Share

Bab 17

"Kamu sakit?" tanya Ana saat melihat wajah Arjuna yang sedikit pucat. Tak hanya itu, bibir selalu mengeluarkan kata-kata tajam tersebut tampak kering. Cara berjalan Arjuna pun tak setegap biasanya. Malah cenderung lemah.

Sebenarnya dalam sekali lihat orang akan tahu. Namun, dia hanya ingin memastikan mengingat suaminya ini terkadang bersikap aneh. Daripada asal menebak lalu salah dan mendapat cibiran. Mending langsung tanya saja.

"Ngga, cuma capek aja." Arjuna duduk di tepi ranjang. Menatap datar lawan bicaranya. Rasanya kemarin tubuhnya telah mendingan. Namun, sekarang kembali drop. Apa mungkin efek perjalanan panjang yang dia lakukan?

"O ...." Ana berjalan menuju almari untuk mengambil baju, dia ingin segera membersihkan diri. Walau sesungguhnya ingin mendebat Arjuna. Mana ada kecapekan sampai sepucat itu dengan keringat dingin yang membanjiri kening.

Namun, sekali lagi Ana tak mau mendebat. Dia cukup lelah hari ini. Adaptasi dengan pekerjaan baru cukup menguras otaknya. Mau menjadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status