Share

Bab 15 Bapak Penyelamat

"Bapak?"

Dengan sopan, Linggar mencium tangan mertuanya tersebut. Sebisa mungkin ia menutupi wajah sembab, bahkan senyuman tidak luntur dari bibirnya. Menyampingkan sejenak masalah tentang dirinya dan suaminya.

"Bagaimana kabarmu, Nduk? Maaf bapak baru bisa ke sini sekarang," ucap Juwanto.

Linggar berada di belakang, membuntuti langkah sang mertua. Ia menatap meja makan, terbesit di dalam pikirannya untuk mengajak Juwanto makan malam di rumahnya. Makanan sebanyak itu tidak mungkin habis bila ia makan sendirian.

"Ke mana Pramudita, Nggar? Mobilnya sudah ada di depan. Dia sudah pulang, 'kan?" Juwanto menatap tangga yang terlihat lenggang, kemudian menoleh ke arah Linggar.

"Masih di atas, Pak. Baru saja sampai di rumah," jawab Linggar.

"Oh iya, bapak mau minum apa?"

Juwanto duduk di ruang tamu, kepalanya menggeleng. "Bapak sudah terlalu banyak minum kopi hari ini, Nggar. Tidak usah dibuatkan sesuatu. Kamu jangan terlalu repot-repot."

"Bapak dari mana atau mau ke mana?" Linggar ber
LyonaAdira

Jangan lupa berlangganan ya

| J'aime
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status