Share

Bab 97

Author: Anggur
Olivia cepat-cepat menyeka air mata di sudut matanya. Kemudian, dia baru menatap ibu itu dan segera mengenalinya, “Tante Ayu?”

Ayu adalah seorang tante yang berteman baik dengan ibu Olivia semasa hidupnya.

“Iya, ini Tante Ayu. Kamu baru pulang?”

Ayu sangat ramah terhadap Olivia, “Mau main ke rumah Tante sebentar, nggak?”

Usai berkata, Ayu melihat ke rumah keluarga Olivia lagi dan berkata, “Dengar-dengar nenekmu sakit. Katanya mau pergi ke rumah sakit di kota untuk berobat. Kakekmu dan yang lainnya antar nenekmu ke kota ramai-ramai pakai mobil. Orang yang nggak tahu bakal mengira kalau mereka lagi temani nenekmu pergi ke undangan.”

“Biasanya nggak pernah lihat mereka begitu proaktif. Begitu nenekmu sakit, semua jadi proaktif. Cuma kasih kita-kita lihat saja itu, mah.”

Ayu tidak menggunakan internet, karena itu dia tidak tahu apa-apa soal postingan itu. Terlebih lagi, postingan itu baru dalam pencarian trending selama beberapa jam. Belum membuat keributan sampai semua orang mengetahuinya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Saulina Lina
ceritanya jgn diulang2 terus dong kak.... berlanjut aja...
goodnovel comment avatar
Bakir
aduh2 bagus ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 98

    “Dulu, mereka sendiri yang bilang. Selama kalian bagikan setengah dari uang santunan orang tuamu, mereka nggak butuh kalian berdua rawat mereka, juga nggak butuh kalian berdua untuk menguburkan mereka ketika mereka meninggal. Lagi pula, nenekmu punya banyak anak. Dia sama sekali nggak butuh kalian berdua bayar biaya pengobatannya.”“Kamu hanya harus ingat saat orang tuamu baru saja meninggal, mereka sudah bagi-bagi uang santunan kematian orang tuamu. Mereka nggak membesarkan kalian berdua, malah rebut rumah dan tanah kalian. Mereka bahkan nggak membiarkan kalian mengunjungi makam orang tua kalian. Sekalipun kamu nggak keluarkan uang untuk pengobatannya, kalian juga nggak perlu merasa bersalah.”Karena Ayu berteman baik dengan ibu Olivia, maka dia tahu semua yang terjadi saat itu. Dia masih mengingat jelas. Saat itu, setelah paman-paman Olivia mendapat bagian dari uang santunan, mereka pun menganggap orang tua Olivia meninggal tak wajar. Keduanya meninggal di usia kurang dari 40 tahun.

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 99

    “Apakah mereka akan memberi penjelasan?” tanya Adi.Adi tidak mengerti dunia internet. Namun, dia tahu postingan cucu sulungnya di internet semuanya dibuat-buat, bukan yang sebenarnya. Dia khawatir kalau Olivia dan kakaknya memberikan penjelasan di internet. Pada akhirnya, mereka tidak mendapatkan uang, bahkan akan kehilangan muka.“Siapa juga yang bakal percaya sama mereka? Kami sudah bayar banyak orang untuk kasih komentar dan terus ungkap berita ini. Begitu mereka berdua muncul, mereka akan dihujat habis-habisan oleh netizen yang marah.”“Yoga, kamu coba telepon Olivia lagi pakai ponsel nenek. Kalau dia nggak mau dihujat, suruh mereka antarkan uang ke sini. Odelina sudah menikah, dia mungkin nggak punya banyak uang. Jadi target kita Olivia, buat dia keluarkan uang,” kata Puspa.“Suruh dia bawa 1,2 miliar ke sini. Setelah itu, kamu akan hapus postingan yang kamu tulis. Kalau nggak, reputasinya akan hancur, dia nggak akan bisa menikah,” ujar Adi menimpali.“Kakek, kita nggak usah meng

