Berbicara sampai sini, Barbie tersenyum sinis dan melanjutkan, "Saat Keluarga Xin tertimpa bencana, kamu juga tidak ada niat untuk mengakuiku sebagai putrimu. Sebaliknya, setelah aku melaksanakan perintahmu, kamu baru memberitahuku bahwa kamu adalah ayahku, ayah kandungku."Thomas menundukkan kepalanya. "Barbie, aku ... aku minta maaf. Aku bukan ayah yang baik."Barbie menatap Thomas tanpa menjawab apa-apa. Sepertinya Barbie sedang berpikir.Setelah beberapa saat, Thomas kembali membela diri. "Percayalah padaku, aku melakukan semuanya demi kebaikanmu dan ibumu. Aku selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk kalian."Kemudian, Thomas mengangkat kepalanya, lalu menatap Barbie dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Begitu Keluarga Xin hancur, keluarga kita akan hidup bahagia."Barbie mengerutkan bibirnya sambil berpikir. "Keluarga kita? Ibuku masih di penjara.""Tenang saja, aku akan mencari cara untuk mengeluarkannya." Thomas berjanji kepada Barbie. "Apakah ... kamu bersedia memanggilku
Thomas mengira bahwa Jose sudah melaporkan semua yang dia ketahui. Tidak disangka, ternyata bajingan itu menyembunyikan sesuatu.Sialan!Jangan pikir hanya karena sudah meninggal, Jose bisa lari begitu saja. Tatapan Thomas terlihat sangat mengerikan."Ayah, kalau hubungan Suzy dan Keluarga Xin diungkap, bukannya secara otomatis dia juga akan dipenjara? Aku benar-benar membencinya!" Suara Barbie memecah lamunan Thomas.Thomas berpikir sejenak dan berkata, "Jangan.""Kenapa?" Barbie tampak kesal."Suzy masih berguna." Thomas tidak ingin menjelaskan lebih panjang. "Setelah semuanya beres, aku akan menghabisinya. Putriku, tenang saja, Ayah tidak akan mengecewakanmu."Walaupun curiga, Barbie tidak menunjukkan perasaannya. Dia hanya menjawab dengan patuh, "Baik."Setelah selesai, Barbie pun membuka pintu dan beranjak ke luar.Ketika Barbie beranjak pergi, dia sempat berpapasan dengan seorang pria.Begitu melihat Barbie, pria itu terlihat sangat terkejut dan mempercepat langkahnya.Sesampainy
Awalnya, Lorraine sudah hampir sembuh, tapi suasana di sini membuatnya sangat menderita. Ditambah, kondisi mentalnya juga tertekan sehingga penyakitnya pun kambuh.Christina mengambil teko di samping, lalu menuangkan segelas air untuk Lorraine. Menyebalkan, bahkan air di dalam teko pun dingin.Tatapan Christina tertuju kepada obat-obatan yang tidak berguna. Seketika, wajahnya pun berubah menjadi dingin.Di saat bersamaan, seorang pengawal berjalan menghampiri sel Lorraine dan Christina."Berhenti!" teriak Christina, lalu mengambil tumpukan obat-obatan dan melemparkannya ke wajah pengawal.Selama ini, Christina adalah orang yang tenang, tidak mudah emosi, dan tidak suka bertengkar.Namun, dikurung di tempat ini membuat kesabarannya habis.Saat ini, Christina benar-benar murka. Di sisi lain, tindakan Christina juga membuat pengawal murka."Apa yang kamu lakukan? Mau cari masalah?" teriak pengawal tersebut."Justru aku yang mau tanya, kalian mau ngapain? Sewaktu persidangan, Pangeran Nola
Lorraine terjatuh cukup keras, wajahnya langsung memucat.Raut wajah Christina sontak berubah, dia memaki pengawal yang mendorong Lorraine, "Bajingan! Apa yang kamu lakukan?"Kemudian, Christina melepaskan cengkraman pengawal dan menghampiri Lorraine. "Bu!"Sebelum sempat memeriksa kondisi Lorraine, pengawal kembali menarik Christina. "Ikut aku!"Christina tidak menyerah begitu saja, dia terus memberontak. Kesabaran pengawal sudah habis, dia tidak sungkan-sungkan lagi dan menarik Christina sekuat tenaga.Tenaga pengawal sangat kuat, tangan Christina dicengkram sampai biru. Meskipun begitu, Christina sudah seperti mati rasa, yang dipikirkannya hanyalah keselamatan Lorraine.Kondisi Lorraine sangat buruk, Christina tidak punya waktu untuk memikirkan tangannya yang biru memar. Namun, tidak peduli sekuat apa pun Christina memberontak, kekuatan pria dan wanita memang berbeda. Apalagi, semua pengawal Rutan sudah melalui pelatihan khusus. Jadi, wajar saja mereka sangat kuat dan kekar.Christi
