Share

Siapa Yang Kejam?

last update Last Updated: 2025-04-21 05:00:56

Bola mata Hendry membulat lebar. Dia langsung mencengkram kedua sisi jas bagian depan Raynar. Tatapannya penuh amarah dan berapi-api.

“Beraninya kamu mau membuang putriku!” geram Hendry.

Raynar tersenyum miring. Dia begitu tenang meski Hendry murka. Raynar mengeluarkan ponsel dari saku celana, tatapannya terus tertuju pada Hendry.

“Satu panggilan dariku, maka berkas-berkas bukti Stella bersalah akan masuk ke kantor polisi dan sudah tidak ada lagi yang bisa menghalangi Stella ditahan,” ancam Raynar.

Stella sangat terkejut. Dia menggeleng cepat, tidak mau jika masuk penjara.

Hendry semakin kuat mencengkram jas Raynar karena emosi.

“Hentikan!” peri

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
wardah
ini hendry sudah tau anaknya slah malah dibela mati matian
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
emang keluarga laknat gak ada yang benar satupun.... pokoknya raynar harus tegas sama keluarga laknat.
goodnovel comment avatar
Adeena
jangan punya belas kasih kamu Aru sama duo racun....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Kesepakatan Dengan Briella

    Briella datang atas permintaan Raynar. Orang suruhan Andre tidak berani masuk ke perusahaan, karena itu Briella aman untuk menyampaikan tawaran yang pernah dikatakannya pada Raynar.“Pak Raynar sudah menunggu di dalam,” ucap Erik sambil membuka pintu untuk Briella.Briella ingin melangkah masuk, tetapi urung dan kembali menatap pada Erik.“Kamu ikut masuk?” tanya Briella memastikan.“Tentu,” jawab Erik.Briella mengangguk lalu melangkah masuk bersama Erik yang mengikuti di belakangnya.Raynar baru saja menutup berkas di meja saat Briella dan Erik datang. Ekspresi wajahnya datar seperti biasa, dia berjalan ke arah sofa diikuti Erik dan Briella.“Apa yang mau kamu katakan, katakan saja sekarang, di sini aman,” ucap Raynar to the point karena Briella bertele-tele.Briella terlihat tenang, lalu mulai menjelaskan.“Aku mengajukan penawaran karena aku butuh bantuanmu,” ucap Briella.Raynar menaikkan satu sudut alis.“Kamu mengenalku, aku tidak akan sekejam itu merusak rumah tangga orang lai

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Masih Dingin

    Keesokan harinya. Arunika tetap melayani Raynar seperti biasa, hanya saja dia lebih banyak diam.“Jika tidak sehat, lebih baik tidak ke kantor,” ucap Raynar karena Arunika masih diam sejak pagi.“Aku baik-baik saja,” balas Arunika tanpa menatap pada Raynar, dia sibuk mengikat dasi Raynar.Raynar memerhatikan sikap Arunika yang sangat berbeda, dia sangat yakin jika memang ada masalah.“Kamu marah padaku?” tanya Raynar kembali memastikan.Arunika tak menjawab. Dia memilih segera menyelesaikan mengikat dasi, lalu berjalan keluar dari ruang ganti.Raynar mengejar Arunika, lalu segera memeluk istrinya dari belakang.“Kalau aku salah, katakan, Aru. Jangan diam begini,” ucap Raynar sambil memeluk Arunika.Arunika menghela napas kasar. Dia malas membahas foto-foto yang didapatnya karena pasti akan memicu perdebatan di pagi hari.“Aku baik-baik saja,” jawab Arunika sambil melepas kedua tangan Raynar yang memeluknya, “kita sudah terlambat, ayo pergi,” ajak Arunika kemudian tanpa menatap ekspres

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Dikira Berbohong

    Raynar menyiapkan buah dan jus saat Arunika sedang mandi. Begitu Arunika selesai mandi, Raynar langsung menghampiri istrinya itu.“Aku meminta Bibi Sarah membuatkanmu jus agar lebih segar,” kata Raynar.Arunika menatap datar, lalu mengangguk kecil dan berjalan ke sofa.Arunika duduk, saat akan mengambil gelas jusnya, Raynar sudah mengambilkan gelas jus lebih dulu.Arunika tidak memprotes sikap suaminya, meskipun dia masih marah. Dia berusaha tenang agar emosinya tidak melonjak yang bisa membuat kondisi tubuhnya menurun.Raynar memerhatikan Arunika yang sedang minum, begitu selesai minum, Raynar baru mulai bicara.“Apa kamu kurang sehat? Apa ada yang tidak nyaman?” tanya Raynar memastikan.“Aku baik-baik saja,” jawab Arunika sambil meletakkan gelas di meja.“Lalu kenapa sejak tadi diam? Apa ada masalah? Apa ada yang membuatmu kesal?” tanya Raynar memastikan.Arunika menoleh pelan pada Raynar, lalu menggeleng kepala.“Tidak ada,” jawab Arunika. Dia tidak jujur soal foto karena Raynar ju

