Share

Bab 153

Author: Anggur
Mendengar perkataan kakaknya Roni, Olivia rasanya tidak bisa menahan amarah yang ada di hatinya lagi. Namun, dia masih bersikap anggun dan tidak memukul meja di depan wanita itu.

Dia berjalan ke mesin kasir dengan santai, duduk dan menatap wanita itu, lalu bertanya, “Kak, kamu bilang kakakku memukul kak Roni? Apa kamu melihatnya? Apa kakakku yang mulai duluan? Apa Kak Roni nggak pernah membalas? Memangnya Kak Roni dipukuli sampai seperti apa? Apa dia masuk rumah sakit?”

Wanita itu berkata dengan muka tebal, “Memangnya kenapa kalau Roni yang mulai duluan? Kakakmu itu memang harus diberi pelajaran. Roni memang sudah ingin memberinya pelajaran hari itu, tapi karena kamu membawa suamimu ke sana, dia masih berusaha menghormati kakakmu. Kami juga membujuknya, makanya dia nggak melakukannya.”

“Semua perbuatan kakakmu itu, pria mana yang nggak akan menamparnya? Kakakmu salah dan pantas dipukuli oleh suaminya. Dia masih berani melawan? Bahkan memukuli Roni sampai babak belur. Adikku itu sudah b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ryy Yolanda
lah gak tebalik. di mana2 wanita yg di bujuk2. smpe di jemput pulang. lah ini tebalik laki2 pula minta di bujuk & di jemput pulang. mana keluarga nya ikut2 an lgi. persis roni yg kej perempuan nya.... semoga kk roni kena adzab seperti yg di rasakan odelina. biar tau rasa kk roni
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3875

    Malam itu pun berlalu dengan sunyi senyap. Keesokan paginya, saat Odelina baru saja membuka mata dan masih terbaring di kasur, dia mendengar suara pintu terbuka di halaman depannya. Dan tak lama kemudian dia mendengar suara bibi yang diminta untuk menjaga rumahnya berbicara. Odelina mendengar bibi itu berkata, “Non Olivia datangnya pagi banget.” “Iya, hari ini hari yang penting untuk kakakku. Aku pagi-pagi banget terbangun dan nggak bisa tidur lagi, jadi aku datang saja ke sini untuk ketemu dia.” Odelia akan menikah dengan Daniel hari ini. Olivia tidak bisa membantu apa-apa, tetapi dia turut bahagia. Saking bahagianya sampai dia tidak bisa tidur. Bahkan setelah ditemani tidur oleh Stefan dan akhirnya tertidur juga, begitu hari terang sedikit saja, Olivia langsung terbangun karena di saat yang sama dia juga memimpikan kedua orang tuanya. Begitu bangun, dia tidak bisa tidur lagi, makanya dia langsung mendatangi rumah orang tuanya dulu yang sekarang ditempati oleh Odelina. Stefan yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3874

    Setelah jeda singkat, Odelina berkata, “Jam sembilan pagi saja. Olivia dan Stefan mau datang besok. Tunggu mereka sampai, supaya ada yang bantu jagain Russel, habis itu baru kita berangkat. Kamu nanti tunggu di depan pintu masuk kantor saja.” “Nggak, aku mau berangkat bareng kamu.” Daniel tidak suda menunggu seorang diri di depan kantor. Dia maunya berangkat ke sana bersama-sama dengan Odelina. “Kita ajak Russel saja. Mulai besok kita bertiga kan sudah jadi satu keluarga, jadi Russel juga harus ikut.” Mulai besok, Daniel akan resmi menjadi seorang suami dan ayahnya Russel. Sekalipun hanya ayah tiri, dia tetaplah ayahnya. Daniel sungguh tidak menyangka anak kecil pertama yang dia sukai pada ahirnya malah menjadi anaknya sendiri. “Hmmm, boleh juga. Kalau begitu kita ajak Russel pergi bareng besok. Oh ya, begitu kita menikah, aku mau marga Russel tetap nggak berubah. Ini syarat yang Roni minta waktu aku cerai sama dia. Karena aku sudah sepakat, aku harus mematuhinya.” Russel akan te

