Share

Bab 2408

Author: Anggur
Apa mereka pernah berpikir kalau mereka semua memiliki ikatan darah ketika menyakiti Olivia dan Odelina? Olivia adalah orang yang sangat lugas dan tegas. Dia akan membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan dan akan membalas kejahatan dengan kejahatan.

Dia bukanlah orang suci yang tidak memiliki dosa. Dia tidak bisa terus tersenyum ketika orang-orang menindasnya.

Olivia berdiri di depan meja rias dan penata rias terus merias wajahnya dengan teliti. Namun, Olivia merasa sangat mengantuk hari ini.

“Tante,” panggil Russel yang berdiri di samping Olivia dan menyaksikan Dila merias wajah bibinya, tapi dia juga melihat Olivia yang hampir saja tertidur.

Inilah alasan Odelina meminta Russel untuk mengawasi Olivia. Olivia bergegas membuka matanya setelah mendengar panggilan Russel.

“Tante nggak boleh tidur. Sebentar lagi, Om Stefan akan datang,” ujar Russel.

Dila si penata rias langsung tersenyum seraya berkata, “Saya sudah merias banyak pengantin dan baru kali ini ada orang yang tertidur
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Umi Kulsum
Oh Russel Bikin ketawa aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3681

    “Apa kamu memerintahkan Vandi untuk menyakiti anakmu sendiri? Berhubung kamu curiga kami para asisten ini akan membunuh majikan kami, dengan menempatkan Vandi di sekitar Felicia, apa kamu juga berniat untuk membunuh anakmu?” “....” Deddy masih sama seperti dulu, dia tidak pernah segan untuk berbicara tegas tanpa peduli dengan orang lain. Dulu Deddy masih cukup sabar menghadapi Patricia, karena Patricia adalah adik kandung Sofia. Dengan matanya dia menyapu semua orang yang ada disekitar dan berkata kepada mereka, “Pada waktu itu di terjadi suatu tragedi. Selain dua anak Bu Sofia yang selamat karena lagi berada di sekolah, yang lain mati dalam kecelakaan mobil yang biasa dipakai Bu Sofia sehari-hari. Setiap hari sebelum berangkat, ada satu montir yang khusus memeriksa kondisi kendaraan. Setelah pulang bepergian, montir itu akan memeriksa sekali lagi untuk memastikan mobil baik-baik saja. Tapi di hari kecelakaan itu terjadi, montir itu mengalami diare tanpa sebab yang jelas sampai badan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3680

    Padahal, dalam hati Patricia sudah bergumam, berharap Dikta segera menyalakan api agar mereka semua mati terbakar! Sayangnya, entah berapa kali Patricia bergumam dalam hati, di luar rumahnya masih tidak terjadi apa-apa. Entah karena Dikta merasa sekarang bukan waktu yang tepat, atau karena ada alasan lain. Patricia merasa sekarang adalah waktu yang paling tepat, selagi mereka semua sibuk melihat bukti dan perhatian teralihkan. Dikta bukannya tidak mau menjalankan rencana, tetapi saat dia meminta anak buahnya untuk menyiramkan oli di sekitar rumah, dia baru menyadari bahwa banyak tong bensin yang mereka pompa dari tangki mobil sudah diganti dengan air. Begitu tong dibuka, tidak ada sedikit pun bau bensin yang tercium. Dikta sudah menyuruh anak buahnya menuangkan satu tong dan disulut api, tetapi tidak terjadi kebakaran, yang berarti benar bensinnya sudah ditukar dengan air. Menyadari rencananya gagal, Dikta langsung keringat dingin. Rencana ini dibuat oleh dia dan Patricia berdua. Ti

