kokoh menyambarnya, menariknya ke dalam pelukan yang kuat.

Dia menatap Kaisar muda dengan ketakutan, seolah rusa kecil yang tersesat di dalam hutan gelap.

Matanya berkaca-kaca. Penuh kepanikan, dan ketidakberdayaan.

"Yang Mulia Kaisar?"

Zhou Shiya terkejut luar biasa.

Dia buru-buru ingin menjelaskan.

"Yang Mulia Kaisar, aku tidak mendorongnya!"

Zhou Lingge dengan cepat keluar dari pelukan sang Kaisar.

Dia langsung berlutut di lantai dingin.

"Semua ini adalah kesalahanku. Mohon Kaisar jangan menyalahkan Kakak."

"Kakak sedang mengandung, wajar jika emosinya tidak stabil..."

Namun, belum sempat lututnya menyentuh lantai, sepasang tangan besar telah mencengkeram pergelangan tangannya.

Sang Kaisar menariknya dengan paksa, tidak mengijinkannya berlutut.

"Tubuhmu lemah, tidak boleh terkena dingin!"

Zhao Lingge terkejut, tubuhnya kembali jatuh ke dalam pelukan pria itu.

Zhou Shiya membeku di tempat.

"Yang Mulia!"

Dia memihak Zhou Lingge?

Zhou Shiya ingin meraih lengan Kaisar, tapi_

Qing Feiling, Kaisar muda Dinasti Jin, langsung mengangkat Zhou Lingge dalam gendongannya.

Sang Kaisar menatap Zhou Shiya dengan ekspresi dingin, nada suaranya datar namun mengandung peringatan yang tajam.

"Sang Permaisuri selalu dikenal sebagai wanita yang lembut dan penuh kebajikan. Dia masih muda dan rapuh, jika kau ingin melampiaskan amarah, silahkan arahkan padaku, jangan pada dirinya."

"Tadi malam, aku hanyalah merasa kasihan padanya. Namun, setelah minum terlalu banyak anggur, aku kehilangan kendali dan merebut kesuciannya. Jika ada yang harus disalahkan, salahkanku!"

Zhou Shiya nyaris pingsan karena marah.

Dia tidak mendorong Zhou Lingge!

Apakah sang Kaisar tidak mempercayainya?

Mereka telah menikah selama bertahun-tahun.

Namun, disaat ini, dia lebih membela Zhou Lingge daripada dirinya!

Zhou Shiya menatap keduanya yang sedang berpelukan, pemandangan itu seperti duri tajam yang menusuk langsung ke dalam hatinya.

Dia menggigit bibirnya dengan keras, mencoba menekan amarah yang bergejolak dalam dadanya.

Dia tidak boleh kehilangan kendali.

Dia adalah permaisuri agung.

Dinasti Jin.

Dia adalah Ibu dari seluruh negeri.

Dia harus tetap menjaga keanggunan dan martabatnya sebagai seorang permaisuri!

"Hamba tidak marah, hamba hanya menghawatirkan adik. Hamba takut dia tidak bisa menerima semua ini dalam waktu singkat dan malah bertindak gegabah.."

Suara Zhou Shiya terdengar penuh perhatian, tetapi sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, suara dalam dan tegas Qing Feiling langsung memotongnya.

"Aku sudah mendengar dengan jelas apa yang dia katakan. Dia tidak menolak menjadi wanitaku... Sekarang semuanya sudah terjadi, segera umumkan dekrit untuk mengangkat Zhou Lingge sebagai Selir dengan gelar Jiapin, dan berikan dia kediaman di Istana Yuancheng."

Zhou Shiya tercengang, matanya dipenuhi keterkejutan yang tak bisa dipercaya.

Dia terpakau menatap Qing Feiling.

Jiapain?

Bukankah ini terlalu tinggi?

Sejak zaman dahulu, wanita yang masuk ke istana harus melalui dari tingkat yang rendah. Tanpa anak atau jasa besar, tidak ada yang langsung diangkat sebagai "Pin", apalagi diberi gelar kehormatan!

Kata "Jia" berarti keindahan dan kebaikan.

Sejak kapan Zhou Lingge menjadi gambaran wanita ideal di mata sang Kaisar?

Situasi ini jelas sudah keluar dari rencana yang dia susun!

Dia tidak pernah berencana membiarkan Zhou Lingge menjadi selir kaisar.

Dua saudari berbagi satu suami adalah penghinaan terbesar baginya!

Dia adalah permaisuri agung.

Bagaimana dia bisa membiarkan suaminya bercinta dengan adik tirinya yang rendah?

