Yasmine sangat terkejut dan panik. Namun, dia tidak sempat menutupi wajahnya lagi.Mata Carlos yang tajam tertuju pada pelat nama di dadanya. Dia bertanya, "Sonya? Kamu mendaftar kompetisi dengan nama palsu? Yasmine, apa maumu?"Yasmine merasa sangat tertekan. Dia tidak menyangka bahwa dirinya akan senahas ini sampai tertangkap basah.Pada akhirnya, dia memaksakan diri untuk menjawab, "Hanya memudahkanku untuk ikut kompetisi.""Benar juga. Kamu pernah dipenjara, jadi tidak ada yang berani meloloskanmu." Carlos tersenyum menghina, lalu meneruskan, "Tapi, kalau kamu yang berstatus sebagai istriku ketahuan, kamu akan merusak reputasi Keluarga Lingga.""Segera mundur dari kompetisi ini," perintah Carlos.Yasmine pun kesal. Pria ini agak memaksakan kehendaknya."Tenang saja, aku akan menutupi wajahku selama kompetisi. Nggak akan ketahuan," balas Yasmine.Kemudian, dia hendak mengambil masker di wastafel untuk dipakai. Namun, tangan Carlos yang panjang malah menahan maskernya sehingga tidak
"Gimana? Apa keputusanmu? Mau lepas atau nggak? Jangan membuang-buang waktu kami," desak Qaila dengan tidak sabar.Tatapan semua orang tertuju pada Yasmine.Carlos yang duduk di kursi tamu juga menengadah menatapnya. Sorot matanya yang dingin menyiratkan sebuah ancaman.Seketika, Yasmine merasa sangat tertekan.Dia akhirnya membuat keputusan, lalu berkata dengan gugup, "Oke, akan kulepas."Carlos langsung memicingkan matanya yang dingin. Wanita ini akan merusak reputasi Keluarga Lingga hanya untuk ikut serta dalam kompetisi?Yasmine mengangkat tangannya dan perlahan-lahan melepaskan maskernya.Kemudian, terlihatlah masker yang wajib digunakan setelah operasi luka bakar.Qaila tertegun melihatnya.Meskipun masker ini terlihat sangat jelek, wajah asli Yasmine sama sekali tidak terungkap. Ini adalah kondisi normal seorang pasien sehingga tidak perlu merasa malu.Qaila merasa kesal sekaligus enggan. Dia menegur, "Sonya, kamu mempermainkanku, ya?"Pertemuannya dengan Carlos di toilet member
Carlos terdiam sesaat, lalu menjawab dengan dingin, "Tidak perlu."Wanita ini sangat pintar berakting. Meskipun sedang hamil, dia tetap bisa berpura-pura suci, apalagi sekarang. Dia tidak akan ditipu wanita ini lagi.Yasmine memang berniat untuk berjalan pulang. Memang jauh, tetapi dia lebih memilih untuk menghemat biaya naik bus. Dia terlalu miskin. Uang yang dia miliki hanya 160 ribu sekarang. Parahnya, masih ada setengah bulan sebelum Kompetisi Pengobatan Tradisional Literasi Kesehatan berakhir.Walaupun Carlos menyediakan makanan dan tempat tinggal untuknya, Yasmine tetap saja merasa sulit untuk bertahan.Sepertinya, dia harus mencari pekerjaan paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupnya.Keesokan paginya, Yasmine pun keluar rumah dengan mengenakan masker. Dia berkeliling di jalanan untuk mencari pekerjaan paruh waktu.Sebelum mendapatkannya, bawahan kakeknya Carlos tiba-tiba mendatanginya."Nyonya Yasmine, Tuan Paulus memintamu untuk menemuinya."Yasmine seketika mengernyit. Paulus
Lima menit lalu, Carlos baru tahu bahwa Yasmine juga datang ke kediaman tua.Paulus tidak mengatakan apa pun sebelumnya. Dia sengaja ingin memperkenalkan Yasmine kepada semua orang di acara formal ini.Dia benar-benar menghalalkan segala cara supaya Yasmine bisa menduduki posisi Nyonya Keluarga Lingga dengan kukuh.Namun, kondisi ini tidak akan berlangsung lama, hanya tersisa dua bulan setengah lagi.Carlos merasa keinginan kakeknya ini terlalu konyol. Hanya saja, dia malas berdebat dengan kakeknya sehingga setuju untuk masuk bersama Yasmine.Sebelum masuk, dia baru melihat Yasmine.Rambut panjangnya yang hitam terurai. Yasmine mengenakan gaun putih yang membuatnya terlihat sangat cantik dan suci.Wanita ini terlihat sangat sempurna tanpa cacat sedikit pun. Sosoknya bagaikan cahaya di tengah dunia yang kacau balau.Carlos terkesima melihatnya.Sesaat kemudian, sikapnya kembali menjadi tidak acuh. Dia berkata, "Huh! Kamu sampai harus bersusah payah begini supaya orang-orang mengenalmu."
