Share

Bab 43

Penulis: Nashwa Fazila
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-23 16:07:09

Saat sedang asik berbincang, tiba-tiba saja Aluna dan Aryan bertemu dengan Sintia di jalan.

"Ya ampun, kenapa aku harus bertemu dengan mereka sekarang disini. Apa yang harus aku katakan pada mereka nanti." Gumam Sintia dengan perasaan sedikit gugup.

"Sintia, kamu disini ternyata." Sapa Aluna dengan ramah.

"Iya Aluna, aku baru saja sampai semalam. Selamat pagi Pak Aryan." Sahut Gadis itu sedikit gugup.

"Selamat pagi Sintia, Miko sudah memberitahu saya jika kamu mengajukan cuti mendadak, katanya Ibu kamu sedang sakit ya."

"Iya benar sekali Pak, setelah pulang dari kota ibu langsung sakit, mungkin karena kecapean itulah kenapa saya terpaksa harus ijin untuk merawat ibu sebentar, karena tidak ada yang merawat ibu selama sakit." Ujar Sintia berbohong.

"Bukankah di rumah kamu masih ada Kakak dan iparmu ya, apa mereka tidak bisa merawat ibu kamu dengan baik." Sahut Aryan.

"Hhmm sebenarnya mereka bisa merawat ibu, hanya saja ibu selalu memanggil nama saya Pak. Maklum saja, saya inikan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 46

    Terlihat Zaki sedang duduk di depan teras rumah nya, namun tiba-tiba Aryan datang menghampiri nya. "Boleh aku ikut duduk disini." Ujar Aryan. "Tentu saja, silahkan." Sahut Zaki. Aryan pun langsung duduk dan tersenyum ramah pada pria di depan nya itu. "Aku baru tahu kalau ternyata kau ini adalah kakak nya Sintia, selain itu kau juga mantan pacar nya Aluna." "Sebenarnya hubungan ku dan Aluna sudah lama berakhir, sekarang kami tidak memiliki hubungan apapun. Ya meskipun sebenarnya aku masih tidak percaya jika Aluna bisa dengan mudah melupakan ku." Ujar Zaki."Itu berarti apa yang di katakan oleh istrimu tadi pagi adalah benar, kalau kau masih memiliki perasaan pada Aluna?" Tanya Aryan. "Aluna adalah wanita yang baik, sederhana dan juga cantik. Pria manapun pasti ingin memiliki istri seperti Aluna, tapi sayang nya tidak semua pria beruntung bisa menikahi nya, kau termasuk beruntung karena bisa menjadi suami Aluna, aku harap kau bisa menjaga dan mencintai Aluna dengan sepenuh hati, t

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 45

    Ibu dengar apa yang di katakan menantu kesayangan ibu ini, dia sudah sangat lancang sekali." Ujar Sintia marah. "Sudahlah Sintia, tidak ada waktu lagi untuk kamu bernegosiasi dengan kakak ipar mu itu, ikuti saja apa kemauannya sebelum Aluna dan Aryan datang." Sahut Bu Ina. "Sstttt baiklah, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan, kamu ingin uang akan aku berikan, sekarang kamu sudah puas kan." Mendengar hal itu tentu saja membuat Mala merasa senang bukan main, sementara Sintia terlihat marah dan cemberut. Lalu Mala pun pergi di susul oleh Zaki. "Nyebelin banget ya si Mala ini, Mas Zaki juga bukan nya belain aku dan negur istrinya malah diam saja kayak begitu. Suami istri sama saja tidak ada gunanya, menyebalkan." Gerutu Sintia di dalam hatinya. "Kamu ngapain sih pake meras Sintia segala, seharusnya kita tidak perlu ikut-ikutan drama mereka ini." Tegur Zaki. "Ya suka-suka aku dong Mas, lagi pula selama ini adikmu itu sangat pelit sekali. Selama dia bekerja di kota dia tida

