Share

Ketahuan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-28 06:29:02

Arunika baru saja menyelesaikan pekerjaannya tepat saat jam makan siang tiba. Dia merapikan berkas yang baru saja diperiksanya lalu membawa berkas itu menuju meja Nichole.

“Ini berkas yang Anda minta,” ucap Arunika lalu meletakkan berkas itu di meja.

“Terima kasih,” balas Nichole lalu mengambil berkas yang baru saja diserahkan Arunika.

Arunika memulas senyum lalu mengangguk. Sikap Nichole sudah tak sedingin sebelumnya.

“Ini sudah jam makan siang, apa saya boleh pergi ke kantin?” tanya Arunika lalu menunjuk ke belakang mengarah pintu menggunakan jempolnya.

“Pergilah.” Nichole langsung mengizinkan.

“Anda tidak makan siang?” tanya Arunika lagi.

Nichole memandang pada Arunika, senyum kecil terpajang di wajah pria itu.

“Sebentar lagi,” jawab Nichole, “pergilah dulu,” ucapnya kemudian.

Arunika melebarkan senyum. Dia mengangguk lalu berjalan menuju pintu ruangan itu.

Arunika keluar dari ruangan. Dia menutup pelan pintu ruang kerja Nichole, saat membalikkan badan, Arunika melihat Winnie mengh
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
wardah
hayo Lo gantian ini mah marahan nya ,,kalian ini ko bikin aku gemes
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Apa nanti Ray ngaku ga kalo Aru adalah istrinya ??
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Nah ....keciduk tuh Aru ,marah ray hihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Saling Tuduh

    Raynar menatap datar ke arah Arunika. Dia memutar tumit dan membalikkan badan meninggalkan kantin. Erik memandang sekilas pada Arunika, lalu segera menyusul Raynar. “Anda tidak jadi menemui Arunika, Pak?” tanya Erik seraya mengekor pada Raynar. Raynar tidak menjawab. Dia mengeluarkan ponsel kemudian mengetik pesan. Di kantin. Arunika panik, kenapa Raynar tidak jadi masuk kantin? Apa suaminya itu marah? Tetapi kenapa harus marah? “Wah, jarang-jarang Pak Raynar ke kantin. Apa tadi mau sidak? Kok tidak jadi masuk?” Winnie penasaran dengan kemunculan Raynar di sana. Arunika tak menanggapi ucapan Winnie karena masih larut dalam pemikirannya, hingga ponselnya berdering, notifikasi pesan terpampang di layar. Arunika panik saat membuka pesan dari suaminya itu. [Temui aku di ruanganku.] Arunika meneguk ludah kasar lagi. “Aru, kamu baik-baik saja?” tanya Adrian ketika melihat ekspresi wajah Arunika yang memucat. “Ya?” Arunika mengalihkan pandangan dari ponsel ke Adrian. “Kamu baik-b

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Marah Tapi Menggemaskan

    Meski sempat terkejut, tetapi Raynar tetap tenang seraya memandang Arunika yang kesal.Kedua tangan istrinya itu sekarang terlipat di depan dada. Arunika juga memalingkan muka dari Raynar, bibir Arunika sedikit mengerucut.“Bukankah kamu yang tidak mau pernikahan kita dipublikasikan? Bahkan kamu selalu menolak dan turun di pinggir jalan saat berangkat kerja bersamaku,” ucap Raynar telak. Arunika menoleh cepat pada Raynar. Dia gelapan mendengar apa yang dikatakan oleh suaminya itu.“Ya, tapi, bukan berarti kamu bisa menggantikan posisiku dengan wanita lain,” elak Arunika, “aku hanya butuh penyesuaian, bukan berarti aku menolak atau malu menjadi istrimu. Tuduhanmu kejam, Pak Raynar.”Arunika memalingkan muka lagi setelah membantah ucapan Raynar. Dia tak mau kalah dari suaminya.Senyum samar terbit di wajah Raynar. “Menggantikan posisimu? Apa yang kamu maksud wanita yang dirumorkan menjadi istriku?” tanya Raynar memastikan.Suara pria itu rendah, tetapi ada penekanan.Arunika melirik p

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-28
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Siapa Adrian

