Share

Bab 1303

Author: Anggur
Cherly tidak marah.

Dia dan Daniel sudah lama saling kenal, tapi jarang berkomunikasi, bahkan bisa dibilang hampir tidak pernah berkomunikasi.

Pria ini tidak tahu apa-apa tentang masa lalunya. Itu normal.

“Bu Cherly, ini sarapanmu.”

Setelah memasak sarapan yang dipesan Cherly, Odelina membawakannya dan menaruhnya di depan Cherly, lalu tersenyum dan berkata kepada wanita itu, “Bu Cherly, silakan makan.”

Cherly menjawab dengan senyuman.

Odelina pun kembali ke tempat duduknya.

“Kak, sejak kapan kamu mengenal wanita itu?” tanya Olivia pada kakaknya dengan suara rendah.

“Mamanya Pak Daniel pernah lewat dan masuk untuk duduk di sini. Waktu lagi mengobrol denganku, dia memberitahuku bahwa dia ingin menjodohkan Bu Cherly dengan Pak Daniel. Dia juga memperlihatkan foto Bu Cherly padaku. Makanya aku mengenalinya.”

Odelina juga menjawab adiknya dengan suara rendah, lalu berkata lagi dengan pelan, “Kulihat, mereka sangat cocok. Menurutku, Bu Cherly juga orangnya sangat baik, nggak angkuh seperti p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1304

    Di toko sibuk sekali, sementara di sisi lain Stefan baru saja bangun. Seperti biasa, tanpa membuka mata, dia berguling ke samping dan mengulurkan tangan panjangnya, mencoba untuk memeluk istri tercintanya. Namun, dia hanya memeluk angin.Baru setelah itulah dia membuka matanya.Benar saja, Olivia sudah tidak ada di kamar.Dia melihat langit di luar. Matahari sudah terbit tinggi.Dia pun berguling lagi dan mengambil ponselnya dari sisi meja samping tempat tidurnya untuk melihat waktu.“Sudah jam sembilan!” Dia langsung mendudukkan diri.Dia belum pernah bangun sesiang ini, bahkan di akhir pekan sekalipun.Dia mungkin pulang terlalu larut tadi malam.Usai mandi dalam waktu sesingkat-singkatnya, dia berganti pakaian, dan sengaja memilih pakaian yang dibelikan Olivia untuknya.Saat membuka pintu, dia melihat Bi Lesti sedang duduk di sofa sambil menggendong kucing dan menonton TV. Mendengar suara pintu terbuka, Bi Lesti menoleh ke arahnya, lalu berdiri dan berkata sambil tersenyum, “Den Ste

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1305

    Olivia membungkuk dan meraih kucing itu.“Non, pergilah bujuk Den Stefan dulu. Den Stefan baru bangun tidur dan belum makan apa-apa.”Bi Lesti juga tidak berdaya melihat majikannya tiba-tiba marah.Kalau dia tidak pindah kerja di sini, dia tidak akan tahu majikan mudanya itu ternyata memiliki sisi yang seperti itu.Sambil mengelus kucing, Olivia bertanya pada Bi Lesti, “Bi Lesti, Bibi harus kasih tahu aku kenapa dia marah supaya aku bisa membujuknya. Aku benar-benar nggak melakukan apa-apa.”Bi Lesti berkata pelan, “Sepertinya Den Stefan marah karena Non Oliv keluar pagi-pagi sekali. Ini akhir pekan dan Den Stefan bisa beristirahat di rumah. Dia berharap Non Oliv bisa menemaninya.”Olivia berkata, “.... Aku hanya pergi membantu kakakku. Meskipun ini akhir pekan, banyak pabrik yang nggak libur dan karyawannya masih harus kerja. Jadi, restoran kakakku tetap sibuk. Aku keluar pagi-pagi sekali, tapi pulangnya juga masih pagi. Ini bahkan belum jam sepuluh pagi.”Dia tidak pernah menyangka S

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1306

    “Kapan Nenek pulang? Aku sangat merindukannya.” Olivia merindukan hari-hari ketika Nenek tinggal di sini.Bi Lesti berkata, “Waktu aku teringat dan mau mengingatkan Non, sudah terlambat. Non sudah membuka pintu dan masuk.”Olivia menghela napas lagi. “Aku akan mencuci tanganku.”Dia mencuci tangannya dua kali dengan disinfektan, lalu pergi ke kamar tempat dia tidur sebelumnya. Dia mengambil satu set pakaian bersih dari lemari, mengganti pakaiannya, kemudian kembali ke kamar tidur utama.“Sayang, aku mencuci tanganku dua kali dengan disinfektan dan mengganti baju. Aku jamin nggak ada bulu kucing di tubuhku,” ujar Olivia, berjalan ke belakang Stefan dan melingkarkan lengannya di pinggang pria itu dari belakang.“Sayang, maafkan aku. Aku benar-benar lupa kalau aku sedang menggendong kucin itu tadi. Sebenarnya, mereka sangat lucu. Kamu yang memberikannya padaku. Karena kamu yang kasih, jadi aku sangat menyayanginya. Kamu pikir, deh. Kalau aku memberimu rumput, kamu juga akan menyukainya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1307

