Share

Kebohongan

Aryo yang membaca pesan tersebut sama sekali tidak terpengaruh. Raut wajahnya juga datar saja. Karena merasa haus ia pun pergi ke dapur untuk mengambil minum. Ia membuka kulkas lalu mengambil air dingin dan langsung ia teguk dari botolnya.

"Makin nggak waras aja si Safira itu, bisa-bisanya dia ngaku kalau lagi hamil anakku."

Aryo mendengus. Bagaimana bisa wanita yang merupakan mantan kekasihnya itu mengaku hamil anaknya sedangkan mereka berdua saja tak pernah lagi bertemu.

Mendadak Laras terbangun dari tidurnya yang nyenyak itu. Ia menoleh dan kaget karena suaminya tak ada di sampingnya.

"Mas Aryo ke mana ya?" tanya Laras pada dirinya sendiri setelah ia menguap.

"Aku cari aja deh."

DUAR! GLUGUR GLUGUR GLUGUR!

Terdengar suara petir yang sangat kencang membuat Laras kaget dan refleks ia menutup wajahnya dengan bantal. Ya, ia memang sangat takut pada yang namanya petir. Ia pun menangis tersedu-sedu saking takutnya ia.

"Mas Aryo aku takut," jerit Laras di antara tangisnya.

Aryo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status