    Sore hari saat pulang kerja. Raynar berada di mobil yang terparkir di basement. Dia mengetik pesan dan dikirimkan ke Arunika.[Aku tunggu di basement.]Raynar menunggu lalu beberapa saat kemudian mendapat pesan balasan dari Arunika.[Aku tidak bisa pulang bersama denganmu. Aku minta izin buat nemenin temanku benerin ponsel di counter yang ada di samping perusahaan. Nanti aku pulang naik taksi.]Raynar diam sesaat membaca pesan dari Arunika. Dia menyadari kalau istrinya masih marah karena perdebatan siang tadi, sehingga Raynar memilih mengizinkan.[Baiklah, tapi jangan pulang malam.]Setelah memberi izin, Raynar meminta sopir untuk melajukan mobil meninggalkan basement.Di lobby, Arunika tersenyum mendapat izin dari suaminya. Dia memasukkan ponsel di tas kecilnya, lalu menoleh ke lift saat mendengar suara lift itu terbuka.Arunika melihat Adrian keluar dari lift.“Kamu mau ke konter buat benerin ponselmu, ‘kan?” tanya Arunika.“Kenapa kamu belum pulang?” tanya Adrian.“Mau menemanimu m

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Cemas Apa Cemas?

    Malam harinya. Arunika sudah berada di kamar dan bersiap tidur.Arunika duduk di atas ranjang. Dia mengecek sebentar ponselnya, setelah memastikan tidak ada yang menghubungi, Arunika meletakkan kembali ponselnya ke nakas.Arunika meregangkan sejenak kedua tangan ke udara, dia merasa tubuhnya sangat pegal, apalagi sekarang dia lebih banyak duduk seharian di balik meja kerjanya.Saat sudah membaringkan tubuh di ranjang dan menarik selimut, Arunika kembali bangun dengan tegap saat melihat pintu kamar terbuka.Arunika melihat Raynar masuk kamar, pria itu menutup pintu lalu berjalan ke arah ranjang. Raynar tidak lembur seperti biasanya?“Kamu tidak lembur?” tanya Arunika memastikan, tatapannya terus menatap pada

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-29
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Menikahi Gadis Kecil

    Malam semakin larut. Ternyata Raynar belum tidur dan masih memandangi langit-langit kamar.Raynar menggeser posisi berbaring hingga miring ke arah Arunika. Dia menatap Arunika yang tertidur pulas menghadap ke arahnya.Raynar menatap lekat wajah Arunika. Sampai sekarang Raynar masih tidak menyangka menikahi gadis sekecil Arunika.Raynar memejamkan mata sekilas. Dia mengingat hari di saat Nenek Galuh memintanya menikahi seorang gadis yang sama sekali tak pernah Raynar kenal atau tahu.Raynar sempat menolak saat mengetahui kalau Arunika masih berumur dua puluh dua tahun. Namun, karena desakan Nenek Galuh yang mengatakan jika itu wasiat sang kakek, Raynar akhirnya menerima.Meskipun Raynar akui, keputusannya itu dikarenakan tujua

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Suasana Memanas

    Arunika sangat terkejut melihat Adrian berada di basement. Sampai-sampai dia menoleh ke arah luar, lalu kembali menatap pada Adrian yang kini berjalan menghampirinya. “Kenapa kamu lewat sini?” tanya Arunika saat Adrian sudah berdiri di hadapannya. Dia tersenyum, mencoba menetralkan keterkejutannya. Adrian tersenyum manis pada Arunika. “Oh ya, aku membawa mobil temanku karena dia minta agar mobilnya dimasukkan ke bengkel siang nanti,” jawab Adrian sambil menunjuk ke mobil yang terparkir di basement. Arunika mengangguk-angguk dengan senyum canggung di wajahnya. “Kenapa kamu di sini? Kamu bawa mobil?” tanya Adrian balik. Arunika tersentak. Dia bingung mencari alasan agar Adrian tidak curiga padanya. “Ah, itu, tadi Pak Nichole bertemu denganku di lobby, lalu dia memintaku untuk mengambil flashdisknya yang tertinggal di mobil,” jawab Arunika memberi alasan masuk akal agar Adrian percaya. Adrian menatap Arunika ketika sedang bicara. Dia tahu Arunika bohong karena Adrian melihat Aruni

