Lance? Suzy terkejut mendengar namanya.Suzy mengamati wajah Lance dan mencari kemiripannya dengan Jenderal Xin. Benar, wajahnya mirip dengan Ayah!Mata Suzy berbinar-binar, dia bahkan sudah melupakan rasa sakit di tangannya."Kamu adalah kakakku?" Suzy terlihat sangat emosional.Lance terkejut mendengar panggilan Suzy. "Kakakmu? Kamu ...."Suzy membuka mulut untuk menjelaskan, tapi setelah dipikir-pikir, akhirnya Suzy mengajak mereka untuk mengobrol di dapur.Mereka bertiga duduk melingkar. Saat ini, Suzy tidak bisa menutupi kebahagiaannya. Dia pun tidak sabar dan menceritakan semuanya kepada Lance.Lance tercengang setelah mendengar cerita Suzy. Ternyata Suzy adalah putri Keluarga Xin yang sudah lama hilang ....Lance tidak menyangka mereka akan bertemu dengan cara seperti ini. Dengan bantuan cahaya bulan, Lance berusaha memperhatikan wajah adiknya.Suzy karakter yang anggun dan lembut, sorotan serta bentuk matanya juga sama seperti Lorraine. Oleh sebab itu, Lance langsung memercayai
"Bruak!" Pintu gubuk didobrak."Ayo, pergi!" kata Lance sambil memegang tangan Suzy yang terluka dan melihat ke sekitar.Pandangan Lance tertuju kepada jendela yang berada di samping dapur. Jendela itu terlihat sudah rapuh dan tua, Lance hanya menariknya dengan satu tangan dan jendela itu pun terlepas."Cepat, baik!" Lance mengulurkan tangannya untuk membantu Suzy.Suzy menggelengkan kepala, lalu menoleh ke arah Gollda. "Kamu duluan."Gollda terlalu gemuk, takutnya dia tidak bisa melewati jendela ini. Jadi, Suzy mempersilakan Gollda lewat duluan agar memastikannya selamat.Lance langsung memahami maksud Suzy. Lance melepaskan tangan Suzy, lalu memberikan isyarat kepada Gollda. "Kamu, sini!"Gollda maju dan menaiki sebuah bangku kecil sambil mengulurkan tangannya kepada Lance.Ketika memanjat, Gollda melihat ketinggian di luar dan berkata, "Tinggi juga."Namun, para preman di luar sudah mendobrak pintu, mereka bisa menyerang kapan saja.Tanpa basa-basi, Lance mendorong badan Gollda dan
"Kak Lance, turunkan aku," Suzy berbisik di telinga Lance.Lance kebingungan, tapi akhirnya dia tetap menurunkan Suzy.Suzy berkata, "Kalian cari tempat untuk bersembunyi dulu. Aku akan mengalihkan perhatian mereka.""Tidak boleh!" Lance menolak saran Suzy. "Aku lebih gesit, biar aku saja."Suzy menggelengkan kepala sambil memandang langit yang mulai terang. "Kak, kita sudah menghabiskan terlalu banyak waktu. Kalian harus segera membawa kaset ini ke persidangan.""Kak, kamu harus menyelamatkan Ayah dan Ibu. Semuanya bergantung padaku. Tenang saja, aku tidak akan mati secepat ini. Aku masih ingin berkumpul dan menghabiskan waktu bersama kalian," kata Suzy sambil memberikan kaset tersebut.Namun, Lance bersikeras menolak saran Suzy. Dia menarik tangan Suzy dan berakta, "Aku sudah terluka, tidak akan bisa berlari terlalu cepat. Ditambah, aku juga tidak bisa membantu kalian. Kak, kamu harus menyelamatkan Gollda.""Mereka tidak akan membunuhku. Kalau memang mau membunuhku, mereka sudah mela
Di saat langit masih berkabut dan orang-orang masih tidur, terdengar dua helikopter yang terbang di langit. Suara baling helikopter sontak memecah keheningan di pagi buta.Gonggongan anjing yang baru saja berhenti digantikan oleh suara helikopter yang menderu di langit.Robert duduk di dalam helikopter sambil mengamati desa dan pegunungan yang dipenuhi pepohonan lebat. Tiba-tiba, Robert mengerutkan alisnya dan menunjuk ke sebuah titik di tengah hutan. Pilot langsung menambah kecepatan dan mengarahkan helikopter ke arah yang ditunjuk oleh Robert.Di tepi jalan, terlihat dua orang yang sedang berkelahi melawan sekelompok orang. Si Gendut sudah terluka, dia tidak sanggup bangun lagi. Sekarang, hanya tersisa Lance yang berusaha untuk mengalahkan sekelompok preman ini.Sepanjang perjalanan , Lance selalu melindungi Gollda. Tidak mudah bagi Lance untuk meloloskan diri sampai ke sini. Mereka berdua tidak hanya harus menghindari pengawal kerajaan, tapi juga sekelompok preman yang berusaha unt
