Share

Seperti Pengakuan

last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-09 10:24:30

Ayudhia menatap diam pada Andreas, mencerna apa yang dikatakan pria tua ini, sebelum akhirnya kepalanya mengangguk pelan.

“Tentu, Tuan. Apa yang bisa saya bantu?” tanya Ayudhia.

Senyum Andreas terpajang lebar. Dia menegakkan tubuhnya sambil menarik sedikit tepian jasnya, sebelum menjawab, “Sebenarnya aku ingin mencari hadiah untuk putriku. Tapi aku bingung, hadiah apa yang harus kuberikan padanya.”

Mendengar kata ‘putri’, ekspresi wajah Ayudhia berubah semangat. Dengan senyum manis di wajahnya, Ayudhia bertanya, “Anda sudah menemukan istri dan putri Anda?”

Andreas terdiam beberapa saat, lalu kepalanya mengangguk pelan. “Hanya putriku, tapi aku belum bisa menemuinya. Aku hanya ingin menyiapkan hadiah-hadiah untuknya, setelah sekian lama aku baru bisa menemukannya.”

Melihat sikap Andreas yang sangat bertanggung jawab dan bersalah pada putrinya, Ayudhia sangat terharu.

“Tentu, Tuan. Anda mau hadiah yang seperti apa, saya bisa membantu Anda,” kata Ayudhia dengan penuh semangat.

Andreas be
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (6)
goodnovel comment avatar
~•°Putri Nurril°•~
pengen banget aku bilang, kalau di hadapan kamu itu ayah kamu yuuu..
goodnovel comment avatar
wardah
anak yg beruntung itu kamu Ayu
goodnovel comment avatar
Titin Susiyana
langsung sikat aja itu mata2 si Cassandra lampir.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Tidak Bisa Pulang

    Andreas pergi ke kantor polisi setelah pengacaranya mengurus laporan penyerangan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan Cassandra.Menunggu beberapa saat di ruang kunjungan, tatapan Andreas tertuju pada Cassandra yang baru saja dibawa masuk ke dalam sana.Rambut Cassandra acak-acakan, tatapannya dingin, dan kedua tangannya kini diborgol ke depan.Didudukkan di kursi yang berhadapan dengan Andreas, kini Cassandra menatap pada Andreas, sebelum dia menertawakan nasibnya.Andreas tetap berwajah dingin, dia diam melihat Cassandra tertawa.“Andai saja aku tahu wanita itu anakmu, sudah kuhabisi dia sejak sebelum menginjakkan kakinya di sini.”“Sebelum kamu menyentuh seujung helai rambutnya, aku yang akan membunuhmu lebih dahulu,” balas Andreas dengan nada tak kalah dingin.Cassandra tertawa semakin keras, entah apa yang sekarang sedang ditertawakannya. Nasibnya atau nasib putranya yang mati begitu saja.“Seharusnya kamu tetap di samping peti mati putramu, mengantarnya ke pemakaman terakhir,

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Sama Kerasnya

    Ketegangan di koridor rumah sakit akhirnya mereda, kedua anak buah Andreas sudah mendapatkan perawatan, sedangkan Ayudhia kembali ke kamarnya dan baru saja selesai diperiksa oleh dokter karena Ayudhia mengeluh perutnya kram.“Bagaimana, Dok?” tanya Arlo.Dokter menoleh pada Arlo, menatap kecemasan di wajah Arlo, dokter segera menjelaskan, “Tidak apa-apa, kemungkinan kramnya terjadi karena ketakutan yang baru saja dialami oleh Nona Ayudhia.”Arlo lega walau masih cemas.“Terima kasih, Dok,” balas Ayudhia.Saat dokter akan meninggalkan kamar, Andreas masuk dengan langkah tergesa-gesa karena panik setelah mendapat kabar soal kejadian di rumah sakit.“Ayudhia,” teriaknya memanggil panik.Ayudhia dan Arlo langsung menatap ke arah Andreas datang.Mata Andreas memerah, wajahnya sedikit pucat karena cemas, tetapi ada kelegaan di sorot matanya saat melihat Ayudhia tersenyum padanya.Dia pergi menemui pengacaranya untuk mengurus perceraiannya dengan Cassandra, tetapi siapa sangka dia malah menda