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Alasan Saja

    “Tu-tunggu.” Arunika benar-benar syok. “Kenapa mendadak sekali?” tanya Arunika memastikan kalau dia memang tak salah mendengar.“Ini permintaan Nenek. Baru saja Nenek menghubungi dan meminta kita datang siang ini,” jawab Raynar dengan tatapan datarnya, dia bahkan tak menoleh pada Arunika sama sekali.Arunika masih saja terkejut dengan mulut menganga, tetapi sedetik kemudian dia mengatupkan bibirnya rapat-rapat.Arunika tak bisa menolak. Dia mengiyakan saja meski sebenarnya Arunika malas jika sampai bertemu Laras.Pintu lift terbuka di departemen hukum. Arunika pamit keluar lebih dulu, lalu dia segera pergi menuju ruang Nichole.Raynar masih memandang punggung Arunika sampai pintu lift tertutup lagi.Erik melirik Raynar yang masih menatap lurus ke pintu lift. Dia sampai berdeham karena ucapan Raynar.Sejak tadi atasannya ini berdiri menunggu lift dari basement naik, jadi kapan Nenek Galuh menghubungi Raynar. Erik menebak, apa atasannya itu sedang cemburu?Erik tiba-tiba menahan senyum,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Ide Raynar

    Aru keluar dari lift yang baru saja terbuka di basement. Dia berjalan menuju mobil Raynar dan melihat Pak Dodi sudah berdiri di samping mobil.Arunika mempercepat langkah. Dia segera masuk setelah Pak Dodi membukakan pintu untuknya.Arunika melihat Raynar duduk dengan tatapan fokus ke ponsel. Bahkan pria itu tak menoleh pada dirinya yang baru saja masuk.Arunika berusaha duduk dengan nyaman dan tenang, meski dia sebenarnya gugup sampai meremat jemarinya.Mobil melaju meninggalkan basement. Jantung Arunika semakin berdegup cepat saat membayangkan mereka sampai di rumah Nenek Galuh, lalu Arunika harus berhadapan dengan Laras.Arunika benar-benar tak suka berinteraksi dengan Laras.“Apa di rumah hanya ada Nenek dan bibimu?” Setelah cukup lama diam, akhirnya Arunika membuka suara.Raynar menutup layar ponselnya lalu memasukkan benda pipih itu ke saku jas. Dia menoleh Arunika lalu menjawab, “Hanya ada Nenek, biasanya jam segini Bibi berada di luar, berkumpul dengan teman-teman sosialitanya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Bernegosiasi

    Mobil Raynar berhasil menghadang mobil Nathan yang baru saja akan pergi.Posisi mereka saat melacak Nathan memang sudah dekat dengan lokasi Nathan berada, berbekal titik terakhir koordinat ponsel Arunika.Kedua mobil itu saling berhadapan meski berjarak, Erik memang sengaja tak merapat ke mobil Nathan karena takut akan mengancam keselamatan Arunika jika Nathan merasa terancam dan melakukan sesuatu pada istri atasannya itu.Apalagi Erik dan Tommy melihat Nathan yang menodongkan senjata ke kepala Arunika.“Dia menodongkan senjata pada Arunika, Pak,” ucap Erik sambil melirik bayangan Raynar dari pantulan spion tengah.Raynar mengepalkan telapak tangannya begitu erat. Dia menghubungi nomor Nathan lagi dan langsung dij

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Melacak Nathan

    “Lepaskan dia.”Nathan tertawa mendengar perintah Raynar.“Lepaskan? Setelah susah payah aku berhasil membawanya dari pengawasanmu, kamu memintaku melepasnya begitu saja?” Nathan menatap Arunika yang diam dengan tatapan tajam ke arahnya. Dia tersenyum tipis melihat kemarahan Arunika.“Kamu yang sengaja menabrak mobil Aru?”Nathan tersenyum kecil mendengar tuduhan Raynar yang memang tepat sasaran.“Kamu pikir itu tak disengaja? Tidak ada sesuatu yang tak sengaja di dunia ini, termasuk semua masalah yang terjadi padamu akhir-akhir ini.”Nathan tak mendengar Raynar bicara. Dia menebak, pria itu pasti sudah tahu.“Aku bisa melakukan apa pun terhadapmu. Jadi lepaskan Aru sebelum semuanya terlambat.”Nathan tersenyum miring mendengar Raynar akhirnya kembali bicara. “Kamu tidak akan pernah bisa memerintahku apalagi menekanku.”“Aku tidak akan pernah melepasmu jika sesuatu terjadi pada Aru.”“Coba saja kalau bisa.”Di mobil Raynar. Ternyata ponsel Raynar terhubung dengan alat penyadap agar b

