Share

Bab 2759

Author: Anggur
Daniel menoleh ke arahnya dan berkata, "Kamu menganggapku seperti apa? Dulu aku bahkan pernah tidur di bangku taman. Waktu itu aku masih muda dan sangat suka memberontak."

Odelina tahu lelaki itu sangat pemberontak ketika berusia puluhan tahun. Setelah tahu neneknya sakit keras dan meninggal, lelaki itu berubah dan menjalani hidup dengan benar. Setelah itu, dia bekerja keras membangun Lumanto Group.

Kehidupan seperti itu sudah berlalu selama puluhan tahun. Lelaki itu jarang sekali mengungkitnya di hadapan Odelina karena akan membuatnya mengingat neneknya.

Katanya, cucu kesayangan neneknya adalah dia. Daniel adalah anak paling bungsu di antara saudaranya. Orang tua biasanya memang menyayangi anak paling kecil. Bekas luka di wajahnya itu adalah sesuatu yang paling ditakuti oleh Russel. Dia pernah berencana untuk operasi plastik, tetapi pada akhirnya dia tidak melakukannya.

Dia mengatakan ingin mempertahankan luka tersebut karena luka itu adalah pengingat masa lalunya yang pernah memberon
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4135

    Para pelayan yang bekerja di rumah Ivan sudah lama berpihak kepada Vandi. Setiap kali membutuhkan bantuan mereka, mereka pasti akan melakukannya. Setelah melihat semua bukti itu, Felicia tidak lagi menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Dia langsung turun dan masuk ke kamar mandi. Dia keluar setelah membersihkan dirinya sejenak dan membawa ponselnya ke ruang istirahat. Dia membuat segelas kopi hangat dan menikmatinya dengan santai di meja kerjanya. “Tok tok tok ….” terdengar suara pintu diketuk. “Masuk.” Pintu terbuka begitu Felicia usai berbicara, dan yang masuk itu tidak lain adalah Ivan. Sorot mata Felicia mengilat ketika melihat kakaknya masuk, tetapi raut wajahnya tampak datar seolah tak terjadi apa-apa. Dia hanya melihat kakaknya berjalan menghampiri sambil menyeruput kopinya. “Felcia,” sahut Ivan dengan wajah tersenyum. Cara dia memanggil adiknya juga terkesan intim, tidak seperti biasanya. Felicia menaruh gelasnya di atas meja dan menegakkan tubuhnya. “Kak Ivan, jangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4134

    “Kamu baru masuk, makanya nggak tahu. Aku sudah lebih lama kerja di sini, makanya aku bisa tahu.” Bagaimanapun juga itu adalah masalah pribadi keluarga. Dia yang hanya bekerja sebagai satpam tidak akan menyebarkan kisah itu ke semua orang. Hanya kejadian penting yang sampai media tahu saja baru menyebar ke masyarakat. Ivan tidak tahu apa yang kedua satpam itu bicarakan. Dia menganggap dirinya sudah melakukan sandiwara dengan sempurna. Sekarang dia tinggal menunggu rencananya dijalankan malam itu, yakni membunuh Felicia dan membalas dendam Fani serta ibunya, lalu mengambil semua harta pribadi ibunya. Dia tidak akan membiarkan Felicia mendapatkan semuanya seorang diri. Ivan menaruh tanggung jawab kematian Fani dan ibunya ke Felicia. Dia selalu percaya bahwa kematian mereka berdua adalah ulah Fani. Namun sesungguhnya, tanpa kehadiran Felicia pun, Yuna pasti akan datang untuk meminta keadilan bagi ibunya sendiri. Keluarga Gatara akan tetap hancur, dan keturunan Patricia tidak akan bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4133

