Share

Bab 1330

Aвтор: Anggur
Dia juga benar-benar meremehkan asal-usul Olivia.

Olivia orang kampung. Hanya karena dia pernah menyelamatkan nenek keluarga Adhitama, Olivia jadi bisa “memanjat” ke level sosial yang begitu tinggi.

Para keluarga Adhitama pun tidak ada yang menolak. Mereka membiarkan saja seorang kampungan seperti Olivia menjadi menantu tertua mereka. Padahal, nanti dia akan menjadi nyonya besar keluarga. Memangnya keluarga Adhitama tidak takut jika Olivia menjadi nyonya besar, Olivia tidak bisa memposisikan diri sehingga membuat seluruh keluarga Adhitama kehilangan muka dan menjadi bahan tertawaan orang lain?

Jika saja Olivia menikah dengan putra bungsu keluarga Adhitama yang lain, mungkin tidak akan menimbulkan banyak iri hati seperti saat ini.

“Benar banget. Aku juga merasa Si Olivia itu kurang berwawasan. Dia sering bertindak sembrono. Olivia seringkali mengandalkan status dan posisi menantu pertama keluarga Adhitama untuk merendahkan orang lain. Dia juga suka sembarangan ikut campur urusan ora
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1331

    Stefan memiliki sekelompok pengawal yang handal. Mereka dengan cekatan membuka jalan bagi pasangan muda tersebut, memastikan tidak ada yang mendekat.Pasangan muda itu mengikuti orang tua mereka, mendekati keluarga Kusuma yang datang menyambut. Semua bertukar sapa dan saling memberi salam.Mata keluarga Kusuma kemudian tertuju pada Olivia. Olivia tampak begitu mempesona dengan aura yang menawan. Sosoknya begitu anggun. Tidak ada sedikit pun kesan perempuan desa di tubuhnya.Meski hubungan Stefan dan Olivia sudah bukan rahasia, tapi ini adalah kali pertama mereka berdua menghadiri acara sosial bersama. Sebelumnya, Olivia biasanya menghadiri acara serupa bersama Yuna. Oleh karena itu, banyak anggota keluarga Kusuma yang baru pertama kali bertemu dengan menantu keluarga Adhitama yang satu ini.Menantu keluarga Adhitama, yang belakangan menjadi pembicaraan hangat, ternyata berbeda dengan gosip yang beredar. Olivia dan Stefan tampak serasi, bagaikan pasangan yang diciptakan oleh surga.Oran

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1332

    Novita menyukai suara Olivia yang terdengar merdu saat berbicara. Ia menggandeng tangan Olivia sambil memberi pujian. Meskipun menerima banyak pujian, Olivia tetap menjawab dengan sopan dan elegan. Hal ini membuat orang-orang yang mengharapkan Olivia bersikap bodoh hari itu menjadi merasa kecewa. Beberapa orang merasa tindak tanduk Olivia pasti karena Yuna yang ahli dalam mendidik. Setelah beberapa kali menghadiri pesta bersama Yuna, Olivia yang semula tampak seperti perempuan desa kini telah bertransformasi menjadi sosialita yang anggun dan percaya diri.Stefan dan Olivia serta ayah dan ibunya kemudian bertemu dengan Pak Chandra. Setelah mengamati Olivia beberapa saat, Pak Chandra tidak memberikan pujian khusus. Namun, ia memberikan sebuah hadiah khusus kepada Olivia di depan semua orang. Pak Chandra kemudian berkata kepada Stefan, “Kalian berdua harus hidup bahagia. Pilihan nenekmu pasti tepat.”Stefan menjawab dengan sopan, “Terima kasih, Kakek Chandra. Aku akan selalu menyayangi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1333

    Setelah memberi salam kepada tuan rumah, semua orang mulai mencari teman mereka untuk bercengkerama atau membahas urusan bisnis. Olivia awalnya tetap berada di samping Stefan. Stefan tak perlu berinisiatif mencari orang untuk berbicara soal kerjasama, banyak CEO yang ingin bekerja sama dengannya.Kemana pun Stefan pergi, dia selalu menjadi pusat perhatian, bak sang bulan dikelilingi bintang-bintang. Olivia berbisik kepada suaminya, "Dulu aku bilang ingin berada di posisi yang sama denganmu, tampaknya itu terlalu ambisius." Sekarang Olivia bahkan berpikir, bisa mengikuti langkah Stefan saja sudah cukup. Stefan, dengan senyuman hangat, merapatkan tangan Olivia yang tergenggam erat olehnya, "Lihat, kita sekarang berjalan bersama, tangan dalam tangan, bahu dengan bahu." Dia melanjutkan, "Bagiku, kita setara. Satu-satunya perbedaan antara kita adalah bahwa aku adalah pria, dan kamu adalah wanita."Olivia tersenyum. Setelah belajar tata cara berkomunikasi dari tantenya, dia menjadi lebih pa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1334