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Berusaha Kabur

    “Salahkan itu pada suamimu!”“Kamu egois! Kamu mengambinghitamkan orang lain atas kekecewaan dan ketidakpuasanmu! Kenapa kamu tidak menyalahkan ayahmu yang berpikiran sempit!” Emosi Arunika meledak.“Diam! Kamu tidak tahu apa-apa, jadi lebih baik diam saja!” bentak Nathan.Arunika benar-benar geram. Dia melirik ke pintu, lalu mencoba membuka pintu mobil untuk loncat, tetapi pintu itu dikunci otomatis.“Lebih baik kamu duduk diam dengan tenang,” ucap Nathan tanpa ekspresi dan tanpa menoleh pada Arunika. “Kalau kamu mengikuti ucapanku, aku janji tidak akan menyakitimu sama sekali,” ucap Nathan membujuk.Arunika menatap benci pada Nathan, setelah semua yang pria itu lakukan padanya, Nathan masih bicara dengan sangat tenang?“Siapa yang akan percaya padamu?” sanggah Arunika penuh emosi.Arunika melihat Nathan yang hanya diam, lalu dia kembali berkata, “Aku sangat memercayaimu, tapi apa yang kamu lakukan? Kamu ingin memanfaatkanku saja. Kamu menyebut suamiku iblis, tapi sebenarnya kamulah

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Ingin Memanfaatkan

    Raynar melihat titik koordinat Arunika yang berhenti. Dia mencoba menghubungi Arunika, tetapi alangkah terkejutnya dia saat mendengar suara otomatis yang memberitahukan kalau nomor Arunika tidak aktif.Kecemasan Raynar memuncak berkali-kali lipat, sampai Raynar melihat status yang dibuat Arunika terakhir kali, bunga mawar dengan caption sebuah keinginan.Rasa bersalah merayap di hatinya, andai Raynar tak menyuruh Arunika pulang lebih dulu, saat ini sang istri pasti masih di sampingnya.Raynar mengepalkan telapak tangan erat saat menyadari kalau titik koordinat itu berhenti di tengah jalan raya.“Pacu mobilnya lebih cepat!” perintah Raynar.Erik menginjak pedal gas semakin dalam, membuat mobil yang mereka tumpangi melesat lebih cepat.“Apa mungkin Arunika dibawa Nathan, Pak?” tanya Erik sambil melirik ke kaca spion tengah untuk melihat ekspresi wajah Raynar.“Aku tidak akan memberi ampun padanya jika terjadi sesuatu pada Aru!” geram Raynar dengan emosi yang meledak.**Di mobil Nathan.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Kejadian Sama Terulang

    “Cari dan tangkap dia!” perintah Raynar sambil memberikan foto yang Raynar pegang pada Tommy–orang kepercayaannya.Tatapannya begitu tajam penuh amarah karena semua kecurigaan tentang Nathan terbukti. Bahkan Raynar semakin emosi setelah mengetahui kalau wartawan yang menyebar berita buruk tentangnya, terbukti pernah bertemu dengan Nathan.Setelah Tommy menerima foto Nathan, ponsel Raynar berdering dan membuatnya langsung mengecek siapa yang menghubungi.Raynar melihat nama sopirnya terpampang di layar. Dia segera menjawab panggilan itu.“Ada apa?” tanya Raynar begitu ponsek menempel di telinga.“Tu-Tuan.” Raynar mengerutkan kening mendengar suara Pak Dodi terbata.“Ada apa? Kenapa ada suara sirine?” tanya Raynar dengan ekspresi wajah begitu tegang.“Tu-Tuan, kami menga-lami kece-lakaan. Saya bera-da di ambulans menuju rumah sa-kit, tapi saya ti-dak tahu Nyonya ada di ma-na. Saya ti-dak me-lihatnya saat pe-rawat menge-vakuasi saya,” ucap Pak Dodi terbata-bata dari seberang panggilan.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Menginterogasi