Qing Feiling melanjutkan, nada suaranya dingin.

"Aku telah mengagumi Jiapin sejak lama, dan tadi malam, aku kehilangan kendali dan merebut kesuciannya. Aku sangat menyesal padanya.. Jika bukan karena norma istana dan kekhawatiran akan kritik dari para pejabat, aku pasti sudah mengangkatnya sebagai Guifei/ Selir Agung sejak awal."

Zhou Lingge bersandar di dada pria itu, mendengar setiap kata yang diucapkan dengan nada yang begitu lembut dan penuh kasih sayang.

Jantungnya terasa berdegup lebih cepat, seperti mimpi yang tidak nyata.

Apakah Qin Feiling di kehidupan sebelumnya juga ingin mengangkatnya sebagai Jiapin? Memberinya kehormatan yang begitu tinggi?

Tubuh Zhou Shiya goyah.

Kaisar ingin mengangkat Zhou Lingge menjadi Guifei?

Atas dasar apa?

Zhou Lingge hanyalah anak dari selir rendah.

Apa haknya menerima kasih sayang sebesar ini dari sang Kaisar?

Wajah Zhou Shiya menjadi pucat pasi.

Dia menoleh dan menatap Zhou Lingge dengan tatapan panik dan putus asa.

Suaranya gemetar saat bertanya, "Adik, apa kamu benar-benar ingin menjadi selir Kaisar?"

"Apa kamu benar-benar rela seumur hidupmu terkurung di dalam Istana ini? Tidak bisa lagi menemui orang yang ingin kamu temui?"

Cepat katakan tidak mau.

Cepat tolak!

Dia sudah memiliki cinta Han Mubai yang begitu mendalam, dia tidak bisa lagi merebut Kaisar darinya!

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 9

    Qing Ying menutupi pipinya, tak percaya Zhou Lingge benar-benar menamparnya. "Uuh... kau... kau benar-benar menamparku? Kita sudah bertahun-tahun menjalin hubungan. Bagaimana bisa kau berubah wajah hanya karena sekarang kau hidup mewah?" "Aku sudah memperlakukanmu begitu baik, kenapa kau membalasnya dengan penghianatan seperti ini?" Hah, bertahun-tahun hubungan? Berbuat baik? Omong kosong. Yang selalu tulus adalah Zhou Lingge.bIa telah mencurahkan segalanya untuk Qing Ying. Apapun yang ia punya, selalu dibagi. Bahkan tak pernah memperlakukan Qing Ying sebagai pelayan. Tapi karena kebaikannya itulah, Qing Ying mulai merasa bisa mengendalikan Zhou Lingge, seolah ia hanyalah layang-layang yang talinya ada di tangannya. Dengan dalih persahabatan, Qing Ying memanipulasinya bertahun-tahun , diam-diam bersekongkol dengan Zhou Shiya, dan berusaha menghancurkan hidupnya sepenuhnya! Plak! Zhou Lingge kembali melayangkan tamparan. Ingatan akan kehidupan sebelumnya membuatny

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 8

    Dia harus mencari beberapa orang tangguh! Kalau tidak, jika harus memukul orang sendiri, betapa capeknya dia? Baru saja menampar dua kali, tangannya masih terasa nyeri sampai sekarang. Dia menunduk menatap tangannya_ hmmm... ternyata bengkak. Saat Zhou Lingge sedang melamun, siapa sangka Qiao'er tiba-tiba berlutut, memegangi lengan bajunya, lalu dengan hati-hati mulai mengusap noda darah di sepatu bordirnya. Mata Zhou Lingge sedikit bergetar, ia memandangi Qiao'er dengan tatapan terkejut. Lalu, ia tersenyum. Anak ini bisa diajari, Qiao'er ini benar-benar bibit yang bagus. "Mulai sekarang ikutlah denganku. Selama kau setia dan setulus hati, aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk." Qiao'er langsung mengangguk dengan mata berkaca-kaca karena haru. Dia bukan orang bodoh dengan betapa disayanginya Selir Jiapain sekarang, para selir lain di istana pasti tak ada yang bisa menyainginya dalam waktu dekat. Bisa melayani di sisi Selir Jiapin, itu sudah seperti berkah d