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3679

    “Pak Setya, ayo kita lanjut jalan-jalan lagi,” kata Yuna seraya menuntun Deddy. Dia meninggalkan Patricia begitu saja karena tidak ingin membuang waktu mengobrol dengannya. Walaupun Yuna lahir dan sempat tinggal selama kurang lebih tujuh tahun di rumah ini, sudah 40 tahun lebih dia meninggalkan tempat ini. Kenangan dia terhadap rumah ini pun sudah hampir tidak ada yang tersisa. Patricia terus mengikuti Yuna dengan wajah murung. Mau bagaimanapun, dia sebagai tuan rumah wajib menemani tamunya. “Ngapain kamu ngikutin aku terus?” tanya Yuna kepada Patricia. “Yuna, apa begini cara kamu ngomong sama yang lebih tua? Aku ini tantemu.” “Kamu memang tanteku, tapi kamu juga yang membunuh orang tuaku. Apa aku harus bersikap sopan sama seorang pembunuh?” “Yuna!” Patricia mulai kehilangan kesabaran setelah berkali-kali ditantang. Selama bertahun-tahun menjadi kepala keluarga membuat Patricia menjadi pribadi yang temperamental, dan temperamennya bukan yang terbaik. “Kalian semua selalu bilang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3678

    “Kak Odelina, jangan khawatir,” jawab Stefan lirih. Odelina bertukar pandang dengan Stefan, kemudian juga bertatapan mata dengan Aksa. Yuna berbincang sebentar dengan mereka, lalu memperkenalkan yang lain, terutama Odelina, kepada mereka. Salah satu dari mereka seraya tersenyum berkata, “Odelina, kita sudah sempat kenalan sebelumnya.” Odelina menatap mereka dan hanya membalas dengan senyum ramah. Kegiatan dia selama di Cianter juga diawasi oleh anggota keluarga Gatara lainnya, dan tidak sedikit yang diam-diam memberi dukungan kepadanya. “Kalian semua baru datang, kenapa nggak masuk saja? Di luar udaranya dingin.” Tiba-tiba suara Patricia datang menyambut kedatangan mereka. Dia dan Cakra sudah menunggu di dalam, menanti Yuna dan yang lain untuk masuk. Namun setelah ditunggu sekian lama, tidak ada satu orang pun yang menginjakkan kaki ke dalam rumah mereka. Saat ditanya ke salah satu pelayan rumah, Patricia baru tahu kalau ternyata Yuna dan yang lain sedang jalan-jalan di halaman da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3677

    “Selamat datang, Kak Yuna,” sahut Ivan dan adik-adiknya secara serentak, dan Yuna hanya membalas sambutan itu dengan lirikan sekilas. Deddy menduga mereka bertiga ini pasti anaknya Patricia, jadi dia juga hanya menatap sekilas tanpa mengatakan apa-apa. Ivan dan adik-adiknya tidak kaget ataupun marah mendapatkan perlakuan yang dingin itu. Sejak awal mereka bertiga memang sudah berada di posisi yang sangat memalukan di Cianter. Mereka mengaku sebagai keturunan keluarga Gatara, tetapi mereka malah menggunakan nama Vikar sebagai marga. Keluarga Vikar tidak bisa melakukan apa-apa juga dalam hal ini. Andaikan bisa, sejak awal Cakra pasti tidak akan mau menjadi istrinya Patricia. Keluarga Vikar bisa menikmati apa yang mereka miliki sekarang juga semuanya berkuat keluarga Gatara. Ini adalah hasil dari pengorbanan Cakra yang rela menahan rasa malu dan tetap memasang wajah tersenyum meski direndahkan oleh Patricia. Setelah Yuna dan yang lain berjalan melewati Ivan, barulah Ivan dan adik-adikn

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3676

    Dari sorot matanya, Deddy bisa melihat Felicia tidak memiliki hati yang jahat seperti Patricia. Setidaknya Tuhan masih memberikan bibit baik untuk Patricia. Untung Felicia tidak tumbuh besar di bawah pengaruh ibunya, sehingga karakter dan cara pandang mereka berbeda jauh. Kalau saja Felicia tumbuh di bawah asuhan Patricia, entah apakah dia masih hidup atau tidak. “Terima kasih atas pujiannya, Pak Deddy,” sahut Felicia tersenyum, lalu tidak lupa dia juga menyapa orang lain yang dia kenali. Yang tidak kenal pun tetap dia beri salam dengan anggukan kepala. Felicia tidak merasa keberatan Yuna tidak memperkenalkan yang lain kepadanya. Felicia menduga mereka ini pasti teman lamanya Deddy. Vandi pernah bilang pada saat itu Deddy dikejar oleh pembunuh utusan Patricia. Kalau saja pada saat itu tidak ada yang menolongnya, mungkin rumput-rumput yang ada di makam Deddy sudah setinggi orang dewasa. Sejak itu Deddy menghilang selama bertahun-tahun. Kemungkinan Deddy diselamatkan oleh orang-orang i