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Tidak Bisa Bicara

    Erik menunggu di kafe. Dia sesekali menengok pada arloji lalu menoleh ke pintu kafe karena menunggu Briella datang.“Apa dia membohongiku?” Erik bertanya-tanya karena dia sudah menunggu di sana cukup lama.Erik hendak beranjak pergi, tetapi urung saat melihat Briella masuk ke kafe lalu berjalan menghampirinya.“Maaf lama,” ucap Briella sambil menarik kursi di hadapan Erik.Erik hanya mengangguk tak mempermasalahkan.Briella memanggil pelayan, lalu memesan minuman sebelum kemudian kembali menatap pada Erik yang duduk di hadapannya.“Ada apa meminta bertemu?” tanya Briella.“Apa kamu sudah melihat kondisi Bie?” tanya Erik memulai percakapan.Briella diam sesaat sambil menatap pada Erik, lalu menggeleng pelan.“Aku tidak mau melihatnya,” jawab Briella.Erik cukup terkejut.“Kenapa kamu tidak mau melihatnya? Kamu yang menolongnya dan membawanya ke klinik, tapi kenapa kamu malah tidak mau melihat kondisinya?” tanya Erik memastikan.Briella ingin menjawab, tetapi melihat orang suruhan ayahn

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Ada Sesuatu

    Arunika masih melihat-lihat semua foto yang didapatnya. Dia terdiam dengan ekspresi datar, lalu mencoba mengirim pesan pada Raynar. [Siang ini mau makan di mana?] Arunika mencoba memastikan dengan mengirim pesan pada suaminya. Cukup lama Arunika menunggu, sampai akhirnya Raynar membalas. [Aku sedang ada di luar, ada urusan pekerjaan. Kamu makan siang di kantin tidak masalah, kan? Atau mau aku pesankan makanan dari luar?] Arunika menggenggam erat ponselnya, apa Raynar sedang membohonginya? Arunika diam cukup lama, sampai akhirnya memilih meletakkan ponselnya tanpa membalas pesan dari suaminya lagi. Saat jam makan siang, Arunika pergi ke kantin bersama Winnie, meskipun dia sebenarnya malas. Arunika masih memikirkan foto-foto yang didapatnya. Di sana terlihat jelas Raynar dan Briella sedang berbincang, bahkan Briella terus tersenyum pada Raynar. “Aru, apa kamu tidak cocok dengan makanannya? Kok nggak dimakan?” tanya Winnie. Arunika langsung menatap pada Winnie, lalu mencoba terse

  • Pernikahan Dadakan : Dimanja Suami Presdir Yang Dingin   Tawaran Kesepakatan

    Raynar pergi dari perusahaan sebelum jam makan siang tiba. Dia sekarang sedang berjalan masuk ke kafe yang didatanginya, lalu mengedarkan pandangan.Raynar melihat Briella duduk sambil melambai ke arahnya. Dia berjalan menghampiri, begitu duduk berhadapan dengan Briella, Raynar langsung bertanya, “Kenapa kamu ingin bertemu hanya berdua denganku?”Briella melirik ke luar jendela kaca yang ada di sisi kanannya, dia melihat orang suruhan ayahnya sedang memantau.“Seperti yang kukatakan di pesan, aku ingin membuat kesepakatan denganmu,” ucap Briella sambil tersenyum agar gerakan bibirnya tersamarkan.Raynar mengerutkan alis.“Aku tidak suka berbasa-basi, apalagi masuk ke permainan yang sama sekali tidak menguntungkan,” ucap Raynar, “dan aku mungkin perlu menegaskan satu hal padamu. Bagaimana kedekatan kita dulu, tidak akan berpengaruh pada sikapku sekarang. Bagiku, kamu hanya masa lalu.”Briella lagi-lagi tersenyum, lalu membalas, “Ya, aku tahu, tidak akan ada kejadian sama kedua kali.”“

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status