    Ternyata selama ini dia sering menggunakan Olivia sebagai alasan. Pantas saja belakangan ini saat Stefan pulang, baunya selalu tercium masih segar. Memang, Olivia sendiri sebenarnya tidak ingin Stefan minum terlalu banyak. Apalagi Stefan sempat memiliki masalah pencernaan dan Olivia memerlukan waktu untuk merawatnya.Namun, siapa sangka Stefan malah menciptakan imej seolah-olah dia "dikontrol" oleh istrinya.Mendengar celaan dari Reiki, Stefan merangkul Olivia dan berkata, “Junia, kamu jangan kesenengan dulu. Reiki juga sering jadiin kamu sebagai tameng."Junia tertawa dan berkata, "Aku nggak apa-apa, sih. Selama dia sehat. Kalian berdua memang sama, meski kami nggak pernah benar-benar membatasi kalian. Nggak paham kenapa kalian selalu ingin menempeli label 'dikendalikan oleh istri' pada diri kalian."Olivia menambahkan, “Nggak takut malu apa?”Stefan menatapnya, “Nggak akan ada yang berani menertawakanku. Mereka hanya akan memuji betapa aku sayang sama istri."Ketika berhadapan denga

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1335

    Stefan bersulang dengan Reiki, namun tak meneguk anggurnya. "Tahu ‘kan istrinya lagi hamil? Di acara kayak gini, kamu juga nggak bakal bawa istrimu yang lagi hamil, ‘kan?"Reiki batuk pelan, "Lupa aku. Orang yang nggak penting buat aku sih, aku biasa aja. Kalau Junia yang hamil, nggak bakal kubiarkan dia jalan sendiri. Aku yang gendong."Dengan senyum jenaka, Stefan menjawab, "Hamil itu bukan sakit, Bro. Mereka juga perlu gerak."Reiki menyeringai, "Kamu sekarang banyak bicara, lihat saja nanti kalau Oliv hamil, masih berani ngomong besar atau nggak. Kalau kamu masih berani, kutraktir makan, deh.""Eh, nggak perlu. Kalau punya waktu, aku lebih suka masak buat Olivia. Skill masakku sekarang sudah naik kelas, tau!"Sambil berbisik-bisik, mereka berdua berjalan ke arah kerumunan."Pak Stefan, Pak Reiki."Banyak yang mengangkat gelas, memberi hormat ke arah mereka.Reiki tersenyum lebar dan mengangguk. Sedangkan Stefan, dengan muka serius, hanya mengangguk sekedarnya. Mata Stefan terus men

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1336

    Seandainya bukan karena Reiki, Yuna pasti sudah berusaha menjodohkan Junia dengan anak bungsunya.Reiki berkata, "Untung ada si Stefan yang sudah membantu hubungkan kami."Stefan menjawab, "Jadi fee mak comblang kapan dibayar, nih?"Setelah berhasil keluar dari gerombolan ibu-ibu, Amelia langsung lega. Ia mengeluh pada Olivia dan Junia, mengapa mereka lama sekali datang menyelematkannya.Olivia cengar-cengir, "Lebay kamu. Sampai pakai kata 'selamatkan' segala."Junia tersenyum manis, "Menurutku, para ibu-ibu tadi ramah-ramah, kok. Mereka melihat kamu dengan penuh kasih sayang."Amelia menggeleng, "Mereka melihatku kayak calon menantu, bukan teman ngobrol."Keduanya tertawa mendengarnya."Oliv, lihat, deh," Amelia mendekatkan diri, memberi isyarat dengan dagunya ke arah tertentu."Apaan, sih?" Olivia dan Junia mengikuti arah yang ditunjukkan Amelia.Olivia dan Junia sama-sama menoleh ke arah yang ditunjukkan oleh Amelia.Junia melihat Daniel bersama seorang wanita yang tidak dikenalnya.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1337

