Share

Bab 2755

Author: Anggur
“Ma ….”

“Jangan panggil aku Mama lagi, aku bukan mama kamu! Kalau dengar kamu panggil aku Mama, akan kupotong lidahmu! Mamami masih di kampung dan tunggu kamu berkumpul dengannya!”

Setelah selesai mengucapkan kalimat itu, dia menutup pintu kamar lagi. Fani menangis tanpa berani mengeluarkan suara.

Cakra yang terbaring di kasur bisa mendengar tangisan Fani. Dia merasa kasihan tetapi tidak berani bersuara. Mendengar suara langkah kaki, dia memejamkan matanya tidak berani melihat istrinya. Cakra takut Patricia melihat sorot iba di matanya.

Dia tahu jika dirinya dan Fani akan habis. Meski dia tidak diusir dari keluarga Gatara, hidupnya juga akan bagaikan di neraka. Namun, demi keluarganya, dia harus bertahan. Jika dia ingin hidup enak, maka putranya harus bisa menguasai keluarga Gatara. Jika putrinya yang menduduki posisi tersebut, maka dia tidak mendapatkan keuntungan apa pun.

Dalam hati Cakra bersumpah ketika dia sudah pulih, dia akan membantu putranya mendapatkan posisi sebagai penerus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4123

    Kedua pria itu adalah kakak kandungnya Fani. “Baguslah. Nggak ada gunanya juga sakit hati terus. Aku harus membalas dendam untuk Fani supaya dia mendapat keadilan.” Kedua kakak Fani tidak berkomentar. Mereka tidak bisa apa-apa. Dulu ketika ayah mereka masih bekerja sebagai kepala pelayan di kediaman keluarga Gatara, dia mendapatkan gaji yang tinggi dan berbagai macam tunjangan. Keluarganya hidup dengan layak di kampung halaman. Merasa sudah banyak uang, kedua kakak Fani jadi tidak serius belajar. Mereka hanya menghabiskan waktu bermain dan mabuk-mabukan. Setelah menikah dan membina rumah tangga, mereka berdua jadi sedikit lebih baik. Namun pada saat itu ayah mereka sudah di berada di penjara. Felicia yang dulu mereka tindas sudah kembali ke keluarga Gatara. Fani tidak ingin pulang dan hanya mengirimkan uang untuk keluarganya. Kedua kakak Fani membangun rumah di kampung mereka dengan uang yang Fani berikan, serta sebagian dari tabungan ibu mereka. Namun setelah itu, kondisi keuangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4122

    Siang harinya, Daniel sengaja datang lebih awal menunggu Odelina selesai bekerja untuk makan bersama. Felicia merasa iri melihat Odelina dan Daniel pergi berdua saja sementara dia hanya sendirian di depan pintu masuk gedung kantornya. Felicia sangat merindukan Vandi meski Vandi selalu mengikutinya dalam kegelapan. Felicia hanya belum terbiasa tidak melihat wajah Vandi dari pagi hingga malam. Namun Felicia harus bisa menahan diri dan dengan sabar menunggu, demi menjebloskan tiga kakaknya ke dalam penjara. Dalam hati Felicia berharap ketiga kakaknya cepat beraksi agar dia tidak menunggu terlalu lama. Ivan dan kedua adiknya baru saja keluar dari lift. Mereka sempat tersentak sesaat melihat adik mereka berada di depan, tetapi mereka langsung berpura-pura tidak lihat dan berjalan melewati Felicia begitu saja. Tak lama, tiga buah mobil yang masing-masing dikemudikan oleh ketiga kayak Felicia pergi meninggalkan area kantor. Felicia juga menuju ke parkiran setelah berdiri di sana selama beb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4121