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3675

    “Aku bakal berusaha. Aku juga mau melihat anaknya Olivia lahir dan melihat Amelia menikah punya anak. Dulu aku cuma punya satu keinginan untuk balas dendam, tapi sekarang makin banyak saja yang aku mau,” ujar Deddy tersenyum. Yuna, seorang gadis kecil yang dulu selalu minta digendong kini sudah memasuki usia tua, dan sebentar lagi akan jadi nenek. Dengan adanya begitu banyak generasi muda di bawahnya, Deddy berpikir jika dia masih bisa hidup lebih lama, maka hiduplah dengan baik agar bisa melihat keturunan Sofia bahagia. Kelak ketika Deddy mati dan bertemu kembali dengan Sofia, ada banyak hal yang bisa dia ceritakan. Yuna dan suaminya datang menggantikan Stefan dan Aksa, berdiri di sisi kiri dan kanan untuk membantu Deddy berjalan. Rubah Perak dan yang lain mengikuti di belakang, dan di belakangnya lagi adalah murid-murid mereka. “Selamat malam, Kak Yuna. Akhirnya kalian sampai juga,” sapa Felicia tersenyum. Dia datang menyambut bersama dengan Vandi dan pelayan rumah. Yuna dan yang

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3674

    Yuna dan yang lain turun dari mobil mereka begitu melihat Felicia keluar dari dalam rumahnya. Deddy sedikit lambat karena usianya yang sudah sangat tua. Stefan dan Aksa berdiri di kedua sisi pintu mobil menunggu Deddy keluar. “Pak Setya pelan-pelan saja. Nggak usah buru-buru,” kata mereka. Kediaman keluarga Gatara tidak berarti apa-apa bagi Stefan dan Aksa. Di mata mereka, ini tak lebih dari sekadar rumah biasa yang ditempati oleh Patricia. Namun bagi Deddy, rumah ini dipenuhi dengan kenangan. Ini adalah rumah tinggal di mana mendiang majikannya tempati untuk seumur hidupnya. Sofia lahir di rumah ini, tumbuh besar di rumah ini, dan juga menjadi penguasa atas rumah ini dan segala penghuninya, dan Deddy menemani perjalanan Sofia selama bertahun-tahun. Walaupun Deddy tidak tinggal di bawah atap rumah yang sama, tak jarang tentunya dia keluar masuk rumah ini. Hari ini, bisa dikatakan Deddy pulang ke kampung halaman. “Kalian nggak perlu pegangi aku. Aku bisa turun sendiri. Aku nggak bur

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3673

    Felicia sesaat tersentak mendengar perkataan pelayannya. Dia pun segera berbalik dan berjalan ke luar rumah. Vandi tentu saja selalu mengikuti ke mana pun Felicia pergi. Di saat itu entah mengapa Cakra tiba-tiba merasa cara berjalan putrinya terkesan sangat angkuh. Si pengganti Felicia yang sangat mirip saja tidak bisa meniru gaya berjalan dan aura dominan dari Felicia yang asli. Cakra sangat menyesal baru sekarang dia menyadari kalau putrinya itu adalah pengganti. Andaikan dia tahu lebih awal kalau istrinya akan melakukan metode yang ekstrim seperti ini, dia pasti sudah menyuruh ketiga putranya untuk pergi sedini mungkin. Jika sekarang baru melarikan diri …. Seperti yang tadi Felicia bilang, jika takut, pergi saja. Dengan begitu Ivan dan adik-adiknya akan dianggap sebagai pengecut. Setelah Felicia dan pelayan rumah pergi, Cakra berbicara kepada ketiga anaknya, “Sekarang kalian sudah tahu, ‘kan? Mama kalian cuma mau melindungi Felicia, dia nggak peduli sama kalian bertiga. Cuma aku s

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status