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 7

    Tandupun dipaksa berhenti. Zhou Lingge mengangkat alis, menatap Selir Liu yang arogan dan kejam. Ia masih ingat wanita ini. Di kehidupan sebelumnya, masa kehamilan Selir Liu dan Zhou Shiya hampir bersamaan. Ayahnya menjabat sebagai Menteri Keuangan. Karena status bangsawannya serta sedang mengandung, ia merasa tinggi diri dan berbuat semena-mena. Selama masa kehamilannya, entah berapa banyak selir yang telah ia singgung dan rendahkan. Bahkan beberapa pelayan di Istananya sendiri pernah ia siksa hingga tewas. Pernah suatu kali, Selir Liu membawa orang-orang menyerbu kediamannya persis seperti sekarang, memaksa Zhou Lingge untuk berlutut dan menyembah. Saat itu, ia juga tengah hamil besar, dan karena disiksa oleh Selir Liu, ia sampai mengalami pendarahan hampir keguguran. Zhou Shiya tahu kejadian itu, tapi hanya memberi sedikit penghiburan dan tak memberikan hukuman berarti, akhirnya dibiarkan bergitu saja. Namun, dendam itu telah lama ia simpan dalam hati. Penghinaan dan

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 6

    Mata Zhou Lingge di penuhi kepanikan, ia menatap Qin Feiling dengan bingung dan tak tahu harus berkata apa. Jari-jari Qin Feiling perlahan menyentuh dan membelai kedua matanya yang menggoda luar biasa itu. "Mata ini ... Sungguh indah." Ciumannya mendarat lembut, menyusuri kontur wajahnya, terus turun perlahan. Desah lembut terdengar berulang kali, napasnya terengah. Ia gelisah dan bingung... satu persatu adegan masa lalu, saat ia di rantai oleh pria ini, kembali mengisi benaknya. Ia merasa takut, dan tanpa sadar mendorong dada telanjang dan panas itu. "Tidak... Jangan..." Mata Qin Feiling memerah, ia mencengkeram erat pergelangan tangannya. Suara dinginnya menggema, "Kenapa? Tidak rela lagi?" "Kau sudah bersedia menjadi selir Jiapinku... Sekarang kau tak punya hal menolak." "Meski kau menyesal...aku tidak akan memberimu kesempatan untuk menyesal. Meski harus dengan rantai, aku akan mengikatmu di sisiku seumur hidup. Aku... tidak akan pernah melepaskanmu..." S

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 5

    Dia percaya lagi... Demi membalas dendam Han Mubai, dia berpura-pura tunduk pada Qin Feiling. Namun, saat dia lengah, dia menikam dadanya dengan belati. Membunuh Kaisar adalah kejahatan besar yang akan mengakibatkan pemusnahan sembilan generasi keluarganya. Naik di harem maupun di pengadilan Istana, semua orang ingin menghabisinya. Namun, Qin Feiling mempertaruhkan segalanya untuk melindunginya. Semua orang memakinya sebagai wanita penggoda dan menghancurkan negara. Kemudian, Zhou Shiya membawakannya sebuah anggur beracun dan berkata, "Ini adalah hadiah dari Kaisar untukmu." Setelah gagal membunuh Qin Feiling, dia kehilangan semua keinginan untuk hidup. Tanpa perlawanan, tanpa emosi, dia meminum anggur beracun itu. Namun, dia tidak mati. Ketika dia sadar kembali, tangannya terbelenggu, dan dia dikurung dalam kamar tidur Kaisar. Qin Feiling menyikasanya siang dan malam. Penderitaan itu seperti cap abadi di jiwanya, terus menjeratnya, hingga dia tidak bisa melu

  • Permaisuri Iblis Kesayangan Kaisar   bab 4

    Tatapan Zhou Shiya tertuju pada Zhou Lingge. Sementara itu, lengar sang Kaisar yang memeluk Zhou Lingge tiba-tiba mengeratkan pelukannya. Tatapan dingin dan berbahaya dari Qin Feiling menyapu tubuh Zhou Lingge. Tubuh Zhou Lingge gemetar halus. Bulu matanya bergetar. Ketakutan yang terukir dalam ingatannya kembali menghantuinya. Hanya dengan menutup mata, dia bisa melihat bayangan dirinya yang dulu, terbelenggu rantai besi. Dia tahu dengan pasti_jika dia mengatakan tidak, pria ini pasti akan melahapnya hidup-hidup! Dikehidupan sebelumnya, dia sudah berkali-kalu merasakan betapa mengerikannya obsesi dan rasa kepemilikan pria ini. Zhou Shiya melihat ketakutan di mata Zhou Lingge dan merasa lega. Dia memanfaatkan momen itu dan menekan lebih keras. "Adik, jika kamu tidak mau ... aku yakin Kaisar tidak akan memaksamu... Kamu bisa_" Namun, sebelum Zhou Shiya bisa menyelesaikan kata-katanya, Zhou Lingge mengepalkan tangannya erat-erat, lalu mengangkat kepalanya. Dia me

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status