    "Non Olivia."Olivia baru saja melangkah beberapa langkah ketika jalanannya terhalang oleh Sinta dan Rosalina. Rosalina terlihat seperti ditarik paksa oleh Sinta.Ketika Olivia melihat Rosalina hampir tersandung, tanpa berpikir panjang, ia segera menolongnya. "Hati-hati, Rosalina."Setelah memastikan Rosalina baik-baik saja, Olivia menatap Sinta. Dengan senyuman yang terasa dipaksakan, Sinta berkata, "Terima kasih, Non Olivia, sudah menolong Rosalina. Kalian tahu dia nggak bisa lihat, jadinya gampang tersandung."Amelia dengan cepat menyahut, "Kalau memang dia nggak bisa melihat, kenapa kamu malah nyeret dia?"Senyuman di wajah Sinta seketika memudar. "Kayaknya besok mataharinya akan terbit dari barat, ya?" Amelia berkata dengan nada penuh sindiran. "Baru pertama kali ini, ya, Bu Sinta bawa Rosalina ke pesta? Luar biasa. Mungkin besok mataharinya memang akan terbit dari barat."Sinta, meski tersinggung, berusaha tetap tersenyum. "Dulu, aku pikir Rosalina akan kesulitan di acara seper

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 1338

    Olivia bertanya pada Rosalina pelan, "Mau dijodohin sama anak orang kaya, ya?"Rosalina mendecak, lalu berbisik, "Dia nggak bakal nikahkan aku sama anak orang kaya, sih. Aku kayak barang buat dia, yang penting dia untung."Olivia mendengus kesal.Rosalina malah tersenyum tipis, "Tenang saja, Liv. Aku bisa jaga diri, kok," sambil menunjukkan pisau kecil yang selalu ia sembunyikan dan bawa kemana pun.Sebelum Olivia merespon, Rosalina memberi kode dengan menepuk tangan Olivia. Olivia jadi bungkam.Sinta, yang melihat mereka dari kejauhan, mengajak Olivia ke sebuah sudut yang lebih tenang. "Liv, mau makan apa? Biar Tante ambilin.""Nggak perlu, Bu Sinta. Mau ngobrolin apa, ya?"Dengan nada setengah gugup, Sinta menjawab, "Kamu dan Rosalina kayaknya cepet deket, ya. Tahu nggak, Giselle itu adik kandung Lina. Jadi, gimana kalau kita selesaikan masalahnya secara baik-baik saja? Tante bisa pastikan Giselle sudah insaf. Dia masih kecil, kadang nggak mikir panjang sebelum melakukan sesuatu."Gi

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3653

    Andaikan bisnis keluarga Pangestu selalu dipegang oleh generasi sebelumnya dan tidak terbantu oleh kehebatan Yohanna, mungkin perusahaan itu sudah gulung tidak sejak lama. Kakeknya Yohanna sudah menyadari bahwa anak-anaknya tidak bisa diandalkan, maka dari itu dia sudah dari awal mendidik cucu-cucunya agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga sedini mungkin, dan anak-anaknya bisa segera pensiun. Meski ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, dia percaya cucu-cucunya pasti bisa berdiri dengan kedua kaki mereka sendiri. Apa boleh buat, keluarga Pangestu memang didominasi oleh perempuan, bukan laki-laki. Risa merasa beban berat yang dia tanggung langsung terangkat ketika akhirnya dia melahirkan Tommy. “Mama bukannya suka melukis, coba melukis saja. Kalau tahun baru sudah lewat dan udara mulai makin hangat, nanti aku bantu Mama buka pameran seni,” kata Yohanna. Sorot mata Risa langsung bercahaya mendengar saran dari anaknya. Dia hobi melukis dan memiliki prestasi yang cukup gemi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3652

    “Kamu juga sering bantu kakak iparmu jagain keponakannya?” tanya Yohanna terkejut. Meski Ronny saat ini bekerja sebagai koki pribadinya Yohanna, dia juga memiliki usahanya sendiri di Mambera. Yohanna kira setiap hari Ronny sibuk dengan usahanya, tetapi siapa sangka di tengah kesibukannya itu, dia masih meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak bermain. Kalau keponakan yang dimaksud itu adalah keponakannya sendiri, wajah. Tetapi yang Ronny bicarakan ini adalah keponakan kakak iparnya. “Nggak sering juga. Di keluargaku kan banyak orang. Kalau Russel lagi datang main, pasti yang lebih tua pada berebut mau main sama dia. Aku cuma kadang-kadang saja ngajak dia main. Seperti yang pernah aku ceritakan. Aku punya banyak saudara kandung. Saudaranya papaku juga tinggalnya pisah-pisah, tapi rumah mereka nggak jauh, jadi mereka sering kumpul bareng untuk makan-makan atau cuma sekadar meramaikan suasana. Kurang lebih sama seperti keluarga kamu.” Suasana di keluarga Pangestu juga cukup meriah. Ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status