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3873

    Russel disokong oleh banyak keluarga yang kaya raya. Meskipun di masa depan nanti dia tidak bisa menjadi orang yang sukses, akan ada banyak orang yang membantunya. Meski begitu, mereka tetap berharap Russel bisa mandiri dan menjadi pribadi yang unggul. Dengan begitu dia tidak membutuhkan bantuan dari luar dan bisa membentuk masa depan dengan kemampuannya sendiri. Daniel tidak menuntut banyak terhadap performa Russel di sekolah, tetapi dia tahu Odelina menaruh harapan yang cukup tinggi. Olivia sebagai tantenya juga tidak pernah lembek dalam mendidik Russel. Russel yang sekarang masih duduk di bangku TK saja sudah belajar berbagai macam keterampilan seperti bermain musik, catur, melukis, dan juga bentuk kesenian lainnya seperti puisi. Namun semua itu baru sebatas dasar saja karena bagaimanapun Russel masih muda, setidaknya itu cukup untuk mengembangkan minatnya. Dengan kata lain, Russel bisa bermain dengan cukup bebas di liburan musim dingin dan musim panasnya. Sikap Odelina dalam mend

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3872

    Meskipun para menantu bukan anak yang Yanti lahirkan sendiri dari kandungannya, begitu mereka menikah dan menjadi satu dengan keluarga Lumanto, melewati masa-masa bahagia dengan anak-anaknya, dan memberikan keturunan bagi keluarga Lumanto, Yanti akan memperlakukan mereka seperti anak sendiri. Dia akan memberikan perhiasannya yang berharga kepada menantunya agar kelak mereka bisa mewariskannya ke anak-anak mereka. Menantu Yanti semuanya berasal dari keluarga yang berada. Ketika mereka menikah dengan keluarga Lumanto, mereka pun tidak kekurangan harta beda. Meski begitu, mereka tetap menerima pemberian Yanti dengan senang hati untuk berjanji akan mewariskan perhiasan itu kepada anak-anak mereka. Terkait mas kawin untuk anak-anak mereka nanti, para menantu sudah memiliki perhiasan mereka sendiri untuk diberikan nantinya. Yang jelas, tidak peduli laki-laki atau perempuan, keluarga Lumanto akan memperlakukan mereka dengan adil tanpa pandang bulu. Yanti sendiri lebih menyukai cucu perempu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3871

    Setelah menegur anak ketiganya, Yanti menatap lagi Daniel dan Odelina, lalu dengan lembut bertanya kepada mereka, “Daniel, Odelina, kalian rencananya kapan mau mendaftarkan pernikahan kalian? Besok? Kantor catatan sipil sebentar lagi libur tahun baru, sebaiknya kalian cepat urus dalam dua hari ini.” Makin cepat selesai, Daniel juga akan lebih tenang. Pesta pernikahan diadakan setengah tahun ke depan tidak jadi masalah, yang terpenting adalah mereka datarkan dulu pernikahan mereka sesegera mungkin dan menjadi pasangan suami istri yang sah. Dengan begitu, Daniel tidak perlu tidur di kamarnya sendirian lagi dan bisa hidup penuh dengan cinta kasih dari istrinya. Siapa tahu di hari pesta nanti, perut Odelina sudah mengandung cucunya Yanti. Yanti hanya berharap Odelina bisa melahirkan anaknya Daniel, tidak peduli anak laki-laki atau perempuan, yang jelas punya satu anak kandung saja sudah cukup. Jikalau Odelina tidak ingin melahirkan anak lagi, setidaknya Daniel sangat baik terhadap Russel

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3870

    Odelina sekali lagi menatap Daniel. Jujur saja, Odelina tidak tahu kalau Daniel sudah memesan gaun untuknya. Masalah apa ukuran badan Odelina, Daniel … oh, seharusnya dia memang sudah tahu. Entah sudah berapa kali Daniel memeluk Odelina. Dengan tatapan mata dan kemampuan observasi yang tajam itu, Daniel pasti bisa mendapatkan ukuran tubuh Odelina hanya dengan melihat sekilas saja. Daniel juga bisa menanyakan Olivia apa ukuran tubuh kakaknya, termasuk selera Odelina. Untuk masalah selera, seharusnya tidak perlu ditanya lagi. Mereka berdua sudah dua tahun saling kenal. Daniel pasti sudah tahu apa saja yang Odelina sukai. Olivia juga tidak pernah menceritakan ini kepada kakaknya. Dia sengaja menutupinya dari Odelina karena ingin memberi kejutan padanya. Daniel menatap balik Odelina, dan menjelaskan dengan lembut kepadanya, “Begitu kamu setuju untuk menikah sama aku, aku langsung menghubungi Stefan dan Reiki minta mereka kasih rekomendasi desainer gaun yang bagus. Aku juga tanya Olivia

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status