Share

Bab 2888

Penulis: Anggur
Giselle tidak berani membantah dan langsung naik ke dalam mobil. Dua jam kemudian, Giselle kembali menjadi Giselle Siahaan. Dia menaiki tangga sampai ke depan pintu kamar sewanya. Dia mengeluarkan kunci kamarnya dan melihat pintunya tiba-tiba saja terbuka.

Dia langsung mengira kalau ada pencuri yang masuk ke dalam kamar sewanya. Dia hanyalah seorang gadis miskin sekarang. Jadi, bagaimana mungkin ada orang yang masuk ke dalam kamarnya? Namun, tiba-tiba saja dia melihat sosok perempuan yang dikenalnya membuka pintu.

Giselle langsung berseru, “Tante, kenapa kamu di sini? Tante kok punya kunci kamarku?”

Seingatnya, dia tidak pernah memberikan kunci kamar sewanya kepada kedua tantenya. Jadi, bagaimana mungkin Tante Cahaya bisa masuk begitu saja?

Cahaya sempat kaget selama beberapa saat sampai akhirnya dia berkata, “Giselle, kamu mengagetkan Tante saja. Kamu pulang tanpa bersuara sama sekali. Kamu lupa kalau kamu yang memberikan Tante kunci kamarmu untuk membersihkan kamarmu ini. Tapi, Tan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wira Rizky
bosan baca gisel lg gisel ga seru ganti cerira dong daniel apa bram
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4125

    “Dia pasti bakal mendapatkan balasan,” kata Ivan. “Aku mau lihat gimana nasib dia nanti. Cepat atau lambat dia pasti bakal dibunuh juga sama mereka yang dari Mambera. Dia pikir dengan membunuh mamanya sendiri, dia diterima sama mereka? Mereka benci sama kami, dan Felicia mau gimanapun juga tetap adik kandung kamu. Nggak mungkin dia diperlakukan beda.” “Benar.” Selama perjalanan mereka tidak henti-hentinya mencaci Felicia. Begitu tiba di rumah Ivan, kedua kakak Fani turun dari melihat sekeliling mereka. Mereka berdua merasa rumah Ivan ini sungguh mewah. Ivan mengaku ini hanya rumah kecilnya saja, tetapi bagi mereka, ini sudah sangat megah. Jauh lebih bagus daripada rumah mereka di kampung. Ivan membawa mereka berdua masuk ke dalam. Kakak Fani yang paling tua berbisik kepada adiknya, “Frederick, mereka sekarang lagi berebut warisan sama Felicia. Pasti ada sesuatu, makanya kita dipanggil. Nanti apa pun yang mereka minta dari kita, bakal kutolak. Kamu juga jangan mau terima. Kalau merek

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4124

    “Walaupun Felicia adik kandung kami, dia nggak pernah menganggap kami sebagai kakaknya. Adik yang kami akui cuma Fani. Serius, aku berharap waktu bisa diulang lagi. Jangan sampai Felicia pulang ke keluarga Gatara. Sejak dia pulang, keluargaku malah jadi berantakan. Sekarang mamaku sudah nggak ada, dan papaku juga cacat. Semua ini gara-gara Felicia,” ucap Ivan. “Felicia itu pengkhianat. Bisa-bisanya dia bersekongkol sama mereka yang dari Mambera. Bahkan sekarang dia masih berhubungan baik sama mereka dan mau menyerahkan keluarga Gatara ke mereka. Seharusnya itu jadi milik Fani.” Kedua kakak kandung Fani masih tak bersuara. Sejak awal mereka sudah tahu kalau Felicia bukan adik kandung mereka. Adik kandung mereka adalah Fani, karena itu mereka selalu menindas Felicia. Setelah Felicia dewasa, dia mulai belajar bagaimana melawan mereka. Namun tetap saja Felicia tidak bisa menang melawan dua orang sekaligus. Tetap saja Felicia yang kalah dan berakhir dirundung. Felicia sangat membenci mere