    “Jangan bilang kita semua punya urusan sendiri-sendiri. Nanti kalaupun kita sudah pensiun, juga nggak bisa menjamin kita bisa saling melihat satu sama lain setiap kali bangun tidur.”Pasti ada yang bangun duluan, lalu yang satu lagi bangun lebih lambat.Stefan tahu keinginannya itu tidak masuk akal.“Bi Lesti bilang kamu belum makan. Kamu pasti lapar. Ayo keluar, makan. Aku akan menemanimu.”Perkataan Olivia membuat Stefan tidak bisa berkata apa-apa. Stefan juga sadar sikapnya itu tidak masuk akal, jadi dia tidak mempermasalahkannya lagi dan mengambil inisiatif untuk mengubah topik.Jangan sampai mereka jadi bertengkar lagi karena masalah ini diperpanjang.“Oke,” jawab Stefan, lalu melepaskan istri tercintanya dari pelukannya.Olivia menariknya keluar kamar.Bi Lesti sudah menyiapkan sarapan Stefan di meja makan.Stefan suka ngambek, tetapi selalu mengalah dan menurut pada istrinya.Bi Lesti sama sekali tidak khawatir sarapan yang dimasaknya akan dibuang sia-sia.“Kenapa kamu nggak mem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1308

    Olivia sekali lagi menyadari bahwa dirinya sangat beruntung. Meskipun pria yang dinikahinya terkadang suka ngambek, suaminya ini sangat baik padanya dan tidak akan melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dia juga tidak perlu khawatir suaminya ini akan selingkuh.Alasan utamanya adalah keluarga suaminya ini sangat baik. Jarang sekali ada keluarga kaya yang berpikiran terbuka dan toleran seperti Keluarga Adhitama.Dia ingat Nenek Sarah pernah memberitahunya bahwa dia telah menyelamatkan Nenek, jadi Nenek tidak akan mengenalkan cucu nakal kepadanya.Namun, sebenarnya, semua cucunya sangat baik.Stefan adalah cucu pertama, makanya neneknya mempertimbangkan pria itu terlebih dahulu.“Yanti sudah memilih calon menantu untuk Pak Daniel, yaitu Bu Cherly. Orangnya muda dan cantik, juga terlihat cerdas. Sikap dan tutur katanya juga membuatnya terkesan percaya diri dan elegan, yang menunjukkan bahwa dia berasal dari keluarga kaya. Wanita yang bisa disukai Yanti nggak mungkin wanita yang nggak ber

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1309

    “Kurasa Yanti sengaja membawa foto Bu Cherly ke sana dan memperlihatkannya pada Kak Odelina. Sebenarnya, dia ingin mencari tahu apakah Kak Odelina menyukai Daniel. Dan ternyata, pasti nggak ada. Kak Odelina sama sekali nggak pernah memiliki pemikiran seperti itu pada Daniel. Sekarang, dia hanya fokus menjalankan restoran sarapan paginya itu. Dia hanya ingin membangun usaha dan menghasilkan uang.”Stefan sangat memahami Odelina.“Kalau Kak Odelina ada tanda-tanda menyukai Daniel sedikit saja, Yanti nggak akan membiarkannya terus membuka toko di sana.”Olivia setuju dengan apa yang dikatakan suaminya.Yanti sedang mengetes kakaknya, sedangkan kakaknya tidak tahu apa-apa. Baguslah begitu, jadi kakaknya tidak akan terpengaruh.“Sayang, apa menurutmu aku harus memberitahukan hal ini pada kakakku?”“Yanti nggak melakukan apa-apa. Itu artinya, wanita itu juga sama seperti kita, cuma curiga saja, tapi nggak bisa membuktikannya. Kamu nggak perlu bilang apa-apa pada Kak Odelina. Aku saja yang bi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1310