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 100

    Stefan pelan-pelan mengoper ponselnya kepada Olivia.Banyak sekali warganet yang mengirimkan pesan maupun telepon kepada Olivia, membuat ponsel Olivia langsung mati. Bahkan orang-orang terdekat yang mengkhawatirkan Olivia juga tidak dapat menghubunginya.“Siapa?”“Nenek.”Olivia buru-buru mengambil ponsel tersebut.“Nenek.”“Olivia, Nenek nggak sengaja melihat di internet, baru tahu kamu sekarang sedang dalam masalah. Bagaimana? Apa yang bisa Nenek bantu? Cepat bilang ke Stefan, Anak itu sudah lama berada di tempat kerjanya, dia mengenal banyak bos besar. Membereskan masalah ini bagi dia sangatlah kecil, semudah membalikkan telapak tangan saja.”“Kamu jangan merasa nggak enak hati. Kalian berdua adalah suami istri, kalau masalah sekecil ini dia nggak mau bantu, bilang sama Nenek, yah. Begitu dia pulang, Nenek akan langsung menghajarnya!”Nenek Sarah memang baru mengetahui hal ini.Kekuataan berita Olivia ini masih belum cukup besar, karena tergantikan dengan berita mengenai Stefan dan

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 101

    Odelina berkata, “Kabarnya mereka sudah mendapatkan bantuan dari netizen yang berhati baik. Nenek juga sudah di rawat di Rumah Sakit, dan pihak Rumah Sakit juga sudah menentukan tanggal operasinya.”“Semua netizen sibuk memaki kita. Mereka bilang kita nggak tahu diri, Kakek dan Nenek sudah susah payah membesarkan kita berdua, sekarang kita sudah bisa mandiri malah nggak tahu untuk membalas jasa orang tua. Bahkan Nenek sendiri masuk rumah sakit, sedikit pun nggak pergi menjenguknya. Mereka juga bilang, kita nggak punya hati nurani, membuat malu kedua orang tua kita yang sudah meninggal.”Odelina seharian melihat komentar yang ditinggalkan di media social, semakin lihat membuatnya semakin marah.Hal yang paling membuatnya marah adalah karena sudah mengungkit kedua orang tuanya.Kedua orang tuanya jauh lebih berbakti kepada Kakek dan Nenek daripada paman dan bibinya. Namun begitu kedua orang tuanya meninggal, bagaimana Kakek dan Nenek memperlakukan mereka? “Kak, sudah jangan lihat lagi b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   BAB 102

    Kata-kata di dalam setiap kalimat di dalam buku harian itu, penuh dengan rasa sedih, marah, putus asa dan juga ketidakberdayaan.Olivia membalik halaman buku harian tersebut, ingatannya kembali ke masa lalu, tanpa sadar air mata mengalir membasahi wajahnya.“Demi bisa mendapatkan uang lebih banyak, kakek nenek dari pihak papa, bertengkar dengan kakek nenek dari pihak mama. Mereka semua hanya memikirkan uang, nggak ada satu pun yang benar-benar mengkhawatirkan kami berdua, juga nggak ada yang mau mengambil dan merawat kami. Papa mama sudah nggak ada lagi di dunia ini, mereka hanya sibuk merebutkan uang tanpa memedulikan perasaan kami sedikit pun. Apakah ini yang disebut saudara?”“Papa, Mama, aku mohon kalian kembali. Apa kalian tahu, apa yang sedang dihadapi oleh kedua putrimu ini? Kami berdua tiba-tiba menjadi anak yatim piatu, yang aku panggil Papa, nggak menjawab, aku panggil Mama juga nggak mendengarnya, melihat adik yang nggak tahu apa-apa, aku menangis, adik juga menangis.”“Adik

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 103

    Olivia menaruh buku harian kakaknya di dalam twitter sebagai balasan dari “Cucu Yang Tidak Berbakti.”Selain buku harian itu, juga ada bukti-bukti yang dikumpulkan olehnya di kampung halaman mereka berdua. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa sepasang kakek dan nenek itu menjalankan hidup yang berkecukupan di kampungnya, juga tabungan senilai ratusan juga milik mereka berdua. Hal ini cukup membuktikan bahwa kakek dan nenek itu termasuk salah satu orang terkaya di kampung mereka.Stefan ingat, ketika kemarin dia menemani istrinya menuju rumah kakaknya, kakek tua itu menelepon dan memarahi istrinya. Perekam di dalam mobilnya, seharusnya menyimpan percakapan tersebut. Pria itu pun memeriksanya, ternyata memang rekaman percakapan tersebut masih ada.Olivia pun langsung memasukkan rekaman percakapan dengan Kakeknya ke internet. Lalu perempuan itu sudah tidak peduli lagi, bagaimana warganet marah dan memaki keluarga Hermanus.Stefan meminta Reiki untuk menyelidiki kondisi pekerjaan dan ju