    “Aku sudah terbiasa Vandi selalu ada di sisiku. Giliran sekarang dia lagi bersembunyi, aku malah jadi nggak terbiasa,” kata Felicia mendecakkan lidahnya, “Bahkan mau cium dia juga cuma bisa di mimpi.” “....” Melihat reaksi Odelna yang diam tanpa kata seperti itu, Felicia tersenyum dan berkata, “Kenapa? Kamu merasa aku jadi kayak orang yang berbeda?” “Iya. aku nggak pernah lihat Felicia yang seperti ini sebelumnya.” “Vandi terlalu serius orangnya. Dia kelewat sopan sama aku. Kalau aku nggak berinisiatif duluan, mungkin tidur pun dia nggak berani menghadap ke aku andaikan sudah menikah nanti. Odelina jadi terpikir akan Vandi yang wajahnya selalu terlihat serius. Dia juga hanya bertingkah seperti orang normal di depan Felicia. Namun rasa hormat dia terhadap Felicia tidak diragukan lagi. Tak pernah satu kali pun Vandi berani menyinggung perasaan Felicia. “Sekarang kamu masih bos dia, jadi wajar kalau dia begitu,” kata Odelina. “Kalau sudah jadi suami istri, dia nggak bakal begitu lagi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4120

    Felicia yang bergerak pertama memecah keheningan yang canggung itu. Dia berjalan keluar dari lift, tetapi Ivan menutupi jalannya sehingga Felicia terhalang. Felicia sedang tidak ingin ribut dengan kakaknya. Dia berjalan mengitari mereka dan langsung menuju ke kantor CEO di mana Odelina berada. Ivan dan dua adiknya hanya melihat Felicia pergi menjauhi mereka. “Kak Ivan, ayo turun,” kata Julio seraya dia memasuki lift duluan. Ivan pun mengalihkan pandangannya kembali ke depan dan masuk ke dalam lift bersama dengan Erwin. “Aku dengar Vandi lagi disuruh Felicia pergi ke luar kota, mungkin baru pulang sekitar setengah bulan lagi,” kata Erwin dengan suara lirih. “Dari beberapa hari lalu aku lihat Felicia cuma ditemani sama pengawalnya, tapi aku nggak lihat Vandi. Setelah aku cari tahu, katanya Vandi baru pergi beberapa hari yang lalu dengan pesawat. Gimana, Kak Iva?” “Kita lagi di kantor. Jangan bahas soal itu dulu,” jawab Ivan pelan. “Nanti saja kita bahas di rumah.” Kedua adiknya lan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4119

    “Sekarang yang memimpin sudah bukan mama kalian lagi, tapi aku. Kalau kalian nggak bisa, jangan jadi wakil CEO. Gaji buta namanya.” Odelina tidak akan menoleransi mereka yang selalu bermalas-malasan. Ivan dan kedua adiknya juga rugi banyak ketika mereka melakukan investasi atau melakukan bisnis mereka sendiri. Hanya dengan membeli properti dan menyewakannya kepada orang lain yang bisa menjadi pendapatan stabil untuk mereka. Karena alasan itu juga Cakra menasihati ketiga putranya untuk membeli banyak properti yang disewakan. Cukup hidup dari uang sewa saja, setidaknya itu lebih aman daripada harus berbisnis atau melakukan investasi yang penuh risiko. Andaikan tidak bisa disewakan, dijual kembali juga masih untung. Andaikan mereka bertiga menjalankan bisnis sendiri, jangankan rugi, biasanya mereka malah berakhir dengan utang banyak. Saat Patricia masih hidup, entah sudah berapa kali dia menggunakan dana pribadinya untuk melunasi utang ketiga putranya. Memang ada momen di mana mereka un

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4118

    Mereka mengajukan cuti sakit, tetapi begitu mendapatkan kabar bahwa Vandi sedang tidak ada, “penyakit” mereka langsung menghilang dan mereka kembali bekerja. Sifat mereka tidak berubah sedikit pun. Mereka masih suka pamer kekuasaan dan bersikap arogan seperti biasanya. Karyawan lain mengerjakan tugas yang diberikan oleh Odelina tepat waktu. Hanya mereka bertiga saja yang suka terlambat sampai harus didesak. Hasil pekerjaan mereka pun tidak pernah memuaskan. “Lihat laporan yang kalian serahkan. Berantakan begini. Kalian sudah duduk di bangku wakil CEO dan terima gaji tinggi, tapi cuma begini saja hasil pekerjaan kalian? Apa kalian pikir kalian layak digaji setinggi itu dengan performa kalian yang ampas begini?” Odelina sedang berada di ruang kantornya duduk di belakang meja kerjanya yang berbentuk seperti bulan sabit. Ivan dan kedua adiknya dipanggil menghadap Odelina dan berdiri di sisi luar meja. Odelina melempar hasil pekerjaan mereka ke atas meja sambil marah-marah dan memaki. I

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status