Share

Bab 48

last update Last Updated: 2025-09-29 15:11:16

Setelah selesai makan malam, Sintia pun tidak langsung pulang. Dia justru lebih memilih duduk mengobrol bersama Aluna.

"Aluna, maaf ya karena dulu aku sempet jahat sama kamu waktu di rumah nya Pak Aryan."

"Tidak apa-apa Sintia, lupakan saja lagi pula itu sudah berlalu."

"Tapi kamu masih mau kan jadi sahabat aku."

"Tentu saja, bukankah kita memang berteman."

"Oh iya Aluna, sebenarnya Mas Zaki itu masih sayang banget sama kamu, entah kenapa ibu justru malah menjodohkan dia dengan Mala. Padahal Mas Zaki itu sudah sempat menolak beberapa kali, tapi kamu tahu sendirikan ibuku itu orang nya sangat keras kepala dan tidak bisa di tentang. Sekarang yang menderita Mas Zaki sendiri karena pernikahan nya tidak bahagia."

"Mala juga sebenernya menderita, karena suaminya tidak pernah bisa mencintai dia dan selalu mengingat kamu. Aku benar-benar kasian sama mereka, karena mereka korban keegoisan nya Ibu." Ungkap Sintia.

Aluna pun tidak merespon apapun dan hanya terdiam sambil sesekali tersenyu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 49

    Keesokan paginya, Aryan dan Aluna pun pamit pulang pada Bude Ratmi. "Bude, kami pamit pulang dulu ya. Bude jaga kesehatan dan jaga diri Bude baik-baik disini. Kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk langsung menghubungi aku." Ujar Aluna. "Iya Aluna, kalian juga hati-hati pulang nya dan sampaikan salam dari Bude untuk Pak Lukas dan Bu Rianti ya. Langsung kabari Bude kalau sudah sampai." Sahut Bude Ratmi. "Iya Bude." "Apa semua barang bawaan kalian sudah masuk semua? Kalian sudah pastikan tidak ada yang tertinggal kan." "Sudah Bude, kami sudah pastikan semuanya aman. Bude, kami pamit ya maaf tidak bisa tinggal lebih lama disini, karena aku harus kembali bekerja. Terimakasih karena Bude sudah mau kami repotkan selama beberapa hari kebelakang ini." Sahut Aryan."Jangan bicara begitu, Bude sama sekali tidak merasa di repotkan." Sebelum pergi, Aluna pun memeluk Bude nya terlebih dulu."Aku pasti akan sangat merindukan Bude, aku janji akan sering menelepon Bude setiap harinya." "Bude

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 48

    Setelah selesai makan malam, Sintia pun tidak langsung pulang. Dia justru lebih memilih duduk mengobrol bersama Aluna. "Aluna, maaf ya karena dulu aku sempet jahat sama kamu waktu di rumah nya Pak Aryan." "Tidak apa-apa Sintia, lupakan saja lagi pula itu sudah berlalu." "Tapi kamu masih mau kan jadi sahabat aku." "Tentu saja, bukankah kita memang berteman." "Oh iya Aluna, sebenarnya Mas Zaki itu masih sayang banget sama kamu, entah kenapa ibu justru malah menjodohkan dia dengan Mala. Padahal Mas Zaki itu sudah sempat menolak beberapa kali, tapi kamu tahu sendirikan ibuku itu orang nya sangat keras kepala dan tidak bisa di tentang. Sekarang yang menderita Mas Zaki sendiri karena pernikahan nya tidak bahagia." "Mala juga sebenernya menderita, karena suaminya tidak pernah bisa mencintai dia dan selalu mengingat kamu. Aku benar-benar kasian sama mereka, karena mereka korban keegoisan nya Ibu." Ungkap Sintia. Aluna pun tidak merespon apapun dan hanya terdiam sambil sesekali tersenyu

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 47

    "Ada apa? Kenapa kamu kelihatan begitu senang sekali?" Tanya Zaki pada istrinya. "Tentu saja Mas, karena aku baru saja mendapatkan uang transfer dari adikmu." Sahut Mala. "Apa kamu benar-benar sudah memeras Sintia?""Aku tidak memeras dia, aku hanya meminta imbalan padanya karena sudah membatunya. Apa itu salah?" "Tentu saja salah, seharusnya kau bantu saja dia tanpa meminta imbalan sama sekali, lagi pula percuma saja kalian bersandiwara karena Aluna dan yang lainnya juga sudah tahu tentang sandiwara yang kalian mainkan itu." Ungkap Zaki. "Maksud kamu apa Mas? Apa kamu yang sudah memberitahu Aryan dan Aluna?""Untuk apa aku memberi tahu mereka, justru mereka sudah lebih tahu tentang sandiwara ini. Mereka sebenarnya tahu kalau ibu tidak sakit, dan mereka sengaja datang kemari seolah ingin menjenguk ibu, padahal mereka datang untuk menikmati sandiwara yang kalian mainkan. Aryan sendiri tadi yang mengatakan nya padaku, untung saja aku tidak terlibat dalam drama murahan kalian itu."

