Share

Mood Bagus

last update Last Updated: 2025-04-30 10:35:05
Arunika dan Raynar berangkat ke perusahaan seperti biasa. Hari itu Arunika tampak lebih riang, dia terus tersenyum saat bekerja bahkan saat menyapa teman-teman kerjanya.

Nichole memerhatikan Arunika. Dia senang bisa menjadi atasan sekaligus melindungi Arunika seperti putrinya sendiri setelah mengetahui siapa Arunika.

“Sepertinya hari ini ada yang berbeda, hm?” Nichole bicara sambil memandang Arunika yang sedang meletakkan berkas di meja.

“Berbeda apa, Pak?” tanya Arunika masih dengan senyum di bibirnya.

Nichole tersenyum, lalu bertanya, “Apa yang membuatmu sangat bahagia?”

Arunika terkejut mendengar pertanyaan Nichole, tetapi dia kembali tersenyum sambil menyelipkan helaian rambut di belakang telinga.

“Biasanya saya juga seperti ini,” balas Arunika.

“Tidak, tidak, ada yang berbeda,” sanggah Nichole.

Arunika hanya tersenyum-senyum.

“Sepertinya aku tahu,” kata Nichole menebak. Arunika dan Raynar adalah pengantin baru, pasti keduanya baru saja menghabiskan hari dan malam yang pan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
wardah
Erick g usah kepo ,,nanti kena hukumn lo
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
so sweet....... mending diam aja deh Rik takutnya nanti kamu disuruh lembur.... hahahhhhahahahaha
goodnovel comment avatar
Adeena
Erik ga usah kepo JD bawahan manut aja paham....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Perdebatan Kecil

    “Apa yang kamu katakan, Aru? Aku hanya bertanya, kenapa kamu marah seperti ini?” tanya Raynar menuntut penjelasan.Arunika menatap Raynar dengan air mata yang mulai menetes dari kelopak matanya. Ada perasaan marah, sakit, dan hancur yang kini bercampur menjadi satu.“Tapi itu fakta, kan? Memang benar kalau kamu berharap aku punya anak agar kamu mendapat warisan. Apa hanya sebatas itu hubungan kita? Kamu kecewa karena aku keguguran, tapi apa kamu tidak memikirkan, bagaimana hancurnya hatiku mengetahui ini semua?” Arunika menyentuh piyama bagian depannya, lalu merematnya kuat.Raynar terkejut mendengar semua ucapan Arunika.“Siapa yang memberitahumu?” tanya Raynar memastikan.Arunika tersenyum getir, jadi ternyata semua yang dikatakan Laras benar.“Apa itu penting sekarang?” tanya Arunika. Dia mengusap air mata yang menetes dari kelopak matanya. “Aku sudah kehilangan bayiku, mau apa lagi kamu?”Arunika memalingkan muka dari Raynar, lalu memejamkan matanya.Raynar diam, dia sadar jika su

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Kecurigaan

    Briella sangat yakin kalau apa yang terjadi pada Arunika, pasti ada hubungannya dengan Andre dan Hendry. Briella memandang Andre yang sedang tertawa terbahak-bahak bersama Hendry, dia memutuskan untuk mencari tahu.Briella pun menghampiri Andre dan Hendry.“Pa, aku bosan, apa kita bisa pulang sekarang?” tanya Briella mencoba mengajak bicara ayahnya.“Kenapa buru-buru, pestanya baru juga dimulai?” tanya Andre.“Benar, nikmati saja dulu pestanya,” timpal Hendry.“Malas, Paman. Raynar pergi, lagian ada apa sih dengan istrinya itu, mengganggu momen saja,” gerutu Briella berpura-pura agar sang papa dan paman Raynar percaya kalau Briella benar-benar sudah dekat dengan Raynar dan berharap memiliki Raynar.Andre dan Hendry saling lirik sambil tersenyum. Mereka mulai memercayai Briella berhasil mendekati Raynar dan punya ambisi untuk mendapatkan Raynar.“Istrinya sedang hamil, tadi katanya perutnya sakit dan ada yang melihat darah, mungkin keguguran,” jawab Hendry lalu tersenyum penuh arti.“