Para preman bergetar ketakutan, mereka tidak tahu harus menjawab apa.Sesaat mendengar nama Robert, preman yang tersungkur di tanah langsung berteriak, "Kabur!"Sekelompok preman pun panik dan berusaha melarikan diri."Paman!" kata Robert sambil mendengus dingin.Begitu mendapatkan perintah dari Robert, James langsung membawa para pengawal yang sudah disiapkannya dan menangkap sekelompok preman itu.Para preman dilumpuhkan dengan mudah. Dalam sekejap, terdengar erangan mereka yang kesakitan.Robert berjalan melewati sekelompok preman ini, tatapannya terlihat tajam dan dingin. "Aku sarankan, sebaiknya kalian pikirkan baik-baik. Asalkan memberitahuku siapa yang mengutus kalian, aku akan membebaskan semuanya."Pria berbadan kekar berkedip gugup. Bibirnya bergetar, tapi dia ragu untuk mengatakannya.Melihat reaksi preman berbadan kekar, Robert mengerutkan alisnya dan berkata, "Bawa mereka semua!"Kemudian, Robert berjalan menghampiri Lance dan Gollda yang berbaring di tanah. Gollda sudah l
"Robert!" James tidak setuju dengan ide Robert. "Kamu mau pergi sendiri? Tunggu sebentar, orang kita akan segera sampai.""Aku bisa menunggu, tapi Suzy tidak!" kata Robert sambil menutup pintu helikopter.Selama beberapa detik, Lance menatap helikopter yang beranjak pergi, lalu tersenyum lega."Tuan Lance, ayo, kita pergi!" kata James.Lance menganggukkan kepala. "Em."Kemudian, Lance, Gollda, James, dan yang lainnya masuk ke helikopter yang satunya. Di dalam penerbangan kembali, James mengeluarkan ponselnya untuk mengatur kondisi persidangan yang akan berlangsung nanti.James membawa para preman yang berusaha untuk membunuh Lance dan Gollda. Setibanya di ibu kota, James akan membereskan preman-preman ini. Mungkin saja mereka bisa dimanfaatkan untuk menjadi saksi di persidangan.Hari masih pagi, tapi beberapa orang tidak tidur semalaman untuk menunggu datangnya hari ini.Di Rutan Keamanan Nasional.Ronny melamun di depan komputernya. Mata Ronny terlihat merah dan kelelahan. Sepertinya,
Thomas mengerutkan alis, jantungnya terasa seperti tenggelam. "Apa? Sudah mengutus begitu banyak orang, tapi mereka masih jatuh ke tangan Robert?"Thomas mengambil cangkir yang ada di atas meja dan melemparkannya. "Apa kerja kalian?"Pengawal langsung berlutut, wajahnya terlihat pucat. "Komandan, Suzy memisahkan diri untuk mengalihkan perhatian kamu. Kalau tidak, Robert tidak mungkin bisa menemukan mereka."Thomas mengangkat alisnya. "Suzy? Bukannya dia ...."Pengawal segera mengangguk dan menjawab, "Benar, kami sudah menangkapnya. Komandan, apa yang harus dilakukan selanjutnya?"Setelah mendengar berita ini, ekspresi Thomas terlihat lebih "bersahabat"."Awasi dia. Sebelum kasus Keluarga Xin selesai, jangan biarkan dia kabur!" jawab Thomas sambil mengepalkan tangan."Baik!""Oh iya, Robert sendiri yang membawa Lance dan Gollda?" tanya Thomas."Bukan, James yang menjemput mereka.""Oh, dia." Thomas memerintahkan, "Siapkan mobil."Pengawal menjawab, "Komandan, hari masih pagi. Kalau ada
Seiring matahari yang menyongsong, sekelompok pengawal mulai berlalu-lalang di depan gerbang kerajaan.Samantha berdiri di jendela sambil bergumam sendiri, "Bukannya Ayah sudah mengirimkan mata-mata? Kenapa masih bisa meleset?"Samantha sudah tidak punya hasrat untuk menikmati cantiknya matahari yang terbit di ufuk timur. Dia membalikkan badan dan memerintahkan pelayan, "Aku mau mandi dan ganti baju. Siapkan semuanya.""Putri, Anda mau pergi sepagi ini?" tanya pelayan."Em," jawab Samantha.Setengah jam kemudian, Samantha sudah siap dan masuk ke dalam mobilnya. Di sisi lain, Nolan bingung setelah mendapatkan informasi mengenai pergerakan Samantha."Mau ke mana dia? Masih pagi begini, persidangan juga belum dimulai. Pasti ada sesuatu, mencurigakan!" kata Nolan sambil melipat kedua tangannya. "Aku harus bangun!"Nolan bangkit dari tempat tidur, lalu mandi dan mengenakan pakaiannya.Di saat bersamaan, sebuah kapal pesiar berlayar mendekati pelabuhan.Seorang pria kekar berdiri di atas kap