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 104

    Olivia tidak langsung kembali ke kamar, melainkan terlebih dahulu pergi ke balkon. Perempuan itu duduk di atas kursi ayunannya, memandang bunga-bunga di teras atas sambil melihat bintang-bintang yang bertaburan di langit.Setelah hatinya lebih tenang, perempuan itu pun bangkit dan kembali ke kamarnya.Malam itu berlalu dengan tenang dan damai.Sementara itu, keluarga Hermanus yang berada di rumah sakit, sedang menghadapi serbuan dari internet.Serbuan internet yang dihadapi oleh Odelina dan Olivia sebelumnya tidak sebesar yang dihadapi oleh keluarga Hermanus saat ini. Tidak hanya bukti-bukti yang dibeberkan oleh Olivia yang menjadi sorotan publik, tetapi juga catatan harian Odelina, komentar-komentar yang ditambahkan oleh penduduk desa, bahkan juga kepala desa sendiri ikut turun tangan membenarkan apa yang diceritakan oleh Olivia.Pekerjaan, pendapatan, juga rumah tempat tinggal mereka, semuanya tersebar di internet. Tinggal di sebuah rumah yang sangat bagus, pekerjaan stabil dan teta

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 105

    Paman kedua Olivia berkata kepada salah satu keponakannya, “Pekerjaan Bobby yang paling penting, kalau sampai hal ini membuat Bobby kehilangan pekerjaannya ….”Paman kedua Olivia yang biasa dipanggil dengan Om Fadil itu, tidak dapat menyelesaikan ucapannya. Pria itu menatap ke arah Yoga dengan pandangan yang sedikit menyalahkan.Ini semua adalah ide Yoga untuk menggunakan netizen menjebak kedua kakak beradik itu menggunakan media Twitter.“Om Fadil, Bobby sudah bertahun-tahun mengabdikan diri di kantor, juga sudah berhasil mendapatkan kepercayaan dari direksi di kantor pusat. Nggak mungkin hanya karena masalah kecil ini, tiba-tiba Boby kehilangan pekerjaannya. Kalau perlu, aku akan mengklarifikasi kepada mereka, bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Bobby.”Yoga biasanya menjalankan usaha pribadinya, pria itu merasa, semua urusannya di internet ini tidak akan memengaruhi bisnisnya.Om Fadil merasa lega mendengar perkataan keponakannya ini. Di saat yang sama, pria itu menelepon

Latest chapter

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3660

    “Oke! Nanti aku beliin Kakak baju baru,” ucap Tommy. Tommy sama sekali tidak kekurangan uang saku. Ketika tahun baru tiba, para orang tua akan memberikan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalam amplop merah. Sebagian yang itu Tommy serahkan kepada ibunya, dan sebagian lagi dia pakai sendiri untuk membeli barang apa pun yang dia inginkan. Dia juga sangat pandai dalam mencatat keuangannya, dia ingat untuk apa saja uangnya dipakai, atau barang-barang apa saja yang dia beli. Yohanna membungkukkan badannya sedikit dan mencubit pipi adiknya. Mata dan alisnya membentuk setengah lingkaran seperti sedang tersenyum. “Kamu belajar yang benar dan harus nurut sama aku saja aku sudah senang. Nggak perlu beliin aku baju baru. Aku punya uang untuk beli baju baru sendiri.” Di lemari baju Yohanna masih banyak baju baru yang bahkan belum sempat dia kenakan. Biasanya dia sehari-hari mengenakan jas kerja, dan hanya mengenakan pakaian santainya di akhir pekan atau ketika sedang beristirahat di rumah. Ibu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3659

    Yohanna tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia langsung keluar dari dapur dan duduk kembali ke sofanya semula. Risa tetap memberikan beberapa camilan yang ada dan berkata, “Yohanna, kalau sudah lapar banget, makan saja sedikit. Yang ini nggak terlalu manis. Koki yang biasa tahu kamu nggak suka manis, jadi gulanya dikurangi.” “Selama aku nggak di rumah, dia pasti bikin sesuai sama selera kalian. Aku nggak bisa makan,” balas yohanna. “Nggak terlalu manis pun aku tetap nggak suka.” Bukan hanya perkara tingkat kemanisan saja, tetapi Yohanna memang tidak suka segala jenis dessert yang dibuat oleh kokinya. “Gimana kalau makan biskuit saja?” tanya Risa khawatir seraya menyodorkan bungkusan biskuit kepadanya. “Atau makan buah juga boleh. Di rumah ada buah yang kamu bisa makan. Dijamin masih segar.” “Nggak usah, Ma. Mama duduk saja, nggak perlu kasih aku ini itu. Setengah jam lagi sup yang Ronny buat sudah jadi. Aku tunggu saja.” Yohanna tidak suka makan buah di saat perut kosong. Biasanya di