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Harapan Yang Hilang

    Sesampainya di rumah sakit. Raynar menggendong Arunika masuk IGD dan langsung mendapat pelayan dari dokter dan perawat di sana.“Istri saya tiba-tiba merasakan perutnya sakit dan mengeluarkan darah,” ucap Raynar langsung menjelaskan.“Apa dia sedang hamil?” tanya dokter memastikan.Raynar mengangguk dengan raut wajah ketakutan.Dokter segera memeriksa kondisi Arunika, sedangkan Raynar terus berdiri di samping ranjang sambil menggenggam telapak tangan Arunika dengan erat.“Ray,” lirih Arunika dengan suara lemas, bahkan kelopak mata Arunika terus tertutup dan hanya bibirnya yang bergerak.“Aku di sini, tenanglah,” ucap Raynar mempererat genggaman tangan Arunika.Raynar mengalihkan pandangan ke dokter, dia melihat dokter menggeleng pelan.“Kita lakukan USG untuk memastikan kondisi janinnya,” ucap dokter lalu meminta perawat untuk menyiapkan ruang USG.Raynar membeku. Apa mereka kehilangan janin di rahim Arunika?Arunika dibawa ke ruang USG. Di sana dokter mulai melakukan pemeriksaan, hin

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Tebakan Salah

    Di ballroom. Briella mendekati Raynar untuk meyakinkan sang ayah. Dia menyapa dan berbincang biasa, begitu hanya ada mereka berdua, Briella mulai menyampaikan informasi yang dimilikinya.“Jika ada pelayan yang memberimu minum, jangan meminumnya dan jangan makan apa pun di pesta ini,” ucap Briella dengan tenang, bahkan dia tersenyum untuk menyamarkan gerakan bibirnya seperti biasa.“Kamu tahu apa yang ayahmu dan pamanku rencanakan?” tanya Raynar.Briella mengamati Andre dan Hendry yang berdiri tak jauh di belakang Raynar kini sedang memandang ke arahnya. Dia tersenyum sambil menyelipkan rambut ke belakang telinga lalu berkata, “Aku mendengar Papa bicara di telepon kalau dia menyiapkan obat, aku yakin obat itu ditujukan untukmu.”Raynar geram tetapi tetap berusaha tenang. “Sepertinya benar kalau pesta ini juga untuk menjebakku.”“Ke mana istrimu?” tanya Briella kemudian.“Dia ke kamar mandi,” jawab Raynar.“Sepertinya cukup aku mendekatimu, setidaknya papaku dan pamanmu tidak mencuriga

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Pesta Provokasi

    Malam pesta perayaan ulang tahun pernikahan Hendry dan Laras pun tiba. Arunika berdandan sangat cantik berbalut gaun yang sedikit tertutup dan longgar di bagian perut agar tidak menekan janinnya.“Apa gaunnya pas?” tanya Raynar saat menghampiri Arunika yang sedang bercermin.“Pas,” jawab Arunika sambil membalikkan badan untuk menatap suaminya.“Ingat pesanku. Jangan jauh-jauh dariku dan jangan minum alkohol. Ingat, kamu sedang hamil,” ucap Raynar mengingatkan lagi.“Iya, kamu tenang saja,” balas Arunika.Raynar menggandeng tangan Arunika, lalu mengajaknya berangkat ke pesta perayaan sang paman.Di rumah Andre, pria itu dan Briella sudah siap pergi ke pesta Hendry. Briella satu mobil dengan Andre, dia duduk dengan tenang di samping sang papa.“Ingat, buat Raynar agar terus terfokus padamu.”Briella diam mendengar ucapan Andre, dia hanya menganggukkan kepala.“Tugasmu hanya membuat Raynar jatuh cinta padamu. Semua sudah disiapkan, kamu tinggal masuk ke kehidupannya saja.”Briella hanya

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Sudah Tidak Marah

    Raynar kembali ke kamar. Dia melihat Arunika yang berbaring memunggungi pintu.Raynar mendekat, lalu naik ke ranjang kemudian memeluk istrinya dari belakang.“Kamu tidak lapar? Bagaimana kalau makan di luar?” tanya Raynar menawari.“Aku sedang tidak berselera,” jawab Arunika.Raynar menarik pelan lengan Arunika agar menghadap ke arahnya. Dia menatap sang istri yang berwajah sendu.“Jangan seperti ini, Aru. Aku mencemaskan kondisimu,” ucap Raynar seraya menatap lekat wajah Arunika.Arunika diam melihat Raynar yang seperti marah tetapi juga sedih.“Aku hanya sedang malas melakukan apa pun,” ucap Arunika pada akhirnya.Raynar bangun dari posisi berbaring, lalu meminta Arunika bangun.“Bagaimana kalau makan di luar sambil menikmati suasana baru. Kamu mau makan apa? Aku akan menuruti apa pun yang kamu mau,” ajak Raynar agar Arunika tidak murung lagi.Arunika menatap Raynar yang antusias mengajaknya. Dia tak bisa menolak, akhirnya mengangguk lalu segera pergi ke kamar ganti untuk mengganti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status