    Arunika menyentuh kepalanya yang berdenyut perih. Saat merasakan sesuatu yang basah di keningnya, dia baru menyadari kalau keningnya berdarah.“Pak … Pak Dodi,” panggil Arunika mencoba membangunkan sopirnya yang tak sadarkan diri.Arunika semakin menekan kepalanya yang sakit. Dia menoleh ke luar, melihat banyak orang berkerumun menyaksikan kecelakaan yang terjadi.Arunika sangat lemas dan pusing karena masih syok dengan yang terjadi. Saat dia ingin sekali memejamkan mata, tiba-tiba ada yang membuka pintu mobilnya.“Aru.”Arunika menoleh, dia melihat Nathan membungkuk lalu meraih tangannya agar Arunika keluar dari mobil.“Kak Nathan,” lirih Arunika.Nathan membantu Arunika keluar dari mobil, sedangkan yang lainnya membuka pintu bagian depan untuk melihat kondisi Pak Dodi tetapi tidak ada yang berani mengeluarkannya karena satu kaki Pak Dodi terjepit bagian mobil yang ringsek.“Apa kamu baik-baik saja? Mana yang terluka?” tanya Nathan sambil mengeluarkan sapu tangan lalu menyeka darah d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pelaku Tertangkap

    Saat sore hari. Arunika merapikan meja dan siap untuk pulang. “Aru, aku pulang lebih dulu,” kata Nichole. “Iya, Pak. Hati-hati di jalan,” balas Arunika dengan senyum lebarnya. Setelah Nichole pergi. Arunika mengemas tasnya, saat akan memasukkan ponsel ke tas, Arunika mendapat pesan dari Raynar. [Pulanglah lebih dulu bersama Pak Dodi.] Arunika mengerutkan alis. Dia mendial nomor Raynar untuk bicara langsung dengan suaminya itu. “Ada apa, Ray? Kenapa aku disuruh pulang bersama Pak Dodi? Kamu tidak pulang, atau mau lembur?” tanya Arunika. “Aku harus mengurus sesuatu, jadi pulanglah lebih dulu,” ucap Raynar dari seberang panggilan. Dahi Arunika berkerut halus. “Apa ada masalah lagi?” tanya Arunika cemas. Dia heran kenapa banyak sekali masalah akhir-akhir ini. “Pelayan yang memberimu obat sudah tertangkap, aku mau menemuinya langsung untuk menginterogasinya.” Arunika sangat terkejut, tetapi juga lega karena akhirnya pelaku tertangkap. “Pulang bersama Pak Dodi dan jangan mampir

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Diminta Hati-hati

    Keesokan harinya. Arunika sudah berpakaian rapi dan siap berangkat ke perusahaan.Arunika melihat suaminya yang sedang mengancingkan kemeja, lalu dia mendekat dan mengambil dasi untuk suaminya dari laci penyimpanan.“Menghadap ke sini,” kata Arunika.Raynar mengikuti ucapan istrinya. Dia membalikkan badan dan berdiri berhadapan dengan Arunika lalu membiarkan istrinya yang menyelesaikan mengancing semua manik kemeja.Setelah selesai, Arunika memakaikan dasi di kerah kemeja Raynar seperti biasa.“Hari ini jadwalku banyak keluar kantor, selama aku tidak ada di kantor, jangan pernah keluar tanpa izinku apalagi pergi menemui orang,” ucap Raynar memperingatkan, mengingat betapa cerobohnya Arunika.“Iya,” balas Arunika dengan senyum lebar, tak tersinggung sama sekali dengan larangan suaminya. “Aku akan terus di perusahaan, kamu jangan cemas.”Raynar mengecup lembut kening Arunika yang baru saja selesai mengikat dasi, membuat senyum di wajah istrinya kini mengembang sempurna.Mereka segera sa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Melakukannya Lagi 21+

    Arunika menggigit bibir bawahnya setelah memberi izin pada suaminya. Dia melihat senyum lepas Raynar, sebelum suaminya itu merengkuh pinggangnya. Raynar menyentuhkan bibir mereka. Dia mulai melumat perlahan bibir ranum Arunika dengan penuh gairah. Arunika berpegangan pada kedua bahu Raynar dan matanya terpejam saat Raynar terus melumat bibirnya. Ciuman itu memanas, bahkan Raynar mengangkat tubuh Arunika untuk duduk berpindah ke atas pangkuannya dan posisi saling berhadapan. Kedua tangan Raynar mengusap lembut punggung Arunika saat bibir mereka saling memagut. Mereka berbalas lumatan untuk memuaskan satu sama lain. Raynar melepas pagutan bibir mereka, menjeda untuk mengambil napas sambil menatap wajah Arunika yang sudah memerah. Napas mereka memburu, saat saling tatap, keduanya tersenyum penuh arti. “Mau diranjang atau di sini?” tanya Raynar dengan isengnya. Arunika benar-benar malu. Meski ini bukan yang pertama kali, tetapi ini pertamanya dia melakukannya dengan sadar. “Ranjang

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status