    “Selama barang dan hewan yang kamu suka masih dalam batas toleransiku, aku akan mengabulkannya. Nggak perlu berterima kasih denganku, aku nggak suka dengar kamu bilang begitu. Kalau memang mau mengucapkan terima kasih, tunjukkan padaku.”Olivia tertawa dan berkata, “Kamu nggak kurang apa pun, semua punyaku juga sudah jadi milikmu. Apa yang bisa aku kasih lagi?”Stefan suka mendengar kalimat tersebut.Tiba-tiba ponsel Olivia berdering. Dia mengeluarkan ponselnya dan menerima telepon tersebut dengan tidak sabar setelah melihat nama yang tertera di layarnya. Stefan sedang menebak siapa yang kira-kira menelepon dan bisa membuat Olivia begitu tidak sabar menerimanya.Apakah biasanya Olivia juga tidak sabar menerima teleponnya ketika dia menelepon?Stefan memang hobi cemburu tidak jelas. Lelaki itu gemar sekali membandingkan dirinya dengan orang-orang yang ada di sekitar Olivia. Stefan ingin menjadi orang paling penting di antara orang-orang yang dia bandingkan.“Nenek!” sapa Olivia yang tid

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1311

    Olivia juga ikut tertawa dan berkata, “Nenek, Stefan sudah baik sekali denganku.”Semua ucapan neneknya sama dengan ucapan yang sering kakaknya sampaikan padanya. Sarah hanya terkekeh dari seberang telepon.“Kapan pulang?” tanya Stefan.“Nenek masih terbaring di rumah sakit, nggak bisa cepat pulang.”Stefan dan Olivia langsung bertanya, “Nenek kenapa?”Dari tadi neneknya tidak ada bilang kalau dia masuk rumah sakit. Suara neneknya terdengar semangat dan masih tertawa, Olivia dan Stefan tidak menyangka kalau Sarah ternyata di rumah sakit.“Nenek terkejut waktu mobil Tuan Muda Arahan dan jatuh terduduk. Tulang bokong Nenek sakit makanya dia antar Nenek ke rumah sakit. Bahkan dia bantu Nenek telepon Ricky karena Cuma dia keluarga satu-satunya di Kota Cianter.”“Nenek, Nenek nggak mau ganti cara lain? Nenek nggak muda dan kalau nggak bisa kendalikan diri waktu jatuh dan malah melukai tulang bokong bagaimana?”Dengan nada tidak bersalah Sarah berkata, “Nenek benar-benar jatuh karena terkeju

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3664

    Masalahnya, dengan harta dan kedudukan yang ketua kelas miliki sekarang pun, jarak antara dia dan Yohanna masih terlalu jauh. Yohanna berpikir sejenak dan menjawab, “Ketua kelas kita mukanya yang kayak gimana? Aku nggak ingat sama sekali.” Ketika masih bersekolah, ada banyak sekali kaum pria yang berusaha mendekati Yohanna, tetapi Yohanna sedikit pun tidak memiliki perasaan terhadap mereka. Jadi setiap hari dia hanya memasang wajah yang kaku dan dingin. Dari situ dia mendapat julukan “Ice Princess”, dan makin sedikit orang yang berani mendekatinya. Karena terlalu banyak pria yang menyukainya, Yohanna tidak ingat seperti apa wajah mereka semua. Itu karena Yohanna tahu, mereka bukanlah pria yang dia inginkan. Jadi tidak aneh jika Yohanna tidak ingat seperti apa paras ketua kelasnya. “... ketua kelas kita itu dianggap sebagai cowok terganteng di kelas. Masa kamu nggak ingat? Kita kan sekelas sama dia selama dua tahun, lho,” ujar Ruth. “Cowok yang sekelas sama aku selama dua tahun kan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3663

    “Sebentar lagi kan tahun baru, yang tua-tua setiap hari kerjanya telepon aku minta aku cepat pulang. Makanya sekarang aku sudah pulang.” Setelah Ruth menjawab pertanyaan Yohanna, sekarang gantian giliran dia yang bertanya, “Kamu kan baru pulang dari perjalanan bisnis, masa sudah langsung ke kantor lagi tanpa istirahat? Kamu terlalu keras kerjanya, kan kamu punya banyak adik-adik yang bisa bantu kamu. Bagi saja tugas kamu sebagian ke mereka. Jangan semuanya kamu tanggung sendiri. Nggak perlu bikin capek diri sendiri.” Ruth sangat memedulikan Yohanna. Mereka berdua adalah teman baik, tetapi semenak Yohanna mengambil alih bisnis keluarga, mereka jadi jarang bertemu karena Yohanna terlalu sibuk. Sering kali mereka hanya berhubungan melalui chat untuk tetap menjaga pertemanan. Untung saja mereka adalah teman sekelas sejak SD. dengan pertemanan yang sudah terjalin selama bertahun-tahun, tentu tidak akan putus hanya karena Yohanna sibuk bekerja. Yohanna juga sering menjalin hubungan kerja

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status