    “Kalau nanti kalian ada kesulitan, datang saja. Kami pasti bantu. Tapi kalau kami nggak bisa bantu, apa boleh buat.” Kedua kakak Fani pura-pura berpamitan dengan Ivan dan yang lain. Setelah izin pamit dan menyimpan uang itu, mereka berdua tidak lupa mengucapkan terima kasih. “Biar aku panggilkan mobil untuk kalian pulang,” kata Ivan sembari menelepon sopir untuk mengantar mereka berdua pergi. Tentu saja, kedua kakak Fani tidak sungguh pergi meninggalkan Cianter. Malam ini mereka akan langsung beraksi. Makin cepat mereka menghabisi Felicia, makin cepat pula mereka bisa membawa pulang bayaran yang Ivan janjikan. “Terima kasih, Pak Ivan. kalian sudah banyak sekali membantu kami.” Semua sandiwara berjalan dengan baik. Hingga detik ini kedua kakak Fani tidak keberatan untuk bersandiwara sedikit lebih lama. Tak lama datang sebuah mobil sedang berwarna hitam yang berhenti di dekat mereka. Sopir turun dari mobilnya dan menyambut ketiga tuannya. “Antar dua orang ini pulang. Mereka kakak k

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4132

    Julio kembali ke ruang makan dan membungkus sisa makanan yang tidak habis. Botol yang sudah dibuka dan belum habis juga dia bungkus sekalian ke dalam beberapa kantong plastik. Dia memberikan semua sisa makanan dan minuman itu kepada Felix. “Karena kita nggak mau ada orang yang tahu, kita harus kelihatan meyakinkan. Kalian bawa pulang semua makanan ini. Bisa untuk dimakan lagi nanti malam. Kalau nggak mau, langsung buang saja ke tong sampah. Tapi minumannya jangan dibuang. Kalian berdua minum saja. Kami nggak pernah buka minuman itu. Botolnya juga mahal, nggak mungkin bisa dibeli di kampung kalian. Kalaupun ada, paling barang palsu.” Felix menerima sisa makanan dari Julio, termasuk botol alkohol yang masih belum habis itu. Botol itu berisi minuman keras yang harganya mahal. Kalaupun Julio tidak memberikannya, Felix yang akan meminta. Selama dia hidup, belum pernah dia merasakan miras senikmat itu. “Kalau sudah selesai beres-beres, kalian boleh pergi. Kami masih harus balik ke kantor,”

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4131

    Dengan suara yang pelan Ivan memanggil kedua kakak Fani untuk medekat. Kedua kakak Fani sudah terbuai oleh alkohol akibat minum terlalu banyak. Wajah mereka sampai memerah saking bersemangatnya. Tanpa berlama-lama mereka berdua mendekati Ivan. Ivan melepas tangan yang dia gunakan untuk menarik koper, agar Felix bisa mengambilnya sendiri. Koper tersebut diletakkan di lantai dan begitu dibuka, di dalamnya terdapat beberapa gepok uang, yang satu gepok berjumlah dua ratus juta. Felix dan Frederick begitu senang melihat uang sebanyak itu hingga tangan mereka gemetar. Seumur hidup mereka tidak pernah melihat uang kas sebanyak itu. Mereka kegirangan sampai senyum lebar pun tak bisa lagi mereka tutupi melihat uang sebanyak itu menjadi milik mereka. Mereka masing-masing mengambil satu gepok dan enciumnya. “Ini dia yang paling aku suka,” kata Felix dengan gembira. “Makin banyak makin bagus.” “Aku juga. Kak, kita masing-masing sepuluh gepok. Sekarang taruh semua uangnya di koper saja dulu. Sa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4130

    Semenjak kepergian sang ibu, Ivan dan adiknya takut adik mereka akan menjadi orang yang berdarah dingin. Mereka membukukan rekening dan menarik sisa uang yang ada di kartu bank. Ivan juga jarang menyentuh uang itu karena hanya dengan sisa dana yang tidak seberapa, membeli sebuah jam tangan yang bagus juga tidak cukup. Biasanya Ivan baru memindahkan uangnya ke rekening lain, atau tarik tunai sekalian setiap satu atau dua tahun sekali. Ivan kemudian akan menggunakan uang itu untuk memikat wanita. Hanya segelintir orang saja yang sanggup menahan diri untuk memamerkan kekayaan mereka. Kali ini, Ivan mengeluarkan uang tunai yang dia simpan di dalam brankas. Pengeluaran dia dan adiknya jauh lebih besar sewaktu Patricia masih ada. Mereka sering mengganti mobil baru yang harganya sampai ratusan juta secara tunai. Membeli rumah pun sama, mereka membayar tunai. Ivan yang sudah terbiasa hidup foya-foya menganggap uang ratusan juta nilainya sama seperti puluhan ribu bagi rakyat biasa. Namun itu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status