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3658

    Ada sih ada saja, tetapi Yohanna tidak tertarik kepada mereka. Yohanna merasa dia punya selera yang cukup tinggi. “Ma, sudahlah, nggak usah bahas beginian lagi. Aku lapar, aku mau lihat apa ada camilan untuk ganjal perut.” Yohanna pun beranjak dari tempat duduknya karena sudah tidak ingin lagi membicarakan topik tentang pernikahan dengan ibunya. “Selama kamu dan Ronny pergi, dessert yang ada di rumah dibuat sama koki yang satu lagi. Dessert buatan dia terlalu manis buat kamu. Kamu pasti nggak bakal suka,” kata Risa. Walau begitu, anggota keluarga lainnya semua pada suka. Hanya Yohanna saja yang tidak suka. Yohanna masih bisa makan dessert buatan Ronny walaupun tidak terlalu banyak. Ronny mengaku dia tidak begitu pandai dalam membuat makanan manis. Risa pernah mencoba dessert buatan Ronny,dan memang tingkat kemanisannya tidak setinggi koki yang biasa, dan tingkat kelembutannya juga sedikit lebih baik. Mungkin karena itu, Yohanna masih bisa menikmati dessert buatan Ronny. Yohanna pu

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3657

    Risa sedikit banyak juga sudah mendengar tentang asal-usul keluarga Brata. Dia pun berkata, “Keluarga konglomerat kebanyakan cuma kelihatan damai di luar saja, padahal di dalamnya banyak ribut dan saling bermusuhan. Paling cuma sebagian kecil saja keluarga konglomerat yang nggak punya konflik internal. Bahkan keluarga dekat saja bisa jadi musuh cuma demi mendapat keuntungan pribadi.” “Waktu aku pergi untuk perjalanan bisnis, aku dengar keluarga Gatara yang ada di Cianter juga akhir-akhir ini lagi ribut parah. Ada perebutan kekuasaan antara keturunan kepala keluarga yang sebelumnya dengan kepala keluarga yang lagi menjabat sekarang. Bahkan ada rumor yang bilang kalau kepala keluarga yang sekarang itu membunuh pendahulunya. Nggak ada yang tahu kebenarannya, tapi yang jelas konfliknya dalam banget dan terjadi banyak pertikaian,” Yohanna menambahi. “Nggak usahlah urusin keluarga orang lani. Yang penting keluarga kita sendiri aman sentosa, nggak perlu ribut sampai berselisih kayak keluarg

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3656

    “Aku sudah kenyang makan. Sekarang aku mau tidur sebentar, nanti sebelum jam tiga sore aku harus balik ke kantor. Jam setengah empat sore ada rapat, minta Dira untuk cepat pulang malam ini, biar Tante Afika nggak marah-marah lagi.” “Tante kamu itu dari dulu memang suka mengomel, kayak hidupku sendiri sudah sempurna saja. Sebagai yang tertua, aku juga punya banyak tanggung jawab,” ujar Risa cemberut. “Kita yang tinggal di satu atap rumah saja juga jarang ketemu. Kalau begitu, aku harus ngomel ke siapa?” Pagi-pagi saat Risa baru bangun tidur, Yohanna sudah berangkat ke kantor. Ketika Yohanna baru pulang ke rumah larut malam, Risa sudah tertidur lelap. Makanya Yohanna dan Risa juga sebenarnya jarang bertemu meski tinggal di satu rumah yang sama. Dengan kondisi seperti itu, Risa mau mengadu ke siapa? Risa menikah ke keluarga Pangestu, tetapi suaminya tidak begitu bisa diandalkan. Untung saja putri sulungnya memiliki masa depan yang cukup cerah, jadi sebagai ibu, dia harus lebih banyak b

