Kakak, jadwal updatenya sekarang ganti ya, 2 hari siang, 2 hari sore ya, makasih
Menatap Ayudhia yang kembali diam. Arlo menarik tangan kanannya dari dalam saku celana, lalu diulurkan ke arah Ayudhia.Memandang sejenak tangan Arlo yang terulur ke arahnya, Ayudhia lantas mengangkat pandangan ke wajah Arlo.“Ayo, kita harus kembali ke cara dan menunggu pengumuman kontes.”Mendengar ajakan Arlo, senyum Ayudhia merekah sempurna. Dia meraih tangan suaminya ini, lalu menggenggamnya erat.Masih dengan senyum terpampang di wajah, Ayudhia melangkah sejajar bersama Arlo keluar dari ruang istirahat menuju sisi panggung untuk menunggu pengumuman kontes.Sebelum pemenang diumumkan. Para tamu menikmati hidangan yang sudah disajikan di meja mereka.Setelah menung
Setelah selesai bicara dengan Anya. Arlo melangkah masuk ke dalam ruang Atelier.Melihat kedatangan Arlo, Maya dan Della langsung berdiri dari duduknya. Mereka melirik pada Ayudhia dengan senyum canggung, sebelum memberi isyarat kedipan mata pada temannya itu.Melangkah ke arah pintu. Maya dan Della sedikit membungkuk sebelum melewari Arlo, lalu segera keluar dari ruangan itu.Kini, tinggal Arlo dan Ayudhia di dalam sana. Tatapan Arlo tertuju pada Ayudhia yang sudah berdiri dengan kedua tangan tertaut di depan tubuh.Begitu Arlo sudah berada di hadapannya, Ayudhia bertanya, “Apa kamu sudah menjelaskan semuanya pada Anya? Dia tadi sempat menatap benci padaku karena foto-foto yang beredar?”“Aku sudah me
Di ruang Atelier.Ayudhia melipat bibir menatap Maya dan Della yang sejak tadi menatap syok dengan tatapan menuntut penjelasan darinya.Setelah keluarga Ardhana pergi dan Disya dibawa ke kantor polisi, Ayudhia diajak Maya dan Della ke ruangan, lalu ditatap penuh intimidasi oleh kedua temannya itu.Canggung dengan situasi yang terjadi, Ayudhia hanya bisa tersenyum untuk mengurai keterkejutan kedua sahabatnya atas fakta status yang tadi Arlo sampaikan.“Jadi ….” Maya akhirnya membuka suara. “Sejak kapan kamu menikah dengan Pak Arlo? Dan, bagaimana bisa?”Maya menatap penuh penasaran, untungnya dia tak sampai terkena serangan jantung saat mendengar dengan jelas kalau Ayudhia adalah istri dari atasannya.Melipat bibir sejenak lagi saat mendengar pertanyaan Maya, Ayudhia akhirnya menjelaskan, “Ya, bisa.”“Sebenarnya kami menikah sebelum aku masuk Atelier,” imbuhnya lalu melebarkan senyum dengan tatapan tanpa dosa sudah membuat sahabatnya terkejut berkali-kali.Memegangi kepala yang mendada
Fiona sangat syok menatap pada Disya yang memohon padanya.Fiona menatap satu persatu orang-orang di sekitarnya yang kini memandangnya, lalu tatapannya beralih ke keluarganya yang baru saja datang bersama Raka–sang kekasih.Dimas menatap datar pada Ayudhia yang bersama keluarga Arlo sebelum mengalihkan pandangannya pada Fiona yang ditarik Disya.Dengan tatapan panik karena putrinya memasang wajah cemas, Sonia bertanya, “Ada apa ini?” “Iya, ada apa, Fiona?” Raka ikut bicara karena tahu kalau Disya adalah sahabat Fiona.Tak ingin terseret kasus Disya, Fiona menatap Disya yang sedang memelas lalu berkata, “Kamu ini bicara apa sih, Disya? Aku benar-benar tidak tahu maksudmu.”Bola mata Disya membulat lebar, tatapannya begitu tak percaya mendengar apa yang Fiona katakan.Melihat semua orang kini kembali memandangnya, Disya lantas membela diri. “Kamu yang memintaku memutar foto-foto itu saat Ayudhia di atas panggung untuk menjatuhkannya, bagaimana bisa kamu berkata jika tidak tahu?”Tatapa
Senyum puas berhasil mempermalukan Ayudhia berubah suram, matanya membulat sempurna dengan tatapan tak percaya saat Fiona mendengar pengakuan Arlo.Mengepalkan kembali telapak tangannya, Fiona bergumam lirih, “Tidak mungkin, ini pasti sandiwara.”Tak hanya Fiona, semua tamu yang ada di sana juga terkejut termasuk keluarga Ardhana.Sonia sampai menegakkan tubuhnya mendengar pengakuan Arlo. Mulutnya sedikit terbuka karena tak mampu berkata-kata mengetahui mantan anak angkatnya bisa menikah dengan salah satu keluarga terkaya di negara ini.Di atas panggung.Arlo menatap begitu dalam pada Ayudhia sebelum kembali menghadap ke tamu dan para wartawan.“Untuk semua
Tatapan semua orang tertuju ke background panggung dan beberapa di antaranya mulai menunjuk ke arah panggung dengan saling bisik sambil memperlihatkan ekspresi wajah aneh atas reaksi apa yang sedang dilihat mereka.Melihat keriuhan dari para tamu undangan dengan tatapan tak tertuju pada mereka. Ayudhia dan Anya membalikkan tubuh mereka, saat tatapan mereka tertuju ke background panggung, Ayudhia dan Anya syok bersamaan.Di layar itu tertulis teks berjalan pelan.‘Ayudhia Ardhana seorang penjilat.’‘Ayudhia Ardhana menghalalkan segala cara untuk mendapatkan posisi di Atelier.’‘Bukti-bukti kebusukannya terlampir.’Belum juga redam keterkejutan ak