Share

Bab 3103

Author: Anggur
Aris hanya bisa menghibur ayahnya. Dia juga tidak berani menyelidiki apakah kematian Fani hanya kecelakaan atau didorong oleh kakak kandungnya sendiri. Ibu menegaskan bahwa Fani sudah meninggal dan mulai sekarang, tidak ada anggota keluarga yang boleh menyebut-nyebut nama Fani lagi.

Cakra hanya bisa mengeluh dan mencurahkan perasaannya kepada putranya.

“Setelah keluar dari rumah sakit, Papa nggak akan tinggal di tempatmu. Papa akan kembali ke rumah besar. Papa janji nggak akan membuat mamamu marah lagi. Papa ini sudah lebih dari 70 tahun, hidup sehari hitung satu hari, tetapi selama Papa masih hidup, Papa harus melindungi kalian dari badai dan bahaya.”

“Selama Papa ada, kalau mamamu perasaannya sedang buruk, dia bisa melampiaskannya pada Papa. Jadi kalian nggak perlu menghadapi kemarahan mamamu.”

“Aris, kelak kalian bertiga harus hati-hati. Meski dia adalah mama kalian, dia tetap akan menempatkan keluarga besar Gatara sebagai prioritas utama. Demi Keluarga Gatara, dia siap mengorba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3104

    Orang yang duduk di depannya adalah Odelina. Perempuan itu tidak memakai masker, tetapi dia juga mengenakan kacamata hitam dan topi. Setelah masuk, dia melepas topinya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Felicia berkata, “Aku nggak mau ada yang mengenaliku.” “Ada apa? Perasaanmu sedang buru? Bukankah seharusnya suasana hatimu bagus karena lawanmu sudah nggak ada lagi?”Felicia melepas kacamata hitam dan maskernya, dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata, “Aku nggak melakukan apa-apa, dia mati juga bukan karena aku. Meski suasana hatiku cukup baik, aku nggak boleh menunjukkannya.” Odelina memanggil pelayan dan memesan secangkir kopi. Setelah pelayan pergi, dia mencicipi sepotong camilan kecil dan memujinya, “Camilannya enak, rasanya sangat lezat.” “Lihat dulu Ini hotel milik siapa, jelas saja enak.” Felicia tersenyum, lalu menambahkan, “Kudengar para anak-anak dari keluarga Adhitama semuanya jago memasak.” Odelina menjawab, “Yang paling aku kenal adalah adik iparku, Calvin, da

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3105

    Felicia melanjutkan setelah terdiam sejenak, “Tapi aku tetap ingin mengadu kemampuan bisnis denganku. Kamu harus belajar dengan sungguh-sungguh. Dunia bisnis penuh dengan tipu daya, situasinya bisa berubah sewaktu-waktu, dan hatimu masih kurang kejam.” Odelina tersenyum dan berkata, “Aku memang nggak sebanding denganmu. Untuk saat ini, aku mengaku aku kalah darimu.” Dulu, dia sempat bekerja beberapa tahun di dunia kerja, lalu menjadi ibu rumah tangga selama beberapa waktu. Ketika dia kembali memulai, usahanya masih kecil-kecilan. Kali ini tantenya mengutus dia ke Cianter untuk berkembang. Meski ada dukungan dari keluarga besar, dia tetap harus memiliki kemampuan untuk bis amengendalikan semuanya.Pengalamannya di dunia bisnis memang belum selama Felicia. Terlebih lagi, bisnisnya di Cianter baru saja dimulai. Felicia tersenyum lembut dan berkata, “Makanya, ini adalah waktu terbaik bagiku untuk merebut pesananmu dan menghalangimu. Maaf, ya, kesepakatan yang sudah kamu kejar selama sem

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3106

    Felicia selalu membungkus makanan yang tidak habis saat makan di luar. Dia tidak takut orang lain menertawakannya. Dia tumbuh besar di desa, dan selama tinggal di rumah keluarga angkatnya, hidupnya juga tidak mudah. Kebiasaan tidak menyia-nyiakan makanan dipandang wajar oleh orang lain. Beberapa belas menit kemudian, perempuan itu mengendarai mobil kembali ke kantor pusat Gatara Group. Baru saja tiba di pintu masuk perusahaan, dia dihentikan oleh beberapa orang. Orang-orang itu adalah keluarga angkatnya. Mereka tampaknya sudah menunggu cukup lama di depan Gatara Group.Ketika kakak angkatnya melihat bahwa orang yang ada di dalam mobil adalah Felicia, dia memberi tahu ibu angkat mereka. Sang ibu menoleh ke arah mobil dan memastikan itu benar Felicia, lalu membawa kedua putranya mendekat. Perempuan itu menghentikan memberhentikan mobilnya dengan perlahan. Di wilayahnya sendiri, dia tidak takut pada ketiga orang itu. Dia yakin mereka juga tidak berani bertindak macam-macam di area Gatar

