Share

Tidak Jijik

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-21 09:06:07

Raynar pulang dari perusahaan dan mampir ke kafe untuk membelikan smoothies yang Arunika inginkan.

Kedatangannya di sana sampai menarik perhatian beberapa remaja yang langsung menatap kagum pada Raynar yang memiliki tubuh tegap dan tinggi, apalagi pria itu sangat tampan dan berkarisma.

“Selamat datang, Anda mau pesan apa?” tanya pelayan kafe yang menyambut Raynar.

“Satu smoothies strawberry.”

“Mau dibungkus atau diminum di tempat?” tanya pelayan seraya menginput pesanan Raynar.

“Bungkus.”

Pelayan itu mengangguk, lalu segera memberikan pesanan pada barista agar bisa segera dibuatkan.

Raynar memandang ke kue cokelat yang terpajang di etalase.

“Anda mau bungkus kuenya juga? Sedang ada free, beli satu gratis satu bebas pilih rasa,” ujar pelayan menjelaskan karena Raynar terus memandang kue itu.

Raynar mengalihkan pandangan dari kue cokelat itu pada pelayan.

**

Raynar segera pulang setelah mendapatkan smoothies yang Arunika mau. Dia bertemu dengan Sarah yang baru saja dari lantai atas.

“Di
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wida
namanya bekas suami mna jijik ray
goodnovel comment avatar
Adeena
bekas gigitan suami lebih manis Ray JD jangan kaget.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Itulah Aku di Matamu

    Raynar masih menatap pada Arunika yang baru saja selesai memakan kue cokelat, terlihat istrinya itu sampai menjilat telunjuk dan jempol yang tadi digunakan untuk memegang kue.“Kamu mau kopi? Aku buatin dulu.” Arunika berdiri tanpa menunggu jawaban dari suaminya. Dia ingin melakukan kebiasaannya.Raynar menatap pada Arunika yang berjalan riang menuju pintu, sampai punggung istrinya itu tidak terlihat lagi.Raynar menahan senyum, menyentuh ujung bibir dengan jempol lalu menggeleng pelan.Saat malam hari. Arunika keluar dari kamar mandi dan pergi ke meja rias. Dia memerhatikan perban yang terpasang di lehernya, Arunika sedikit ceroboh karena membuat perban itu basah terkena air yang digunakannya untuk cuci muka.“Kalau tidak diganti, pasti bisa bikin lukanya nggak cepat kering,” gumam Arunika.Arunika membuka salah satu laci di meja rias, lalu mengeluarkan kotak obat dan mengambil perban.Arunika kembali menatap bayangannya dari pantulan cermin dan siap membuka perban yang menutup lukan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Go Publik

    Keesokan harinya. Arunika sudah bangun dan berpakaian rapi siap pergi ke kantor.Sejak bangun tidur tadi, Arunika terus merengek ingin pergi ke kantor dengan alasan bosan terlalu lama di rumah, membuat Raynar mau tidak mau mengizinkan Arunika pergi ke kantor.“Ingat, jika terjadi sesuatu atau merasa kurang baik, kamu harus menghubungiku.” Raynar mengingatkan agar Arunika tidak membuat keputusan gegabah atau menyembunyikan sesuatu darinya.“Iya, kamu jangan cemas,” balas Arunika sambil merapikan dasi Raynar.Raynar menatap lekat wajah Arunika yang sedang serius memandang pada dasinya. Senyum samar terangkat di bibir Raynar.“Sudah, ayo sarapan,” ajak Arunika setelah selesai merapikan dasi.Raynar berdeham pelan, lalu mengangguk.Setelah sarapan. Raynar dan Arunika pergi ke perusahaan bersama. Namun, kali ini mobil Raynar tak berhenti di basement, melainkan di depan lobby.“Ayo turun,” ajak Raynar.Arunika agak ragu. Dia memandang pada pintu utama lobby lalu beralih memandang pada Rayna

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Jadi Sasaran

    Di ruangan Raynar. Dia sedang fokus mengecek berkas-berkas yang ada di meja. Raynar menengok ke jam yang ada di layar ponsel, masih lama menuju jam makan siang.Sampai dia mendengar suara ketukan pintu, Erik masih dengan terburu-buru menghampiri Raynar.“Ada apa?” tanya Raynar dengan satu sudut alis tertarik ke atas.“Pak, Bu Laras ada di lobby,” ujar Erik menyampaikan informasi yang didapatnya.Raynar menegakkan badan.“Mau apa dia kemari?” tanya Raynar dengan tatapan tak senang.“Dia tidak mencari Anda tapi mencari Arunika.”Raynar langsung berdiri dari kursinya. Dia berjalan dengan cepat meninggalkan ruangannya untuk bisa segera turun ke lobby.Erik terkejut dan panik melihat Raynar langsung pergi. Dia buru-buru mengejar karena takut terjadi keributan di bawah sana, mengingat hubungan antara Raynar dan Laras yang juga tak baik.Di lobby, Arunika turun karena tak mau dianggap macam-macam oleh Laras jika tak menemui wanita itu.Arunika berjalan dari lift menuju tempat Laras menunggu.