"Ah!" Royi melepaskan pelukannya sambil merintih kesakitan.Christina menggunakan kesempatan ini untuk melepaskan diri, tatapannya terlihat ketakutan.Royi pun duduk di kursi sambil memegang kepalanya yang berdarah. Christina membuatnya sangat murka, rasanya dia ingin mematahkan tulang wanita ini."Wanita jalan! Tidak tahu diuntung! Aku akan membuatmu menyesal!" Setelah bicara, Royi bangkit berdiri dan kembali mendekati Christina.Raut wajah Royi membuat Christina ketakutan, seluruh tubuhnya langsung terasa membeku.Royi mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum licik. Ketika tangannya hendak menyentuh Christina, tiba-tiba ... boom! Pintu ruangan didobrak.Kemudian, seseorang masuk dan menendang perut Royi. Semua berlangsung sangat cepat ....Tubuh Royi seperti panah yang ditembakkan, dia terhempas, tubuhnya membentur meja kerja, lalu berguling dan terjatuh ke sudut ruangan.Boom! Bugh! Terdengar suara benturan yang beruntutan.Barang-barang yang di atas meja berjatuhan dan mengenai kepa
Di saat bersamaan, Robert dan Christina juga otomatis menatap ke arah Nolan. Tatapan mereka terlihat agak canggung.Menyadari dirinya yang salah bicara, Nolan pun bergegas menjelaskan, "Meskipun aku sudah tidak menginginkannya, bukan berarti orang lain bisa bebas menyentuhnya!"Setelah selesai bicara, Nolan melirik ke arah Robert dan Christina. Melihat mereka yang tidak berkata apa-apa, Nolan baru kembali menatap Royi. "Besar sekali nyalimu!"Nolan menunjuk Royi sambil memarahinya, "Kamu pikir Rutan Keamanan Nasional milik keluargamu? Enak saja berbuat sesukamu. Aku lihat kamu sudah bosan bekerja di sini. Baiklah, aku akan mengabulkan keinginanmu, aku bisa meminta ayahku mencari orang lain untuk mengelola Rutan Keamanan Nasional.""Pangeran!" Seketika, wajahnya pun memucat karena ketakutan.Boom! Royi berlutut sambil memohon, "Aku hanya mengetesnya. Siapa tahu aku bisa mendapatkan beberapa informasi untuk menuntaskan kasus ini. Aku tidak melakukan apa-apa kepadanya.""Masih berani berd
Robert dan Nolan mengantar Christina kembali ke sel tahanan.Begitu melihat kepulangan Christina, Lorraine langsung berdiri dan menggenggam tangannya. Lorraine memeriksa kondisi Christina sambil bertanya, "Kamu tidak apa-apa, 'kan?"Christina menggelengkan kepala. "Bu, aku tidak apa-apa. Untung Robert dan Pangeran datang tepat waktu.""Ah, syukurlah. Terima kasih sudah membantu Christina," kata Lorraine sambil menatap Robert dan Nolan."Bukan masalah besar," Nolan menjawab dengan santai."Royi tidak akan berani macam-macam lagi. Kamu dan Christina harus menjaga diri baik-baik. Aku dan Pangeran Nolan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelidiki kasus Keluarga Xin. Aku berjanji akan mengembalikan nama baik Jenderal Xin," jawab Robert.Robert dan Pangeran Nolan? Lorraine agak tercengang, dia memandang Nolan dengan tatapan tidak percaya.Nolan melirik Robert dengan tidak berdaya, lalu berbicara kepala Lorraine, "Aku menemukan sebuah petunjuk, tapi bukan berarti Keluarga Xin pasti aka
Robert dan Nolan tiba di kerajaan.Namun, Charles tidak menemui mereka berdua secara bersama-sama. Pertama-tama, Charles memanggil Nolan masuk, sedangkan Robert menunggu di luar.Sambil memperhatikan para pengawal yang berjaga, Robert menunggu dengan santai dan tenang.Tak terasa, setengah jam sudah berlalu. Pengawal yang bertugas pun bergantian jaga.Pintu aula terbuka, tapi Billy keluar sendirian. Robert tidak melihat sosok Nolan.Raut wajah Billy terlihat tegang, dia mendekati Robert dan berkata, "Tuan Robert, Raja kelelahan. Jadi, Beliau tidak dapat menemuimu. Tapi Raja sempat memintaku untuk menyampaikan beberapa hal."Tatapan Robert terlihat masam, tapi wajahnya tetap tampak tenang. "Baik.""Raja berpesan, Beliau sangat puas dengan kinerjamu. Raja tidak salah memercayakan semuanya kepadamu. Tapi, Raja berharap kamu bisa fokus menangani masalah Kamar Dagang dan segera menduduki posisi yang telah disepakati." Billy menyampaikan pesan Charles kepada Robert.Robert terdiam, dia menge