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3107

    "Mama makin lama makin nggak sehat. Setiap bulan dia harus ke dokter, suntik, dan minum obat, yang memerlukan banyak uang." Kakak kandung Fani dengan tidak tahu malu mengutarakan maksud sebenarnya mereka datang. "Benar. Aku dan Kakak nggak ada penghasilan yang besar, kami juga harus menghidupi keluarga masing-masing. Dulu semua pengeluaran rumah tangga ditanggung Papa. Setelah kamu mulai bisa menghasilkan uang, kamu juga mengirimkan uang ke rumah. Tapi sekarang Papa sudah nggak ada lagi, Mama nggak punya penghasilan, dan kamu sudah meninggalkan keluarga kami." "Aku dan Kakak menghidupi keluarga kami sendiri saja sudah sulit, apalagi harus menanggung Mama? Mama sering harus suntik dan minum obat, biayanya terlalu besar, kami nggak sanggup lagi menanggungnya." Felicia memandang ibu angkatnya. Wanita paruh baya itu mengalihkan pandangan, tidak berani menatap Felicia. Datang menemuinya untuk meminta uang adalah inisiatif kedua putranya. Ibu angkat sebenarnya tidak berani datang, dia ta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3108

    "Tolong minggir, kalau, aku akan menyuruh satpam untuk menarik kalian keluar,” ujar Felicia dengan serius.Jangan bahas tentang dia bukan anak kandung mereka, bahkan jika dia memang anak kandung mereka, Felicia juga enggan memberikannya."Felicia, kamu nggak bisa begitu nggak berperasaan, bagaimana pun mamaku adalah mama angkatmu yang membesarkanmu. Kamu dan keluarga Gatara harus memberi kami sedikit uang pemeliharaan." Felicia balik bertanya, "Apakah kalian memberi uang pemeliharaan untuk keluargaku? Keluargaku sudah membesarkan Fani hingga dewasa, pengeluaran dan usaha yang dikeluarkan lebih banyak, kalau dua keluarga menghitung biaya membesarkan seorang anak, kalian harus membayar sejumlah besar uang tambahan kepada keluargaku." "Selain itu, jangan lupa, yang menukar aku dan Fani adalah papa kandung kalian. Kesalahan besar yang dibuat papa kalian, kalian bisa menyalahkan siapa? Kalau ingin menyalahkan, salahkan keluarga kalian yang terlalu ambisius!" Mereka berangan-angan menjadi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3109

    Patricia kadang-kadang juga mengirimkan beberapa barang kecil untuk suaminya bawa pulang kepada Felicia. Dulu, suaminya sangat dipercaya oleh Patricia di rumahnya. Dalam situasi seperti itu, jika mereka mengatakan anak mereka sakit, Patricia pasti akan membantu mereka.Setelah dipikir-pikir, mereka memutuskan untuk membiarkan Felicia tetap hidup. Namun, mereka sangat buruk terhadap Felicia. Gadis itu bisa bertahan hidup sampai dewasa karena dia memiliki nasib yang keras, juga karena perhatian dari paman dan bibi tetangga, sehingga dia tidak mati kelaparan.Ketika Felicia kembali ke keluarga aslinya, nenek yang merawatnya waktu kecil sudah meninggal. Namun, anak-anak nenek tersebut masih hidup, dan Felicia kemudian memberikan mereka sejumlah uang cukup banyak. Dia juga mengatur pekerjaan yang stabil di perusahaan yang masih terdaftar atas namanya.Ini sebagai balasan atas kebaikan ibu mereka yang merawat dan memberinya makanan saat dia masih kecil."Bagaimanapun juga sudah merawatnya hi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3110