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Semakin Perhatian

    Raynar meminta Arunika duduk di sofa yang terdapat di ruang kerjanya. Dia ikut duduk di samping Arunika, lalu mengamati pipi istrinya itu. “Apa Bibi menamparmu?” tanya Raynar menebak. Arunika tak menjawab, dia masih memegangi pipinya. Akhirnya Raynar menarik pelan tangan Arunika yang menutupi pipi, lalu melihat sendiri pipi Arunika yang merah. Raynar menghela napas kasar. “Kenapa kamu menemui bibiku sendirian? Kenapa tidak menghubungiku lebih dulu?” tanya Raynar dengan nada sedikit tertahan. Arunika menatap pada Raynar, bukannya menjawab pertanyaan suaminya, bibir Arunika berkerut perlahan lalu tiba-tiba menangis. Raynar terkesiap. Dia sudah bertanya dengan nada pelan, tetapi kenapa istrinya itu malah menangis. Bahkan Arunika menangis keras sampai terisak-isak. Raynar tidak tahu harus bagaimana caranya menenangkan Arunika, dia membiarkan saja istrinya itu menangis sampai tenang. Namun, siapa sangka kalau Arunika langsung menjatuhkan keningnya di bahu Raynar. Raynar tersentak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-22
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Benar atau Tidak

    Raynar memandang pipi Arunika yang baru saja diolesi salep.“Sudah mendingan?” tanya Raynar.Arunika mengangguk kecil. “Iya, terima kasih.”Arunika merasakan pipinya yang dingin, lalu tersenyum kecil.“Erik akan mengantarmu kembali ke departemen,” kata Raynar.Arunika mengangguk. Dia lalu berdiri karena Erik sudah menunggunya.Arunika menoleh pada Raynar sekilas, membuat pria itu menaikkan kedua sudut alis.“Ada apa lagi?” tanya Raynar.Arunika tersenyum lalu menggeleng pelan. Dia segera pergi diikuti Erik.Arunika dan Erik sudah berada di lift. Mereka sama-sama diam, sampai Arunika menoleh pada Erik. Dia mengamati wajah hingga postur tubuh asisten suaminya itu.“Erik.”“Ya.”“Boleh aku tanya sesuatu?” tanya Arunika.“Silakan, tanya saja,” balas Erik tak keberatan sama sekali.“Tapi jangan tersinggung,” kata Arunika lalu melihat Erik mengangguk pelan. “Kamu dan Pak Ray, ada hubungan spesial?”Erik hampir terbatuk karena tersedak ludah mendengar pertanyaan Arunika.Keterkejutan Erik mal

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Membongkar Status

    Semua terkejut melihat siapa yang datang. Beberapa staff itu termasuk Amel langsung menunduk tak ada yang berani mengangkat pandangan.Arunika tak menyangka Raynar datang ke sana. Dia langsung menoleh Erik dan langsung bisa menebak jika Eriklah yang menghubungi Raynar.Raynar berjalan tegap menghampiri Arunika dan yang lain, tiap suara derap langkahnya mampu membuat jantung setiap karyawannya berdegup cepat.Raynar menatap satu persatu staff itu, lalu tatapannya beralih pada Arunika. Raynar geram mengetahui Arunika selama ini masih dibully dan istrinya itu tidak bercerita sama sekali padanya.Arunika melipat bibir seraya menurunkan pandangan saat melihat tatapan tak senang suaminya yang tertuju padanya.“Siapa yang menuduhnya sebagai simpananku?” tanya Raynar kembali menatap satu persatu karyawannya itu.Raynar memerhatikan, staff-staff itu tadi begitu lantang menghina dan menuduh Arunika, sekarang semua nyali mereka menciut, bahkan tidak ada yang berani menjawab.“Siapa yang tadi den