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Kakek dan Cucu

    Arlo baru saja kembali dari konsultasi ke dokter soal Ayudhia apakah bisa naik pesawat atau tidak di kondisinya saat ini.Saat dia keluar dari lift untuk menuju kamar istrinya, Ayudhia terkejut melihat security yang sedang berkomunikasi dengan petugas hukum dari ponsel.“Ada apa ini?” tanya Arlo pada security yang baru saja mengakhiri panggilan.“Sebaiknya Anda menjauh dari sini, Tuan. Ada penyerangan di depan, dua orang terluka dan empat lainnya menjadi sandera. Termasuk tenaga medis, pihak polisi sedang menuju ke sini.”Bola mata Arlo membulat sempurna, ketika tatapannya tertuju ke depan, nama sang istri langsung terlintas di kepala.Tanpa menunggu waktu, Arlo mengayunkan langkah untuk mendekat, tetapi security langsung mencegahnya.“Ini sangat berbahaya!” cegah security.“Istri saya di sana, dia sedang hamil!” bentak Arlo penuh emosi.Mengambil paksa tongkat dari pinggang security, Arlo berlari cepat menuju kamar istrinya.Setibanya di koridor, Arlo melihat dua pengawal Andreas ter

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Wanita Gila

    William menatap penuh arti begitu mendengar ucapan Ayudhia. Kalimat Ayudhia memang aneh, bagaimana bisa wanita ini memiliki ide untuk menjadi cucunya?William tersenyum masamm, mungkin Ayudhia ingin hartanya sehingga minta diangkat menjadi cucu? Tetapi, mengingat kemarin yang Ayudhia mengira kalau dia kekurangan biaya, wanita ini pasti tidak tahu kalau William adalah orang terkaya di kota ini.Masih sambil menatap Ayudhia yang tersenyum dengan tatapan penuh harap, tiba-tiba William teringat sesuatu.Tatapan teduh Ayudhia, mirip tatapan mendiang istrinya.“Kamu ….” Saat akan baru saja bicara, William terkejut mendengar suara gaduh di luar kamar.Begitu juga dengan Ayudhia yang langsung menoleh ke arah pintu. Dari luar sana, terdengar suara teriakan dan bentakkan yang begitu lantang, setelah sebelumnya terdengar suara tembakan.Ayudhia sangat syok, dia menoleh pada William yang terkejut.“Tuan, bersembunyilah dulu. Biar saya lihat, ada apa di luar sana,” ucap Ayudhia. Wajahnya begitu pa

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Ide Konyol

    Tatapan William dan Ayudhia bertemu. Dia langsung mengalihkan pandangan dari Ayudhia, bantal itu untuk mengusir dokter dan perawat yang memaksanya tetap di ranjang dan tidak memperbolehkannya pulang, tetapi siapa sangka yang masuk malah wanita muda yang sebelumnya berani menceramahinya.Menatap pada William yang mengalihkan pandangan darinya. Ayudhia mencoba berjongkok dengan pelan saat mengambil bantal dari lantai.Menepuk lembut bantal untuk menghapus kotoran yang menempel, Ayudhia lalu melangkah menghampiri ranjang William.Begitu meletakkan kembali bantal di ranjang William, ekor mata Ayudhia melirik ke selang infus yang menggantung, bahkan ada bercak darah di tangan William, “Kenapa infus Anda terlepas lagi? Anda yang melepasnya lagi, Tuan?”William mengarahkan pandangan pada Ayudhia. Wanita ini terlalu ikut campur.“Mau apa kamu ke sini?” tanyanya, lalu tatapan William tertuju ke tiang infus yang dibawa Ayudhia, matanya menelusuri selang yang menggantung, hingga pandangannya jat

  • Menjadi Istri Kesayangan Presdir Tampan   Keributan Dari Kamar Depan

    Ayudhia menatap Arlo yang sedang mengupas apel untuknya, dia tersenyum sampai membuat Arlo menoleh ke arahnya dan bertanya, “Ada apa?”“Tidak ada,” balas Ayudhia sambil masih mempertahankan senyumnya.Senyum kecil berhias di wajah Arlo, ketika selesai memotong apel, dia segera menyuapkan ke mulut Ayudhia.Ketika keduanya sedang menikmati apel, suara pintu terdengar terbuka, Arlo dan Ayudhia menoleh bersamaan ke pintu, pengawal bayaran Andreas menyampaikan ada beberapa orang yang ingin menjenguk Ayudhia.Begitu mendengar nama Maya disebut, Ayudhia langsung meminta pengawal mengizinkan mereka masuk.Beberapa detik berikutnya, Maya dan yang lain masuk bersama, mereka menyapa Arlo lebih dulu, semua orang lalu menyapa Ayudhia.“Kukira kamu dan Pak Arlo ke mana karena sudah tidak ada di Catla, ternyata kamu malah dirawat?” tanya Maya.Ayudhia tersenyum kecil, lalu dia membalas, “Iya, aku anemia saja.”Maya dan yang lain percaya.Mereka di sana cukup lama, sampai staff lain pamit pulang ke h

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status