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4123

    Kedua pria itu adalah kakak kandungnya Fani. “Baguslah. Nggak ada gunanya juga sakit hati terus. Aku harus membalas dendam untuk Fani supaya dia mendapat keadilan.” Kedua kakak Fani tidak berkomentar. Mereka tidak bisa apa-apa. Dulu ketika ayah mereka masih bekerja sebagai kepala pelayan di kediaman keluarga Gatara, dia mendapatkan gaji yang tinggi dan berbagai macam tunjangan. Keluarganya hidup dengan layak di kampung halaman. Merasa sudah banyak uang, kedua kakak Fani jadi tidak serius belajar. Mereka hanya menghabiskan waktu bermain dan mabuk-mabukan. Setelah menikah dan membina rumah tangga, mereka berdua jadi sedikit lebih baik. Namun pada saat itu ayah mereka sudah di berada di penjara. Felicia yang dulu mereka tindas sudah kembali ke keluarga Gatara. Fani tidak ingin pulang dan hanya mengirimkan uang untuk keluarganya. Kedua kakak Fani membangun rumah di kampung mereka dengan uang yang Fani berikan, serta sebagian dari tabungan ibu mereka. Namun setelah itu, kondisi keuangan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4122

    Siang harinya, Daniel sengaja datang lebih awal menunggu Odelina selesai bekerja untuk makan bersama. Felicia merasa iri melihat Odelina dan Daniel pergi berdua saja sementara dia hanya sendirian di depan pintu masuk gedung kantornya. Felicia sangat merindukan Vandi meski Vandi selalu mengikutinya dalam kegelapan. Felicia hanya belum terbiasa tidak melihat wajah Vandi dari pagi hingga malam. Namun Felicia harus bisa menahan diri dan dengan sabar menunggu, demi menjebloskan tiga kakaknya ke dalam penjara. Dalam hati Felicia berharap ketiga kakaknya cepat beraksi agar dia tidak menunggu terlalu lama. Ivan dan kedua adiknya baru saja keluar dari lift. Mereka sempat tersentak sesaat melihat adik mereka berada di depan, tetapi mereka langsung berpura-pura tidak lihat dan berjalan melewati Felicia begitu saja. Tak lama, tiga buah mobil yang masing-masing dikemudikan oleh ketiga kayak Felicia pergi meninggalkan area kantor. Felicia juga menuju ke parkiran setelah berdiri di sana selama beb

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4121

    “Aku sudah terbiasa Vandi selalu ada di sisiku. Giliran sekarang dia lagi bersembunyi, aku malah jadi nggak terbiasa,” kata Felicia mendecakkan lidahnya, “Bahkan mau cium dia juga cuma bisa di mimpi.” “....” Melihat reaksi Odelna yang diam tanpa kata seperti itu, Felicia tersenyum dan berkata, “Kenapa? Kamu merasa aku jadi kayak orang yang berbeda?” “Iya. aku nggak pernah lihat Felicia yang seperti ini sebelumnya.” “Vandi terlalu serius orangnya. Dia kelewat sopan sama aku. Kalau aku nggak berinisiatif duluan, mungkin tidur pun dia nggak berani menghadap ke aku andaikan sudah menikah nanti. Odelina jadi terpikir akan Vandi yang wajahnya selalu terlihat serius. Dia juga hanya bertingkah seperti orang normal di depan Felicia. Namun rasa hormat dia terhadap Felicia tidak diragukan lagi. Tak pernah satu kali pun Vandi berani menyinggung perasaan Felicia. “Sekarang kamu masih bos dia, jadi wajar kalau dia begitu,” kata Odelina. “Kalau sudah jadi suami istri, dia nggak bakal begitu lagi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 4120

    Felicia yang bergerak pertama memecah keheningan yang canggung itu. Dia berjalan keluar dari lift, tetapi Ivan menutupi jalannya sehingga Felicia terhalang. Felicia sedang tidak ingin ribut dengan kakaknya. Dia berjalan mengitari mereka dan langsung menuju ke kantor CEO di mana Odelina berada. Ivan dan dua adiknya hanya melihat Felicia pergi menjauhi mereka. “Kak Ivan, ayo turun,” kata Julio seraya dia memasuki lift duluan. Ivan pun mengalihkan pandangannya kembali ke depan dan masuk ke dalam lift bersama dengan Erwin. “Aku dengar Vandi lagi disuruh Felicia pergi ke luar kota, mungkin baru pulang sekitar setengah bulan lagi,” kata Erwin dengan suara lirih. “Dari beberapa hari lalu aku lihat Felicia cuma ditemani sama pengawalnya, tapi aku nggak lihat Vandi. Setelah aku cari tahu, katanya Vandi baru pergi beberapa hari yang lalu dengan pesawat. Gimana, Kak Iva?” “Kita lagi di kantor. Jangan bahas soal itu dulu,” jawab Ivan pelan. “Nanti saja kita bahas di rumah.” Kedua adiknya lan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status