    Felicia kembali ke ruang kerjanya dan langsung berjalan ke depan jendela. Setelah melihat ibu angkat dan kedua kakak angkatnya pergi, dia berbalik dan duduk di depan meja kerjanya.Perempuan itu mengirimkan pesan pada Vandi dan meminta lelaki itu untuk tidak melakukan pergerakan apa pun sebelum mereka menjauh. Odelina mengingatkan dirinya untuk tidak masuk dalam perangkap ibunya sendiri.Biasanya, ketika ibunya pergi ke luar kota, dia tidak pernah memberi tahu keluarga ke mana dia pergi atau untuk urusan apa. Ketika Patricia pergi ke Mambera, dia bilang pada Felicia agar bisa mengurus Perusahaan. Itu juga karena keluarga Adhitama mengirimkan undangan dan mereka mengetahuinya karena melihatnya.Ibunya pergi ke Mambera untuk menghadiri pernikahan Stefan yang merupakan acara terbuka dan transparan, sehingga tidak perlu dirahasiakan. Karena itu, ibunya memberi Felicia beberapa arahan.Namun, kali ini, ibunya pergi ke luar kota lagi, dan tetap memberi tahu Felicia, bahkan mengungkapkan bahw

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3111

    Felicia tiba-tiba berkata dari dalam ruang teh, “Aku belum mulai bekerja, jadi aku melakukannya sendiri.”Kemudian Ivan berkata, “Kamu takut ada orang yang meracuni kopimu, ya?”“Aku nggak takut, sekretarisku akan meracuniku. Aku justru takut, kakakku yang akan melakukannya.”Raut wajah Ivan berubah gelap lalu dia berkata dengan penuh amarah, “Aku ini adalah kakak kandungmu. Bagaimana mungkin aku berani melakukannya?”Walaupun dia tidak menyukai Felicia, dia tidak akan berani menyentuh Felicia sedikit pun selama ibunya masih hidup. Lagi pula, dia juga akan sulit untuk menyentuh Felicia ketika ibunya tiada karena nantinya Felicia yang akan naik takhta menjadi pemimpin keluarga Gatara. Dia sudah cukup bersyukur kalau saja Felicia tidak melakukan hal kotor kepadanya ketika gadis itu menjadi pemimpin keluarga Gatara kelak. Felicia langsung tertawa tanpa mengatakan apa pun. Tidak lama kemudian, Felicia keluar dari dalam ruang teh sambil membawa dua cangkir kopi di tangannya dan berjalan me

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3662

    Yohanna harus membahas masalah pendidikan adiknya dengan kedua orang tuanya. Dia hanya punya satu adik kandung, jadi dia akan sangat mementingkan pendidikan adiknya. Sesibuk apa pun pekerjaan Yohanna, dia akan selalu meluangkan waktu untuk bertanya tentang kegiatan belajar adiknya. Apabila Tommy melakukan kesalahan dan malah dimanja oleh orang tuanya, maka Yohanna yang mau tidak mau harus memarahinya. Tidak peduli Tommy menangis atau merengek manja, kalau sampai Yohanna tahu adiknya bersalah, dia akan memberi pelajaran tegas agar kesalahan itu tidak terulang lagi. Lalu Yohanna juga akan menyuruh Tommy untuk menuliskan apa saja kesalahannya di atas kertas. Apabila orang tua atau om tante juga melindungi Tommy, mereka juga harus ikut menulis kesalahan mereka. Lihat saja siapa yang masih berani melindungi Tommy ketika dia berbuat kenakalan. Namun tentu Yohanna tidak akan menegur jika Tommy melakukan kenakalan kecil yang masih bisa diterima. Sebagai anak kecil, khususnya anak lelaki, waj

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3661

    Yohanna spontan tersenyum mendengar ucapan manis adik-adiknya. “Berhubung kalian berdua sudah berbaik hati, kalau begitu aku panggil kakak-kakak yang lain untuk pergi belanja bareng. Siapkan dompet kalian, ya. Aku sudah lama nggak pergi belanja, lho. Kalau sudah pergi belanja nanti, apa pun yang aku suka langsung kubeli.” Kedua kakak beradik itu mengangguk, dan Tommy menyahut, “Biasanya Kak Yohanna sibuk kerja, jadi nggak ada salahnya sesekali belanja. Anggap saja waktu untuk bersantai.” Di antara semua anggota keluarga Pangestu, Yohanna memiliki pekerjaan yang paling sibuk dan paling melelahkan. Sejauh yang bisa Tommy ingat, dia tidak pernah satu kali pun melihat kakaknya pergi berbelanja atau pergi berlibur. Setiap hari dia harus bekerja di kantor, menemui klien, dan pergi dinas ke luar kota. Bahkan di akhir pekan pun Yohanna belum bisa bersantai. Terkadang dia masih harus menemani partner bisnis bermain golf, memancing atau berenang. Namun, hanya partner bisnis penting yang bisa

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status