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3655

    “Nggak gemuk, kok. Tapi cuma agak berisi sedikit saja, nggak kayak dulu yang kurus banget. Justru sekarang kamu lebih berisi jadi kelihatan lebih menarik. Terlalu kurus malah jelek,” ucap Risa tersenyum. “... aku nggak makan sembarangan. Sehari-hari juga rutin latihan dan sibuk sama kerjaan, tapi masih saja gemukan.” “Itu artinya masakannya Ronny enak. Asal sehari makan tiga kali seperti biasa dan nutrisinya seimbang, badan kamu pasti bisa menyerap dengan baik dan bikin warna muka kamu kelihatan lebih segar.” Ronny adalah sosok koki pribadi idaman yang terbaik di antara semua koki pribadi yang pernah bekerja untuk keluarga Pangestu. Tidak hanya masakannya yang enak untuk disantap, tetapi penampilan luarnya juga sangat enak untuk dilihat, dan sifatnya juga sangat baik. Ronny sama sekali tidak terlihat seperti koki, dia lebih terlihat seperti seorang tuan muda dari keluarga kaya raya yang terampil dalam segala hal. Tutur katanya sopan dan hangat, dan ketika dia menanggalkan seragam ke

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3654

    “Iya, Ma,” jawab Tommy. Dua anak nakal itu memang tidak bisa diam. Baru sebentar saja, mereka langsung berdiri dan berkata kepada Yohanna, “Kak Yohanna, aku dan Christian tadi habis bikin boneka salju berbentuk kura-kura. Christian bisa bikin bentuknya mirip banget. Aku mau bisa bikin yang lebih bagus dari dia punya.” “Ya sudah, main saja sana. Tapi kalau kamu merasa kedinginan, langsung pulang, ya,” kata Yohanna dengan lembut. Tommy dan Christian mendengar itu pun langsung berlarian ke luar sambil tertawa riang. Begitu sudah asyik bermain, mereka tidak akan merasa kedinginan. Sesaat Tommy baru saja menginjakkan kakinya di luar, dia kembali sebentar ke dapur untuk menyampaikan apa yang dia inginkan untuk makan siang nanti kepada Ronny. Setelah mendapatkan balasan yang memuaskan dari Ronny, barulah dia keluar lagi dengan gembira. Christian tidak seperti Tommy yang menyampaikan apa yang mereka inginkan untuk makan siang. Dia sadar sepenuhnya bahwa Ronny adalah koki pribadinya Yohanna

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3653

    Andaikan bisnis keluarga Pangestu selalu dipegang oleh generasi sebelumnya dan tidak terbantu oleh kehebatan Yohanna, mungkin perusahaan itu sudah gulung tidak sejak lama. Kakeknya Yohanna sudah menyadari bahwa anak-anaknya tidak bisa diandalkan, maka dari itu dia sudah dari awal mendidik cucu-cucunya agar kelak bisa mengambil alih bisnis keluarga sedini mungkin, dan anak-anaknya bisa segera pensiun. Meski ini adalah tanggung jawab yang sangat berat, dia percaya cucu-cucunya pasti bisa berdiri dengan kedua kaki mereka sendiri. Apa boleh buat, keluarga Pangestu memang didominasi oleh perempuan, bukan laki-laki. Risa merasa beban berat yang dia tanggung langsung terangkat ketika akhirnya dia melahirkan Tommy. “Mama bukannya suka melukis, coba melukis saja. Kalau tahun baru sudah lewat dan udara mulai makin hangat, nanti aku bantu Mama buka pameran seni,” kata Yohanna. Sorot mata Risa langsung bercahaya mendengar saran dari anaknya. Dia hobi melukis dan memiliki prestasi yang cukup gemi

  • Pernikahan Dadakan dengan CEO   Bab 3652

    “Kamu juga sering bantu kakak iparmu jagain keponakannya?” tanya Yohanna terkejut. Meski Ronny saat ini bekerja sebagai koki pribadinya Yohanna, dia juga memiliki usahanya sendiri di Mambera. Yohanna kira setiap hari Ronny sibuk dengan usahanya, tetapi siapa sangka di tengah kesibukannya itu, dia masih meluangkan waktu untuk mengajak anak-anak bermain. Kalau keponakan yang dimaksud itu adalah keponakannya sendiri, wajah. Tetapi yang Ronny bicarakan ini adalah keponakan kakak iparnya. “Nggak sering juga. Di keluargaku kan banyak orang. Kalau Russel lagi datang main, pasti yang lebih tua pada berebut mau main sama dia. Aku cuma kadang-kadang saja ngajak dia main. Seperti yang pernah aku ceritakan. Aku punya banyak saudara kandung. Saudaranya papaku juga tinggalnya pisah-pisah, tapi rumah mereka nggak jauh, jadi mereka sering kumpul bareng untuk makan-makan atau cuma sekadar meramaikan suasana. Kurang lebih sama seperti keluarga kamu.” Suasana di keluarga Pangestu juga cukup meriah. Ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status