Melihat perubahan mendadak ini, raut wajah Paulus menjadi sangat muram. Amarah bahkan berkecamuk di hatinya."Aku sudah menyuruh orang untuk meredam masalah 2 tahun lalu. Kenapa masih tersebar di pesta ini?" tanya Paulus.Karim menjawab, "Nona Qaila yang memulainya.""Kenapa dia bisa kemari?" timpal Paulus.Kemudian, sorot matanya yang tajam langsung tertuju pada Qaila yang berada di antara kerumunan. Begitu melihat senyumannya yang bangga itu, Paulus menjadi sangat membencinya.Cucunya jelas-jelas begitu hebat dan bijaksana, kenapa malah tertarik pada wanita bodoh seperti ini?Meskipun merasa iri, tindakan Qaila yang merusak reputasi Yasmine sama saja dengan merusak reputasi Keluarga Lingga.Wanita ini sama sekali tidak memikirkan harga diri Carlos.Saat ini, di koridor lantai 2, terlihat seorang wanita berwajah pucat yang duduk di kursi roda sedang memandang ke lantai bawah.Dia menatap Yasmine dengan dingin dan jijik sambil berkata, "Malu-maluin saja."Meskipun para tamu hanya bergo
Walaupun dimaki dan dihina semua orang, Yasmine tetap berdiri tegak di tempatnya.Dia menatap wanita hamil itu dengan teguh seraya berkata, "Aku jamin aku bisa menolongmu dan anakmu. Tolong percaya kepadaku."Wanita hamil itu pun menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.Dia tidak bisa mendengar ucapan orang lain lagi. Saat ini, dia bagaikan orang yang tenggelam di lautan. Dia hendak meraih potongan kayu terakhir untuk menyelamatkan nyawanya dan anaknya."Ya. Tolong selamatkan anakku, nggak masalah kalau aku mati." Wanita hamil itu bahkan tidak takut mati, apalagi bertaruh untuk kehidupan anaknya.Jantung Yasmine seketika berdetak kencang. Wanita ini mengabaikan nyawanya sendiri demi sang anak? Apakah ini yang dinamakan kasih sayang ibu?Dia tiba-tiba merasa perut bawahnya menjadi agak hangat. Ini pertama kalinya dia merasakan ada nyawa kecil yang berada di dalam perutnya."Omong kosong! Tuan, cepat hentikan istrimu!" teriak Qaila yang panik.Sang suami tentu tidak ingin istrinya menga
Yasmine dijemput oleh bawahan Paulus untuk kemari, tetapi tidak ada yang mengantarnya pulang setelah pesta berakhir. Mungkin, Paulus merasa kesal karena dia mempermalukan Keluarga Lingga barusan.Yasmine juga malas berurusan dengannya sehingga langsung berjalan ke luar.Tidak jauh dari gerbang kediaman tua, sebuah mobil Bentley putih edisi terbatas perlahan-lahan berhenti di sampingnya.Setelah pintu mobil dibuka, Leo segera turun.Dia mengenakan setelan berwarna putih. Sikapnya tampak sangat lembut, sementara wajah tampannya menyunggingkan senyuman ramah."Nyonya Yasmine, halo. Namaku Leo. Apa kita bisa berkenalan?"Yasmine pernah melihatnya.Pria ini adalah penanggung jawab Kompetisi Pengobatan Tradisional Literasi Kesehatan.Dengar-dengar, Leo adalah Tuan Muda Keluarga Mahendra yang merupakan keluarga bangsawan terbesar dengan latar belakang pengobatan tradisional di Kota Sulvan.Leo masih muda, tetapi keterampilan medisnya sudah sangat luar biasa. Selain itu, dia tidak sombong dan
Namun, dia sendiri sudah memutuskan untuk tidak menggugurkan kandungannya.Yasmine memegang perutnya, perasaannya benar-benar kacau sekarang.Setelah menutup pintu, ekspresi Carlos menjadi makin suram. Suhu di kamar menjadi makin dingin karenanya.Bahkan, Yogi yang sedang melakukan panggilan video dengannya gemetar ketakutan. Dia berkata dengan hati-hati, "Tuan Muda Carlos, sudah ada petunjuk tentang Keluarga Handoyo. Kemungkinan besar, akan ada anggota Keluarga Handoyo yang ikut serta dalam semifinal kompetisi besok."Carlos langsung memerintah, "Ubah rencana besok, kita akan pergi ke kompetisi itu."....Di Kediaman Keluarga Bahar.Ketika melihat Qaila pulang, Raisa buru-buru menghampiri untuk bertanya, "Qaila, aku dengar ada wanita hamil yang kritis di pesta malam ini. Gimana? Kamu nggak ketahuan, 'kan?"Qaila langsung kesal setelah mendengarnya.Dia pun memaki, "Yasmine si jalang itu merebut pusat perhatian dariku. Dia menyelamatkan wanita itu dan anaknya! Tapi, nggak ada gunanya.