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 44

    Sementara itu, terlihat Bude Ratmi sudah berada di rumah nya dan sedang menyiapkan begitu banyak buah-buahan dan juga berbagai macam sayuran. "Aluna, besok kamu dan suami kamu akan pulang ke Jakarta jadi Bude siapkan ini semua untuk kalian bawa pulang." Ujar wanita paruh baya itu."Banyak sekali, Bude. Seharusnya Bude tidak perlu melakukan semua ini, aku jadi tidak enak karena sudah merepotkan Bude." Sahut Aluna. "Tidak apa-apa Nak, semua ini adalah hasil panen kita di ladang, ada pisang, singkong, ubi dan sayuran lainnya. Bude tahu kalau semua makanan ini bisa dengan mudah kamu dapatkan, tapi disana harganya sangat mahal-mahal, kalau disini kan gratis dan di jamin rasanya lebih nikmat." "Ya ampun Bude, terimakasih banyak ya Bude karena Bude sudah sangat baik sekali." "Sama-sama, Aluna." Tak lama Aryan pun datang menghampiri mereka. "Wah ada apa ini? Kenapa banyak sekali makanan, apa Bude akan membuat acara di rumah?" Tanya Aryan. "Tidak Nak Aryan, semua ini Bude siapkan untuk

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 43

    Saat sedang asik berbincang, tiba-tiba saja Aluna dan Aryan bertemu dengan Sintia di jalan."Ya ampun, kenapa aku harus bertemu dengan mereka sekarang disini. Apa yang harus aku katakan pada mereka nanti." Gumam Sintia dengan perasaan sedikit gugup. "Sintia, kamu disini ternyata." Sapa Aluna dengan ramah. "Iya Aluna, aku baru saja sampai semalam. Selamat pagi Pak Aryan." Sahut Gadis itu sedikit gugup. "Selamat pagi Sintia, Miko sudah memberitahu saya jika kamu mengajukan cuti mendadak, katanya Ibu kamu sedang sakit ya." "Iya benar sekali Pak, setelah pulang dari kota ibu langsung sakit, mungkin karena kecapean itulah kenapa saya terpaksa harus ijin untuk merawat ibu sebentar, karena tidak ada yang merawat ibu selama sakit." Ujar Sintia berbohong. "Bukankah di rumah kamu masih ada Kakak dan iparmu ya, apa mereka tidak bisa merawat ibu kamu dengan baik." Sahut Aryan. "Hhmm sebenarnya mereka bisa merawat ibu, hanya saja ibu selalu memanggil nama saya Pak. Maklum saja, saya inikan

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 42

    Sementara itu, terlihat Sintia yang baru saja terbangun dari tidur nya. Tentu saja hal itu membuat Zaki dan Mala terkejut saat melihat keberadaan Sintia di rumah itu. "Oh ya ampun rasanya badanku masih lemas sekali, ingin sekali rasanya aku tidur kembali di atas kasur." Gumam Sintia sambil meregangkan tubuh nya. "Sintia, kapan kamu datang?" Tanya Zaki.."Ya ampun Mas, kamu membuat aku terkejut saja." "Justru kamu yang membuat kami terkejut, karena tiba-tiba saja kamu ada disini. Apa kamu baru datang semalam." Lanjut Mala. "Iya, aku memang baru saja datang semalam. Kalian berdua sudah tertidur lelap saat aku datang." "Tapi kenapa kamu pulang ke rumah mendadak seperti ini, apa ada masalah?" Tanya Zaki. "Sebenarnya tidak ada masalah, aku hanya rindu saja dengan suasana di kampung halamanku ini makanya aku mengambil cuti agar bisa pulang. Lagi pula aku ini sudah lama tidak pernah pulang ke rumah, jadi kenapa kalian terlihat heran seperti itu melihat aku." Ujar Sintia. "Ini pasti ak

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 41

    Sintia pun sudah sampai di rumah nya, kedatangan nya di sambut hangat oleh Bu Ina yang memang sudah menunggu nya sejak tadi."Sintia, bagaimana dengan perjalanan kamu kesini? Tidak ada masalah kan Nak?" Tanya Bu Ina. "Semua berjalan dengan lancar kok Bu, aku merasa lelah sekali. Setelah pulang dari kantor aku langsung siap-siap untuk pulang kesini." Sahut Sintia. "Apa kamu sudah makan? Ibu sudah memasak makanan untuk kamu." "Tidak Bu, aku sudah makan saat di perjalanan tadi. Aku ingin lansung istirahat saja karena rasanya lelah sekali." "Baiklah kalau memang begitu, kamu masuklah ke kamar mu ya." "Oh iya Bu, dimana Mas Zaki dan Mala? Apa dia sudah tidur?" "Iya sepertinya mereka sudah tertidur, ini Jugakan sudah jam sebelas malam, biasanya jam segini mereka sudah tertidur lelap." "Ya sudahlah, aku pergi ke kamar ku dulu ya Bu. Ibu juga sebaiknya segera pergi tidur dan beristirahat." "Iya baiklah, selamat malam Sintia sayang." "Selamat malam Bu." Sahut gadis itu lalu segera per

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status