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Bujukan Arunika

    Raynar menoleh dengan tatapan tajam pada Erik yang ikut bicara.“Saya keluar dulu, ada urusan pekerjaan yang harus saya selesaikan.” Seolah tahu arti tatapan atasannya itu, Erik memilih buru-buru kabur daripada terkena masalah.Kini Raynar menatap pada Arunika yang berdiri di hadapannya.“Bagaimana bisa kamu masih membela para staff itu, sedangkan perbuatan mereka sudah sangat keterlaluan?” tanya Raynar begitu mereka hanya berdua di ruang kerjanya.Arunika menghela napas pelan, lalu mencoba menjelaskan. “Mereka hanya korban.”“Bukankah sejak awal aku juga salah karena tidak pernah menjelaskan status kita pada mereka, makanya mereka semakin salah paham,” ujar Arunika.Raynar menatap datar.Arunika tersenyum dan kembali membujuk.“Sekarang mereka sudah tahu, kalau masih tidak percaya, ya itu urusan mereka. Tapi bukan berarti kamu harus memecat mereka seperti itu,” ucap Arunika lagi.Raynar memalingkan muka dari Arunika. Tetap saja dia kesal karena baginya perbuatan para staff itu sangat

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-23
  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Memang Mirip

    Arunika kembali ke ruang kerja Nichole. Dia langsung tersenyum sambil mengangguk pada atasannya itu.“Akhirnya keributannya teratasi,” kata Nichole seraya berjalan menuju meja kerjanya.Arunika merasa malu karena sudah menjadi penyebab keributan itu.“Iya, Pak. Maaf sudah membuat Anda tak nyaman,” kata Arunika lalu sedikit membungkukkan badan ke arah Nichole lagi.Nichole memandang Arunika yang sangat sopan dan bertanggung jawab. Dia duduk di kursinya lalu menghela napas pelan.“Apa ada masalah lain, Pak?” tanya Arunika karena Nichole seperti punya banyak beban.Nichole tersenyum menatap pada Arunika.“Tidak ada,” jawab Nichole, “kamu tidak salah, tapi kenapa kamu minta maaf?” Arunika hanya tersenyum kecil.“Tadi aku sempat cemas kalau semua pegawai bakal benar-benar dipecat oleh Raynar. Ya, siapa sangka kamu bisa menyakinkan Raynar untuk membatalkan niatnya.”Nichole menatap kagum pada Arunika.“Ah … itu ….” Arunika menggaruk belakang kepala karena malu sudah menjadi pemicu keributa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-24

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Ingin Memanfaatkan

    Raynar melihat titik koordinat Arunika yang berhenti. Dia mencoba menghubungi Arunika, tetapi alangkah terkejutnya dia saat mendengar suara otomatis yang memberitahukan kalau nomor Arunika tidak aktif.Kecemasan Raynar memuncak berkali-kali lipat, sampai Raynar melihat status yang dibuat Arunika terakhir kali, bunga mawar dengan caption sebuah keinginan.Rasa bersalah merayap di hatinya, andai Raynar tak menyuruh Arunika pulang lebih dulu, saat ini sang istri pasti masih di sampingnya.Raynar mengepalkan telapak tangan erat saat menyadari kalau titik koordinat itu berhenti di tengah jalan raya.“Pacu mobilnya lebih cepat!” perintah Raynar.Erik menginjak pedal gas semakin dalam, membuat mobil yang mereka tumpangi melesat lebih cepat.“Apa mungkin Arunika dibawa Nathan, Pak?” tanya Erik sambil melirik ke kaca spion tengah untuk melihat ekspresi wajah Raynar.“Aku tidak akan memberi ampun padanya jika terjadi sesuatu pada Aru!” geram Raynar dengan emosi yang meledak.**Di mobil Nathan.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Kejadian Sama Terulang

    “Cari dan tangkap dia!” perintah Raynar sambil memberikan foto yang Raynar pegang pada Tommy–orang kepercayaannya.Tatapannya begitu tajam penuh amarah karena semua kecurigaan tentang Nathan terbukti. Bahkan Raynar semakin emosi setelah mengetahui kalau wartawan yang menyebar berita buruk tentangnya, terbukti pernah bertemu dengan Nathan.Setelah Tommy menerima foto Nathan, ponsel Raynar berdering dan membuatnya langsung mengecek siapa yang menghubungi.Raynar melihat nama sopirnya terpampang di layar. Dia segera menjawab panggilan itu.“Ada apa?” tanya Raynar begitu ponsek menempel di telinga.“Tu-Tuan.” Raynar mengerutkan kening mendengar suara Pak Dodi terbata.“Ada apa? Kenapa ada suara sirine?” tanya Raynar dengan ekspresi wajah begitu tegang.“Tu-Tuan, kami menga-lami kece-lakaan. Saya bera-da di ambulans menuju rumah sa-kit, tapi saya ti-dak tahu Nyonya ada di ma-na. Saya ti-dak me-lihatnya saat pe-rawat menge-vakuasi saya,” ucap Pak Dodi terbata-bata dari seberang panggilan.