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 46

    Terlihat Zaki sedang duduk di depan teras rumah nya, namun tiba-tiba Aryan datang menghampiri nya. "Boleh aku ikut duduk disini." Ujar Aryan. "Tentu saja, silahkan." Sahut Zaki. Aryan pun langsung duduk dan tersenyum ramah pada pria di depan nya itu. "Aku baru tahu kalau ternyata kau ini adalah kakak nya Sintia, selain itu kau juga mantan pacar nya Aluna." "Sebenarnya hubungan ku dan Aluna sudah lama berakhir, sekarang kami tidak memiliki hubungan apapun. Ya meskipun sebenarnya aku masih tidak percaya jika Aluna bisa dengan mudah melupakan ku." Ujar Zaki."Itu berarti apa yang di katakan oleh istrimu tadi pagi adalah benar, kalau kau masih memiliki perasaan pada Aluna?" Tanya Aryan. "Aluna adalah wanita yang baik, sederhana dan juga cantik. Pria manapun pasti ingin memiliki istri seperti Aluna, tapi sayang nya tidak semua pria beruntung bisa menikahi nya, kau termasuk beruntung karena bisa menjadi suami Aluna, aku harap kau bisa menjaga dan mencintai Aluna dengan sepenuh hati, t

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 45

    Ibu dengar apa yang di katakan menantu kesayangan ibu ini, dia sudah sangat lancang sekali." Ujar Sintia marah. "Sudahlah Sintia, tidak ada waktu lagi untuk kamu bernegosiasi dengan kakak ipar mu itu, ikuti saja apa kemauannya sebelum Aluna dan Aryan datang." Sahut Bu Ina. "Sstttt baiklah, aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan, kamu ingin uang akan aku berikan, sekarang kamu sudah puas kan." Mendengar hal itu tentu saja membuat Mala merasa senang bukan main, sementara Sintia terlihat marah dan cemberut. Lalu Mala pun pergi di susul oleh Zaki. "Nyebelin banget ya si Mala ini, Mas Zaki juga bukan nya belain aku dan negur istrinya malah diam saja kayak begitu. Suami istri sama saja tidak ada gunanya, menyebalkan." Gerutu Sintia di dalam hatinya. "Kamu ngapain sih pake meras Sintia segala, seharusnya kita tidak perlu ikut-ikutan drama mereka ini." Tegur Zaki. "Ya suka-suka aku dong Mas, lagi pula selama ini adikmu itu sangat pelit sekali. Selama dia bekerja di kota dia tida

  • Pernikahan 90 Hari Gadis Desa & Tuan Presdir    Bab 44

    Sementara itu, terlihat Bude Ratmi sudah berada di rumah nya dan sedang menyiapkan begitu banyak buah-buahan dan juga berbagai macam sayuran. "Aluna, besok kamu dan suami kamu akan pulang ke Jakarta jadi Bude siapkan ini semua untuk kalian bawa pulang." Ujar wanita paruh baya itu."Banyak sekali, Bude. Seharusnya Bude tidak perlu melakukan semua ini, aku jadi tidak enak karena sudah merepotkan Bude." Sahut Aluna. "Tidak apa-apa Nak, semua ini adalah hasil panen kita di ladang, ada pisang, singkong, ubi dan sayuran lainnya. Bude tahu kalau semua makanan ini bisa dengan mudah kamu dapatkan, tapi disana harganya sangat mahal-mahal, kalau disini kan gratis dan di jamin rasanya lebih nikmat." "Ya ampun Bude, terimakasih banyak ya Bude karena Bude sudah sangat baik sekali." "Sama-sama, Aluna." Tak lama Aryan pun datang menghampiri mereka. "Wah ada apa ini? Kenapa banyak sekali makanan, apa Bude akan membuat acara di rumah?" Tanya Aryan. "Tidak Nak Aryan, semua ini Bude siapkan untuk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status