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Menginterogasi

    Arunika menyentuh kepalanya yang berdenyut perih. Saat merasakan sesuatu yang basah di keningnya, dia baru menyadari kalau keningnya berdarah.“Pak … Pak Dodi,” panggil Arunika mencoba membangunkan sopirnya yang tak sadarkan diri.Arunika semakin menekan kepalanya yang sakit. Dia menoleh ke luar, melihat banyak orang berkerumun menyaksikan kecelakaan yang terjadi.Arunika sangat lemas dan pusing karena masih syok dengan yang terjadi. Saat dia ingin sekali memejamkan mata, tiba-tiba ada yang membuka pintu mobilnya.“Aru.”Arunika menoleh, dia melihat Nathan membungkuk lalu meraih tangannya agar Arunika keluar dari mobil.“Kak Nathan,” lirih Arunika.Nathan membantu Arunika keluar dari mobil, sedangkan yang lainnya membuka pintu bagian depan untuk melihat kondisi Pak Dodi tetapi tidak ada yang berani mengeluarkannya karena satu kaki Pak Dodi terjepit bagian mobil yang ringsek.“Apa kamu baik-baik saja? Mana yang terluka?” tanya Nathan sambil mengeluarkan sapu tangan lalu menyeka darah d

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Pelaku Tertangkap

    Saat sore hari. Arunika merapikan meja dan siap untuk pulang. “Aru, aku pulang lebih dulu,” kata Nichole. “Iya, Pak. Hati-hati di jalan,” balas Arunika dengan senyum lebarnya. Setelah Nichole pergi. Arunika mengemas tasnya, saat akan memasukkan ponsel ke tas, Arunika mendapat pesan dari Raynar. [Pulanglah lebih dulu bersama Pak Dodi.] Arunika mengerutkan alis. Dia mendial nomor Raynar untuk bicara langsung dengan suaminya itu. “Ada apa, Ray? Kenapa aku disuruh pulang bersama Pak Dodi? Kamu tidak pulang, atau mau lembur?” tanya Arunika. “Aku harus mengurus sesuatu, jadi pulanglah lebih dulu,” ucap Raynar dari seberang panggilan. Dahi Arunika berkerut halus. “Apa ada masalah lagi?” tanya Arunika cemas. Dia heran kenapa banyak sekali masalah akhir-akhir ini. “Pelayan yang memberimu obat sudah tertangkap, aku mau menemuinya langsung untuk menginterogasinya.” Arunika sangat terkejut, tetapi juga lega karena akhirnya pelaku tertangkap. “Pulang bersama Pak Dodi dan jangan mampir

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Diminta Hati-hati

    Keesokan harinya. Arunika sudah berpakaian rapi dan siap berangkat ke perusahaan.Arunika melihat suaminya yang sedang mengancingkan kemeja, lalu dia mendekat dan mengambil dasi untuk suaminya dari laci penyimpanan.“Menghadap ke sini,” kata Arunika.Raynar mengikuti ucapan istrinya. Dia membalikkan badan dan berdiri berhadapan dengan Arunika lalu membiarkan istrinya yang menyelesaikan mengancing semua manik kemeja.Setelah selesai, Arunika memakaikan dasi di kerah kemeja Raynar seperti biasa.“Hari ini jadwalku banyak keluar kantor, selama aku tidak ada di kantor, jangan pernah keluar tanpa izinku apalagi pergi menemui orang,” ucap Raynar memperingatkan, mengingat betapa cerobohnya Arunika.“Iya,” balas Arunika dengan senyum lebar, tak tersinggung sama sekali dengan larangan suaminya. “Aku akan terus di perusahaan, kamu jangan cemas.”Raynar mengecup lembut kening Arunika yang baru saja selesai mengikat dasi, membuat senyum di wajah istrinya kini mengembang sempurna.Mereka segera sa

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Melakukannya Lagi 21+

    Arunika menggigit bibir bawahnya setelah memberi izin pada suaminya. Dia melihat senyum lepas Raynar, sebelum suaminya itu merengkuh pinggangnya. Raynar menyentuhkan bibir mereka. Dia mulai melumat perlahan bibir ranum Arunika dengan penuh gairah. Arunika berpegangan pada kedua bahu Raynar dan matanya terpejam saat Raynar terus melumat bibirnya. Ciuman itu memanas, bahkan Raynar mengangkat tubuh Arunika untuk duduk berpindah ke atas pangkuannya dan posisi saling berhadapan. Kedua tangan Raynar mengusap lembut punggung Arunika saat bibir mereka saling memagut. Mereka berbalas lumatan untuk memuaskan satu sama lain. Raynar melepas pagutan bibir mereka, menjeda untuk mengambil napas sambil menatap wajah Arunika yang sudah memerah. Napas mereka memburu, saat saling tatap, keduanya tersenyum penuh arti. “Mau diranjang atau di sini?” tanya Raynar dengan isengnya. Arunika benar-benar malu. Meski ini bukan yang pertama kali, tetapi ini pertamanya dia melakukannya dengan sadar. “Ranjang

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Tidak Perlu Izin Lagi

    Arunika benar-benar di rumah beristirahat karena tubuhnya sangat lelah. Raynar pergi ke perusahaan karena ada urusan yang harus dikerjakan.Saat sore hari, Raynar pulang dan tak mendapati Arunika di lantai bawah.“Di mana Aru?” tanya Raynar.“Nyonya tidur seharian, Tuan. Dia masih di kamar,” jawab Sarah.Raynar pergi ke kamar, sesampainya di sana melihat Arunika yang masih tidur dengan sangat pulas.Dia tersenyum kecil, lalu mendekat ke ranjang dan duduk di tepian ranjang sambil memandang wajah sang istri. Raynar mengulurkan tangan, lalu mengusap lembut pipi istrinya itu.“Euh ….” Arunika melenguh, menggeliat karena sentuhan yang diberikan Raynar.“Ini sudah sore, kamu tidak bangun dan mandi?” tanya Raynar sambil menunggu Arunika membuka mata.Arunika mengerjap-ngerjapkan kelopak mata untuk mengembalikan kesadarannya. Dia menutup permukaan bibir saat menguap, lalu menatap pada Raynar yang ada di sampingnya.“Sudah sore, ya?” Arunika bicara dengan suara parau. Dia bangun perlahan, lalu

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Mau Diulang?

    Arunika duduk di tepian ranjang sambil memainkan jari. Dia memakai baju yang disiapkan oleh Raynar, wajahnya masih terlihat merona, malu-malu karena akhirnya melakukan malam pertama dengan suaminya.“Apa kamu bertemu seseorang sebelum minum jus?” tanya Raynar yang baru saja keluar dari kamar mandi.“Apa?” Arunika terkejut karena sedang melamun.Saat mengangkat pandangan, Arunika melihat Raynar yang berdiri di depannya, dengan wajah begitu segar dan rambut basah berantakan yang sangat … menggoda.Arunika memejamkan mata sejenak dan mencoba menetralkan jantungnya yang mendadak berdegup dengan sangat cepat lagi.“Ada apa?” tanya Raynar karena Arunika terlihat aneh.Raynar sampai duduk di samping ranjang, lalu menyentuhkan punggung tangan di kening Arunika untuk memastikan apakah istrinya sakit atau tidak.“Tidak panas,” ucap Raynar.“Aku baik-baik saja,” balas Arunika.“Jadi, semalam kamu bertemu dengan seseorang atau tidak? Aku tidak yakin kalau pelayan itu melakukannya begitu saja tanp

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin    Ketakutan

    Erik menunggu di luar kamar hotel. Dia berdiri bersandar dinding sambil memasukkan kedua tangan di saku celana, sedangkan satu kakinya menapak di dinding.Erik menunggu Raynar untuk memberikan informasi dan mengambil langkah selanjutnya.Tak beberapa lama, Erik melihat pintu kamar terbuka dan dia melihat Raynar keluar dari kamar dan masih memakai bathrobe.Ekspresi wajah atasannya itu begitu datar dan terlihat tak senang.“Bagaimana dengan Arunika, Pak?” tanya Erik langsung berdiri tegap dan menghampiri Raynar.“Menurutmu?”Erik langsung mengulum bibir sesaat, tidak mau salah ucap.“Oh ya, saya sudah mengecek Cctv hotel. Pelayan itu ternyata bukan pegawai hotel, Pak. Bisa jadi dia menyamar. Ini sudah saya konfirmasi langsung dengan manager hotel,” ujar Erik mulai menjelaskan.Ekspresi wajah Raynar berubah dingin. Seperti dugaannya, apa yang terjadi pada Arunika memang sudah direncanakan.“Saya juga sudah menyuruh orang untuk mengejar dan menangkapnya,” ucap Erik lagi.Raynar menganggu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status